Rabu, 31 Januari 2018

Tertinggi, Ekspor Industri Manufaktur Sumbang 76 Persen Tahun 2017

Industri pengolahan mencatatkan nilai ekspor sepanjang Januari-Desember 2017 sebesar USD125 miliar. Angka tersebut memberikan kontribusi tertinggi hingga 76 persen, dari total nilai ekspor Indonesia yang mencapai USD168,73 miliar.

“Salah satu faktor penting untuk memacu pertumbuhan industri, yaitu adanya akses kemudahan dalam memperluas pasar, baik di domestik maupun ekspor. Jika pasar optimal, produksi bisa maksimal,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (31/1).

Kementerian Perindustrian mencatat, perolehan ekspor industri tahun lalu sebesar USD125 miliar atausetara Rp1.673 triliun, meningkat jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Terjadi kenaikan sebesar 13,14 persen dari tahun 2016 yang meraih USD110,50 miliar. Sementara itu, capaian ekspor tahun 2015 adalah USD108,60 miliar. “Angka ekspor industri terus meningkat dan diproyeksi akan menjadi USD143,22 miliar pada tahun 2019,” ungkapnya.

Menteri Airlangga menyebutkan, komoditas yang mendominasi lima besar ekspor industri pengolahan sepanjang tahun 2017, yaitu minyak kelapa sawit berkontribusi tinggi terhadap ekspor industri makanan senilai Rp272 triliun, diikuti produk pakaian jadi menyumbangkan Rp90 triliun.

Selanjutnya, produk industri karet, barang karet, serta barang dari karet dan plastik sebesar Rp66 triliun, produk industri barang kimia dan barang dari bahan kimia Rp59 triliun, serta produk industri logam Rp51 triliun. “Saat ini, negara tujuan ekspor utama kita antara lain adalah Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, India, dan Singapura,” tuturnya.

Guna meningkatkan pengapalan produk industri ke luar negeri, menurut Menperin, pemerintah terus berunding untuk menyepakati perjanjian kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan beberapa negara tujuan ekspor seperti Eropa, Amerika Serikat, dan Australia.“Selain investasi, peningkatan ekspor dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” tegasnya.

Airlangga mengungkapkan, di sejumlah negara masih ada yang menetapkan tarif bea masuk terlalu besar bagi produk-produk industri dari Indonesia. Misalnya, Eropa dan Amerika yang mengenakan  bea masuk ekspor untuk produk tekstil Indonesia sebesar 5-20 persen. Sedangkan untuk sesama negara Asia Tenggara, seperti Vietnam, sudah tanpa bea masuk atau nol persen.

“Kalau hambatan tersebut bisa dikurangi, pasti kinerja eskpor indusri tekstil dan alas kaki kita akan terus naik,” tuturnya. Apalagi, industri produk tekstil nasional memiliki daya saing yang tinggi di pasar global karena telah terintegrasi dari hulu sampai hilir. “Khusus industri shoes and apparel sport, kita sudah melewati Tiongkok. Bahkan, di Brasil, kita sudah menguasai pasar di sana hingga 80 persen,” imbuhnya.

Oleh karenanya, Kemenperin tengah gencar meningkatkan kinerja industri padat karya berorientasi ekspor. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah mengusulkan sektor ini mendapatkan insentif fiskal berupa pemotongan pajak penghasilan yang digunakan untuk reinvestasi.

Airlangga menyebutkan, industri padat karya berorientasi ekspor yang sedang didongkrak kinerjanya, antara lain sektor industri tekstil dan produk tekstil, industri alas kaki, industri pengolahan ikan dan rumput laut. Selain itu, industri aneka (mainan anak, alat pendidikan dan olah raga, optik, alat musik), industri farmasi, kosmetik dan obat tradisional, serta industri kreatif (kerajinan, fashion, perhiasan).

Selanjutnya, industri barang jadi karet (ban kendaraan bermotor dan rethreading ban pesawat terbang), industri elektronik dan telematika (multimedia, software), industri furniture kayu dan rotan, serta industri makanan dan minuman (turunan CPO, olahan kopi, kakao).

Bahkan, tidak hanya industri skala besar, Kemenperin juga mendorong industri kecil dan menengah (IKM) agar ikut menangkap peluang pasar di era ekonomi digital dan Industry 4.0 dengan memanfaatkan perkembangan teknologi manufaktur terkini.

“Kami telah meluncurkan program e-Smart IKM, pada awal tahun 2017. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan akses pasar melalui internet marketing,” tutur Airlangga. Kemenperin telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan beberapa marketplace dalam negeri, di antaranya Tokopedia, Blibli, Shopee, Bukalapak dan Blanja.

Sepanjang tahun 2017, tercatat lebih dari 1730 pelaku usaha yang telah gabung dalam program e-Smart IKM dari 23 provinsi. Pada 2019, ditargetkan akan mencapai 10 ribu pelaku IKM seluruh Indonesia. “Dalam program ini jugamendorong para pelaku IKM agar melakukan terobosan inovasi, dengan memperbaiki produk, pengembangan desain, serta mengikuti pendidikan dan pelatihan,” imbuhnya.

Selasa, 30 Januari 2018

Telkomsel Bersama Telkom University Gali Potensi Generasi Milenial di Ajang Digipreneur in The Making 2018

Bandung – Mendorong tumbuhnya generasi muda yang memiliki minat besar dalam wirausaha di bidang industri digital kreatif, Telkomsel mendukung Telkom University menggelar acara Digipreneur In The Making 2018. Kegiatan yang menghadirkan inspirator muda seperti Keanan Pearce dan Chandra Liow pada tanggal 30 Januari 2018 ini dihadirkan untuk memberikan wadah bagi generasi milenial berbagi ilmu dan pengalamanan dalam menghasilkan karya di industri digital kreatif.
General Manager Sales Regional Jabar Telkomsel Agustiyono mengatakan, “Telkomsel bersama Telkom University memiliki kesamaan visi dalam melihat semangat generasi muda sebagai bagian potensi terpenting dalam membangun ekosistem digital secara menyeluruh. Sejalan dengan pengembangan ekosistem Device-Network-Application (DNA) yang telah dijalankan Telkomsel,  kegiatan Digiprenuer In The Making 2018 ini akan membantu generasi anak muda milenial untuk melihat prospek yang lebih besar dalam menghasilkan karya industri digital kreatif yang memiliki potensi bisnis besar dikemudian hari.”
Agus Lebih lanjut menambahkan, acara yang dikemas dengan seru ini menghadirkan para inspirator muda yang telah menghasilkan berbagai ragam karya yang dikembangkan melalui platform digital. Telkomsel berharap generasi muda milenial yang sudah sangat terbuka akan kemajuan teknologi terkini dapat meningkatkan adopsi gaya hidup digital serta menyikapi perkembangan industri digital kreatif secara lebih positif sehingga dapat membuka peluang baru bagi para wirausaha muda, conten creator hingga digital influncer.
Pemateri yang mengisi kegiatan ini di antaranya adalah Keanan Pearce, CO Founder Makna Kreatif, konsultan yang fokus pada karya kreatif terkini. Keanan akan berbagi bagaimana mengelola dan menjaga brand identity sebuah produk memiliki nilai jual. Selain itu Chandra Liow yang lebih senang di sebut sebagai conten creator juga akan berbagi kisah suksesnya mengelola channel Youtube hingga mampu menghasilkan pendapatan tetap.
Dalam kesempatan itu, Telkomsel juga menghadirkan show case sejumlah produk dan layanan digital terdepan seperti layanan mobile financial service TCASH dengan beragam promo dan keunggulan terbaru, serta layanan paket MusicMAX dan GamesMAX yang akan memanjakan para pengunjung untuk menikmati secara langsung fasilitas hiburan dengan format layanan berbasis digital.
“Acara ini juga menjadi momen bagi Telkomsel untuk terus mendekatkan potensi pelanggan dari segmen anak muda, terutama para mahasiswa Telkom University yang saat ini sebagian besar sudah menjadi pelanggan setia Telkomsel dan aktif dalam memanfaatkan beragam layanan berbasis gaya hidup digital. Penetrasi ini juga merupakan komitmen kuat Telkomsel untuk memperkuat ekosistem digital secara lebih merata dengan mengintegrasikan seluruh unsur seperti hiburan, edukasi, karya kreatif serta keunggulan teknologi seluler terdepan” tutup Agustiyono.
Tentang Telkomsel (www.telkomsel.com)
Telkomsel adalah operator seluler terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan mencapai lebih dari 190 juta. Untuk melayani pelanggannya yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk juga di daerah terpencil dan pulau terluar serta daerah perbatasan negara, Telkomsel menggelar lebih dari 152.000 BTS. Telkomsel secara konsisten mengimplementasikan teknologi seluler terkini dan menjadi yang pertama meluncurkan secara komersial layanan mobile 4G LTE di Indonesia. Memasuki era digital, Telkomsel terus mengembangkan bisnis digital, diantaranya Digital Advertising, Digital Lifestyle, Mobile Financial Services, dan Internet of Things. Untuk melayani kebutuhan pelanggan, Telkomsel menggelar call center 24 jam dan layanan GraPARI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Senin, 29 Januari 2018

12 Ketentuan Baru untuk Kredit Usaha Rakyat

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara nasional untuk tahun 2016 mencapai Rp 94,4 triliun, sedangkan untuk tahun 2017 mencapai Rp 96,7 triliun, meningkat sebesar 2,4%. Untuk di Jawa Timur, penyaluran KUR mencapai Rp 16,3 triliun tahun 2017, naik sebesar 20,7% dibandingkan tahun 2016 yang penyalurannya sebesar Rp 14,6 triliun.
 
Provinsi Jawa Timur menempati peringkat kedua setelah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 16,9 triliun. Sementara posisi ketiga adalah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 12,4 triliun. Untuk luar Jawa, penyaluran KUR tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp 5,8 triliun dan Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 4,3 triliun.
 
“Melalui KUR, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan akses pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kepada lembaga keuangan dengan pola penjaminan,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir saat memberikan sambutan dalam Sosialisasi Program KUR Tahun 2018, Senin (29/1) di Surabaya.  
 
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR. “Permenko ini merupakan pengganti peraturan sebelumnya yang berlaku secara efektif mulai 1 Januari 2018,” lanjut Iskandar.
 
Adapun perubahan kebijakan KUR yang diatur dalam peraturan tersebut antara lain:
 
1. Penurunan tingkat suku bunga KUR dari 9% menjadi sebesar 7% efektif per tahun;
2. Kelompok usaha sebagai calon penerima KUR;
3. Skema KUR Khusus;
4. Skema KUR multisektor;
5. Pengaturan minimum porsi penyaluran KUR ke sektor produksi;
6. Mekanisme yarnen (pembayaran kredit setelah panen) dan grace period;
7. Perubahan istilah KUR Ritel menjadi KUR Kecil;
8. Plafon KUR mikro sektor produksi dan di luar sektor produksi;
9. Penyaluran KUR bersamaan dengan kredit lain yang diperbolehkan;
10. Struktur biaya KUR penempatan TKI;
11. KUR untuk masyarakat daerah perbatasan;
12. KUR untuk optimalisasi Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
 
Iskandar menerangkan, Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian telah meningkatkan target penyaluran KUR di sektor produksi (pertanian, perikanan, industri pengolahan, konstruksi dan jasa produksi). Di tahun 2018, target penyaluran untuk sektor produksi menjadi minimum sebesar 50% dari target total penyaluran sebesar Rp 120 triliun.
 
“Target tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendukung kebijakan ketahanan pangan dan hilirisasi industri pada  sektor UMKM,” tegasnya.
 
Pemerintah, lanjutnya, optimistis dapat mencapai target tersebut. Terlihat dari data tahun 2017, penyaluran KUR di sektor produksi (pertanian, kelautan dan perikanan, industri pengolahan, konstruksi, jasa-jasa) mencapai sebesar Rp 40,9 triliun (42,3%). Sedangkan penyaluran KUR di sektor perdagangan mencapai sebesar Rp 55,8 triliun (57,7%). Dibandingkan dengan kinerja tahun 2016, penyaluran KUR di sektor produksi sampai dengan 31 Desember 2017 meningkat sebesar 9% (yoy).
 
Untuk mencapai target penyaluran KUR sektor produksi tersebut, pemerintah juga mendesain KUR Khusus. Skema KUR Khusus ditujukan untuk komoditas perkebunan rakyat, peternakan rakyat, dan perikanan rakyat. KUR Khusus diberikan kepada kelompok dengan menggunakan mekanisme tanggung renteng termasuk pengusaha pemula yang ikut dalam kelompok, dan dikelola secara bersama dalam bentuk klaster dengan menggunakan mitra usaha.
 
“KUR Khusus ini bisa untuk membiayai peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat, pembelian kapal bagi nelayan dan penggemukan ternak rakyat. Adapun plafon KUR Khusus adalah di atas Rp 25 juta sampai dengan Rp 500 juta untuk setiap individu anggota kelompok,” kata Iskandar.
 
Hadir dalam acara ini antara lain perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pertanian, Penyalur dan Penjamin KUR, serta pejabat dari dinas terkait. 

Jumat, 26 Januari 2018

SNI Wajib Diperuntukan untuk Produk Komersial

Dalam World Economic Forum (WEF) yang dilaksanakan di Davos, Swiss tanggal 23-26 Januari 2018, negara-negara ASEAN menyepakati kerja sama pengembangan industri dalam menghadapi revolusi industri keempat atau Industry 4.0. Beberapa sektor industri yang mendapat perhatian, antara lain makanan dan minuman, otomotif, serta textile clothes footwear (TCF). 

“Sektor industri tersebut dipilih mengingat pentingnya peran sektor tersebut terhadap perkembangan ekonomi di kawasan ASEAN,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara di Davos, Jumat (26/1).

Saat ini, negara-negara ASEAN tengah mengembangkan kerja sama perdagangan untuk menuju pasar tunggal, salah satu instrumennya adalah melalui standardisasi.

Sementara itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, standardisasi industri meliputi Standar Nasional Indonesia (SNI), Spesifikasi Teknis dan Pedoman Tata Cara. SNI pada dasarnya berlaku secara sukarela, namun dapat diberlakukan secara wajib dalam rangka Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan(K3L).

“Pada hakekatnya pemberlakuan SNI secara wajib, selain melindungi konsumen dari banyaknya produk-produk yang tidak sesuai dengan standar, juga digunakan untuk perlindungan industri dalam negeri melalui penciptaan persaingan usaha yang sehat,” papar Ngakan.

Kementerian Perindustrian hingga saat ini telah memberlakukan sebanyak 105 SNI wajib (253 pos tarif) pada sektor industri manufaktur meliputi berbagai komoditas antara lain makanan, minuman, tekstil dan aneka, logam, kimia dasar, kimia hilir, otomotif, elektronika.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri, pemberlakuan SNI wajib pada prinsipnya diperuntukkan bagi barang yang diperdagangkan, namun dikecualikan untuk barang-barang yang tidak diperdagangkan seperti barang untuk keperluan contoh uji, penelitian, atau pameran termasuk barang pribadi penumpang.

Ngakan menegaskan, penerapan SNI wajib di lapangan harus ditunjang dengan pemahaman yang cukup dari semua pihak, tidak hanya petugas pengawas lapangan tetapi juga masyarakat, terhadap esensi dan tujuan dari pemberlakuan SNI wajib, sehingga meminimalkan kemungkinan kesalahpahaman penerapan di lapangan.

Untuk itu, koordinasi dan sinergi antara pemangku kepentingan yaitu pelaku usaha, konsumen dan pemerintah dalam meningkatkan pemahaman terhadap hakikat pemberlakuan SNI wajib perlu terus dilaksanakan secara berkesinambungan.

Kamis, 25 Januari 2018

Citilink Indonesia Perkenalkan Ikan Arsik Sibolga dalam Penerbangan Nasional

Jakarta, 25 Januari 2018 – Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia terus meningkatkan kualitas layanan dan kemudahan pilihan dalam penerbangan nasionalnya dengan memperbanyak pilihan kuliner nusantara, sebagai bagian dari strategi bisnis dan juga bagian dari kampanye Hari Gizi dan Makanan Nasional.
“Sesuai dengan misinya untuk ikut meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dan memperluas kesadaran akan keunggulan kuliner nusantara, maka Citilink Indonesia menawarkan empat makanan khas daerah Indonesia yang dapat memberikan pengalaman unik tersendiri bagi penumpangnya,” kata Vice President Cargo & Ancillary Revenue Citilink Indonesia Benny Rustanto di Jakarta, Kamis (25/1).
Benny Rustanto mengatakan, keempat menu khas nusantara tersebut adalah Nasi Campur Bali, Nasi Kuning Cakalang Manado, Nasi Ayam Tangkap Aceh, serta Nasi Ikan Arsik Sibolga yang merupakan rekomendasi khusus Citilink Indonesia.
Pemilihan Nasi Ikan Arsik Sibolga sebagai menu rekomendasi Citilink Indonesia merupakan salah satu bentuk dukungan nyata Citilink Indonesia dalam mempromosikan kuliner khas Sumatera Utara yang menjadi salah satu destinasi wisata prioritas Pemerintah Indonesia. Ikan arsik merupakan hidangan tradisional khas Sumatera Utara yang disajikan di setiap event-event spesial.
Dengan ditambahkannya menu Ikan Arsik dalam inflight menu Citilink Indonesia penumpang diharapkan bisa menikmati pengalaman unik akan kelezatan kuliner Sumatera Utara ini yang tersedia di seluruh penerbangan Citilink Indonesia.
Danau Toba yang berada di Sumatera Utara merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas Indonesia selain Candi Borobudur, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Mandalika, Morotai, Kepulauan Seribu, Bromo Tengger Semeru, Wakatobi serta Labuan Bajo.
Selain itu, Citilink Indonesia juga menawarkan menu khusus untuk anak-anak yaitu Nasi Goreng Dino (chicken nugget) dan menu vegetarian Stir Fried Tofu sebagai upaya Citilink Indonesia dalam menawarkan kuliner Nusantara sebagai Premium LCC yang memberikan keunikan pelayanan kepada penumpangnya.
Peluncuran sejumlah menu baru tersebut merupakan langkah Citilink Indonesia dalam menjalankan kebijakan diferensiasi bisnis maskapai untuk menikmati citarasa baru kelezatan nusantara di atas 30 ribu kaki.
“Dengan menambahkan beragam referensi menu mulai dari kuliner nusantara hingga kids menu dan vegetarian menu diharapkan mampu meningkatkan customer experience serta memberikan pengalaman kualitas makanan bintang lima ketika terbang bersama dengan Citilink Indonesia,” tutup Benny.
Penumpang Citilink Indonesia akan dapat menikmati pilihan menu baru yang lebih beragam ini mulai tahun 2018 diantara menu spesial yang sudah ada seperti Nasi Campur Bali, Nasi Kuning Cakalang, Nasi Goreng Spesial, Spaghetti Bolognaise dan Chicken Teriyaki.

Rabu, 24 Januari 2018

Balai Kemenperin Riset Limbah Plastik Jadi BBM

Kementerian Perindustrian terus mendorong kegiatan penelitian dan pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan inovasi agar bisa dimanfaatkan oleh pelaku indusri dan masyarakat. Misalnya, dilakukan oleh Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) Jakarta yang tengah menganalisis hasil temuan Muryani (59) warga Blitar, Jawa Timur mengenai alat pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).

“Dari hasil analisis kami, dirasa perlu untuk sharing knowledge dengan Bapak Muryani dalam rangka pengembangan alat tersebut serta memfasilitasi penyusunan patennya apabila sesuai persyaratan. Rencana, kami akan ke Blitar hari ini,” kata Kepala BBKK, Roy Sianipar di Jakarta, Rabu (24/1).

Menurutnya, BBKK telah merekomendasikan agar ketiga BBM yang dihasilkan dari alat milik Muryani, yaitu solar, minyak tanah dan premium, perlu diuji karakteristik serta uji peforma terhadap mesin bermotor. Upaya ini bisa dilakukan di laboratorium Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi (BT2MP), di bawah binaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

“Menurut pengamatan kami, solar yang didapat masih mengandung banyak pengotor dan kemungkinan cetane number masih rendah karena solar tersebut tidak didestilasi sesuai dengan titik didih solar, yakni 250-350°C,” ungkap Roy.

Oleh karena itu, guna menindaklanjuti hasil penelitian tersebut, diperlukan pembuatan standar produk-produk berupa bahan bakar dan pelarut yang berbahan baku limbah plastik dan pedoman proses pengolahannya. “Kemudian, perlu juga dilakukan kajian ekonomisnya dan dampak bahaya dari proses,” imbuhnya.

Roy menyampaikan, BBKK telah melakukan riset mengenai pengolahan sampah plastik jenis polietilena(kantong plastik) sejak tahun 2009. Alat yang digunakan terdapat dua macam, alat pirolisis skala 5 kg dan alat fraksinasi 5 liter.

“Produk yang kami hasilkan memiliki karakteristik lebih tinggi dibandingkan BBM, sehingga direkomendasikan oleh Lemigas untuk dijadikan pelarut, dan telah diuji mendekati jenis pelarut produksi PT. Pertamina,” paparnya.

Jenis pelarut tersebut, yaitu Pertasol (10%), Minasol (10%), dan Low Aromatic White Spirites (30%) serta solar (40%) dengan cetane number sebesar 58 sesuai spesifikasi Euro4. Pelarut tersebut sudah diaplikasikan di PT. Sigma Utama untuk pelarut Cat Alkid dengan hasil uji melebihi bagus dari pelarut yang biasa digunakan.

Bahkan, gas yang tidak terkondensasi telah diuji di Lemigas dengan hasil mendekati karakteristik Liquid Petroleum Gas (LPG). “Penelitian kami ini, baik dari alat dan prosesnya telah didaftarkan untuk dipatenkan pada tahun 2015 dan sedang proses untuk mendapatkan granted,” ungkap Roy.

Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara menyatakan,  pihaknya bersama Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-bangsa atau United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia telah sepakat untuk menyusun rekomendasi mengenai kebijakan pengelolaan limbah industri di Tanah Air yang lebih baik. Tujuan langkah sinergi ini antara lain untuk mewujudkan prinsip industri hijau serta peningkatan daya saing dan membangun manufakur nasional yang berkelanjutan.

“Untuk itu, kami memberikan apresiasi kepada BBKK, selaku unit litbang di bawah binaan BPPI Kemenperin yang telah berperan aktif dalam memberikan pembinaan tentang penggunaan teknologi pengolahan limbahyang sesuai standar,” tuturnya. Apabila hal ini diimplementasikan secara baik di Indonesia,tentunya membawa manfaat sebesar-besarnya terhadap keberlanjutan sumber daya alam, kelestarian fungsi lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Ngakan menambahkan, Kemenperin dan UNIDO juga terus melakukan sosialisasi agar penghematan energi dapat dilakukan oleh pelaku industri nasional sebagai komitmen dalam melaksanakan penurunan emisi gas rumah kaca. “Penghematan energi bisa dimulai dari mematikan mesin yang sedang tidak diproduksi, mematikan lampu penerangan ketika tidak dibutuhkan atau mengatur pompa bahan bakar agar tidak menggunakan energi yang terlalu boros,” terangnya.

Selasa, 23 Januari 2018

Trafik Komunikasi Meningkat Pasca Gempa di Lebak, Layanan Telkomsel Tetap Berfungsi Normal

Gempa bumi berkekuatan 6.1 skala ricther yang terjadi di Kabupaten Lebak dan terasa di sejumlah kota di wilayah Jabotabek dan Jabar pada hari Selasa, 23 Januari 2017 tidak mengganggu layanan Telkomsel.
Telkomsel mencatat, pasca terjadinya bencana gempa bumi di Kabupaten Lebak yang juga terasa hingga wilayah Banten, DKI Jakarta dan sebagian Jawa Barat ini, terjadi lonjakan trafik komunikasi baik layanan nelpon maupun data. Trafik layanan nelpon melonjak hingga 13% dan layanan data meningkat hingga 50% di wilayah Jabotabek dibandingkan momen yang sama di hari biasa.
Lonjakan trafik pasca gempa di Kabupaten Lebak didorong oleh tingginya akses layanan berbasis broadband oleh pelanggan, terutama untuk akses layanan instant messaging dan browsing internet guna mencari informasi terkini dari sumber percaya serta mengabarkan kepada keluarga atau kerabat terdekat mengenai kondisi terkini.
Telkomsel telah melakukan pengecekan secara menyeluruh mulai dari fasilitas layanan hingga kondisi karyawan yang berada di sekitar lokasi gempa, khususnya di wilayah KabupatenLebak serta Provinsi Banten secara keseluruhan. Telkomsel bersyukur tidak ada korban jiwa dari karyawan maupun kerusakan berarti untuk fasilitas operasional Telkomsel di wilayah Banten dan sekitarnya.
Terdapat lebih dari 300 Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel yang berada di wilayah Kabupaten dan Kota Lebak, Banten. Jumlah ini merupakan bagian total lebih dari 7000 BTS di wilayah operasional Telkomsel Regional Western Jabotabek (mencakup Provinsi Banten dan Kotamadya Jakarta Barat) yang kini melayani lebih dari 8,8 juta pelanggan.
Sesuai pantauan petugas lapangan Telkomsel yang berada di wilayah Lebak, di sejumlah lokasi sempat terjadi pemadaman listrik sebagai akibat gempa, sehingga berdampak juga terhadap operasional fasilitas jaringan BTS Telkomsel di wilayah tersebut. Sebagai langkah antisipasi awal, Telkomsel telah mengoperasikan perangkat mobile genset untuk memaksimalkan operasional BTS yang terkena dampak pemadaman listrik dari PLN tersebut.
Telkomsel juga telah mengoptimalkan kapasitas jangkauan jaringan dari BTS terdekat guna memastikan kualitas layanan tetap terjaga. Saat ini, kondisi pasokan listrik sudah berangsur pulih dan operasional fasilitas BTS Telkomsel yang terkena dampak juga sudah berjalan normal.
Untuk kebutuhan komunikasi selain tetap menjaga kualitas jaringan, Telkomsel juga menjamin ketersediaan produk Telkomsel baik paket perdana kartu prabayar simPATI, kartu AS, dan kartu Loop maupun pulsa isi ulang hingga ke tingkat Outlet yang tersebar di wilayah ini.
Telkomsel juga memastikan seluruh titik layanan pelanggan di wilayah operasional Area Jabotabek Jabar tetap berjalan normal dan siap melayani kebutuhan pelanggan seperti biasa, termasuk 7 GraPARI yang ada di wilayah Kabupaten Lebak dan sekitarnya termasuk Serang, Cilegon dan Pandeglang.

Senin, 22 Januari 2018

Pertamina Dukung Kebijakan Penggunaan LPG Gubernur Kalimantan Tengah

PALANGKARAYA - Pertamina mendukung kebijakan Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran, yang mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Kalimantan Tengah No. 700/2948/11.3/ESDM tentang Penggunaan Liquified Petroleum Gas (LPG) Tabung Ukuran 3 Kilogram.

Surat Edaran Gubernur Kalimantan Tengah merupakan bentuk dukungan nyata dari pimpinan daerah untuk menyukseskan subsidi tepat sasaran pemerintah. Dalam surat edaran tsb disebutkan bahwa konsumen yang tidak berhak atas subsidi dihimbau untuk menggunakan LPG nonsubsidi. Konsumen tsb diantaranya Aparatur Sipil Negara, Anggota TNI dan Polri, Pegawai BUMN dan BUMD, pengusaha yg kekayaannya di atas 50jt dgn omset 300jt per tahun dan masyarakat lainnya  yg memiliki penghasilan di atas 1,5 jt per bulan. 

Untuk mendukung surat edaran gubernur ini pertamina sudah menyiapkan alternatif LPG non subsidi untuk konsumen golongan tsb terdiri dari LPG 12 kg dan Bright gas 5,5 kg untuk keperluan rumah tangga atau usaha yg penggunaan LPGnya relatif kecil dan LPG 50 kg untuk usaha yang penggunaan LPG nya lebih besar. Saat ini produk tersebut sudah tersedia di agen2 LPG, di SPBU dan di mini market2. 

Untuk memotivasi konsumen beralih, pertamina jg memberikan berbagai promo, di antaranya program tukar tabung dari LPG 3 kg ke Bright Gas 5,5 kg. Setiap 2 buah tabung LPG 3 kg dapat ditukarkan dengan Bright Gas 5,5 kg dengan hanya  menambah uang sekitar 100 ribu (tergantung lokasi), dan penukaran 1 tabung ditambah uang sekitar 215 rb (tertantung lokasi). Penukaran tabung ini dapat dilakukan di agen dan pangkalan resmi Pertamina. Sementara, untuk pembelian tabung baru beserta isi senilai 300 ribu dan untuk refill sekitar Rp.69.500,-

Ketepatan sasaran penggunaan LPG 3 kg ini bukan merupakan tanggung jawab satu pihak, tapi harus diwujudkan bersama-sama. Pemerintah sudah membuat aturan bagi pengguna LPG, Pertamina menyediakan alternatif LPG non subsidi, sekarang tinggal kesadaran dari masyarakat termasuk pengusaha untuk juga berkontribusi dalam mewujudkan ketepatan sasaran subsidi LPG 3kg.

Jumat, 19 Januari 2018

Presiden Jokowi: Indonesia-Jepang Sepakat Segera Selesaikan Kerja Sama Infrastruktur

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Delegasi Utusan Khusus Perdana Menteri (PM) Jepang Toshihiro Nikai dan rombongan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/1) pagi. Kunjungan ini dimaksudkan untuk merayakan 60 tahun hubungan Indonesia-Jepang.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengemukakan, bahwa tahun ini adalah tahun yang membanggakan bagi hubungan Indonesia-Jepang, yang telah memasuki usia ke-60 tahun.
Ia pun menyambut baik kedatangan Utusan Khusus PM Jepang Toshihiro Nikai dan rombongan yang dilakukan terkait dengan perayaan hubungan kedua negara.
Presiden juga mengemukakan pertemuannya dengan Perdana Menteri Shinzo Abe di Manila, Filipina, pada November 2017, dimana kedua negara telah menyepakati beberapa hal.
“Kami sepakat untuk segera menyelesaikan kerja sama infrastruktur yang ada. Dan saat itu saya menyampaikan agar kita cepat-cepat menyelesaikan proyek kerja sama yang telah kita sepakati,” kata Presiden seraya menambahkan, dirinya sudah secara khusus meminta PM Abe untuk menyelesaikan proyek kerja sama itu sesegera mungkin.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Utusan khusus Presiden Indonesia untuk Jepang Rahmat Gobel.

Kamis, 18 Januari 2018

Industri Kereta Api Nasional Pacu TKDN dan Teknologi

Industri kereta api nasional terus memacu penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), seperti pada proyek pembuatan kereta ringan LRT Jabodebek yang ditargetkan bisa lebih dari 65 persen pada tahun 2019. Upaya ini dilakukan melalui sinergi antara BUMN dengan pemangku kepentingan terkait seperti pihak swasta, industri penunjang, serta industri kecil dan menengah (IKM).
“Dengan adanya proyek ini, diharapkan terjadi penciptaan lapangan kerja baru serta multiplier effect terhadap keterlibatan IKM,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai melakukan kunjungan kerja bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan di PT Industri Kereta Api (INKA), Madiun, Jawa Timur, Kamis (18/1).
Menurut Menperin, industri kereta api di Indonesia saat ini telah tumbuh dan berkembang baik dari sisi kemampuan teknologi maupun bisnisnya. Hal ini sejalan dengan kebijakan yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), di mana industri alat transportasi ditetapkan sebagai salah satu sektor andalan masa depan.
“Pada tahun 2015-2019, kami fokus pada pengembangan kereta api perkotaan seperti Light Rail Transit (LRT), monorail, dan Mass Rapid Transport (MRT),” ujarnya. Sementara itu, periode 2020-2035 akan difokuskan pada pengembangan kereta listrik dan magnetic levitation(maglev).
Guna mencapai sasaran-sasaran tersebut, program strategis yang dilakukan pemerintah di antaranya adalah menerapkan kebijakan terkait penggunaan produk dalam negeri, pengembangan komponen pendukung, peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), pengembangan desain dan engineering, serta menciptakan regulasi untuk mendukung iklim usaha yang kondusif.
“Oleh karenanya, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak MenkoBidang Kemaritiman dan stakeholder lainnya, yang secara bersama-sama menyukseskan pembangunan proyek LRT Jabodebek,” papar Menperin. Hal ini karena telah melibatkan industri BUMN dan swasta yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya industri perkeretaapian nasional.
Airlangga menegaskan, pihaknya telah mendorong PT. INKA agar terus melakukan kegiatan pembinaan terhadap industri komponen berskala kecil dan menengah sehingga mampu menghasilkan produk yang mutunya sesuai standar dan bisa digunakan dalam industri perkeretaapian. “Upaya ini diperlukan mengingat pembinaan industri kecil menengah pada dasarnya merupakan tanggung jawab kita bersama dan seyogyanya juga menjadi komitmen kita untuk maju secara bersama,” tuturnya.
Saat ini, PT. INKA memiliki fasilitas produksi dan perakitan yang lengkap, di mana khusus untuk kebutuhan produksi LRT Jabodebek akan disiapkan dua lini produksi yang diharapkan dapat memenuhi target penyelesaian pengiriman pertama 4 Train Set pada sekitar bulan Maret 2019 dengan asumsi kontrak dimulai Januari 2018.
Mengenai proyek LRT Jabodebek, menurut Menteri Airlangga, menjadi kesempatan bagi industri kereta api nasional untuk menunjukkan daya saingnya dalam penguasaan teknologi termasuk dalam hal riset dan inovasi pengembangan industri berbasis rel. “Momentum ini kami harapkan juga menjadi peluang peningkatan kompetensi SDM melalui program pengembangan SMK dan vokasi yang link and match dengan industri. Lngkah ini pun perlu melibatkan lembaga riset dan perguruan tinggi,” ungkapnya.
Pembangunan LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis pemerintah dalam rangka untuk memberikan kemudahan dan kecepatan transportasi kepada masyarakat. Untuk pengerjaan LRT yang menghubungan Jakarta - Bogor - Depok - Bekasi ini, PT INKA (Persero) sudah mendapat dukungan keuangan sebesar Rp 4,050 Triliun dari 3 sindikasi perbankan yakni dari PT BNI (Persero) Tbk, PT SMI (Persero) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.
Pada kegiatan di PT INKA ini, MenkoBidang Kemaritimandan Menperin menyaksikan penandatangan kontrak dalam rangka sinergi BUMN, yang meliputi Pengadaan Sarana LRT Jabodebek antara PT. KAI dan PT. INKA (Persero) serta Pengadaan Material dan Komponen Kereta antara PT. INKA (Persero) dengan PT. Barata Indonesia, PT. Krakatau Steel dan PT. Pindad.
Selain itu dilakukan Penandatanganan Kerja Sama antara PT. INKA dengan Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan. Kemudian, Penandatanganan Kerja Sama Peningkatan TKDN antara PT. INKA dengan IKM Penerima Program National Interest Account (NIA), serta Penandatanganan Kerja Sama Program Vokasi antara PT. INKA dengan SMK di Provinsi Jawa Timur.
Selanjutnya, Penandatanganan Nota Kesepakatan, Konsultasi dan Riset Bersama antara PT. INKA dengan BPPT, Kemenristek, Perguruan Tinggi (ITB, ITS, UNS dan UGM), serta Penandatanganan Kerja Sama Konsultasi dan Pendampingan Pembangunan Workshop INKA 2 di Banyuwangi antara PT. INKA dan BPKP Perwakilan Jawa Timur.
Pemain besar
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia saat initermasuk salah satu pemain industri manufaktur sarana kereta api terbesar di Asia Tenggara. Produk industri kereta api dalam negeri telah mampu memenuhi pesanan pasar domestik,bahkanluar negeri khususnya ke negara berkembang dan kawasan regional.
“Kami terus memacu industri perkeretaapian nasional agar dapat menguasai pasar domestik dan semakin berperan dalam supply chainindustri perkeretaapian untuk pasar global,” tegasnya.Pada tahun 2016 lalu, Kementerian Perindustrian telah mengukuhkan Asosiasi Industri Manufaktur dan Penunjang Perkeretaapian Indonesia, yaitu Indonesia Railway Component Manufacture Association (IRCMA).
Selain itu termasuk Perkumpulan Industri Kecil Kereta Api (PIKKA) yang anggotanya terdiri dari berbagai industri di bidang metal, karet, plastik serta lembaga riset, dan konsultan yang berjumlah sekitar 50 industri komponen perkeretaapian dan didalamnya termasuk PT. INKA (Persero) sebagai integrator.
“Asosiasi inidiharapkan mampu mendukung penyediaan komponen untuk kereta api produksi dalam negeri dan menjadi bagian penting dalam rantai pasok sepertiuntuk proyek LRT Jabodebek dan proyek-proyek lain sehhingga bisa menjadi player industri komponen yang berdaya saing global,” paparnya.
Menperin menyampaikan, industri penunjang dan komponen dalam negeri saat ini sudah mampu memproduksi sekitar 70 persen dari total kebutuhan komponen kereta api nasional, termasuk rangka kereta api. “Kami berharap dalam dua sampai tiga tahun ke depan,industrinya mampu menyediakan sampai 80 persen dari jumlah kebutuhan di Tanah Air,” ujarnya.
Lebih lanjut, dengan kebutuhan pengembangan kereta api yangcukup besar, industri penunjang perkeretaapian menjadi prioritas dan strategis untuk segera dikembangkan sehingga keterlibatan industri lokal dapat dipacu maksimal. Perusahaan-perusahaan BUMN yang selama ini telah memasok komponen kereta api, antara lain PT. Pindad untuk rem, PT. LEN untuk persinyalan, PT. Barata untuk bogie, dan PT. Krakatau Steel untuk bahan baku baja.
Dalam rangka pembinaan IKM, Kemenperin telah memfasilitasi kerja sama dengan para pelaku IKM baja di Tegal dan Ceper, Jawa Tengah. Langkah ini diharapkan agar kemampuan IKM dapat meningkat dan menjadi bagian rantai pasok, seperti dalam proyek pengadaan LRT.
Di samping itu, Kemenperin bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT INKA) telah mendirikan Pusat Desain dan Rekayasa Industri Perkeretaapian Nasional di Kampus ITB. Tujuannya antara lain untuk mendukung pelaksanaan kajian-kajian pengembangan perkeretaapian, pelaksanaan program riset dan pengembangan produk, pengembangan SDM, serta menjadi inkubator bisnis dan pengujian-pengujian produk.
Guna memperluas pasar ekspor, Kemenperin memacu industri kereta api nasional agar terus melakukan inovasi teknologi khususnya untuk produk-produk yang berorientasi ekspor. Selain itusecara proaktif menjalin kerja sama bisnis dan promosi dalam rangka meningkatkan akses pasar ke negara-negara yang memiliki potensi pasar cukup besar, terutama di kawasan Asia seperti Pakistan, Srilangka, Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, serta negara Zambia, Nigeria dan Mesir.

Rabu, 17 Januari 2018

Pabrik Smelter Nikel Rp 76 Triliun Dibangun di Konawe Utara

Perusahaan pertambangan asal Korea Selatan (Korsel), Made By Good (MBG) Group melalui anak usahanya PT MBG Nikel Indonesia telah memulai pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp76 triliun.
“Kami memberikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Konawe Utara yang berperan serta dalam menarik investor dari sektor industri,” kata Direktur Pengembangan Wilayah Industri I Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan di Jakarta, Rabu (17/1).
Arus menyampaikan, pihak perusahaan sudah melakukan peletakan batu pertama pada 2 Januari 2018. Pada kesempatan tersebut, Arus turut hadir menyaksikan prosesnya bersama Bupati Konut Ruksamin, Presiden Direktur MBG Group Lim Dong Pyo dan Komisaris PT MBG Nikel Indonesia Jang Jongsoo.
Rencananya, pembangunan pabrik smelter nikel ini akan selesai pada dua tahun ke depan secara bertahap dan ditargetkan menyerap ribuan tenaga kerja. Selain itu, luas lahan yang digunakan sekitar 311 hektare.
Arus pun menegaskan, aktivitas pabrik smelter merupakan salah satu upaya implementasi dari kebijakan hilirisasi industri yang membawa efek berantai terhadap perekonomian daerah dan nasional. Bahkan, dapat memperkuat struktur industri nasional sehingga akan lebih kompetitif di kancah global.
“Produk dari pabrik ini sangat diperlukan untuk indutri hilir di dalam negeri sehingga akan berkontribusi memenuhi kebutuhan pasar domestik. Selain itu mampu meningkatkan daya saing produk kita baik di skala nasional maupun internasional,” paparnya.
Ruksamin berharap, pembangunan pabrik smelter ini bisa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal di Konut, terutama dengan membuka lapangan pekerjaan baru. “Mohon doa dan dukungan masyarakat Konut agar semua pembangunan berjalan lancar sesuai yang diharapkan kita semua. Ini merupakan kado HUT ke-11 Konut yang kami persembahkan untuk warga Konut,” tuturnya.
Sementara itu, Lim Dong Pyo mengungkapkan, pihaknya antusias dan optimistis dalam berinvestasi di Indonesia khususnya di Konut. “Kami senang dengan sambutan masyarakat di sini. Ini menjadi kampung halaman kedua kami. Karena sambutan yang sangat luar biasa ini, kami ingin lebih cepat membangun pabrik smelter nikel di Konut,” ujarnya.
Sejak MBG berdiri selama sembilan tahun di Korsel, Indonesia tercatat sebagai negara ketiga lokasi investasi smelter setelah Amerika dan Rusia. Untuk investasi smelter di Konut ini, pihaknya telah berkoordinasi dan mendapat rekomendasi langsung dari Presiden Korsel.
Tidak hanya membangun smelter, menurutnya, investasi MBG Group akan juga merambah sektor lain seperti tambak udang, pendidikan dan pelatihan untuk para petani, serta pengiriman mahasiswa lokal berprestasi untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi di Korsel. “Kami berharap dengan kerja sama ini memberikan lapangan kerja besar buat seluruh masyarakat dan juga bagi mahasiswa asal Konut yang akan melanjutkan pendidikan di Korsel,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, Kemenperin fokus menjalankan kebijakan hilirisasi industri, salah satunya di sektor logam. “Indonesia tengah menargetkan produksi 10 juta ton baja pada tahun 2025. Di samping itu, akan menghasilkan stainless steel sebanyak empat juta ton pada 2019,” ungkapnya.
Kemenperin mencatat, sejauh ini diproyeksi terdapat 32 proyek smelter logam yang tumbuh dengan perkiraan nilai investasi sebesar USD18 miliar dan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 28 ribu orang, yang tersebar di 22 kabupaten/kota dan 11 provinsi.
Pembangunan pabrik smelter di dalam negeri berjalan cukup baik, terutama yang berbasis logam. Apalagi, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri smelter berbasis logam karena termasuk dari 10 besar negara di dunia dengan cadangan bauksit, nikel, dan tembaga yang melimpah.
Untuk pengembangan industri berbasis mineral logam khususnya pengolahan bahan baku bijih nikel, saat ini difokuskan di kawasan timur Indonesia. Misalnya, di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, Kawasan Industri Bantaeng, Sulawesi Selatan dan Kawasan Industri Konawe, Sulawesi Tenggara.

Selasa, 16 Januari 2018

Bandung Techno Park Tumbuhkan Wirausaha Industri Digital

Kementerian Perindustrian memfasilitasi pembangunan Bandung Techno Park (BTP) sebagai salah satu pusat riset dan inovasi industri digital di Tanah Air seperti sektor elektronika dan telematika. Langkah ini diharapkan mampu membentuk sebuah kawasan ekosistem bagi pengembangan sektor strategis tersebut agar lebih berdaya saing global dan siap menghadapi era Industry 4.0.
“BTP dapat menjadi sebuah industrial cluster bagi generasi muda kita. Apalagi berbagai perusahaan multinasional di bidang elektronika dan telematika bisa bergabung di sini. Kami berharap pula bisa melahirkan wirausaha industri digital,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Peresmian Gedung BTP di Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1).
Pembangunan BTP yang terdiri dua gedung ini dimulai sejak tahun 2015 di atas lahan seleuas 2.800 m2. Adapun produk unggulan BTP yaitu bus billing, detektor polusi, KWH meter, touchboard, volume detector, agriculture system information management, IP phone, dan USB Key. BTP juga menginisiasi kerja sama dengan electronic and telecommunication research institute (ETRI) Korea, Industrial Technology Research Institute (ITRI) Taiwan, dan HUAWEI.
Menurut Menperin, setelah pembangunan fisik BTP, perlu dilakukan link and match dengan startup luar negeri serta kolaborasi dengan Tsinghua University dari China dan Institute of Technical Education (ITE) dari Singapura. “Kedua universitas itu punya akses langsung ke Silicon Valley. Jadi, ekosistem harus dipacu dan investor bisa memilih dari beberapa pool of talent,” jelasnya.
Pemerintah memproyeksikan Indonesia akan menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020 dengan menargetkan 1.000 technopreneur, valuasi bisnis mencapai USD100 miliar, dan total nilai e-commerce sebesar USD130 miliar. “Backbone-nya research center yang aplikatif, seperti Techno Park ini,” ujar Airlangga.
Selain di Kota Kembang, menurut Menperin, pihaknya juga telahmembangun Techno Park di wilayahlain seperti TohpaTI Center di Denpasar, Inkubator Bisnis IKITAS di Semarang, Makassar Techno Park di Makassar, dan Pusat Desain Ponsel di Batam.
“Ini merupakan wadah penghubung antara pihak akademisi, industri dan pemerintah yang dapat menumbuhkan dan membina startup dalam negeri di bidang teknologi informasi dan komunikasiterutama animasi, software, dan games,” sebutnya.
Airlangga menyampaikan, Kemenperin telah memetakan lima subsektor industri yang akan menjadi penggerak utama dalam menerapkan sistem Industry 4.0. Selain industri elektronika, empat manufaktur lainnya adalah industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, dan kimia.
“Potensi dari kelima industri tersebut, di antaranya mampu menyumbang sebesar 70 persen terhadap PDB manufaktur, kemudian sekitar 60 persen untuk kontribusi ekspor manufaktur dan 65 persen pada penyerapan tenaga kerja sektor industri,” ungkapnya.
Kemenperin tengah menyusun peta jalan Industry 4.0, di mana kunci penting bagi fondasi industri di Indonesia adalah penggunaan artificial intelligence, internet of things, wearable gadgets, advance robotics dan 3D printing.
“Artinya, implementasi Industry 4.0 itu menjadi masa depan bagi industri kita. Karena penerapannya akan meningkatkan produktivitas dan menekan biaya, yang tentunya akan sangat menguntungkan bagi industri nasional,” tegas Menteri Airlangga.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Harjanto menjelaskan, sektor telematika menjadi salah satu pilar pembangunan industri nasional. Oleh karena itu, dalam kebijakan Kemenperin jangka menengah (tahun 2015-2019), pembangunan Techno Park sebagai wujud program rencana aksi tersebut.
“Dari 23 Techno Park yang resmi menjadi program prioritas pemerintah, lima di antaranya berada di bawah pembinaan Ditjen ILMATE Kemenperin,” ujarnya. Menurut Harjanto, kegiatan di Techno Park, antara lain untuk menciptakan inovasi produk dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri elektorika dan telematika.
“Intinya adalah memfasilitasi sebagai startup development center, research and business development, data center, training and certification center, serta mitra industri. Sehingga nantinya menjadi mandiri dan dapat bersaing dengan industri lain yang sudah mapan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Techno Park ini mampu mendukung pelaksanaan program pendidikan vokasi link and match yang diinisiasi oleh Kemenperin. “Pada tahun 2017, Ditjen ILMATE telah memfasilitasi pelatihan 540 orang di Bandung, Denpasar, Semarang, Surabaya, Malang, Jakarta, Batam, Makassar dan Pondok Pesantren Nurul Iman di Bogor,” papar Harjanto.

Dukung ekonomi digital
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, ada beberapa hal penting yang telah dilakukan Kemeneperin untuk mendukung era ekonomi digital dan Industry 4.0. Upaya tersebut, antara lain adalah penguatan sektor hulu, penguatan dan identifikasi rantai pasok global dan zona industri, penguatan akses pasar melalui program e-Smart IKM, serta mengusulkan pemberian insentif fiskal khusus untuk industri yang melakukan investasi di inovasi dan vokasi.
Yang paling penting langkah-langkah tersebut akan mendorong entrepreneur, penguasaan market, dan pengembangan fintech. Kita tidak perlu khawatir digital ekonomi akan mengurangi lapangan kerja, karena online marketplace dan business process outsourcing (BPO) bisa melibatkan ribuan orang,” ungkapnya.
Untuk itu, Menperin meminta kepada generasi muda Indonesia agar bisa gaul dalam bahasa digital, seperti bahasa Inggris, statistik, dan koding. Materi tersebut bisa dipelajari dalam kurun enam bulan. Airlanga pun meyakini Indonesia siap menjadi solusi dalam digital ekonomi.
Pekan depan saya akan ke Davos, berbicara soal new future production of Indonesia, e-commerce market to market dan Industry 4.0 yang sifatnya industrial products. Saya akan sampaikan, Indonesia punya kesempatan untuk menjadi champion di Asia karena potensi besar dari pasar smartphone dan jumlah perguruan tinggi,” jelasnya.
Menurut Menteri Airlangga, produk telematika memberikan ruang pasar yang luar biasa di Indonesia seperti terlihat pada penjualan smartphone hingga 60 juta unit per tahun. Siklus teknologi sangat cepat, khususnya di smartphone, yang setiap enam bulan ada pembaharuan produk sehingga memerlukan kekuatan riset dan inovasi teknologi.
Oleh karenanya, pemerintah terus mendorong pengembangan produk-produk dalam negeri, seperti produk smarthphone. Hingga tahun 2018, terdapat beberapa merek nasional yang memiliki branding cukup kuat untuk pasar menengah kebawah maupun menengah keatas, seperti Polytron, Evercooss, dan Advan.
Namun demikian, selain memacu tumbuhnya industri hardware, pemerintah juga tengah mendorong pengembangan industri software, konten dan animasi. Hal ini diperkuat melalui penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29 tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet.
Artinya, Kemenperin tidak hanya menekankan pada skema TKDN hardware, tetapi TKDN software dan investasi.Melalui skema software ini, kami ingin memacu untuk peningkatan inovasi dalam sehingga mendukung pengembangan industri yang berkelanjutan,” kata Menperin.
Kemenperin mencatat, industri telekomunikasi dan informatika (telematika) dalam negeri mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hingga tahun 2016, terdapat 23 electronics manufacturing service (EMS), 42 merek dan 37 pemilik merek baik global maupun nasional, dengan total nilai investasi sebesar Rp7 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 13 ribu orang.