Selasa, 31 Januari 2017

Senin, 30 Januari 2017

Kemenperin Dorong IKM Nasional Dobrak Pasar Global

Kementerian Perindustrian berkomitmen memacu pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) nasional yang berorientasi ekspor melalui berbagai kebijakan strategis dalam rangka meningkatkan devisa negara dan serapan tenaga kerja. Langkah yang dilakukan pemerintah antara lain dengan fasilitasi kemudahan impor tujuan ekspor (KITE), pembiayaan penjaminan asuransi dan jasa konsultasi, serta pemberian mesin produksi.
IKM merupakan salahsatu penyumbang utama sektorindustri pengolahan di Indonesia karena keunggulannya sebagai subsektor industri padat karya dan pemasok kebutuhan pasar domestik,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Boyolali, Jawa Tengah, Senin (30/1).

Pada kesempatan tersebut, Menperin mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara peluncuran kebijakan fasilitas KITE IKM, kemudian dilanjutkan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menandatangani MoU tentang Pengembangan IKM Berorientasi Ekspor dan menyerahkan bantuan mesin dan peralatan produksi kepada IKM logam di Dusun Tumang, Desa Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Hadir pula Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad, Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih, Dirjen Bea Cukai Kemenkeu Heru Pambudi,Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan anggota Komisi VI DPR RI.

Menperin menegaskan, potensi IKM terus tumbuh. Pada awal 2016, kontribusi sektor IKM terhadap pertumbuhan industri non-migas meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen dalam lima tahun terakhir. Selanjutnya, ekspor IKM periode Januari-November 2016 mencapai USD24,7 miliar atau memberikan kontribusi 24,8 persen terhadap total ekspor industri non-migas.
IKM juga mampu menyerap tenaga kerja paling banyak dibandingkan sektor lainnya. Serapan tenaga kerja pada sektor ini pada awal tahun 2016 mencapai 97,22 persen. “Pada tahun 2016, IKM di Indonesia tumbuh mencapai 166 ribu unit atau meningkat 4,5 persen dibandingkan tahun 2015 dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 350 ribu orang,” ungkapnya.

Mengenai KITE, kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi IKM dalam mengimpor bahan baku untuk proses produksi yang akan diekspor kembali sebagai produk jadi. Selain itu, IKM juga akan diberikan insentif berupa pembebasan bea cukai serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM).

Selanjutnya, Menperin menjelaskan, MoU yang berlaku untuk tiga tahun sejak tanggal ditandatangani ini akan ditindaklanjuti dengan kerja sama antara Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian dengan Indonesia Eximbank dalam bentuk penyediaan dan pertukaran data terkait IKM, pelatihan manajemen ekspor, serta sosialisasi dan fasilitas kepada IKM berorientasi ekspor.

Airlangga mengatakan, pihaknya lebih memilih lembaga pembiayaan yang sudah ada, yakni Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan ekspor produk-produk IKM. “Daripada mendirikan lembaga baru, kami lebih baik menggunakan yang existing seperti LPEI. Kami perluas dulu scope dari LPEI, nanti kami dorong juga pembiayaan jangka panjang yang lebih murah,” tuturnya.

LPEI akan memberikan dukungan kepada IKM melalui jasa konsultasi, salah satunya dalam bentuk program Coaching Program for New Exporter (CPNE), yang merupakan program berkelanjutan bagi rintisan eksportir baru dengan cara mempersiapkan pelaku IKM melalui pelatihan, pameran dan bimbingan. "Karena kami ingin mendorong IKM untuk ekspor. Jadi kalau ekspor, pasarnya lebih terjamin dengan risiko yang lebih sedikit," tegas Airlangga.

Dari sisi pembiayaan, lembaga ini akan memfasilitasi IKM dengan memberikan akses pendanaan yang mudah, murah dan dengan suku bunga kompetitif, bagi IKM yang membutuhkan modal kerja maupun investasi dalam rangka ekspor. LPEI juga akan menggandeng Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan untuk mendorong ekspor IKM dalam negeri.

Sementara itu, Presiden juga menyaksikan Menperin dan Menkeu menyerahkan secara simbolisbantuan mesin dan peralatan produksi kepada pelaku IKM logam Tumang. Sebanyak 62 unit mesin danperalatan produksi IKM yang akan distribusikan, terdiri dari bor duduk, mesin gurinda tangan 4”, mesinbor tembak, las argon rhino, tabung argon, mesin roll plat, mesin press logam, genset, dan kompresorbensin 5.5 HP.

Selain diberikan pembinaan secara konvensional melalui fasilitasi pelatihan serta bantuan alat dan permesinan, IKM juga diperkenalkan dengan sarana digital yang mampu mempromosikan produk dengan lebih luas, namun dengan biaya minimal,” papar Airlangga. Untuk itu, melalui penerapan e-smart IKM, pelaku usaha kreatif ini diharapkan dapat menghadapi era industri yang mengandalkan pertukaran data pada teknologi manufaktur atau Industri 4.0.

Upaya tersebut, lanjut Airlangga, dilakukan agar IKM tidak hanya selesai di sektor produksinya saja,tetapi produk dan profilnya dapat lebih dikenal oleh masyarakat. Keuntungannya, jika ada investor yangingin mencari partner bisnis, IKM dapat mengambil kesempatan tersebut secara langsung dan tanpa. “Dengan digitalisasi, yang paling diuntungkan adalah IKM bisa saling tukar informasi danmengembangkan usahanya secara bersama-sama. Selain itu, semua bisa dikerjakan dan diakses denganlebih cepat,” paparnya.

Dalam rangkaian acara ini, Kemenperin memfasilitasi beberapa stand pameran bagi IKM. Presiden didampingi Menperin dan Menkeu meninjau  prototipe mobil pedesaan yang rencananya dijual serharga Rp. 60 juta serta melihat sepeda motor yang dilapisi logam kuningan produksi Setya Budhi Gallery asal Desa Tumang, Boyolali, Jawa Tengah.
Kemudian, Menperin juga menyempatkan untuk melakukan temu usaha dengan IKM logam Tumang. Kerajinan logam yang dihasilkan dari sentra IKM Tumang telah menembus pasar ekspor. Produk dari perajin tembaga dan kuningan ini 53 persen didistribusikan ke Malaysia, Jepang, Australia, Perancis, Italia, Inggris, Rusia, Korea, Dubai, Abu Dhabi, dan Amerika Serikat, sedangkan sisanya untuk pasar lokal.

Dari dialog tersebut, pelaku IKM mengusulkan beberapa gagasan kepada Menperin, antara lain keinginan membentuk koperasi baru, pemenuhan bahan baku tembaga dan alumunium lembaran, pelatihan desain, pembetukan pusat logistik berikat serta mengemas aktivitas IKM logam sebagai kegiatan pariwisata. Hal ini diharapkan akan meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM logam Tumang.
“Kami akan menindaklanjuti usulan-usulan ini, sekaligus disinkronkan program pemerintah pusat dan daerah. Khusus untuk  desain, Bapak Presiden berpesan untuk  mengajak desainer luar negeri khususnya Perancis dan Italia agar tidak kalah bersaing dengan produk luar negeri,” terang Airlangga.

Jumat, 27 Januari 2017

Jelang Imlek, ASUS Bagi-bagi Angpao Hingga Jutaan Rupiah

Berbagai kebahagiaan di momen Imlek dengan ultrabook terbaik saat ini

Jakarta (27 Januari 2017) -Menjelang perayaan Imlek yang akan jatuh pada akhir Januari ini, ASUS membuat program promo yang bisa dibilang cukup langka untuk seri produk teranyarnya. Perusahaan asal Taiwan tersebut sengaja memberikan angpaospesial hingga jutaan rupiah agar dapat turut serta dalam memeriahkan momentum Imlek di tahun ini.

“Pada tahun baru Imlek yang akan berlangsung pada 28 Januari nanti, ASUS secara khusus menghadirkan promo menarik untuk produk-produk terbaru yang dipasarkan kepada konsumen di tahun ini,”  ujar Galip Fu Country Marketing Manager ASUS Indonesia. “Produk-produk tersebut antara lain adalah notebook premium ZenBook UX360CA dan juga UX310UQ,” ucapnya kembali.

Untuk varian ultrabook convertible ASUS ZenBook Flip UX360CA, Galip menyebutkan, ASUS memberikanbonus angpao spesial hingga Rp2 juta.Dari harga sebelumnya Rp14.299.000, kini pengguna bisa menebusnya di hargaRp12.299.000. Sementara untuk ultrabook ASUS ZenBook UX310UQ dibanderol menjadi Rp15.299.000 dari sebelumnya Rp15.799.000.

“Keduanya adalah notebook premium yang menjanjikan pengalaman penggunaan yang sangat nyaman serta, baik dari performa serta penampilan untuk mendukung gaya penggunanya,” Galip menuturkan.

ASUS ZenBook Flip UX360CA, Ultrabook Lipat, Tipis dan Tanpa Suara
Sebagai sebuah ultrabook convertible, ASUS ZenBook Flip UX360CA merupakan notebook lipat yang serba guna dan punya tampilan sangat menawan. Alasannya, selain dapat difungsikan ke dalam berbagai bentuk seperti tablet, standing display, tent, dan notebook biasa, tampilannya pun begitu indah, tipis dan mengesankan.
Tampilan menawan dimungkinkan karena balutan alumunium (full metallic design) dan diberi finishing dengan gaya concentric melingkar di bagian lid covernya. Dengan bobot yang hanya 1,3Kg berketebalan 13,9mm, UX360CA membawa dukungan prosesor hemat daya yang tetap kencang kecepatan hingga 2,2GHz namun dengan penggunaan daya yang sangat rendah, hanya 4,5 watt.

Yang menarik, penggunaan prosesor bertenaga namun hemat energi yakni Intel Core-M membuat ultrabook ini bekerja dengan sunyi, tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Ini dimungkinkan oleh penggunaan fanless design yang diberikan ASUS untuk UX360CA. Sangat sesuai bagi mereka yang kerap bekerja di tempat-tempat yang hening seperti ruang meeting, perpustakaan, ataupun di ruang publik premium.

Untuk mendukung masa aktif, ZenBook Flip UX360CA dipasok oleh baterai berjenis Lithium-Polymer 3 cell 54W. Yang mengagumkan, kombinasi baterai dan prosesor hemat energi di atas menghadirkan masa aktif notebook yang hingga mencapai 12 jam. Dengan durasi sepanjang ini, apalagi dilengkapi keyboard chiclet yang sangat nyaman disentuh, membuat bekerja dalam waktu lama menjadi lebih menyenangkan.

ZenBook UX310UQ, Ultrabook Menawan dengan Dedicated Graphic Card
Umumnya sebuah ultrabook berbodi tipis sangat jarang dilengkapi dengan graphic card tambahan atau dedicated graphic. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk ZenBook UX310UQ, karena ia memiliki dedicated graphic yang cukup bertenaga pada GPU-nya.

Penggunaan grafis mumpuni tersebut memungkinkan ASUS ZenBook UX310UQ mampu mengolah gambar serta kebutuhan multimedia dari mulai editing video hingga bermain game dengan lancar. Tentu saja berbekal Nvidia Geforce GT 940MX dengan video memory sebesar 2GB, akan menambah kenyamanan penggunaannya untuk melakukan lebih banyak aktivitas.

Selain itu, ada pula dukungan prosesor terbaru dari Intel generasi ke-7 dari kasta tertinggi, yakni i7-7500U. Mikroprosesor tersebut memiliki kecepatan 2,7GHz yang mampu dipacu hingga 3,5GHz. Notebook dengan RAM 8GB DDR4 ini, pun telah menyelipkan sistem operasi Windows 10 sebagai pre-installed operating system-nya.

Anda dapat menyimpan data hingga 1TB pada harddisk berkecepatan 5400rpm pada perangkat ini. Tidak hanya itu, untuk membuat sistemnya bergerak lebih gegas, disediakan pula storage berbasis SSD berkapasitas 128GB. Dengan demikian, sistem operasi dan aplikasi yang diinstalasikan di storage SSD akan dapat di-load ataupun di jalankan dengan lebih cepat.

Dengan layar 13,3 inci, pengguna akan dimanjakan dengan panel display beresolusi Full HD (1920x1080) piksel serta nilai color gamut atau NTSC 72 persen. Monitornya pun telah mendukung Anti glare sehingga tidak akan memantulkan bayangan ketika terpapar cahaya.

Main Spec.
ZenBook Flip UX360CA/UX310UQ
CPU
Intel® Core™ m3-6Y30 Processor (4M Cache up to 2,2GHz) (UX360CA)
Intel® Core™ i7-7500U Processor (4M Cache up to 3,5GHz) (UX310UQ)
Operating System
Windows 10 Home
Memory
8GB LPDDR3
Storage
SATA3 512G M.2 SSD (UX360CA)
SATA4 128G SSD + 1TB 5400rpm HDD (UX310UQ)
Display
13.3" (16:9) LED backlit FHD (1920x1080) Glare Touchscreen with 72% NTSC with IPS
Graphics
Intel® HD Graphics 515 (UX360CA)
Nvidia Geforce GT940MX 2GB (UX310UQ)
Input/Output
1x Microphone-in/Headphone-out jack, 2x USB 3.0 ports, 1x USB-C Gen 1 (up to 5 Gbps), 1x HDMI, 1x SD card reader, Volume up/down
Camera
HD Web Camera
Connectivity
Integrated 802.11a/b/g/n/ac (WIDI Support), Bluetooth V4.1
Audio
Built-in Stereo 1.6 W Speakers And Digital Array Microphone
ASUS SonicMaster Technology with Harman/Kardon
Battery
3 Cells 54 Whrs Polymer Battery(UX360CA)
48WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion Prismatic Battery pack (UX310UQ)
Dimension
323 x 220 x 13.9 mm (UX360CA)
323 x 223 x 18.4 ~ 19.0 mm (UX310UQ)
Weight
1,3Kg with Battery(UX360CA)
1,4Kg with Battery (UX310UQ)
Colors
Grey (UX360CA), Quartz Grey, Rose Gold (UX310UQ)
Warranty
2 tahun garansi global
Harga
12.299.000 (UX360CA)
15.299.000 (UX310UQ)

Foto-foto resolusi tinggi dapat di-download dari URL berikut:

Informasi lebih lanjut untuk ZenBook UX360CA dapat disimak di URL berikut:

Informasi lebih lanjut untuk ZenBook UX310UQ dapat disimak di URL berikut:

Tentang ASUS
ASUS adalah Top 2 produsen notebook konsumen dunia dan penghasil motherboard terbaik di dunia. ASUS mendesain dan memproduksi berbagai jenis produk IT untuk memenuhi segala kebutuhan sehari-hari, mulai dari notebook, tablet, PC desktop, server, perangkat jaringan, dan smartphone.

Dimotivasi oleh inovasi dan berkomitmen pada kualitas, ASUS berhasil memenangkan 4.368 penghargaan di tahun 2015. Saat ini ASUS memiliki lebih dari 16.000 orang karyawan di seluruh dunia, di mana 5.200 orang di antaranya adalah insinyur di tim R&D (riset dan pengembangan) berkelas dunia. ASUS sangat fokus untuk menyediakan produk berkualitas dengan desain yang menarik.

Di Indonesia, pada kuartal ketiga 2016, IDC melaporkan bahwa di bisnis Notebook di Indonesia, khususnya notebook consumer, ASUS terus tumbuh pesat. Meski telah menempati posisi pertama sejak akhir tahun 2013 lalu, kini pangsa pasarnya mencapai 49,6 persen. Di Industri notebook kelas performa berbasis Nvidia GTX, pangsa pasar ASUS tercatat mencapai 72 persen.

Di industri Smartphone, menurut data GfK hingga kuartal ketiga 2016, ASUS meraih posisi sebagai TOP 3 brand di Indonesia dengan 9,3 persen pasar. Sedangkan di bisnis consumer Desktop PC, ASUS berada di posisi keempat dengan market share 5,2 persen berdasarkan data IDC kuartal ketiga 2016.

ASUS juga mendapatkan TOP Brand Award untuk kategori bisnis notebook di tahun 2016, TOP IT Award di tahun 2016 untuk notebook high end dan WOW Brand Award di tahun 2015 untuk kategori bisnis Smartphone.

Kontak ASUS Indonesia

Kamis, 26 Januari 2017

Kemenperin Perkuat Kemitraan IKM dengan BUMN dan Industri Besar

Kementerian Perindustrian memperkuat kemitraan industri kecil dan menengah (IKM) dengan BUMN dan industri besar dalam rangka memperluas akses pasar. Langkah sinergi ini diharapkan juga akan menumbuhkan wirausaha baru serta mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Kerja sama dalam bentuk kemitraan merupakan salah satu strategi yang perlu dilakukan untuk pengembangan IKM nasional agar mampu berdaya saing global,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih pada acara Link and Matchmelalui Temu Bisnis antara IKM dengan BUMN dan Industri Besar di Jakarta, Kamis (26/1).

Menurut Gati, IKM mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan suatu negara sekaligus sebagai sektor yang mampu diandalkan untuk mendukung ketahanan ekonomi. “Hampir 90 persen perekonomian dunia ditopang oleh IKM. Untuk itu, pemerintah terus memberikan perhatian lebih kepada IKM melalui fasilitasi, salah satunya, yang saat ini akan dilakukan melalui fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE),” tuturnya.

Pada pertemuan bisnis kali ini, Gati menyampaikan, sebanyak 40 IKM yang berasal dari sentra logam di daerah Ceper, Klaten dan Tegaltermasuk di dalamnya binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) yang dikumpulkan bersamadengan BUMN dan industri besar potensial. BUMN tersebut, antara lain PT. K AI, PT. INKA, PT. PLN, PT. PDAM, PT. Jasa Marga, PT. Adhi Karya, PT. Nindya Karya, dan PT. Waskita Karya. Sedangkan, industri besarnya meliputi PT. Polytron, PT. Panasonic, PT. Shimizu, dan PT. Sanken.

“Target kami dari 40 IKM logam ini dapat order lagi dari BUMN dan industri besar. Sebelumnya, IKM di Ceper sudah kerja sama dengan PT INKA. Selain itu, komponen pompa air Panasonic dipasok dari IKM Klaten,” tuturnya. Gati juga berharap, YDBA dapat membimbing para pelaku IKM di beberapa sentra mengenai kualitas, biaya, pengiriman, dan layanan yang lebih baik.

Kemenperin mencatat, sebanyak 300 IKM di sentra logam Ceper, Jawa Tengah telah menyerap tenaga kerja mencapai 3.200 orang yang mampu menghasilkan berbagai produk seperti perlengkapan PDAM, pompa air, manhole, anak timbangan dan pemberat. Sedangkan, di sentra IKM logam Tegal, tercatat lebih dari 2.929 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja mencapai 1.500 orang memproduksi komponen untuk mesin pertanian, perkapalan, mesin berat, dan otomotif.

Sementara itu, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin Endang Suwartini menjelaskan,IKM logam memiliki potensi pasar yang cukup besar di lingkungan industri besar dan BUMN.“Misalnya, IKM Ceper,omset mereka yang berputar pada tahun 2015 mencapai Rp22,5 miliar dan diharapkan dengan kerja sama yang semakin sinergi dengan BUMN dan industri besar ini, omsetnya makin meningkat dari tahun ke tahun,” paparnya.

Melalui pertemuan bisnis ini, Endang juga menyebutkan, manfaat yang didapat dari pelaku IKM selain kepastian pasar, juga dapat belajar untuk terus melakukan perbaikan kualitas produk, SDM, sistem manajemen mutu, serta meningkatkan akses informasi dan teknologi agar menjadi sosok mitra yang berdaya saing. “Ini sesuai dengan taglineacaranya, yaitu Bertemu, Sepakat, Bermitra,” ujarnya.

Endang menegaskan, sudah menjadi bagian dari tugas utama Kemenperin dalam memberikan fasilitas bantuan informasi pasar, promosi dan pemasaran bagi IKM sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian. Kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan penetrasi pasar bagi produk-produk IKM di dalam negeri seperti pada sektor infrastruktur, produk elektronika, dan perkeretaapian,” ungkapnya.

Rabu, 25 Januari 2017

Atasi Problem Keumatan, Presiden Jokowi Dorong Pemanfaatan Potensi Wakaf Masyarakat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, pemerintah terus mencari jalan menemukan terobosan-terobosan untuk mengurangi ketimpangan sosial dan kesenjangan, serta mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok tanah air.
“Telah berkali-kali saya menekankan pentingnya redistribusi aset, perluasan akses permodalan, penguatan keterampilan, serta perubahan budaya dalam mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sosial,” kata Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas tentang Rencana Pendirian Bank Wakaf, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (25/1) siang.
Dalam upaya memperluas akses permodalan, lanjut Presiden, Pemerintah bersama OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan BI (Bank Indonesia) akan terus melakukan terobosan-terobosan untuk mengurangi ketimpangan dalam akses permodalan. Terutama akses permodalan untuk menjangkau usaha mikro, kecil, dan menengah yang selama ini belum tersentuh secara luas dalam layanan kredit perbankan.
Menurut Presiden, salah satu terobosan yang perlu dipikirkan adalah pengembangan lembaga keuangan syariah yang dikelola berdasarkan sistem wakaf. Ia menegaskan, potensi wakaf di Indonesia sangat besar, baik wakaf benda tidak bergerak maupun benda bergerak, termasuk wakaf dalam bentuk uang.
Selama ini, lanjut Presiden, uang wakaf dihimpun melalui lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang atau LKSWU yang ditunjuk oleh Menteri Agama. “Hasilnya, kita lihat belum sepenuhnya maksimal sehingga perlu dikaji lebih jauh. Apakah hal ini karena wakaf uang belum populer, dibandingkan dengan wakaf dalam bentuk tanah, ataupun karena tidak adanya lembaga keuangan syariah yang secara khusus mengurusi wakaf uang ini,” tutur Presiden.
Terkait dengan hal itu, Presiden Jokowi meminta pandangan dari OJK, BI, dan para menteri mengenai gagasan pengembangan lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem wakaf. Ia menegaskan, bahwa tujuan utama dari hadirnya lembaga keuangan syariah menggunakan sistem wakaf adalah pemberdayaan ekonomi umat, dan sekaligus diharapkan memberikan pengaruh signifikan pada upaya menggerakkan ekonomi nasional, khususnya di sektor usaha kecil, mikro, dan menengah.
Terobosan sistem wakaf produktif ini, tegas Presiden, juga akan sangat penting bagi pemerintah untuk menghadapi problema keumatan dan juga kebangsaan, terutama mengatasi kemiskinan, menurunkan pengangguran, mempersempit ketimpangan sosial antar warga, dan pemerataan ekonomi.
Rapat Terbatas tentang Rencana Pendirian Bank Wakaf itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Seskab Pramono Anung, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur BI Agus Martowardojo, Ketua OJK Muliaman Hadad, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Selasa, 24 Januari 2017

Kementerian ESDM Tuntaskan Amandemen KK dan PKP2B untuk Meningkatkan Manfaat bagi Negara

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen akan menyelesaikan amandemen Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) pada tahun ini. Sebagaimana diketahui bahwa saat ini terdapat sebanyak 34 KK dan 74 PKP2B. Dari 34 KK tersebut, 9 KK telah menandatangani naskah amandemen, dan 25 KK diantaranya masih dalam proses penyelesaian atas 4 isu strategis, yaitu kelanjutan operasi pertambangan, penerimaan negara, kewajiban pengolahan dan pemurnian serta divestasi saham. 

Sedangkan dari 74 PKP2B yang ada, 22 PKP2B diantaranya telah menandatangani naskah amandemen, 47 PKP2B dalam proses pembahasan amandemen, 4 PKP2B sudah diterminasi, dan 1 PKP2B dalam proses terminasi.

Proses renegosiasi KK dan PKP2B dimulai pada tahun 2009 setelah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba). Dalam Pasal 169 UU No. 4 Tahun 2009 diatur bahwa KK dan PKP2B dihormati sampai jangka waktu berakhirnya Kontrak/Perjanjian, dan ketentuan dalam KK dan PKP2B disesuaikan selambat-lambatnya 1 tahun sejak UU No. 4 Tahun 2009 diundangkan, kecuali mengenai penerimaan negara. Penyelesaian amandemen KK dan PKP2B, melibatkan peran aktif Kementerian Keuangan khususnya terkait ketentuan perpajakan dan non perpajakan.

Menteri ESDM Ignasius Jonan telah melaksanakan rapat koordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 20 Desember 2016. Saat ini Tim Teknis dari Direktorat Jenderal Minerba dan Badan Kebijakan Fiskal masih melakukan pembahasan secara intensif untuk merumuskan ketentuan terkait dengan aspek penerimaan negara yang sesuai dengan amanat UU No. 4 Tahun 2009 dan dapat diterima oleh KK dan PKP2B.

Kementerian ESDM menargetkan proses amandemen KK dan PKP2B dapat selesai tahun ini. “Amandemen kontrak/perjanjian merupakan perintah undang-undang yang sudah lama, sampai sekarang belum selesai. Maka, kami akan segera menyelesaikannya pada tahun ini,” ungkap Direktur Jenderal Minerba, Bambang Gatot Ariyono di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (24/1). 

Senin, 23 Januari 2017

Menperin Pacu Pembangunan Industri Petrokimia USD 1,5 M di Teluk Bintuni

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong percepatan pembangunan industri petrokimia di Teluk Bintuni, Papua Barat. Langkah strategis ini untuk mendukung upaya pendalaman struktur industri nasional sekaligus melaksanakan instruksi Presiden Joko Widodo mengenai pemerataan pembangunan di Indonesia.
“Dalam hal ini, kami memberikan apresiasi kepada PT. Pupuk Indonesia dan Ferrostaal yang akan bekerja sama dalam penelitian untuk pengembangan pabrik petrokimia senilai USD 1,5 miliar di Teluk Bintuni, Papua Barat,” kata Menperin usai menyaksikan serah terima MoU dari CEO of Ferrostaal Klaus Lesker kepada Direktur Investasi PT. Pupuk Indonesia, Gusrizal di Dusseldorf, Jerman, Sabtu (21/1).

Menurut Menperin, nota kesepahaman tersebut sebagai wujud pernyataan minat kedua perusahaan untuk mengevaluasi manfaat dari kajian bersama dan juga menjadi acuan dalam pembangunan proyek. “Kedua belah pihak berkomitmen akan memberikan data-data komprehensif yang dimiliki terkait proyek pengembangan pabrik petrokimia, seperti data teknis, keekonomian, pasar dan lainnya,” ujar Airlangga.
Perlu diketahui, Teluk Bintuni sebagai salah satu kawasan yang memiliki sumber bahan baku bagi industri petrokimia, yakni gas. “Karenanya, kami akan mendukung alokasi gas dengan harga terjangkau yang akan ditentukan,” tegas Airlangga. Terlebih lagi, industri petrokimia merupakan salah satu sektor yang akan mendapatkan penurunan harga gas sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.

Kemenperin mencatat, pembangunan industri petrokimia di Teluk Bintuni mempunyai beberapa alasan, antara lain potensi gas bumi di kawasan tersebut yang sudah diidentifikasi sebesar 23,8 triliun standar kaki kubik (TSCF), dengan 12,9 TSCF sudah dialokasikan untuk 2 train liquefied natural gas (LNG), dan sisanya sebesar 10,9 TSCF untuk 1 train LNG. Selain itu, ditemukan cadangan baru sebesar 6-8 TSCF.
“Terdapat dua sumber gas potensial, yaitu di proyek Tangguh dan di blok eksplorasi Kasuri yang berada di selatan Tangguh sampai Kabupaten Fakfak,” ungkap Airlangga. Adanya peluang tersebut, diharapkan segera muncul keputusan untuk memberikan izin kepada perusahaan-perusahaan yang akan membangun pabrik petrokimia di Teluk Bintuni.

Potensi gas yang tersedia dapat pula digunakan sebagai bahan baku industri amonia untuk mendukung industri urea dan bahan baku industri metanol untuk mendukung industri pusat olefin. Selain itu, pembangunan industri melalui program hilirisasi termasuk di sektor petrokimia akan berdampak luas pada peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Gusrizal memastikan, pihaknya berminat untuk membangun pabrik petrokimia di Teluk Bintuni, dengan memanfaatkan alokasi gas pada area tersebut. “Melalui MoU ini, kami akan berperan sebagai lead roledan akan berhubungan dengan instansi terkait perihal alokasi dan harga gas,” ujarnya. PT Pupuk Indonesia (Persero) rencananya ingin membangun industri pengolahan gas bumi menjadi metanol, etilena, polipropilena, dan polietilena.

Hal senada juga disampaikan Klaus Lesker, Ferrostaal GmbH telah menyatakan komitmennya melakukan penyertaan modal kepada perusahaan patungan untuk sebuah proyek dan kerja sama dengan mitra bisnisnya dalam pengembangan industri pertrokimia, mengingat perusahaan asal Jerman ini mempunyai pengalaman serta pengetahuan mengenai pembentukan, pembangunan dan pendanaan proyek industri petrokimia dengan skala besar.

Potensi Blok Masela

Sementara itu, Menperin mengungkapkan, selain di Teluk Bintuni, lokasi yang bakal dijadikan pusat industri petrokimia di dalam negeri, yaitu Blok Masela, Maluku. Di lokasi tersebut, akan dibangun industri petrokimia berbasis gas dengan total nilai investasi sebesar USD 3,9 miliar, yang juga akan mendukung berdirinya pabrik metanol dan turunannya. Proyek ini diharapkan mampu menyerap sekitar 39 ribu tenaga kerja langsung dan sebanyak 370 ribu tenaga kerja tidak langsung.
“Di tingkat nasional, pengoperasian industri petrokimia di Blok Masela akan memberi nilai tambah sebesar USD 2 miliar dan mampu mengurangi angka impor hingga USD 1,4 miliar dari substitusi komoditas turunan gas alam dan metanol,” paparnya. Angka tersebut tidak termasuk pendapatan dari pajak yang dapat mencapai sekitar USD 250 juta.

Airlangga menambahkan, pengoperasian pabrik akan dapat menumbuhkan perekonomian di wilayah tersebut mencapai 10 kali lipat dengan penambahan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar USD 31 juta. “Sehingga, utilisasi ladang gas Masela untuk pengembangan industri petrokimia sangat strategis dalam pengembangan industri dan perekonomian di wilayah timur Indonesia,” tuturnya.
Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, investasi di sektor hulu petrokimia hampir tidak ada selama lebih dari 15 tahun ini, sehingga perlu untuk memacu pembangunan kembali sektor strategis tersebut. “Murahnya harga gas untuk sektor ini merupakan kunci agar investor mau berinvestasi di industri hulu petrokimia,” jelasnya.

Sigit berharap, penurunan harga gas diikuti dengan upaya industri melakukan revitalisasi untuk peningkatan kapasitas. Harga gas yang bersaing nantinya dapat mendorong perusahaan yang saat ini berhenti produksi untuk beraktivitas lagi serta mengembalikan kapasitas industri yang produksinya turun saat ini,” ujarnya.
Sigit juga menegaskan, harga gas yang kompetitif bagi industri akan mendorong pengembangan wilayah dan menjadi instrumen pemerataan ekonomi. “Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia atau ease of doing business menjadi di kisaran peringkat 40 dari peringkat 109 saat ini,” tuturnya. Untuk mencapai target tersebut, lanjutnya, salah satu yang harus dilakukan adalah melalui penyediaan listrik dan gas. 

Jumat, 20 Januari 2017

Kerajinan Logam IKM Boyolali Berorientasi Ekspor

Kerajinan logam yang dihasilkan dari sentra industri kecil dan menengah (IKM) di Dusun Tumang, Desa Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mampu menembus pasar ekspor. Produk dari perajin tembaga dan kuningan ini 53 persen didistribusikan ke Perancis, Australia, Malaysia, dan Amerika Serikat, sedangkan sisanya untuk pasar lokal seperti ke Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Bandung, dan Semarang.

“Potensi ini luar biasa, yang akan terus kami kembangkan agar kualitas dan desain produknya makin berdaya saing di tingkat global,” kata Dirjen IKM Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih ketika meninjau salah satu IKM tembaga di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (19/1). Produk-produk dari sentra tersebut, antara lain lampu hias untuk dalam maupun luar ruang, hiasan dinding, kaligrafi, meja, kubah, wastafel, bathtub, patungdan lainnya.

Gati menyampaikan, nilai investasi dari sentra IKM logam Tumang mencapai Rp5,4 miliar pada tahun 2015. Jumlah IKM di lokasi tersebut saat ini sebanyak 640 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 2.344 orang. Setiap IKM rata-rata mempekerjakan 4-10 orang, namun ada yang lebih hingga 40 orang. “Kami juga akan terus menumbuhkan wirausaha baru di sini melalui fasilitasi pemberian bantuan peralatan dan pelatihan,” tuturnya.

Salah satu perajin, Mansyur dari Daffi Art Galery mengatakan, usaha mandirinya telah mempekerjakan lima orang karyawan. Meskipun tergolong kecil, ia mampu menggaji karyawannya sekitar Rp. 8.000 sampai Rp. 50.000 per hari. Untuk mengelola usahanya, Mansyur membeli bahan baku dari Solo dan Semarang melalui distributor. Selain itu, ia juga membutuhkan bahan pendukung lainnya, seperti besi, kaca, akrilik, karbit, fiberglass, cat, dan berbagai macam bahan kimia.

Beragam model dan bentuk kerajinan yang diproduksinya, antara lain untuk menghiasi tempat ibadah, rumah tangga, kantor, hotel, restauran, taman, dan jalan. “Kami telah membuat hiasan pintu, hiasan dinding, topeng, asbak, tatakan lampu, kaligrafi, lonceng, dan masih banyak lagi,” ujarnya. Untuk pendistribusian di dalam negeri, produknya dipasarkan ke Solo dan sekitarnya. Ia juga pernah melayani order dari luar negeri seperti Malaysia.

Kepala Desa Cepogo Mawardi mengatakan, selama ini industri kerajinan kuningan dan tembaga berkembang dengan baik di wilayahnya bahkan banyak menarik kunjungan wisatawan mancanegara. "Biasanya turis asing ingin sekaligus lihat workshop dan show room-nya, yang ada di sepanjang rumah-rumah di pinggir jalan sentra ini," ujarnya.

Selain sentra IKM logam, Kemenperin juga mendorong pengembangan daya saing sentra abon di Boyolali. Produk abon yang diproduksi, terdiri dari abon ayam, sapi, dan lele. Total jumlah IKM abon di Boyolali saat ini sebanyak 20 unit yang tersebar di empat Kecamatan dengan menyerap tenaga kerja mencapai 187 orang, total investasi sekitar Rp1,75 miliar, dan total nilai produksi sebesar Rp1,99 miliar.

Upaya pengembangan IKM dalam negeri yang dilakukan Kemenperin sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yang menargetkan penciptaan sebanyak 20.000 wirausaha baru. Dalam mengejar sasaran tersebut, sepanjang tahun 2016, Kemenperin telah melaksanakan program pelatihan, pemberian startup capital, dan pendampingan kepada 3.745 calon wirausaha baru, dimana 200 diantaranya sudah mendapatkan legalitas usaha industri.

Kemenperin juga telah melakukan pemberdayaan sentra IKM melalui penguatan kelembagaan, fasilitasi penggunaan teknologi tepat guna, fasilitasi peningkatan Unit Pelayanan Teknis (UPT), pendampingan Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) serta pembangunan dan revitalisasi melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada 1.852 sentra IKM yang dibina pada tahun 2016, dari total 7.437 sentra IKM.

Kamis, 19 Januari 2017

Gross Split Gairahkan Investasi dan Eksplorasi

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan hari ini Rabu (18/1) menyaksikan proses penandatangan kontrak baru Wilayah Kerja (WK) Offshore North West Java (ONWJ) antara PT Pertamina (Persero) dengan SKK Migas. Kontrak tersebut akan berlaku selama 20 tahun, sejak 19 Januari 2017 hingga 18 Januari 2037 dengan skema kontrak bagi hasil gross split. Peralihan dari kontrak bagi hasil produksi (PSC) cost recovery menjadi PSC gross split pada blok yang dioperatori PT Pertamina Hulu Energi ONWJ sesuai dengan keinginan pemerintah untuk efisiensi biaya produksi.
 
“Perhitungan gross split berbeda-beda setiap wilayah kerja, yang pasti base splitnya, untuk minyak sebesar 57:43 dan gas 52:48, yang berubah adalah variable split,”papar Jonan.
 
Untuk mendukung penerapan sistem bagi hasil ini, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 08 Tahun 2017 tentang kontrak bagi hasil, di mana Menteri menetapkan bentuk dan ketentuan-ketentuan pokok Kontrak Bagi Hasil, paling sedikit memuat persyaratan: kepemilikan sumber daya alam tetap di tangan Pemerintah sampai pada titik penyerahan; pengendalian manajemen operasi berada pada SKK Migas serta modal dan risiko seluruhnya ditanggung Kontraktor. Peraturan ini mencerminkan bahwa gross split tidak menghilangkan kendali negara dan mempermudah investasi.
 
“Regulasi harus dibuat agar gairah investasi makin baik, sehingga industri lebih efisien, di mana detail perizinan tidak lewat SKK Migas sehingga lebih pendek waktunya. Regulasi ini berlaku pada saat ditandatangani,” ujar Jonan.
 
Permen tersebut juga sudah mengantisipasi rendahnya harga minyak, sehingga rendahnya harga minyak bukan menjadi kendala untuk bereksplorasi. “Saya berasumsi dengan harga minyak rendah, gross split tetap dapat menggairahkan investasi juga eksplorasi, karena dengan harga rendah kontraktor diberikan split yang lebih besar” papar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.
 
Skema gross split adalah skema di mana pemerintah dan kontraktor langsung membagi bagiannya masing-masing. Pemerintah akan mendapatkan bagi hasil migas dan pajak dari kegiatan hulu tanpa menanggung biaya operasi dan investasi yang dikeluarkan kontraktor untuk menghasilkan minyak dan gas. Manfaat dari gross split antara lain berbagi resiko dengan kontraktor, Penguatan fungsi SKK Migas dan lebih fokus menjalankan fungsinya sebagai badan pengawas dan pelaksana, mempersingkat proses bisnis, TKDN dipersyaratkan sebagai bagian dari insentif dan menjamin pendapatan negara melalui PNBP.