Senin, 29 Mei 2017

Pemerintah Terus Jaga Ketersediaan Pangan untuk Puasa dan Lebaran 2017

Diskusi Media melalui Forum Merdeka Barat 9 mengangkat tema 'Ketersediaan dan Distribusi Pangan saat Ramadhan' telah terselenggara pada hari Minggu, 28 Mei 2017 di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat. Diskusi Media tersebut  menghadirkan narasumber Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih, Direktur Jenderal Holtikultura Spudnik Kementerian Pertanian Sujono Kamino, dan Direktur Operasional dan Pelayanan Publik BULOG Karyawan Gunarso.

Sebagaimana diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan ketersediaan stok/pasokan barang kebutuhan pokok selama Puasa dan Lebaran 2017. Ketersediaan stok/pasokan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok akan memberikan ketenangan bagi masyarakat selama menjalani ibadah puasa. Kepala Negara mengharapkan dengan adanya persiapan lebih awal dan lebih baik maka masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa secara nyaman.

“Saya berharap pada puasa tahun ini, kaum muslimin dan muslimat dapat menjalankan ibadah puasanya dengan tenang aman dan nyaman. Karena itu, meskipun masih 2,5 bulan, alangkah baiknya apabila kita memberikan perhatian bersama, terutama dalam rangka persiapan yang semakin baik dari tahun ke tahun,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas Kabinet Kerja di Kantor Kepresidenan Jakarta, April 2017 lalu.

Oleh karena itu Forum Merdeka Barat  9 (FMB 9) mengadakan Diskusi Media  dengan Tema “Ketersediaan dan Distribusi Pangan Selama Ramadhan 2017” yang bertujuan memberikan gambaran terkini upaya-upaya yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh Pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan distribusi pangan sebelum dan selama Ramadhan 2017 serta dalam menghadapi Lebaran 2017 ini. Upaya-upaya tersebut tentu dimaksudkan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat khususnya kaum muslimin dan muslimat dapat menjalankan ibadah puasanya dengan tenang aman dan nyaman melalui terjaganya stok/pasokandan stabilitas harga barang kebutuhan pokok.

Sebelumnya, Mendag Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa kementeriannya bersiaga penuh mencegah kelangkaan dan lonjakan harga barang kebutuhanpokok, selama Puasa hingga Lebaran.“Langkah-langkah yang telah diambil yaitu rapatkoordinasi dengan instansi terkait dan pelaku usaha, pemantauan ke pasar rakyat, pasar ritel modern, gudang Bulogdan distributor barang kebutuhan pokok di 34 propinsi serta penugasan Bulog untuk stabilisasi harga,” jelas Mendag. Langkah-langkah tersebut termasuk fasilitasi penyediaan gula, minyak goreng kemasan sederhana, dan daging beku sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Mendag juga mengungkapkan, dalam sebulan terakhir pemantauan Kemendag, perkembangan harga barang kebutuhan pokok umumnya stabil bahkan cenderung turun, kecuali harga bawang putih yang sedikit naik akibat berkurangnya pasokan ke pasar.

Hasil rakor dan pantauan lapangan di pasar rakyat, pasarr itel modern, gudang Bulog, PT. PPI, dan distributor barang kebutuhan pokok di 34 propinsi menunjukkan, stok/pasokan barang kebutuhan pokok khususnya beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan Puasa dan Lebaran 2017.

Dalam upaya mendukung ketersediaan stok/pasokandan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok, pemerintah melarang pelaku usaha melakukan penimbunan/spekulasi sesuai amanat Perpres 71/2015 dan akan menindak tegas pihak-pihak yang melakukan pelanggaran.

“Distributor, subdistributor, dan agen yang memperdagangkan barang kebutuhan pokok wajib melakukan pendaftaran usahanya dan melaporkan volume stok, pengadaan dan penyalurannya setiap bulan sebagaimana diatur melalui Permendag No 20/M-DAG/PER/3/2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok,” jelas Mendag.

Mendag menyatakan bahwa stok/pasokan barang kebutuhan pokok selama Puasa dan Lebaran 2017 sudah dalam posisi aman. Ia juga telah mengintruksikan kepada  seluruh petugas Dinas Perindag Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk turut turun ke lapangan melakukan sosialisasi kepada para distributor barang kebutuhan pokok per propinsi untuk memenuhi ketentuan wajib daftar dan wajib lapor stok tersebut.“Jelang puasa stok aman. Semua distributor barang kebutuhan pokok harus lapor/daftar usahanya. Lapor posisi stok-nya, termasuk juga harganya, jadi bisa terpantau," ucapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pasar ritel modern adalah price leader atau acuan harga, oleh kerena itu harus dikendalikan. Saat ini, para ritel modern tidak boleh menjual gula, minyak goreng kemasan sederhana dan daging beku dengan harga di atas harga yang sudah ditetapkan harga eceran tertinggi (HET)-nya."Aturan wajib lapor ini sudah dimulai, dan sudah diundangkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia," ujar Menteri Perdagangan.

Dalam Diskusi Media, Sekretaris Jenderal Kemendag Karyanto Suprih menjelaskan bahwa Kemendag bersama Kementerian dan Lembaga lain sigap menjalankan perintah Presiden Joko Widodo untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok, serta serap produksi dalam negeri. Karyanto memaparkan langkah-langkah yang dilakukan oleh Kemendag dalam menjaga standarisasi harga dan ketersediaan bahan pokok, yaitu penguatan regulasi dengan menerbitkan peraturan menteri, penatalaksanaan dengan BULOG dan pelaku usaha, pemantauan dan pengawasan ke 34 provinsi di Indonesia, serta upaya khusus dalam penetrasi pasar ke pasar rakyat dan ritel modern.

“Dari sisi regulasi, diterbitkan Permendag No. 20/2017 terkait kewajiban distributor mendaftar dan melaporkan kebutuhan dan ketersediaan bahan pokok, serta Permendag No. 30/2017 tentang tata tertib impor produk hortikultura,” jelasnya.

Kemendag juga menerbitkan harga acuan pembelian bahan pokok di tingkat petani dan harga acuan penjualan di tingkat konsumen yang dituangkan dalam Permendag No. 27/2017.

Karyanto juga meminta agar media turut andil dalam menjaga situasi dalam pemberitaan terkait situasi pangan. “Teman-teman media tolong bantu kami, jangan sampai ada framing kalau mau Puasa, mau Lebaran itu harga naik,” tegas Karyanto