Selasa, 27 Agustus 2019

Pelayanan Baik Cerminan SDM Andal

JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengatakan bahwa pelayanan yang baik tercermin dari sumber daya manusia (SDM) aparatur yang andal. Sementara pelayanan yang baik haruslah membawa kebahagiaan serta memuaskan publik.
“Pelayanan itu tergantung pada SDM andal, mumpuni, profesional kemudian akan mencerminkan pelayanan yang baik serta bisa memuaskan dan membahagiakan masyarakat," ujarnya saat menjadi narasumbertalkshow Indonesia Maju yang diinisiasi Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada), di Jakarta, Selasa (27/08).
Lanjutnya dikatakan, untuk memberikan kebahagiaan kepada masyarakat, SDM perlu bekerja ekstra seperti berinovasi, melakukan gerakan, dan tersenyum dalam memberi pelayanan. Ia menegaskan bahwa SDM menjadi kunci dalam menghadapi era globalisasi. Era ini didukung oleh kecepatan di segala bidang. “Kalau kita membuat diskresi atau keputusan dengan cepat tidak masalah, asal jangan merugikan masyarakat,” ujarnya.
Dikatakan, kini berbagai negara maju mulai mempromosikan SDM terbarukan, contohnya Korea Selatan dan Uni Emirat Arab yang mencanangkan pembangunan SDM sebagai potensi global di era revolusi digital. Situasi inilah yang menjadi tantangan proyeksi pembangunan SDM di masa mendatang dan akan berpengaruh pada pelayanan publik.
Menteri Syafruddin juga memberikan pandangannya terkait penguatan kualitas SDM yang akan dihadapi Indonesia kedepannya, termasuk di bidang kesehatan. Kesehatan merupakan pelayanan dasar yang wajib diberikan oleh pemerintah daerah sebagai wujud kehadiran pemerintah.
“Dalam bidang kesehatan, kementerian dan lembaga memberikan bantuan dari segi teknis sementara Kemendagri dari segi umum,” jelas Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antarlembaga Kementerian Dalam Negeri Hari Nur Cahya Murni.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan Sundoyo mengatakan terdapat dua tantangan SDM di bidang kesehatan yang sedang dihadapi di Indonesia yakni penyebaran tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang tidak merata. “Distribusi tenaga kesehatan masih belum banyak, beberapa rumah sakit belum memiliki dokter spesialis. Yang kedua, penyebaran fasilitas,” ungkapnya.
Menteri Syafruddin menjelaskan untuk mewujudkan SDM yang profesional, pihaknya berfokus pada rekrutmen CPNS bagi tenaga pendidik dan kesehatan. “Tenaga administrasi kita kurangi, sebelumnya 38 persen jadi di bawah 20 persen. Kita perbanyak tenaga kesehatan dan pendidik,” pungkas Syafruddin.