Rabu, 23 Maret 2011

Defisit Air di Pulau Jawa

NEWS..,”Defisit Air di Depan Mata, Apa Upaya Kita ?” merupakan Tema  dalam seminar yang diadakan oleh harian Sinar Harapan yang bekerja sama dengan Persatuan Perusahaan Daerah Air Minum Seluruh Indonesia dan Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia pada hari Rabu (21/7/10) di Hotel Borobudur Jakarta.
Dr. Sutopo Purwo Nugroho dari Pusat Teknologi Sumberdaya Lahan, Wilayah dan Mitigasi Bencana BPPT, sebagai salah satu pembicara mengatakan “Penyediaan kebutuhan air untuk berbagai penduduk terus menghadapi permasalahan dan tantangan. Pulau Jawa dengan jumlah pendududk sebesar lebih  dari 128 juta jiwa atau 59 % dari jumlah penduduk nasional, tingkat pertumbuhan penduduk per tahun 1,53%, dan kepadatan penduduk 1.413 jiwa/km persegi(BPS,2008) membutuhkan penyedian air yang sangat besar, baik untuk kebutuhan domestik, irigasi/pertanian,industri dan sebagainya.
Ironisnya kerusakan lingkungan juga terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup dan aktivitas pembangunan.  Daya dukung lahan perprovinsi telah terlampaui sehingga pengelolaan sumber daya air menjadi lebih rumit.  Neraca air per pulau, ketersediaan air yang ada sudah tidak mencukupi untuk seluruh kebutuhan. Surplus air hanya terjadi pada musim hujan dengan durasi sekitar 5 bulan sedangkan pada musim kemarau telah terjadi defisit untuk selama 7 bulan. Sekitar 77% kabupaten/kota telah mengalami satu hingga delapan bulan defisit air dalam setahun.
Pada tahun 2025 jumlah kabupaten defisit air meningkat hingga mencapai sekitar 78,4% dengan defisit berkisar 1-12 bulan atau defisit sepanjang tahun. Dari wilayah  yang mengalami defisit tersebut, terdapat 38 kabupaten/kota atau sekitar 35% telah mengalami defisit tinggi. Hal ini jelas memerlukan penanganan yang menyeluruh “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar