Jumat, 30 Agustus 2019

Startup 4 Industry, Kemenperin Inisiasi Gerakan Transformasi Digital IKM

Kementerian Perindustrian sedang berupaya keras melakukan transformasi digital bagi industri kecil dan menengah (IKM) agar siap menghadapi perkembangan teknologi di era industri 4.0. Gerakan ini ditandai melalui peluncuran program Startup 4 Industry.

“Langkah strategis ini sesuai dengan salah satu program prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0, yakni memberdayakan IKM melalui pemanfaatan teknologi terkini,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang meresmikan peluncuran program tersebut dalam rangkaian acara seminar nasional yang bertajuk “Startup, Tech Provider 4 IKM” di Jakarta, Jumat (30/8).

Menperin berharap, pelaku IKM nasional agar mampu membuka diri dan berkolaborasi untuk memulai proses transformasi digital. Misalnya dengan bantuan startup sebagai penyedia teknologi (technology provider) atau pemecah masalah (problem solver). “Kolaborasi antar berbagai pihak sangat diperlukan untuk mengubah tantangan menjadi peluang,” jelasnya.

Oleh karena itu, konektivitas menjadi pondasi utama dalam upaya penerapan industri 4.0. “Jadi, inovasi teknologi digital yang dihasilkan merupakan tools yang dapat menjawab kebutuhan industri saat ini,” imbuhnya.

Menurut Airlangga, transformasi digital di sektor IKM menjadi bagian langkah strategis dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional, karena jumlah IKM di dalam negeri lebih dari 4,4 juta unit usaha atau mencapai 99% dari seluruh populasi industri di Indonesia.

Sementara itu, merujuk data Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) dalam Mapping & Database Startup Indonesia 2018, jumlah startup di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 992 pelaku usaha.

“Kami optimistis, tidak sedikit dari startup tersebut merupakan technology provider yang dapat menghasilkan teknologi digital yang aplikatif dan solutif bagi IKM sehingga bisa dimanfaatkan di lini manajerial, produksi, maupun pemasaran,” paparnya.

Maka itu, lanjut Airlangga, keberadaan startup menjadi hal penting dalam akselerasi transformasi digital di sektor IKM melalui penerapan teknologi digital hasil inovasi teknologi startup tersebut. “Melalui kebijakan serta pelaksanaan program pembinaan, Kemenperin akan senantiasa mendukung IKM dalam menyiapkan diri untuk melakukan transformasi digital, serta mendorong startup teknologi untuk lebih banyak lagi hadir dalam memberikan inovasi teknologi yang tepat kepada IKM,” tandasnya.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih menyampaikan, program Startup 4 Industry diharapkan dapat menjadi katalisator proses transformasi digital bagi pelaku IKM nasional yang berbasis pada pemecahan masalah yang dihadapi. “Hal ini demi terwujudnya IKM unggul untuk masa depan industri Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.

Adapun rangkaian program “Startup 4 Industry 2019” dimulai pada publikasi dan registrasi yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus - 20 Oktober 2019. Selain itu, diselenggarakan Tech Link atau business matching antara IKM dengan startup yang akan dilaksanakan di Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Makassar, Medan, Tangerang dan Bekasi pada rentang 31 Agustus - 18 September 2019.

“Kami juga akan lakukan sosialisai kompetisi Hack Industry dan Comptech di kota Bandung, Malang, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Makassar, Medan, Batam, dan Bali pada 31 Agustus - 19 September 2019,” sebut Gati. Untuk keterangan lebih lanjut, bisa mengunjungi laman: https://startup4industry.id/.

KEK Singosari

Pada kesempatan yang sama, Menperin mengemukakan, pemerintahsedang menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari diKabupaten Malang, Jawa Timur sebagai hub digital di Indonesia. Melalui kawasan terintergrasi ini diharapkan dapat melahirkan unicorn-unicorn baru, yakni startup yang memiliki valuasi sebesar 1 miliar dolar AS.

“Itu akan menjadi KEK digital pertama, yang peruntukannya mendukung digital economy, termasuk datawarehouse. Pemerintah sedang menyiapkan peraturannya,” ujar Airlangga.

Menperin menegaskan, implementasi ekonomi digital dinilai akan membawa Indonesia naik kelas dengan target menjadi negara berpendapatan level kelas menengah atas (upper middle income country) pada tahun 2020.

‘“Digitalisasi ekonomi merupakan salah satu leap frog strategy ke level selanjutnya, yakni lulus dari middle income trap. Dalam hal ini, melalui Making Indonesia 4.0, aspirasinya besarnya adalah mewujudkan Indonesia masuk jajaran 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan, pemerintah provinsi Jatim akan mendukung pengembangan startup yang ada di wilayahnya. Salah satu hal yang telah dilakukan adalah memaksimalkan pembelajaran di sekolah-sekolah vokasi untuk dapat meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) dan transformasi digital di sektor IKM.

“Di Jatim, industri menengah itu menopang 30 persen dari seluruh tenaga kerja yang ada. Ini menarik untuk dikembangkan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan transformasi teknologi," ujarnya.

Emil optimistis, transformasi teknologi yang dilakukan IKM dengan dukungan pemerintah dan berbagai pihak termasuk startup bidang teknologi, akan mampu meningkatkan daya saing IKM berikut dengan SDM yang ada di dalamnya.

Dari data yang dihimpun, Pemerintah Kabupaten sudah menyiapkan lahan 132 hektar dari target 300 hektar untuk KEK Singosari, yang akan memiliki konsep bisnis pengembangan pariwisata dan ekonomi digital. Nantinya KEK Singosari ini ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 11.500 orang.

Konsep pengembangan di KEK Singosari bakal meliputi distrik Ikon Wisata Heritage, kemudian Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), distrik digital ekonomi, serta Inkubator Pusat Pendidikan. Investasi pembangunan megaproyek ini akan menyentuh Rp30 triliun.

Kamis, 29 Agustus 2019

Semen Indonesia Bangun Pabrik Mortar dengan Kapasitas 375 Ribu Ton/tahun



Jakarta, 29 Agustus 2019 – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya PT Mitra Kiara Indonesia (MKI) memulai pembangunan pabrik mortar berkapasitas 375 ribu ton per tahun di Narogong, Gunung Putri, Jawa Barat, pada hari ini Rabu (29/8). Factory Ground Breaking Ceremony dihadiri oleh Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso dan Direktur MKI Mirza Whibowo Soenarto.
Hadir juga dalam acara tersebut Direktur Strategi Bisnis & Pengembangan Usaha Semen Indonesia Fadjar Judisiawan, Direktur Marketing & Supply Chain Semen Indonesia Adi Munandir, Direktur Produksi Semen Indonesia Benny Wendry, Direktur Utama Solusi Bangun Indonesia Aulia Mulki Oemar, Managing Partner AML Anlangentechnik GmBh & Co. KG Matthias Leeke, serta tokoh masyarakat sekitar.
MKI adalah entitas yang merupakan bagian dari Semen Indonesia untuk melakukan bisnis di industri hilir semen yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing Perseroan dan menangkap peluang pertumbuhan industri hilir semen, sehingga dapat menjadi sumber revenue baru bagi Perseroan.
Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia Sigit Wahono, mengatakan bahwa pabrik mortar PT MKI dibangun di lahan seluas 2 hektar dengan konsep ramah lingkungan dan ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2020.
Pabrik mortar ini merupakan pengembangan bisnis Semen Indonesia untuk melengkapi portofolio produk dan layanan guna memperkuat produk derivatif. “Upaya ini dilakukan untuk memperluas diversifikasi jenis produk yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan,” kata Sigit Wahono.
“Mortar merupakan produk dengan bahan utama semen dan pasir. Pada umumnya, pasir yang digunakan adalah pasir alam, namun untuk produk baru ini, Semen Indonesia telah mengembangkan sebuah inovasi teknologi yang dapat mengolah limestone untuk menggantikan fungsi pasir alam,” jelas Sigit Wahono.
Pembangunan pabrik mortar ini guna mengisi ceruk pasar mortar di tanah air yang masih terbuka. Saat ini Semen Indonesia telah memiliki produk mortar yang diproduksi oleh PT Solusi Bangun Indonesia yaitu Mortar Acian, Mortar Pasangan dan Mortar Plesteran.

Rabu, 28 Agustus 2019

Rangkaian Keunggulan Vivo S1 Series

Jakarta, 28 Agustus 2019 – Pada bulan juli, vivo menghadirkan smartphone seri terbarunya yaitu S1 yang hadir dengan fitur atraktif seperti desain stylish dan spesifikasi kamera beresolusi tinggi pada kamera depan dan multi lensa pada kamera belakang untuk mendukung kebutuhan fotografi smartphone. Menggandeng anak muda sebagai target konsumen, vivo S1 bukan hanya menjadi pendukung aktivitas harian, namun juga mewakili gaya hidup anak muda yang aktif, ekspresif, dan terus terkoneksi di media sosial.
“Kami melakukan riset terkait kebutuhan konsumen Indonesia yang semakin dinamis agar dapat menyediakan teknologi yang relevan dengan gaya hidup mereka. Adanya fitur inovatif khas vivo seperti Screen Touch ID dan kamera cerdas AI membuat vivo S1 bukan hanya unggul dalam tampilan, namun juga menawarkan teknologi dan fungsionalitas tinggi,” papar Edy Kusuma, Senior Brand Director, PT vivo Mobile Indonesia.
Diperkenalkan dengan harga resmi Rp3.599.000, ada beberapa alasan mengapa vivo S1 layak menjadi pilihan bagi konsumen muda saat ini.
Desain Kekinian dan Nyaman Digenggam
Mengusung tagline “Unlock Your Style”, vivo S1 memberikan dua pilihan warna baru yang menawan, Cosmic Green yang memadukan semburat warna hijau kebiruan dan Skyline Blue yang merupakan perpaduan warna biru muda dan putih. Perpaduan warna dan efek pantulan cahaya dikombinasikan dengan desain 2.5D yang nyaman digenggam, menghasilkan desain S1 terlihat semakin memukau. vivo S1 dengan dimensi bodi 159.53×75.23×8.13mm serta berat 179g membuatnya tetap nyaman digenggam dalam waktu lama
Dari sisi teknologi, vivo S1 tampil dengan layar Super AMOLED Ultra All Screen berukuran 6.38 inci yang nyaman dan lapang untuk menampilkan berbagai aplikasi. Layar vivo S1 mendukung fitur Always On Display yang hemat daya baterai. Selain itu, teknologi pengamanan Screen Touch ID semakin cepat dalam membuka pengunci layar dan dilengkapi dengan beragam pilihan animasi. Berbagai efek animasi sensor sidik jari yang bisa diatur melalui menu Settings kian menjadikan vivo S1 tampil modern dan bergaya.
Fitur Kamera Cerdas Khas vivo
Generasi muda juga tidak bisa lepas dari aktivitas memotret dan mengunggah hasil foto ke media sosialnya. Mendukung kebutuhan ini, vivo S1 dilengkapi dengan AI Triple Camera yang terdiri dari AI Super Wide-Angle Camera beresolusi 8MP untuk memotret objek lanskap hingga sudut pandang 120 derajat, Main Camera beresolusi 16MP untuk menghasilkan foto dengan tingkat kejernihan terbaik, dan Depth Camera 2MP untuk memberikan efek bokeh yang maksimal. vivo juga menyematkan 32MP AI Selfie Camera di sisi depan lengkap dengan fitur AI Face Beauty, AI Selfie Lighting, AR Stickers, termasuk AI Filter untuk menghasilkan foto yang sesuai dengan keinginan.
Kemudahan memotret dalam berbagai mode tersedia melalui aplikasi kamera di dalam vivo S1, Bahkan pengguna juga dipermudah ketika akan melakukan penyuntingan foto tanpa memerlukan aplikasi editor foto tambahan. Hal yang sama juga berlaku untuk video ketika pengguna merekam video.
Performa Mumpuni
vivo S1 diperkuat dengan octa-core processor 2.0GHz yang akan membuat semua aplikasi dan fitur berjalan dengan mulus dan meminimalisir lagging. Dukungan RAM 4GB dan memori internal/ROM 128GB dapat secara efisien menampung aplikasi, foto dan video tanpa perlu menambah kartu memori eksternal. Dari segi baterai, vivo S1 dilengkapi dengan baterai berkapasitas 4500 mAh dan 18W Dual-Engine Fast Charging. Baterai dengan on screen time hingga lebih dari satu hari dalam kondisi baterai penuh, pengisian yang super cepat, serta performa yang andal menjadikan vivo S1 dapat diandalkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
TENTANG VIVO
vivo adalah perusahaan teknologi global terkemuka yang berkomitmen untuk menciptakan tren produk dan layanan ponsel cerdas. vivo dikhususkan untuk membentuk ekosistem internet seluler yang dinamis, dan saat ini memiliki dan mengoperasikan jaringan operasi penelitian yang luas, dengan pusat R&D di AS (San Diego) dan Cina (Dongguan, Shenzhen, Nanjing, Beijing, dan Hangzhou). Pusat-pusat riset dan pengembangan Vivo ini fokus pada teknologi mutakhir termasuk diantaranya 5G, AI, fotografi seluler, dan desain ponsel cerdas generasi selanjutnya.
vivo memiliki lebih dari dua ratus juta pengguna yang menikmati produk dan layanan selulernya di seluruh dunia. vivo hadir di 18 pasar secara global dan memiliki toko ritel offline di lebih dari 1.000 kota di seluruh dunia.
Informasi lebih lanjut mengenai smartphone inovatif kami dapat ditemukan di www.vivo.com/id.

Selasa, 27 Agustus 2019

Pelayanan Baik Cerminan SDM Andal

JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengatakan bahwa pelayanan yang baik tercermin dari sumber daya manusia (SDM) aparatur yang andal. Sementara pelayanan yang baik haruslah membawa kebahagiaan serta memuaskan publik.
“Pelayanan itu tergantung pada SDM andal, mumpuni, profesional kemudian akan mencerminkan pelayanan yang baik serta bisa memuaskan dan membahagiakan masyarakat," ujarnya saat menjadi narasumbertalkshow Indonesia Maju yang diinisiasi Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada), di Jakarta, Selasa (27/08).
Lanjutnya dikatakan, untuk memberikan kebahagiaan kepada masyarakat, SDM perlu bekerja ekstra seperti berinovasi, melakukan gerakan, dan tersenyum dalam memberi pelayanan. Ia menegaskan bahwa SDM menjadi kunci dalam menghadapi era globalisasi. Era ini didukung oleh kecepatan di segala bidang. “Kalau kita membuat diskresi atau keputusan dengan cepat tidak masalah, asal jangan merugikan masyarakat,” ujarnya.
Dikatakan, kini berbagai negara maju mulai mempromosikan SDM terbarukan, contohnya Korea Selatan dan Uni Emirat Arab yang mencanangkan pembangunan SDM sebagai potensi global di era revolusi digital. Situasi inilah yang menjadi tantangan proyeksi pembangunan SDM di masa mendatang dan akan berpengaruh pada pelayanan publik.
Menteri Syafruddin juga memberikan pandangannya terkait penguatan kualitas SDM yang akan dihadapi Indonesia kedepannya, termasuk di bidang kesehatan. Kesehatan merupakan pelayanan dasar yang wajib diberikan oleh pemerintah daerah sebagai wujud kehadiran pemerintah.
“Dalam bidang kesehatan, kementerian dan lembaga memberikan bantuan dari segi teknis sementara Kemendagri dari segi umum,” jelas Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antarlembaga Kementerian Dalam Negeri Hari Nur Cahya Murni.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan Sundoyo mengatakan terdapat dua tantangan SDM di bidang kesehatan yang sedang dihadapi di Indonesia yakni penyebaran tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang tidak merata. “Distribusi tenaga kesehatan masih belum banyak, beberapa rumah sakit belum memiliki dokter spesialis. Yang kedua, penyebaran fasilitas,” ungkapnya.
Menteri Syafruddin menjelaskan untuk mewujudkan SDM yang profesional, pihaknya berfokus pada rekrutmen CPNS bagi tenaga pendidik dan kesehatan. “Tenaga administrasi kita kurangi, sebelumnya 38 persen jadi di bawah 20 persen. Kita perbanyak tenaga kesehatan dan pendidik,” pungkas Syafruddin.

Bekraf Gelar Konferensi Pers Maison et Objet


Bekraf, Jakarta – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Deputi Pemasaran bekerja sama dengan Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia Paris Perancis mengadakan konferensi pers Maison et Objet di The Club Djakarta Theater XXI, Jakarta pada Selasa (27/8/19) siang.
Bekraf terus berusaha mendukung para pelaku ekonomi kreatif, dalam hal ini, desainer interior Indonesia di kancah Internasional. Tahun ini untuk pertama kalinya Indonesia, melalui Bekraf, hadir di Maison et Objet, pameran dagang desain interior terbesar di Eropa

"Yang akan kita dukung di sini adalah manufaktur yang memiliki Intellectual Property, sehingga masing-masing produk yang tampil nanti akan memiliki ceritanya masing-masing," ujar Deputi Pemasaran, Joshua Simandjuntak

Turut hadir dalam acara ini Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Simanjuntak; Wakil Kepala Bekraf, Ricky Pesik; Ketua HDII, Rohadi ; Duta Besar Indonesia untuk Perancis, Arrmanatha C. Nasir; Ketua Kurator, Francis Suryosaputra ; Kurator Tamu, Sonny Saputrodan perwakilan dari jenama Indonesia yang akan hadir dalam Maison et Objet 2019.

Proses kurasi sendiri sudah diberikan “wejangan” oleh Maison et Objet, salah satunya adalah kebutuhan dari buyers nanti yang utamanya diperuntukkan untuk co-working space. Kurasi dilakukan dari 86 jenama yang mendaftar kemudian menjadi 24 jenama yang terpilih untuk tampil di pavilliun Indonesia dalam acara Maison et Objet. Pameran ini bukan hanya dinilai dari segibeauty atau keindahan saja tapi setiap produk harus memiliki nilai bisnis di dalamnya.

Menurut Sonny Saputro, peluang Indonesia di pasar global itu selalu ada dan sangat besar. Untuk dapat bersaing dengan pasar global, kita harus mengetahui dulu kemampuan dari Indonesia itu, yaitu Kreatifitas. Ini sejalan dengan misi Bekraf untuk memajukan ekonomi kreatif. Menurutnya, mengetahui peluang itu tidaklah cukup, tapi kita harus dapat "menangkap" peluang itu. Misi Bekraf ini bukan berhenti di 24 jenama ini, namun setelah acara ini, dunia akan tahu kapasitas Indonesia dalam sub sektordesain interior. Maison et Objet (MO) ini adalah benchmark dunia sehingga buyers atau investor akan melihat apa yang terjadi di dunia melalui MO ini
“Sebelum mencuri perhatian investor, kita harus lebih dahulu mencuri perhatian kurator,” tambah Sonny.

Maison et Objet 2019 akan dilaksanakan pada 6 - 10 September 2019 di Paris, Perancis. Dalam keikutsertaan nya yang pertama ini, Indonesia melalui Bekraf hadir dengan mengusung tema "Tropical Living" dan menghadirkan 24 brand lokal beserta produk unggulan mereka di bawah brand IDentities, bendera besar Bekraf di setiap pameran di luar negeri.
Mari bersama-sama membawa desain Indonesia ke panggung dunia


Senin, 26 Agustus 2019

Telkomsel dan Bluebird Berkolaborasi Hadirkan Taksi Berbasis IoT

Jakarta, 26 Agustus 2019 - Sebagai upaya dalam mengakselerasikan negeri, Telkomsel terus bergerak maju memperkuat komitmennya dalam melakukan digitalisasi di berbagai industri, salah satunya melalui penerapan teknologi Internet of Things (IoT). Kali ini, komitmen tersebut Telkomsel wujudkan melalui kolaborasi bersama Bluebird dengan mengintegrasikan layanan IoT terdepan dari Telkomsel pada armada taksi Bluebird. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) pada Senin, 26 Agustus 2019 di Jakarta.
Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini mengatakan, “Telkomsel bangga dapat menghadirkan solusi inovatif berbasis Internet of Things di industri transportasi bagi Bluebird. Implementasi IoT Telkomsel ke dalam ekosistem digital Bluebird merupakan perwujudan komitmen kami dalam mendukung visi Making Indonesia 4.0 dari pemerintah.
Dalam kolaborasinya dengan Bluebird, Telkomsel menghadirkan IoT Control Center, solusi cloud-based yang aman dan terpercaya untuk melakukan manajemen perangkat IoT. IoT Control Center mampu memberikan visibilitas dan keamanan aset perusahaan, menjaga kualitas layanan, memastikan kinerja perangkat selalu optimal, serta memprediksi biaya pengeluaran.
IoT Control Center mampu memperkuat sebuah ekosistem IoT secara menyeluruh melalui berbagai perangkat yang saling terkoneksi di dalam jaringan Bluebird. Salah satunya adalah IoT Bluebird yang akan menjadi solusi pengganti Fleety, sebagai perangkat penghitung argo serta penerima pesanan berbasis jaringan 2G yang selama ini dipakai di armada Bluebird.
Perangkat IoT Bluebird akan didukung oleh jaringan 4G LTE Telkomsel, sebagai perangkat komputer multi-fungsi yang terpasang di semua tipe armada Bluebird lengkap dengan fitur seperti argo meter untuk taksi, pengiriman order penumpang, pelacakan posisi (GPS), komunikasi dengan penumpang dan operator pusat, termasuk pembayaran. Perangkat ini juga terhubung langsung dengan kendaraan sehingga mampu membaca data-data vital dari kondisi kendaraan dan mengirimkannya langsung ke sistem aplikasi Bluebird.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Noni Purnomo menyampaikan, “Dengan berbagai manfaat yang dihadirkan, Bluebird berharap IoT Bluebird yang didukung oleh layanan Telkomsel ini dapat menjadi solusi yang membantu Bluebird mengakselerasikan produktivitas dan kinerja sehingga mampu memberikan nilai tambah dalam melayani pelanggan. Kami percaya bahwa kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan efisiensi di dalam operasional Bluebird, namun juga berdampak positif bagi industri transportasi di Indonesia melalui peningkatan kualitas layanan penumpang, pengemudi dan juga kendaraan.”
Untuk saat ini, ekosistem IoT di armada Bluebird ditargetkan untuk diimplementasi pada 10.000 unit hingga 31 Desember 2019. Secara keseluruhan potensi armada Bluebird yang mengimplementasikan layanan IoT Control Center Telkomsel mencapai 25.000 taksi dimana target tersebut akan dicapai pada Kuartal II tahun 2020.
Tidak hanya mentransformasi operasional taksi Bluebird menjadi berbasis IoT, Telkomsel turut menyediakan akses khusus yaitu UMB (USSD Menu Browser) khusus bagi pengemudi taksi Bluebird untuk melakukan top-up paket data dari Telkomsel.
"Menghadirkan layanan dan solusi digital yang komprehensif dan berkelanjutan merupakan komitmen Telkomsel dalam mengakselerasikan ekosistem digital di Indonesia. Semoga kolaborasi antara Telkomsel dengan Bluebird ini dapat menginspirasi berbagai industri lainnya dalam mengimplementasikan teknologi digital demi karena penguasaan teknologi menjadi kunci penentu bagi Indonesia untuk bisa bersaing di era Industri 4.0." tutup Emma.

Jumat, 23 Agustus 2019

Menuju BUMN Berkelas Dunia, PT Taspen Harus Terus Berinovasi

SURAKARTA - Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Dwi Wahyu Atmaji mendorong PT. Taspen selalu berinovasi untuk menghadapi tantangan yang ada. Bahkan diharapkan dapat menjadi perusahaan berkelas dunia.
"PT. Taspen tak hanya survive terhadap tantangan tapi juga harus semangat agar dapat menjadi BUMN papan atas di Indonesia. Kita tidak boleh pelit untuk bermimpi, PT. Taspen dapat menjadi perusahaan berkelas dunia," ujarnya saat membuka acara Raker Taspen di Solo, Jumat (23/08).
Ia mengatakan kinerja pelayanan PT. Taspen patut diapresiasi. Terbukti dari terpilihnya inovasi-inovasi dari PT. Taspen yang masuk dalam TOP 40 Inovasi Pelayanan Publik dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan Kementerian PANRB. "Di tahun ini masuk lagi ke TOP 45," jelasnya.
Selain itu, PT. Taspen juga berkomitmen untuk terlibat dalam Mal Pelayanan Publik (MPP). Beberapa MPP sudah menghadirkan layanan dari PT.Taspen. "Bahkan MPP ini dimasukkan dalam indikator kinerja utama," ujarnya.
PT. Taspen memberikan beberapa jenis layanan, namun masih parsial. Ia berharap kedepan layanan PT. Taspen terintegrasi. "Sehingga Taspen bisa menjadi financial advisor atau financial planner untuk ASN," ujarnya.
Peningkatan kualitas pelayanan tentu didukung oleh kualitas SDM. Dalam pengembangan SDM, Atmaji menyampaikan bahwa PT. Taspen harus mengidentifikasi talenta-talenta yang dimiliki untuk dikembangkan secara optimal. "Ini cita-cita yang harus diwujudkan bersama," pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PT. Taspen Iqbal Lantaro mengatakan pelayanan kepada peserta menjadi prioritas utama. Kedepan PT. Taspen akan bekerja sama lebih luas lagi untuk mengimplementasikan digitalisasi layanan.

Kamis, 22 Agustus 2019

Agar Berdaya Saing Tinggi, Pemerintah Gencar Dorong Industri Ciptakan Inovasi

Pemerintah bertekad untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara yang maju dan sejahtera. Guna mencapai sasaran tersebut, langkah akselerasi yang dilakukan membutuhkan kontribusi dari sektor industri manufaktur.

Oleh karenanya, industri manufaktur terus didorong untuk memperbanyak terobosan di tengah semakin ketatnya persaingan usaha. Inovasi melalui pemanfaatan teknologi dan efisiensi proses produksi akan menjadi kunci bagi penguatan daya saing industri manufaktur di Indonesia.

“Bapak Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan perlu ada lompatan jauh untuk mendahului kemajuan bangsa lain menuju visi Indonesia Maju,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (22/8).

Menperin menjelaskan, Indonesia sudah punya peta jalan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0. Ini tertuang dalam Making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada April 2018 lalu. “Jadi, kita sudah punya strategi ke depan dalam menghadapi era digitalisasi. Melaui roadmap tersebut, kita merevitalisasi sektor manufaktur dan membangun ekonomi berbasis inovasi,” tuturnya.

Adapun teknologi yang sedang berkembang seiring bergulirnya industri 4.0, antara lain berupa artificial intelligence (AI),advanced roboticinternet of things (IoT), 3D Printing, dan Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR). “Teknologi ini dinilai dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas bagi sektor industri secara lebih efisien. Sehingga sektor industri akan terus berkontribusi besar pada ekonomi,” imbuhnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri masih memberikan kontribusi paling besar terhadap struktur produk domestik bruto (PDB) nasional pada triwulan II tahun 2019 dengan capaian 19,52% (y-on-y). Adapun tiga sektor yang menopang pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada kuartal dua tahun ini, dan mampu melampaui pertumbuhan ekonomi yang berada di angka 5,05%.

Tiga sektor utama tersebut, yaitu industri tekstil dan pakaian jadi yang tumbuh melejit hingga 20,71%, kemudian disusul industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman yang tumbuh mencapai 12,49%. Selanjutnya, industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 7,99%.

Sementara itu, terjadi peningkatan investasi di sektor industri manufaktur, yang terlihat dari capaian penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) pada kuartal II tahun 2019 yang melonjak dibanding kuartal sebelumnya.

Sepanjang periode April-Juni tahun ini, sumbangsih sektor manufaktur pada PMDN senilai Rp22,2 triliun atau di atas perolehan periode sebelumnya yang mencapai Rp16,1 triliun. Sedangkan, sumbangsih sektor manufaktur untuk PMA di triwulan II-2019, menyentuh hingga USD2,5 miliar atau lebih tinggi pada triwulan sebelumnya di angka USD1,9 miliar.

“Tentunya investasi memberikan multiplier effect dalam rangka peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri, membuka lapangan kerja baru, serta penerimaan devisa dari ekspor dan pajak,” ungkap Airlangga. Pertumbuhan industri juga mendorong terwujudnya Indonesia sentris dalam memeratakan pembangunan infrastruktur dan ekonomi secara inklusif.

Oleh karena itu, Menperin mengemukakan, pemerintah sedang gencar mendongkrak nilai investasi terutama dari sektor industri. Selain guna memperkuat struktur perekonomian nasional, akan membawa dampak pula terhadap pendalaman struktur manufaktur nasional sehingga akan berdaya saing global.

“Investasi pun memacu kapasitas produksi sektor industri, sehingga seperti yang diinginkan oleh Bapak Presiden, kita harus berani melakukan ekspansi. Tidak hanya bermain di pasar dalam negeri saja, tetapi produk-produk kita harus mampu membanjiri pasar regional dan global,” paparnya.

Sepanjang Januari-Juni 2019, pengapalan produk manufaktur nasional mampu menembus USD60,14 miliar. Nilai ini berkontribusi sebesar 74,88 persen dari capaian ekspor nasional yang menyentuh angka USD80,32 miliar di semester pertama tahun ini. “Jadi, produk manufaktur masih mendominasi ekspor kita,” tutur Airlangga.

Adapun tiga sektor yang menyetor paling besar terhadap nilai ekspor nasional pada semester I-2019, yaitu industri makanan sebesar USD12,36 miliar, kemudian industri logam dasar USD8,14 miliar, serta disusul industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia USD6,37 miliar.