Diskusi Media melalui Forum Merdeka Barat 9 mengangkat tema
'Ketersediaan dan Distribusi Pangan saat Ramadhan' telah terselenggara
pada hari Minggu, 28 Mei 2017 di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat.
Diskusi Media tersebut menghadirkan narasumber Sekretaris Jenderal
Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih, Direktur Jenderal Holtikultura
Spudnik Kementerian Pertanian Sujono Kamino, dan Direktur Operasional
dan Pelayanan Publik BULOG Karyawan Gunarso.
Sebagaimana diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah
menginstruksikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri
Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan ketersediaan stok/pasokan
barang kebutuhan pokok selama Puasa dan Lebaran 2017. Ketersediaan
stok/pasokan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok akan memberikan
ketenangan bagi masyarakat selama menjalani ibadah puasa. Kepala Negara
mengharapkan dengan adanya persiapan lebih awal dan lebih baik maka
masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa secara nyaman.
“Saya berharap pada puasa tahun ini, kaum muslimin dan muslimat dapat
menjalankan ibadah puasanya dengan tenang aman dan nyaman. Karena itu,
meskipun masih 2,5 bulan, alangkah baiknya apabila kita memberikan
perhatian bersama, terutama dalam rangka persiapan yang semakin baik
dari tahun ke tahun,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas
Kabinet Kerja di Kantor Kepresidenan Jakarta, April 2017 lalu.
Oleh karena itu Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) mengadakan Diskusi
Media dengan Tema “Ketersediaan dan Distribusi Pangan Selama Ramadhan
2017” yang bertujuan memberikan gambaran terkini upaya-upaya yang telah
dilakukan dan yang akan dilakukan oleh Pemerintah dalam menjaga
ketersediaan dan distribusi pangan sebelum dan selama Ramadhan 2017
serta dalam menghadapi Lebaran 2017 ini. Upaya-upaya tersebut tentu
dimaksudkan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat
khususnya kaum muslimin dan muslimat dapat menjalankan ibadah puasanya
dengan tenang aman dan nyaman melalui terjaganya stok/pasokandan
stabilitas harga barang kebutuhan pokok.
Sebelumnya, Mendag Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa
kementeriannya bersiaga penuh mencegah kelangkaan dan lonjakan harga
barang kebutuhanpokok, selama Puasa hingga Lebaran.“Langkah-langkah yang
telah diambil yaitu rapatkoordinasi dengan instansi terkait dan pelaku
usaha, pemantauan ke pasar rakyat, pasar ritel modern, gudang Bulogdan
distributor barang kebutuhan pokok di 34 propinsi serta penugasan Bulog
untuk stabilisasi harga,” jelas Mendag. Langkah-langkah tersebut
termasuk fasilitasi penyediaan gula, minyak goreng kemasan sederhana,
dan daging beku sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Mendag juga mengungkapkan, dalam sebulan terakhir pemantauan
Kemendag, perkembangan harga barang kebutuhan pokok umumnya stabil
bahkan cenderung turun, kecuali harga bawang putih yang sedikit naik
akibat berkurangnya pasokan ke pasar.
Hasil rakor dan pantauan lapangan di pasar rakyat, pasarr itel
modern, gudang Bulog, PT. PPI, dan distributor barang kebutuhan pokok di
34 propinsi menunjukkan, stok/pasokan barang kebutuhan pokok khususnya
beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng cukup untuk memenuhi
kebutuhan Puasa dan Lebaran 2017.
Dalam upaya mendukung ketersediaan stok/pasokandan stabilisasi harga
barang kebutuhan pokok, pemerintah melarang pelaku usaha melakukan
penimbunan/spekulasi sesuai amanat Perpres 71/2015 dan akan menindak
tegas pihak-pihak yang melakukan pelanggaran.
“Distributor, subdistributor, dan agen yang memperdagangkan barang
kebutuhan pokok wajib melakukan pendaftaran usahanya dan melaporkan
volume stok, pengadaan dan penyalurannya setiap bulan sebagaimana diatur
melalui Permendag No 20/M-DAG/PER/3/2017 tentang Pendaftaran Pelaku
Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok,” jelas Mendag.
Mendag menyatakan bahwa stok/pasokan barang kebutuhan pokok selama
Puasa dan Lebaran 2017 sudah dalam posisi aman. Ia juga telah
mengintruksikan kepada seluruh petugas Dinas Perindag Provinsi dan
Kabupaten/Kota untuk turut turun ke lapangan melakukan sosialisasi
kepada para distributor barang kebutuhan pokok per propinsi untuk
memenuhi ketentuan wajib daftar dan wajib lapor stok tersebut.“Jelang
puasa stok aman. Semua distributor barang kebutuhan pokok harus
lapor/daftar usahanya. Lapor posisi stok-nya, termasuk juga harganya,
jadi bisa terpantau," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pasar ritel modern adalah price leader
atau acuan harga, oleh kerena itu harus dikendalikan. Saat ini, para
ritel modern tidak boleh menjual gula, minyak goreng kemasan sederhana
dan daging beku dengan harga di atas harga yang sudah ditetapkan harga
eceran tertinggi (HET)-nya."Aturan wajib lapor ini sudah dimulai, dan
sudah diundangkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia," ujar
Menteri Perdagangan.
Dalam Diskusi Media, Sekretaris Jenderal Kemendag Karyanto Suprih
menjelaskan bahwa Kemendag bersama Kementerian dan Lembaga lain sigap
menjalankan perintah Presiden Joko Widodo untuk menjaga ketersediaan dan
stabilitas harga barang kebutuhan pokok, serta serap produksi dalam
negeri. Karyanto memaparkan langkah-langkah yang dilakukan oleh Kemendag
dalam menjaga standarisasi harga dan ketersediaan bahan pokok, yaitu
penguatan regulasi dengan menerbitkan peraturan menteri, penatalaksanaan
dengan BULOG dan pelaku usaha, pemantauan dan pengawasan ke 34 provinsi
di Indonesia, serta upaya khusus dalam penetrasi pasar ke pasar rakyat
dan ritel modern.
“Dari sisi regulasi, diterbitkan Permendag No. 20/2017 terkait
kewajiban distributor mendaftar dan melaporkan kebutuhan dan
ketersediaan bahan pokok, serta Permendag No. 30/2017 tentang tata
tertib impor produk hortikultura,” jelasnya.
Kemendag juga menerbitkan harga acuan pembelian bahan pokok di
tingkat petani dan harga acuan penjualan di tingkat konsumen yang
dituangkan dalam Permendag No. 27/2017.
Karyanto juga meminta agar media turut andil dalam menjaga situasi
dalam pemberitaan terkait situasi pangan. “Teman-teman media tolong
bantu kami, jangan sampai ada framing kalau mau Puasa, mau Lebaran itu
harga naik,” tegas Karyanto