Rabu, 23 Maret 2011

Rekam Medis yang Sharable dan Longitudinal Untuk Mendukung E-Health di Indonesia

Jakarta, Menurut salah seorang peneliti, G. A Putri Saptawati, Sharable berarti data rekam medis dapat di-share dan dipertukarkan antar rumah sakit yang satu dengan yang lainnya secara eletronik. Sedangkan Longitudinal berarti rekam medis menyimpan data atau sejarah lengkap kesehatan seorang pasien dalam jangka panjang. ” Dengan data rekam medis yang lengkap , akan mendukung proses diagnosa yang akurat ” tutur Putri Saptawati saat penjelasan, selasa (1/12).
Melalui proyek penelitian yang mengkaji pengembangan rekam medis yang sharable dan Longitudinal berbasis openEHR yang banyak dipakai secara international,  peneliti Institut Teknologi Bandung ( ITB ) yang bekerja sama dengan tim peneliti Monash University dan La Trobe University di Australia yang semuanya berjumlah delapan orang, telah berhasil menemukan solusi yang tepat mengatasi permasalahan data rekam medis pasien yang tidak menyatu dan lengkap.  Dengan memanfaatkan pusat data ITB, Observasi penelitian pada dua Puskemas di Bandung dan di Banjar menunjukkan bahwa sistem rekam medis berbasis openEHR sangat sesuai untuk Indonesia dalam membangun sistem rekam medis nasional yang sharable dan longitudinal.
Selain Putri Saptawati, tujuh peneliti lainnya yang terlibat dalam proyek ini adalah : David Taniar ( Monash University ),  Wenny Rahayu dan Eric Pardede ( La Trobe University ),  Heather Grain ( Liewelyn Grain Informatics ),  Andrian Bayu Suksmono dan Tati Mengko, serta Antonius Darma Setiawan (ITB ).
Rekam Medis multimedia yang sharable dan longitudinal mampu membantu pemerintah Indonesia dalam menyediakan informasi statistik tentang gambaran kesehatan nasional, yang mana informasi ini sanat penting untuk ;  Pengambilan keputusan dan kebijakkan kesehatan serta evaluasi  program nasional di bidang kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar