Rabu, 30 Juni 2021

Kemenperin Dorong Produksi Laptop Dalam Negeri melalui Kebijakan TKDN

Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan utilisasi dan pertumbuhan industri dalam negeri, yang sejalan dengan kebijakan substitusi impor. Salah satu produk yang didorong untuk tumbuh di dalam negeri adalah laptop.

Produk laptop memiliki potensi permintaan yang besar di dalam negeri bila melihat jumlah penduduk Indonesia. Untuk itu, pemerintah terus mengimbau dan mengajak semua pihak untuk memprioritaskan produk dalam negeri dalam memenuhi kebutuhannya.

“Apabila sektor industri tetap beroperasi, tentu saja akan memberikan multiplier effect yang luas bagi perekonomian nasional. Dengan memenuhi kebutuhan masyarakat, juga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (30/6).

Kemenperin mencatat, saat ini tedapat lima produsen perakitan laptop di dalam negeri, yaitu PT. Zyrexindo Mandiri Buana, PT. Tera Data Indonusa, PT. Supertone, PT. Evercoss Technology Indonesia, dan PT. Bangga Teknologi Indonesia. “Kami proaktif mendorong untuk peningkatan penggunaan laptop dari produksi industri dalam negeri, karena kualitasnya tidak kalah bersaing dengan produk impor,” ungkap Agus.

Untuk mendorong penggunaan produksi laptop dalam negeri serta memacu merek global berinvestasi di Indonesia, pemerintah akan memberlakukan kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), terutama bagi penggunaan di sektor-sektor Pemerintahan, BUMN, BUMD, dan sektor-sektor yang menggunakan APBN dan APBD.

“Kemenperin sedang menyusun Peraturan Menteri untuk menetapkan threshold sebesar 40% untuk produk laptop serta tata cara perhitungannya,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier.

Peraturan tersebut diharapkan akan menjadi acuan pada pengadaan melalui e-katalog yang menggunakan dana APBN dan APBD.

Saat ini, lima produsen telah memenuhi TKDN minimal 25%, bahkan tiga produsen yaitu PT. Zyrexindo Mandiri Buana, PT. Tera Data Indonusa, dan PT. Supertone telah mencapai nilai 40% dari penjumlahan TKDN dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP).

Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 2018 Tentang Pemberdayaan Industri menyatakan bahwa produk yang telah mencapai nilai 40% dari penjumlahan nilai TKDN dan BMP sebesar 40% dengan nilai TKDN minimal 25%, wajib digunakan di dalam negeri.

Selasa, 29 Juni 2021

Mendukung Program Hilirisasi ZINC bersama Bank Mandiri Bekerjasama melalui Pinjaman USD 96 Juta

Jakarta, 29 Juni 2021 – PT Kapuas Prima Coal Tbk (“ZINC”), emiten produsen base metal di Indonesia berhasil mendapat kepercayaan bank di tengah masa pandemi untuk terus memacu produksi hasil tambang sejalan dengan tren kenaikan harga komoditas global yang meningkat.

Upaya ini didukung oleh Bank Mandiri melalui pemberian fasilitas pinjaman senilai total USD 96 juta. Selain untuk memacu produksi tambang bijih besi, galena, dan mineral lainnya, ZINC berharap target penyelesaian salah satu smelter miliknya bisa selesai di semester kedua 2021 sejalan dengan program hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah Indonesia.

Direktur Pengembangan Usaha ZINC Evelyn Kioe menyatakan “Kami bangga dapat mengumumkan keberhasilan perjanjian kredit sebesar USD 96 juta dimana penggunaannya adalah untuk bagian dari modal kerja Perseroan sebesar USD 34,35 juta dan USD 61,65 juta untuk belanja modal (capex).

Alokasi capex sebesar USD 36,65 juta adalah untuk pembelian alat berat dan investasi infrastruktur pertambangan guna menambah kapasitas produksi. Sedangkan USD 25 juta dialokasikan untuk menyelesaikan smelter milik ZINC. Di luar term loan tersebut, ZINC juga mendapat fasilitas tambahan non-cash loan sebesar USD 14 juta,” ujarnya.

Evelyn Kioe melanjutkan, “Seiring dengan meningkatnya permintaan akan komoditas secara global kami berusaha menempatkan ZINC pada posisi dan momentum yang tepat sehingga dapat mencapai hasil performa yang maksimal. Dengan adanya perjanjian kredit ini diharapkan ZINC dapat meningkatkan produksi sesuai dengan target sebelumnya, serta tentunya pemenuhan program hilirasasi yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia. Kami melihat Bank Mandiri sebagai bagian dari instansi Pemerintah Indonesia juga sangat mendukung program hilirasasi ini.”

“Sinergi dan kepercayaan yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada ZINC sebagai satu-satunya tambang Galena di Indonesia tentunya memacu Perseroan untuk senantiasa memberikan performa terbaik dengan selalu mengutamakan aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang baik,” tutup Evelyn.

Sekilas mengenai PT Kapuas Prima Coal Tbk (“ZINC”)

PT Kapuas Prima Coal (“ZINC”) adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dalam di bidang pertambangan bijih besi (Fe) dan Galena yang kemudian diolah menjadi konsentrat timbal (Pb) dan konsentrat seng (Zn). Berdiri sejak tahun 2005 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak Oktober 2017, saat ini Perseroan fokus mengolah Galena (PbS) menjadi konsentrat Timbal (Pb) dan Seng (Zn) dengan pengetahuan, pengalaman dan teknologi pengolahan yang terbaik untuk mendapatkan hasil atau kadar yang maksimal.

Selain itu, untuk meningkatkan nilai tambah, Perusahaan juga tengah menyelesaikan proyek smelter pemurnian timbal (Pb) dan pembangunan smelter Seng (Zn) yang berada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Wilayah penambangan yang telah mendapatkan ijin adalah seluas 5.569 Ha dimana potensi deposit Galena (PbS) yang dapat ditambang masih besar.

Dalam rangka mencapai keberhasilan Perseroan, ZINC memegang tiga hal penting yaitu melakukan efisiensi terhadap biaya operasional, menambah jumlah cadangan dan bahan baku mineral, serta menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Pada saat yang sama, ZINC juga berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan, serta senantiasa membantu komunitas di sekitar area tambang Perseroan.

Senin, 28 Juni 2021

Penerapan Diskon Harga Gas Industri Terbukti Dongkrak Utilisasi dan Ekspor

Pemerintah telah memberlakukan harga gas untuk industri sebesar USD6 per MMBTU sesuai dengan implementasi Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi. Kebijakan strategis ini diyakini mampu mendongkrak utilisasi dan daya saing sektor industri manufaktur di tanah air sehingga akan memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional.

Adapun, regulasi turunan dari PP 40/2016 tersebut, yakni Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rekomendasi Pengguna Gas Bumi Tertentu serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 8 Tahun 2020 tentang Tata Cara Penetapan Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri.

“Sektor industri yang mendapatkan harga gas bumi tertentu (USD6 per MMBTU) itu sebanyak tujuh sektor, yaitu industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet,” kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam di Jakarta, Minggu (27/6).

Dirjen IKFT mengemukakan, adanyapandemi Covid-19 membawa dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi dan sejumlah sektor industri. Namun, dengan pemberian insentif, seperti harga gas USD6 per MMBTU dapat membangkitkan kembali gairah usaha bagi pelaku industri.

“Contohnya di industri keramik. Sepanjang tahun 2020, utilisasi industri keramik secara akumulatif mencapai 56%. Walaupun utilisasi sempat turun menjadi 30% pada kuartal II akibat pandemi Covid-19, namun mampu beranjak naik hingga mencapai 60% di kuartal III, dan dapat kembali mencapai kondisi normal 70% di kuartal IV 2020,” ungkap Khayam

Selain itu, penurunan harga gas untuk industri keramik juga berdampak pada peningkatan volume ekspor secara signifikan. Merujuk data Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki), sepanjang Januari-September 2020, pengapalan produk keramik nasional mencapai USD49,8 juta atau meningkat 24%, dan secara volume menembus angka 12,8 juta meter kubik atau melonjak 29%.

Dirjen IKFT menambahkan, pemberlakuan harga gas USD6/MMBTU merupakan upaya negara untuk melindungi industri dalam negeri. “Karena beberapa negara pesaing kita memberikan harga yang jauh lebih rendah, contohnya India,” jelas Khayam.

Sementara, diketahui struktur biaya produksi komponen gas dalam industri cukup besar. Sebagai contoh, 26 hingga 30 persen di industri keramik. Sehingga, penurunan harga gas tersebut menambah kekuatan daya saing industri dalam negeri karena harga produknya menjadi lebih kompetitif, terlebih dengan kualitas dan desain yang sudah dikenal lebih baik.

Menurutnya, informasi bahwa industri keramik nasional belum cukup mampu memenuhi volume kebutuhan dalam negeri tidak benar. “Utilisasi produksi industri keramik yang meningkat hingga 78% telah menunjukkan bahwa industri keramik kita secara volume atau kuantitas mampu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” pungkas Dirjen IKFT.

“Kinerja ekspor selama sembilan bulan di tahun itu merupakan yang tertinggi sejak tahun 2016,” kata Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto. Peningkatan nilai ekspor tersebut, menurutnya, karena membaik dan meningkatnya daya saing industri keramik dengan salah satu upayanya adalah pemberlakuan harga gas industri sebesar USD6 per MMBTU.

Adapun lima negara tujuan ekspor utama untuk produk keramik nasional, yaitu ke Filipina, Malaysia, Taiwan, Thailand dan Amerika Serikat. “Lonjakan ekspor terjadi dengan tujuan negara Amerika Serikat mencapai 130%, Filpina sekitar 60% dan Taiwan 40%,” sebut Edy. Peningkatan ekspor di luar lima negara tujuan utama tersebut, juga terjadi di Australia dengan mencapai 50%.

Munculnya wacana pengkajian ulang pada kebijakan harga gas sebesar USD 6 per MMBTU dari beberapa pihak membuat sejumlah industri keramik dalam negeri mengaku geram. “Saat ini berhembus isu review ulang stimulus harga gas dengan menaikan harga gas dari segelintir pihak,” ungkap Edy.

Dijelaskan Edy, wacana menaikan harga gas justru membuat utilisasi produksi industri keramik yang saat ini sudah menyentuh angka 75%, akan semakin merosot. “Tak hanya itu, pengurangan karyawan pun akan terjadi seandainya harga gas kembali naik,” imbuhnya.

Edy menambahkan, rencana menaikan kembali harga gas juga dapat merusak upaya pemerintah dalam melakukan penguatan dan peningkatan daya saing industri nasional, serta secara otomatis akan membuka ruang yang lebih besar bagi produk impor masuk ke pasar dalam negeri.

"Ujungnya, industri lokal hanya jadi penonton dan berubah menjadi trader. Ini yang harus diantisipasi," tegasnya. Menurut Edy, wacana untuk mengkaji kebijakan harga gas industri atau dalam maksud adalah menaikkan kembali harga gas industri, akan berakibat iklim kepastian berusaha dan investasi di tanah air rusak di mata pelaku industri lokal maupun global, karena tidak adanya kepastian hukum.

"Padahal harga gas sebesar USD 6 per MMBTU itu sudah menjadi isi dari Peraturan Presiden No 40 Tahun 2016 yang finalnya baru dijalankan akhir tahun lewat Keputusan Menteri ESDM No 89/2020," tutur Edy. Persoalan gas ini, lanjutnya, tidak boleh dipandang sebagai pendapatan negara semata, namun harus sebagai ‘economic driver' yang akan memberikan multiplier effect.

Jumat, 25 Juni 2021

Pangkas Pakan Impor dan Tingkatkan Omzet, KKP Latih Masyarakat NTT Produksi Pakan Ikan Mandiri

JAKARTA (25/6) - Demi mengurangi ketergantungan pakan ikan komersil yang berbiaya tinggi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggencarkan Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari) melalui berbagai macam langkah strategis, salah satunya melalui kegiatan pelatihan. Kali ini, KKP menghadirkan Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan bagi Masyarakat Kab. Kupang, Kab. Timor Tengah Utara, dan Kab. Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (21-22/6/2021).

Pelatihan yang difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Banyuwangi ini diikuti oleh 150 peserta (70 pembudidaya Kab. Kupang; 40 pembudidaya Kab. Timor Tengah Utara dan 40 pembudidaya dari Kab. Timor Tengah Selatan). Dilaksanakan secara blended online dengan menerapkan protokol kesehatan.

Ditemui secara terpisah, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM), Sjarief Widjaja menjelaskan, pelatihan sejalan dengan tugas dan fungsi BRSDM, yaitu penyiapan SDM berdaya saing tinggi dan tanggap teknologi. Terutama, dalam mendorong pembangunan sektor kelautan dan perikanan sesuai dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengenai program prioritas KKP di tahun 2021-2024.

“Masyarakat perlu dibekali dengan teknologi-teknologi yang dapat memaksimalkan usahanya sehingga program prioritas Menteri Trenggono, yakni pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor, serta pembangunan kampung perikanan budidaya air tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal benar-benar dapat terwujudkan di NTT,” jelas Sjarief.

Terlebih, Sjarief menyebut, Provinsi NTT memiliki potensi kelautan dan perikanan yang melimpah, termasuk juga bahan baku yang memadai dalam mendukung produksi pakan ikan daerahnya. Dia berharap, pelatihan dapat menumbuhkembangkan pelaku usaha pembuatan pakan ikan yang dapat dipasarkan secara digital.

“Dari potensi yang dimiliki, saya berharap para pelaku utama dapat memproduksi pakan ikan secara mandiri dan ramah lingkungan. Selain itu dapat memunculkan start up yang dapat berkembang di e-commerce sehingga merangkul pelaku usaha perikanan lainnya dan terbangun roda perekonomian perikanan nasional yang terintegrasi,” jelas Sjarief.

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilia Pregiwati menyebut, ketersediaan dari pakan ikan ditargetkan minimal mencapai 9,6 juta ton. Jumlah tersebut berasal dari kebutuhan total 7,92 juta ton untuk produksi ikan dan udang. Salah satu tantangannya adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pakan ikan yang efisien dan berkualitas, namun dengan harga yang tetap terjangkau.

Tingginya kebutuhan pakan ini memaksa pembudidaya untuk menggali alternatif pemenuhan pakan bagi usaha budidayanya. Pakan ikan yang dibuat secara mandiri merupakan jawaban dari persoalan tersebut.

“Tantangan bagi masyarakat yang bergelut di sektor perikanan budidaya untuk memenuhi kebutuhan pakan yang efisien dan berkualitas, namun dengan harga yang tetap terjangkau.” ucap Lilly.

Lilly juga menyampaikan, pakan ikan yang terbiasa digunakan pembudidaya merupakan pakan ikan berbahan baku impor, yang cukup menguras biaya dan dia berharap, pelatihan dapat mendorong pembudidaya untuk memanfaatkan bahan baku lokal untuk membuat pakan ikan berkualitas menyesuaikan dengan potensi daerahnya yang melimpah.

“Dengan potensi yang melimpah, saya berharap para pelaku usaha dapat memproduksi pakan ikan sendiri serta supaya ketergantungan pada pakan impor bisa berkurang dan pusat produksi ikan budidaya di masing-masing daerah ini bisa memiliki industri pakan ikan sendiri,” jelas Lilly.

Turut menginisiasikan kegiatan pelatihan, Anggota Komisi IV DPR RI, Edward Tannur menyampaikan, pembuatan pakan ikan mandiri merupakan ilmu yang patut dibagikan kepada masyarakat Provinsi NTT, khususnya bagi pembudidaya. Hal ini agar bisa mengoptimalkan usaha budidayanya tanpa harus khawatir akan kenaikan harga pakan buatan pabrik.

“Biaya pakan ikan hampir 70% dari biaya produksi sedangkan pakan buatan pabrik cenderung mengalami kenaikan harga. Solusinya agar tidak terkendala pakan, kita dapat membuat pakan secara mandiri. Telah terbukti juga dengan menggunakan pakan mandiri, (pembudidaya) mampu menekan biaya hingga 30%, yang tentunya menguntungkan pembudidaya karena biaya produksi yang dikeluarkan semakin rendah,” jelas Edward.

Mengapresiasi hadirnya pelatihan, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kupang, Jackson M. Baook meminta agar masyarakat dapat memanfaatkan pelatihan dengan semaksimal mungkin, bukan hanya dari segi kompetensi, namun juga dari segi relasi usaha yang didapatkan.

“Masyarakat juga perlu memanfaatkan kesempatan seperti ini dengan membuka jaringan usaha dan saling tukar pengetahuan dan pengalaman, sehingga pulang dari sini ada nilai tambah berupa relasi usaha juga,” terangnya.

Melalui pelatihan, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan keahlian, sikap dan kompetensinya dalam membuat pakan ikan mandiri secara efisien dan berkualitas, yang merupakan hulu dari sektor perikanan budidaya.

Kamis, 24 Juni 2021

Kemenperin Pastikan Ketersediaan Tabung Gas Oksigen Medis Mencukupi

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) dan para pelaku industri terkait terus mendukung penyediaan oksigen medis untuk kebutuhan perawatan pasien Covid-19. Ketersediaan tabung untuk oksigen bagi rumah sakit terus dipastikan jumlahnya agar mencukupi.

"Saat melakukan persiapan bantuan oksigen ke India,Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga mengantisipasi dan menjamin kebutuhan dalam negeri terpenuhi kalau ada peningkatan kasus Covid-19.Bantuan yang diberikan sebanyak3.400 tabung, atau hanya 0,05% dari stok tabung nasional. Jadi tabung oksigen cukup tersedia," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri di Jakarta, Kamis (24/6).

Febri menuturkan, Kemenperin sudah melakukan pertemuan-pertemuan dengan asosiasi untuk mempersiapkan ketersediaan oksigen beserta tabungnya. "Intinya tidak ada kelangkaan tabung oksigen, karena tabung oksigen cukup dan tersedia mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya kasus Covid-19 di dalam negeri," ucapnya.

Ia menyebut, saat ini para distributor tabung juga masih memiliki stok, sehingga apabila kebutuhan tabung gas oksigen di rumah sakit terus meningkat bisa langsung dipergunakan. Selain itu, guna memastikan jumlah kebutuhan di rumah sakit yang menangani Covid-19, Kemenperin juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait pemutakhiran data kebutuhannya di daerah. "Hal ini diharapkan bisa memastikan agar pasokan tabung gas oksigen untuk medis sesuai dengan kebutuhan daerah dan rumah sakit setempat dan tepat sasaran," paparnya.

Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII), Arief Harsono menambahkan, pihaknya masih memiliki ketersedian stok 2.000 tabung gas oksigen untuk medis. Jumlah tersebut bisa digunakan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di tanah air. "Pada bulan Juli, akan datang lagi tambahan tabung gas, sehingga kami pastikan ketersediaan tabung gas oksigen untuk medis tercukupi," imbuhnya.

Arief mengatakan, pihaknya juga terus memastikan stok regulator tabung, karena merupakan komponen penting yang ketersediaannya harus selalu dijaga dalam mengantisipasi lonjakan jumlah kasus Covid-19."Kami juga terus cek regulator, karena merupakan komponen penting bagi tabung oksigen," tandasnya.

Rabu, 23 Juni 2021

Kemenperin Optimalkan Inovasi Kerajinan dan Batik melalui Innovating Jogja 2021

Industri kerajinan dan batik didukung sebagai salah satu sektor yang dapat menjadi penopang agenda Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Karena itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor tersebut, di antaranya dengan memberikan dukungan terhadap inovasi, serta menciptakan ekositemyang menunjangindustri kerajinan dan batik, misalnya melalui kegiatan ‘Innovating Jogja 2021’.

Kegiatan ‘Innovating Jogja 2021’ dinisiasi oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta, salah satu satuan kerja di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin. “Innovating Jogja telah dilaksanakan sejak tahun 2016. Pada tahun ini, kegiatan difokuskan pada pengembangan usaha tenant yang akan memanfaatkan hasil litbangyasa BBKB dan pengembangan usaha berdasarkan inovasi tenant pada bidang kerajinan dan batik,” ujar Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi, Rabu (23/6).

Melalui kegiatan Innovating Jogja, BBKB Yogyakarta memfasilitasi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) untuk mengikuti program inkubator bisnis. “Pada gelaran tersebut, dicari start-up berbasis inovasi di bidang kerajinan dan batik dengan sistem kompetisi,” tutur Kepala BSKJI Kemenperin.

Doddy menjelaskan, BBKB Yogyakarta memiliki fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan jasa industri bagi industri kerajinan dan batik, serta hasil-hasil inovasi yang mampu mendukung pengembangan sektor tersebut, sehingga bisa digunakan untuk meningkatkan daya saing komersial, produktivitas, potensi ekspor sektor industri batik dan kerajinan  melalui pendekatan inovasi. “Melalui kegiatan Innovating Jogja 2021, diharapkan hasil-hasil inovasi tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku industri,”imbuhnya.

Ia menyampaikan, kegiatan Innovating Jogja 2021sekaligus membuka kesempatan bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya, berusia di bawah 45 tahun, dan memiliki inovasi serta semangat menjadi wirausaha untuk mengirimkan ide dan inovasinya di bidang kerajinan dan batik. “Melalui kegiatan ini, BBKB Kemenperin akan terus mengawal dan memfasilitasi ide-ide dan inovasi luar biasa yang dilakukan secara mandiri maupun berkolaborasi oleh para pelaku industri,” paparnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, Titik Purwati Widowati menambahkan, pendaftar kegiatan Innovating Jogja tahun 2021 mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan tahun ini ada pendaftar yang berasal dari luar Yogyakarta dan luar pulau Jawa.

“Tercatat sudah ada 247 pendaftar kegiataan Innovating Jogja 2021. Dari jumlah tersebut,48 peserta terpilih untuk mengikuti kegiatan Workhop Business Plan secara online. Kemudian panitia menyeleksi Business Plan yang dihasikan sehingga terpilih 30 peserta yang berhak mengikuti tahap bootcamp Innovating Jogja 2021,” ucapnya.

Titik menyampaikan, selama lima tahun pelaksanaannya, Innovating Jogja telah menghasilkan 20 tenantsdan 113 peserta yang telah mengikuti bootcamp. Ia menambahkan, para lulusan program ini  mampu berkembang, bahkan di masa Pandemi Covid-19. “Bahkan ada lima tenant Innovating Jogja tahun 2020 telah mampu melakukan lompatan-lompatan bisnis yang luar biasa,” papar Titik.

Ia menjelaskan, lima tenant tersebut antara lain CV. Woodeco Indonesia dan Toja Indonesia, yang telah mampu meraih pasar ekspor untuk produk home decoration dan fashion akseroris. Selain itu, CV. Woodeco Indonesia mengalami pertumbuhan omset sebesar 163% di masa inkubasi 2021. Lalu ada  Puspita Indigo berhasil mengembangkan paket produk pewarna alami instan untuk warna biru pada masa inkubasi yang sama, bahkan telah mencapai peningkatan penjualan  sebesar 70%.  Selanjutnya, tenant Innovating Jogja lainnya, Semilir dan Arsty Craft telah mampu meningkatkan penjualan sebesar 30%.

“Selain mendorong peningkatan bisnis, kegiatan innovating Jogja 2021 juga memfasilitasi para tenant untukmeningkatkan kualitas produknya melalui pendampingan penyusunan dokumen sistem mutu, fasilitasi pengujian produk serta sertifikasi produk dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI),” tandasnya.

Selasa, 22 Juni 2021

Luncurkan 5G, Menkominfo: Dorong Lompatan Besar Inovasi Digital

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, kesiapan operator seluler dalam menggelar infrastruktur jaringan telekomunikasi seluler generasi kelima atau 5G di Indonesia dapat mendorong lompatan besar bagi inovasi digital di Indonesia.

“Melalui 5G, adopsi dan inovasi teknologi digital di berbagai sektor dapat terus kita tingkatkan, baik untuk pengembangan ekonomi, health technology, education technology, electronic government, dan smart city, serta berbagai sektor lainnya,” ujarnya dalam Peluncuran 5G Indosat di Surakarta secara virtual, dari Jakarta, Selasa (22/06/2021).

Menurut Menteri Johnny, peluncuran 5G di Indonesia menjadi titik lompatan menuju Indonesia  semakin digital, sekaligus semakin satu, semakin cerdas, dan semakin maju. Selain itu, Menkominfo menyarakan jaringan 5G juga merupakan momentum percepatan akselerasi transformasi digital.

“Dengan penuh semangat kita sekalian menyaksikan roll out jaringan telepon seluler generasi kelima 5G oleh Indosat Ooredoo, momentum peluncuran 5G ini merupakan hasil kolaborasi bersama-sama yang berkelanjutan, mengambil bagian dalam akselerasi transformasi digital Indonesia,” jelasnya

Menurut Menteri Johnny, Kota Surakarta bersama tiga kota lain yaitu, Jakarta, Surabaya, dan Makassar akan menjadi daerah layanan jaringan 5G secara komersial dari Indosat Ooredoo. Melalui pembangunan infrastruktur 5G,  Menkominfo mengharapkan dapat mendorong masyarakat memanfaatkan ekosistem teknologi tersebut.

“Penggelaran telepon seluler 5G diharapkan menjadi dorongan bagi masyarakat Surakarta dan kota-kota lainnya tersebut di atas di Indonesia untuk terus memanfaatkan pengembangan teknologi telepon seluler generasi kelima ini,” jelasnya.

Tiga Upaya

Menteri Johnny menyatakan penggelaran infrastruktur jaringan telekomunikasi 4G dan 5G saat ini hadir bersama-sama secara koeksis. Menkominfo megaskan jaringan 4G menjadi tulang punggung transformasi digital di seluruh wilayah tanah air.

“Dan 5G dikembangkan pada wilayah yang didukung oleh ekosistem 5G yang memadai, seperti misalnya perkotaan dan destinasi pariwisata super prioritas,” tandasnya.

Menurut Menteri Johnny, Kementerian Kominfo melakukan tiga upaya untuk terus mendukung pemanfaatan dan pengembangan teknologi 5G. Pertama, penyiapan pita spektrum frekuensi yang memadai melalui farming dari refarming frekuensi spektrum. Kedua, mendorong pengembangan sumber daya manusia atau talenta digital yang berkualitas dan berkelanjutan.

“(Ketiga) Kominfo juga akan terus melaksanakan penggelaran infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) 4G di wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal),” ujarnya.

Oleh karena itu, Menkominfo juga mendorong Indosat Ooredoo dan operator telekomunikasi seluler untuk menyelesaikan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) last mile 4G di wilayah Non-3T. Daerah yang sering disebut sebagai wilayah komersial untuk menjawab kebutuhan sinyal dan bandwidth oleh masyarakat yang terus meningkat.

“Melalui tiga upaya tersebut diharapkan Indonesia melakukan lompatan-lompatan besar yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Mari bersama-sama wujudkan Indonesia terkoneksi, semakin digital, semakin maju,” tandasnya.

Akselerasi Transformasi Digital

Sementara itu, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama mengatakan, peluncuran layanan 5G Indosat itu menunjukkan kekuatan transformatif 5G kepada anak muda, komunitas digital, dan bisnis kota, salah satunya di kota Surakarta yang merupakan pilihan pertama peluncuran 5G Indosat.

“Kami percaya teknologi ini akan membantu mengakselerasi transformasi digital masyarakat Indonesia, dan mendorong inovasi bisnis di semua industri,” ujarnya.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah yang terus berkomitmen menggelar dan memanfaatkan ekosistem teknologi. “Kami ingin terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas kepercayaan dan dukungan yang berkelanjutan terhadap perusahaan,” tandasnya.

Dalam rangkaiaan peluncuran 5G Indosat itu, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berharap dapat menghadirkan optimisme bagi masyarakat di tengah situasi ketidakpastian yang terjadi saat ini, terutama bagi anak muda, perempuan dan UMKM.

“Mari tetap optimis bahwa kita akan bangkit kembali terlepas pandemi, dengan layanan 5G yang baru ini yang menghadirkan kemungkinan yang tak terbatas akan berbagai peluang dan inovasi digital,” imbuhnya.

Peluncuran 5G Indosat Ooredoo di Surakarta dihadiri Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Duta Besar Qatar untuk Indonesia H.E. Fawziya Edrees Salman Al-Sulaiti, Direktur Utama Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama, dan CEO Huawei Indonesia Jacky Chen.

Senin, 21 Juni 2021

Naik Hingga 30%, Industri Pengolahan Tetap Dominasi Ekspor Nasional

Kinerja ekspor industri pengolahan terus menunjukkan tren positif di tengah ancaman dampak pandemi Covid-19. Agresivitas sektor manufaktur menembus pasar internasional ini turut mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional.

“Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri nasional agar bisa menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi dan kompetitif di mancanegara. Sudah banyak pelaku industri kita yang produknya menguasai kancah global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (21/6).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada Januari-Mei 2021, nilai ekspor industri pengolahan mencapai USD66,70 miliar, naik 30,53% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar USD51,10 miliar. Dari capaian USD66,70 miliar tersebut, industri pengolahan memberikan kontribusi paling tinggi, yakni 79,42% dari total ekspor nasional yang berada di angka USD83,99 miliar.

Menurut Menperin, besarnya proporsi ekspor produk industri pengolahan sekaligus menggambarkan bahwa telah terjadi pergeseran ekspor Indonesia dari komoditas primer kepada produk manufaktur yang bernilai tambah tinggi. Hal ini dinilai dapat menghindarkan ekspor dari gejolak harga komoditas primer.

“Oleh karenanya, Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus memacu hilirisasi industri, karena berdampak positif dan memberikan multiplier effect yang luas, termasuk dalam penerimaan devisa melalui capaian ekspor,” paparnya.

Membaiknya kinerja ekspor selama lima bulan ini, mencatatkan surplus perdagangan USD10,17 miliar. “Kami akan tetap fokus untuk menggenjot kinerja industri berorientasi ekspor yang memiliki keunggulan komparatif dan berkelanjutan. Selain itu, agar kita dapat bersaing dengan negara-negara lain, hilirisasi harus terus dijalankan untuk mencapai keunggulan kompetitif dan mengoptimalkan sumber daya alam kita agar bisa bernilai tambah tinggi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, kebijakan pro-investasi dan pro-ekspor perlu dibarengi dengan kebijakan peningkatan daya tahan dan daya saing industri dalam negeri. ”Sebagai salah satu upaya peningkatan daya tahan dan daya saing industri dalam negeri, Kemenperin telah menginisiasi kebijakan substitusi impor sebesar 35% pada tahun 2022,” tegas Menperin.

Pemerintah juga mendorong sektor industri untuk melakukan perluasan pasar ekspor, khususnya pasar-pasar non-tradisional seperti ke Afrika, Asia Selatan, dan Eropa Timur. Di samping itu, perlu dilakukan percepatan penyelesaian perundingan dengan negara-negara potensial sebagai agenda prioritas.

Saat ini, Indonesia telah menjalin kerja sama ekonomi komprehensif dengan Australia, Korea, dan Uni Eropa. Implementasi 23 perjanjian perdagangan bilateral dan regional yang sudah ditandatangani juga harus benar-benar dimanfaatkan oleh para pelaku industri di Indonesia. Misalnya melalui IA-CEPA, salah satu peluangnya adalah meningkatkan ekspor sektor otomotif.

Jumat, 18 Juni 2021

Tempe UKM Diekspor ke Jepang, Mendag: Bangga, Makanan Indonesia Makin Mendunia

Jakarta, 18 Juni 2021 – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku bangga atas ekspor produk tempe hasil olahan pelaku usaha UKM ke Jepang. Makanan tradisional asli Indonesia ini semakin mendunia.

“Ekspor perdana produk tempe Indonesia ke Jepang di tengah pandemi Covid-19 sangat membanggakan. Ini menunjukkan makanan asli Indonesia semakin mendunia dan membuktikan ekspor Indonesia terus melaju di tengah pandemi. Selain itu, kini Indonesia telah menghasilkan diversifikasi produk yang bisa menjadi pilihan para buyer mancanegara,” jelas Menteri Perdagangan pada kesempatan terpisah

Eksportir PT Arumia Kharisma Indonesia (PT Arumia) dengan pelaku usaha kecil menengah (UKM) Rumah Tempe Azaki melakukan ekspor perdana produk tempe sebesar 4,8 ton senilai USD 13.000 ke Negeri Sakura Jepang. Ekspor perdana dilepas secara virtual oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi, Kamis (17/6).

Mendag juga mengapresiasi kolaborasi perusahaan dengan para pelaku UKM. “Kolaborasi yang dilakukan PT Arumia dengan Rumah Tempe Azaki menjadi salah satu contoh yang baik untuk bersama-sama maju dan meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia,” kata Mendag.

Didi Sumedi mengungkapkan, ekspor perdana ini merupakan momen penting untuk meningkatkan nilai ekspor produk makanan olahan Indonesia ke seluruh dunia. Hal ini sekaligus diharapkan menjadi motivasi UKM potensial lainnya untuk mengembangkan pasarnya hingga ke mancanegara.

“Ke depan, kita juga harus berusaha lebih giat untuk mengembangkan sektor-sektor baru yang mampu menghasilkan nilai tambah bagi ekspor Indonesia. Melalui acara hari ini, diharapkan ekspor produk makanan olahan akan semakin tumbuh di tahun-tahun mendatang. Kementerian Perdagangan juga akan terus mendukung pelaku usaha untuk memperluas pasar dan meningkatkan nilai ekspornya,” ujar Didi.

Didi menjelaskan, ekspor perdana tempe ke pasar Jepang ini mengadaptasi produk yang diinginkan oleh pasar Jepang. “Produk tempe dikemas dalam kemasan 450 gram. Eksportir Indonesia sudah menyesuaikan bentuk, ukuran, resep pengolahan, dan kemasan sesuai dengan yang diinginkan oleh pasar Jepang. Produk ini nantinya akan diimpor oleh salah satu chain wholesale supermarket terbesar di Jepang yang memiliki 800 gerai di seluruh Jepang,” ujar Didi.

Didi menambahkan, meskipun merupakan negara produsen bahan makanan, Jepang juga banyak melakukan impor bahan pangan. “Sebesar 60 persen konsumsi pangan Jepang merupakan produk impor sehingga saat tempe didaulat menjadi superfood asli Indonesia, konsumsi tempe pun mulai tumbuh di negara-negara maju termasuk Jepang. Hal yang menarik yaitu tetap terjaganya cita rasa otentik tempe walaupun proses fermentasi tempe dilakukan di Indonesia,” terang Didi.

Didi menilai, pasar impor produk pangan Jepang harus terus didorong untuk meningkatkan pangsa pasar produk pangan Indonesia yang baru mencapai 1,3 persen dari keseluruhan pangsa produk pangan impor di Jepang. “Konsumen Jepang juga suka mencoba berbagai produk makanan baru, khususnya produk makanan yang sehat. Untuk itu, Indonesia harus dapat memanfaatkan peluang yang terbuka lebar ini,” tutur Didi.

Pada 2020, ekspor produk pangan Indonesia ke pasar Jepang sebesar USD 19,1 juta atau tumbuh 16 persen dibandingkan tahun 2019. Pertumbuhan yang pesat ini harus terus ditingkatkan sejalan dengan tren pasar Jepang yang mulai melirik produk berkualitas di luar Tiongkok untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Primadona Baru

Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Hari Widodo menuturkan, kehadiran tempe asli Indonesia diharapkan menjadi primadona baru bagi masyarakat Jepang melalui promosi yang tepat sasaran. “Kami mengucapkan terima kasih kepada perwakilan perdangan Indonesia di Jepang baik ITPC Osaka maupun Atase Perdagangan yang telah menjembatani kegiatan ekspor perdana ini. Hal ini berkontribusi terhadap pertumbuhan dan peningkatan ekonomi nasional di tengah tekanan ekonomi global dan pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Hari mengajak pelaku UKM Indonesia untuk terus bekerja sama meningkatkan kinerja ekspor produk pangan Indonesia ke pasar potensial yang bernilai tambah tinggi. “Kemendag akan terus berupaya mendongkrak laju ekspor produk nonmigas Indonesia ke kancah global. Selain itu, Kemendag akan terus bersinergi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menyelesaikan berbagai hambatan untuk melebarkan pasar mereka,” pungkas Hari.

Total perdagangan Indonesia-Jepang pada periode Januari—April 2021 sebesar USD 9,84 miliar atau meningkat 1,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Jepang sebesar USD 5,47 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Jepang sebesar USD 4,37 miliar. Sementara itu, tahun 2020, total perdagangan Indonesia-Jepang sebesar USD 24,33 miliar. Nilai ini terdiri dari ekspor sebesar USD 13,66 miliar dan impor sebesar USD 10,67 miliar.

Kamis, 17 Juni 2021

Bantu Optimalkan Aktivitas Sehari-hari di Era Serba Digital, Shopee Indonesia Hadirkan Kampanye 7.7 Mega Elektronik Sale

JAKARTA, 17 JUNI 2021 - Dengan berkembangnya teknologi yang semakin erat hubungannya dengan kebutuhan masyarakat Indonesia untuk beraktivitas di era serba digital saat ini, Shopee Indonesia menghadirkan kampanye Shopee 7.7 Mega Elektronik Sale yang diselenggarakan mulai tanggal 14 Juni hingga 7 Juli 2021.

Kampanye ini diinisiasi sebagai upaya Shopee dalam memberikan akses berbelanja online atas kebutuhan barang-barang elektronik guna mendukung aktivitas masyarakat Indonesia agar lebih efektif dan efisien, seraya mendukung beberapa brand lokal Indonesia yang berkualitas baik untuk memenuhi kebutuhan dan produktivitas sehari-hari.

Putri Lukman, Head of Electronics Shopee Indonesia menyampaikan, “Kami sebagai platform e-commerce yang dekat dengan masyarakat Indonesia, senantiasa melihat dan memperhatikan kebutuhan berbelanja yang dapat menjadi solusi efektif dan efisien para pengguna kami di seluruh Indonesia, khususnya terhadap kebutuhan sehari-hari yang tidak luput dari pengaplikasian alat elektronik di era serba digital saat ini.

Kami menghadirkan kampanye Shopee 7.7 Mega Elektronik Sale ini dengan tujuan untuk bisa dijadikan sebagai wadah referensi berbelanja kebutuhan alat-alat elektronik yang aman, nyaman, dan efektif, guna mendukung gaya hidup modern saat ini yang erat dengan alat elektronik sebagai penunjang produktivitas, seperti bekerja,  memasak, hingga kenyamanan rumah.”

Melalui acara Media Gathering: Penunjang Aktivitas Mudah bersama Shopee 7.7 Mega elektronik Sale, Shopee Indonesia bersama dengan Tyna Kanna Mirdad, selaku representatif Key Opinion Leader (KOL), berbagi informasi terkait bagaimana cara mengoptimalkan alat-alat elektronik untuk kegiatan memasak yang dapat dijadikan sebagai referensi di rumah sehari-hari.

Berbagai kebutuhan atas barang elektronik untuk aktivitas sehari-hari yang ditemukan melalui kampanye Shopee 7.7 Mega Elektronik Sale meliputi berbagai kategori mulai dari handphone dan aksesoris, komputer, hingga alat-alat elektronik rumah tangga seperti yang dihadirkan dalam acara media gathering kali ini, yaitu stand mixer, air fryer, air purifier, rice cooker, dan banyak lagi.

Tyna Kanna Mirdad, selaku Lifestyle Content Creator menyampaikan, “Turut senang sekali Shopee Indonesia bisa menghadirkan alat-alat elektronik yang memang dekat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehari-harinya, tidak hanya penawaran menarik yang diberikan di setiap barang yang bisa dibeli di aplikasi Shopee, tetapi juga bagaimana kita bisa secara aman mendapatkan barang elektronik yang terjamin originalitasnya.

Belanja barang-barang elektronik yang selalu identik dengan harus datang secara offline, kini dipermudah dengan bisa dibeli secara online di Shopee. Harapannya, semoga masyarakat Indonesia turut bisa beraktivitas secara efektif dan efisien melalui barang-barang elektronik asli yang bisa dijumpai di aplikasi Shopee.”

Di kampanye Shopee 7.7 Mega Elektronik Sale kali ini, Shopee Indonesia menghadirkan berbagai jenis dan kategori dari alat-alat elektronik yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia dengan berbagai penawaran menarik yang dihadirkan selama kampanye berlangsung, seperti:

Cashback 50%: Pengguna berkesempatan untuk bisa mendapatkan potongan harga hingga 50% tanpa minimum transaksi dari setiap transaksi barang-barang elektronik yang dibeli oleh pengguna selama kampanye berlangsung.

COD Gratis Ongkir RP0: Pengguna bisa memanfaatkan penawaran gratis ongkir Rp0 untuk setiap pemilihan fasilitas pengiriman secara Cash On Delivery (COD) selama kampanye berlangsung.

Garansi 100% Ori: Pengguna secara 100% bisa mendapatkan jaminan terhadap barang elektronik yang dibeli selama kampanye berlangsung.

Rabu, 16 Juni 2021

Kolaborasi dengan Astra, KKP Kembangkan Kampung Nelayan Maju dan Sejahtera

JAKARTA (16/6) - Salah satu permasalahan serius  yang dihadapi nelayan Indonesia saat ini adalah kurangnya infrastruktur dasar dan kumuhnya lingkungan permukiman masyarakat nelayan. Padatnya populasi, belum optimalnya fasilitas umum serta kurangnya kesadaran warganya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan menjadi kendalanya.

Program kampung nelayan maju (kalaju) yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Ditjen Perikanan Tangkap menjadi jawaban dari permasalahan tersebut. Pemerintah berupaya untuk menata kampung nelayan agar semakin bersih, sehat dan terhindar dari kesan kumuh serta SDM nelayan yang terberdayakan.

Upaya ini sejalan dengan tujuan program terobosan pertama KKP 2021-2024 yang digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, yakni peningkatan PNBP sumber daya perikanan tangkap untuk kesejahteraan nelayan.

Senada, Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, M. Zaini mengatakan pada tahun 2021 KKP menargetkan 25 lokasi penataan kampung nelayan yang bersumber dari APBN. Meski demikian, kerja sama dengan berbagai pihak juga perlu dilakukan salah satunya melalui mekanisme corporate social responsibilty (CSR) dan PKBL dari BUMN maupun perusahaan swasta.

"Kami menyambut baik terselenggaranya program klaster pertanian dan perikanan Desa Sejahtera Astra Tahun 2021. Hal ini selaras dengan program kalaju guna mewujudkan pengelolaan perikanan tangkap yang maju dan berkelanjutan untuk mencapai kesejahteraan nelayan," ungkapnya saat memberikan sambutan dalam kegiatan grand launching desa sejahtera Astra 2021 melalui daring yang juga turut dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Selasa (15/6/2021).

Zaini menyebut sinergitas dimaksud diharapkan mampu memberikan perhatian bersama untuk pembangunan pemukiman dan penyediaan kebutuhan dasar masyarakat nelayan. Selain itu dapat berdampak pada menguatnya produk unggulan perikanan agar mampu bersaing di pasar global.

"Namun perlu menjadi catatan, seluruh harapan tersebut bisa terwujud hanya apabila nelayan bisa sepenuhnya berpartisipasi dalam proses-proses pembangunan. Jadi semua pihak terlibat termasuk nelayan itu sendiri," imbuhnya.

Sementara itu, Diah Suran Febrianti Head of Environment & Social Responsibility Astra mengatakan tercatat ada 200 desa sejahtera Astra di bidang perikanan yang telah dikembangkan. Desa tersebut telah menghasilkan berbagai produk hasil perikanan laut dan turunannya.

"Dalam klaster perikanan ini terlibat sebanyak 28.117 orang. Data kami mencatat terdapat peningkatan pendapatan sebesar 34,07 persen serta  membuka lapangan kerja baru bagi 1.076 orang dan 87,4 persen produk terserap pasar," jelasnya.

Dia menerangkan dalam mengembangkan desa sejahtera gugus perikanan, Astra didukung oleh berbagai pihak, tidak hanya dari pemerintah juga dari UKM Center Universitas Indonesia sebagai fasilitator. Selain pendampingan, juga mengembangkan kemandirian kelompok nelayan binaan guna terciptanya link and match antara pembeli dan kelompok binaan.

"Kami sangat berterima kasih atas keterlibatan berbagai pihak ini. Pembinaan klaster desa yang terintegrasi ini diharapkan dapat mendukung kapasitas produksi dari produk unggulan, meningkatkan global value chain, serta membentuk kemandirian melalui akademi pertanian dan perikanan Astra," pungkasnya.

Selasa, 15 Juni 2021

Kerjasama Telkomsel Bersama Schneider Electric, Dorong Pemanfaatan Teknologi 5G untuk Industri 4.0 di Indonesia

Jakarta, 15 Juni 2021 – Setelah resmi menjadi “The First 5G Operator in Indonesia”, Telkomsel terus bergerak maju membuka potensi masa depan yang tak terbatas bagi Indonesia melalui pemanfaatan jaringan 5G. Kali ini, Telkomsel memperkuat kemitraan strategis dalam mempercepat transformasi digital (DX) Indonesia dan Industri 4.0 melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Schneider Electric terkait pelaksanaan 5G trial joint collaboration yang dilaksanakan berbarengan dengan peluncuran layanan 5G di Kota Batam pada 7 Juni 2021 lalu.

Senior Vice President Enterprise Account Management Telkomsel, Dharma Simorangkir mengatakan, “Kerjasama ini merupakan pemanfaatan layanan teknologi 5G pertama untuk dunia industri di Indonesia. Upaya kolaboratif ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam menghadirkan ekosistem layanan 5G Telkomsel yang tepat guna dengan menggandeng para pemangku kepentingan, terutama pelaku di industri. Kami akan terus membuka ruang kolaborasi yang sebesar-besarnya bagi para pelaku industri lainnya yang ingin memanfaatkan solusi berbasis teknologi 5G untuk mengakselerasi transformasi digital perusahaan”.

Plant Director Plant Electronic Schneider Electric Manufacturing Batam, Kodrat Sutarhadiyanto mengatakan, “Kerjasama ini akan mendukung upaya Schneider Electric untuk menjadi yang terdepan di Industri 4.0 di Indonesia. Kami memastikan pabrik kami di Batam dilengkapi dengan teknologi IoT terbaru yang didukung dengan solusi EcoStruxure untuk operasional pabrik yang efisien, hemat energi dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Untuk itu kami memilih Telkomsel sebagai partner yang terpercaya dalam mendukung upaya tersebut yang menyediakan solusi berbasis teknologi 5G untuk mengakselerasi transformasi digital pabrik pintar kami di Batam.

Melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, Telkomsel - Schneider Electric akan menjalankan beberapa program pemanfaatan 5G di industri. Pertama, menghadirkan fitur live streaming virtual tour pabrik pintar Schneider Electric di Batam sehingga para mitra global dapat mengunjungi pabrik pintar dari berbagai belahan dunia.

Kedua, menghadirkan teknologi EcoStruxure Augmented Operator Advisor berupa penerapan augmented reality menggunakan device (tablet) yang terhubung dengan jaringan 5G untuk membantu teknisi dalam aktivitas pemeliharaan jarak jauh.

Ketiga, pengaplikasian sistem  EcoStruxure Machine Advisor yang menghubungkan IoT connected product (sensors & drives) dengan online dashboard monitoring machine fleet management, sehingga proses produksi dapat dimonitor secara real-time melalui dashboard yang tersedia.

Direktur Industri Elektronika dan Telematikan Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, Ali Murtopo Simbolon mengatakan, “Kami sangat mengapresiasi langkah kolaboratif yang dilakukan oleh Telkomsel bersama Schneider Electric dalam pemanfaatan teknologi 5G untuk mendukung kemajuan bangsa dengan menghadirkan teknologi revolusioner yang dapat mengubah cara hidup masyarakat dan industri, yang di kemudian hari akan meningkatkan produktifitas dan efisiensi secara nyata.

Semoga kedepannya dengan adanya 5G trial joint collaboration antara Telkomsel dengan Schneider Electric ini, dapat menjadi tonggak dalam penyediaan infrastruktur digital dan mendukung implementasi industry 4.0 di Indonesia. Kami selaku pemerintah akan terus mendukung program prioritas making Indonesia 4.0 menuju Indonesia maju di tahun 2030 dengan mendukung program peningkatan kinerja industry melalui pemanfaatan teknologi 5G Telkomsel bagi industri manufaktur”.

Upaya kolaboratif ini merupakan tahap awal dari pengembangan produk dan layanan Telkomsel 5G untuk dunia industri. Telkomsel berkomitmen untuk menghadirkan the best 5G experience bagi para pelaku industri untuk mengakselerasi transformasi digital industri 4.0 di Indonesia.

“Telkomsel akan terus mendorong lebih banyak tersedianya variasi produk, layanan, dan solusi digital yang lebih inovatif dan customer-centric kepada para pelaku industri di seluruh nusantara. Dengan begitu, 5G dari Telkomsel akan mendorong transformasi dunia industri Indonesia menuju industri 4.0 dengan kedaulatan dan kemandirian digital yang utuh, sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara nyata”, tutup Dharma.

Senin, 14 Juni 2021

Menhub Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan LRT di Bali dan MRT Fase 4 Jakarta

Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengadakan pertemuan bilateral dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Mr. Tae Sung Park, di Jakarta, Senin (14/6). Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama pembangunan infrastruktur Light Rail Transit (LRT) di Bali dan MRT Jakarta fase 4 rute Fatmawati – Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

“Hari ini Saya melakukan pertemuan dengan Dubes Korsel untuk Indonesia membahas peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia, dan kami menyambut baik keinginan pihak Korsel untuk terlibat dalam pembangunan kereta api di Bali dan Jakarta,” kata Menhub.

Menhub menjelaskan, terkait rencana pembangunan infrastruktur kereta api di Bali, Pemprov Bali telah bekerja sama dengan Korsel melalui Korea National Railway untuk menyusun kajian prastudi kelayakan (Pre Feasibility Study) terkait rencana pembangunan LRT rute Bandara Ngurah Rai – Seminyak sepanjang 9,46 km. Berdasarkan hasil kajian tersebut, rencana pembangunan LRT dibagi menjadi dua fase yaitu, Fase 1-A rute Bandara – Stasiun Central Park sepanjang 5,3 KM dan Fase 1-B rute Stasiun Central Park-Seminyak sepanjang 4,16 km.

Kemudian, Pemprov Bali bersama Korea National Railway masih melakukan  kajian terkait rencana pembangunan LRT untuk fase kedua dengan rute Seminyak-Mengwitani.

“Terkait rencana pembangunan LRT di Bali, pihak Pemprov Bali telah mengusulkan agar pembiayaan penyusunan studi kelayakan (Feasibility Study) dapat dikerjasamakan dengan pihak Korsel melalui skema hibah. Namun demikian, sesuai saran dari Bappenas, kami masih harus menunggu Bappenas menyelesaikan penyusunan Rencana Mobilitas Perkotaan di akhir tahun 2021,” kata Menhub.

Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, pihak Korsel juga berkeinginan untuk bekerja sama dalam proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 4 rute Fatmawati – TMII. Sesuai hasil kajian prastudi kelayakan (Pre Feasibility Study) yang dilakukan PT MRT Jakarta pada tahun 2020, diperlukan penambahan rute layanan MRT rute Fatmawati – TMII untuk semakin meningkatkan pelayanan salah satu angkutan massal perkotaan tersebut.

Selain kedua rencana kerja sama tersebut, pertemuan juga membahas rencana proyek lainnya seperti Bandar Udara Hang Nadim di Batam, penggunaan mobil listrik, pengembangan jalur Kereta Api angkutan batubara di Sumbagsel (Lahat - Tarahan), dan jalur Kereta Api di Kalimantan Tengah (Purukcahu - Bangkuang).

Dalam pertemuan tersebut, hadir sejumlah perwakilan dari Republik Korea Selatan yaitu Atase Infrastruktur dan Transportasi Mr. Dongjin Kim, Kepala Perwakilan KRNA/Korea National Railway Sunghi Cho, Wakil Kepala Perwakilan KEXIM/Korea Exim Bank Daehee Kim. Turut hadir, Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono, Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri, dan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Polana B. Pramesti.

Jumat, 11 Juni 2021

Jaga Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Kemendag Lepas Ekspor Produk Tisu

Mojokerto, 11 Juni 2021 – Kementerian Perdagangan terus berupaya mendongkrak laju ekspor produk nonmigas Indonesia ke kancah global. Upaya ini guna menjaga pertumbuhan dan peningkatan ekonomi nasional di tengah tekanan ekonomi global dan pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melakukan pelepasan ekspor produk tisu PT Sun Paper Source sebesar 130 ton ke Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Tiongkok, dan Australia, di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (10/6). Turut hadir pada acara tersebut Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Bupati Kabupaten Mojokerto Ikfina Fahmawati, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Drajat Irawan, serta Presiden Direktur Sun Paper Source Ventje Hermanto.

“Ekspor ini membuktikan Indonesia sebenarnya bisa menghasilkan produk-produk berkualitas yang punya nilai tambah tinggi sehingga peran Indonesia di level global bisa terus ditingkatkan,” jelas Wamendag.

Menurut Wamendag, ekspor produk tisu ini sangat membanggakan. Sebab, produksi ini bukan hanya untuk pasar dalam negeri tetapi juga untuk pasar dunia. “Ke depan, saya optimistis kita bisa mengambil peran yang lebih signifikan dalam rantai global produk-produk berkulitas. Kita bisa karena kita mempunyai kemampuan dan sumber daya,” ujar Wamendag.

Wamendag menambahkan, perlu ada diversifikasi ekspor baik dari segi tujuan maupun jenis produk, salah satunya dilakukan melalui perjanjian perdagangan. Perjanjian perdagangan memberikan insentif, baik dari sisi tarif maupun nontarif terhadap banyak sekali produk ekspor Indonesia. "Terkait pengembangan pasar ekspor ke Pakistan, kita akan mendorong ekspor tisu ke Pakistan. Kita berharap mendapat tarif 0 persen karena adanya perjanjian perdagangan," ungkapnya.

Wakil Gubernur Emil E. Dardak sangat mengharapkan dukungan Kemendag dalam peningkatan ekspor. Banyak potensi produk berkualitas yang bisa bersaing di pasar global, salah satunya produk tisu. "Kami sangat mengharapkan peran Kemendag untuk ikut membantu peningkatan ekspor dari Jawa Timur baik produk hortikultura, kerajinan, maupun produk pangan karena potensinya sangat besar," papar Emil.

PT Sun Paper Source adalah salah satu perusahaan yang berpartisipasi pada acara ‘Pelepasan Ekspor dari Indonesia ke Pasar Global’ yang dipimpin Presiden Joko Widodo tahun lalu. PT Sun Paper Source sendiri merupakan perusahaan swasta nasional yang berdiri pada 2012 dan memproduksi berbagai macam kertas tisu untuk pasar domestik dan ekspor.

Saat ini, kapasitas produksi PT Sun Paper Source mencapai lebih dari 150.000 ton per tahun. Tujuan pasar ekspor PT Sun Paper Source sudah menembus 80 negara di lima benua. "Perusahaan juga berkomitmen menjadi salah satu produsen kertas tisu terbesar di Asia Tenggara," ujar Presdir PT Sun Paper Source Ventje Hermanto.

Ventje menyebutkan, peningkatan ekspor juga disertai dengan mengalirnya permintaan pasar ekspor yang tidak seperti biasanya. Pasalnya, selama ini Sun Paper Source lebih banyak mengekspor tisu dalam bentuk bahan setengah jadi berupa gulungan tisu besar yang akan diproses sendiri oleh manufaktur di negara tujuan ekspor. Namun, kali ini pesanan juga meliputi produk siap pakai, yakni tisu yang sudah dipotong dan dilipat kemudian dikemas.

“Seiring dengan permintaan pasar global yang terus menunjukkan tren meningkat, kami optimis akan mencapai pertumbuhan yang lebih besar dari tahun lalu dengan menambah kapasitas produksi dan melakukan diversifikasi produk,” pungkas Ventje.

Kamis, 10 Juni 2021

Menperin Dorong TKDN dalam 5G untuk Infrastruktur Digital

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, sektor informasi dan komunikasi menunjukkan pertumbuhan yang positif dalam tiga tahun terakhir. Dampak pandemi Covid-19 juga memberikan dampak yang besar, dengan terjadinya era kenormalan baru dalam penggunaan teknologi digital, sehingga dapat menjanjikan terhadap industri penopang di sektor tersebut.

“Sejalan hal tersebut, Bapak Presiden Joko Widodo telah mengintruksikan untuk melakukan percepatan tranformasi digital,” kata Menperin di Jakarta, Kamis (10/6). Langkah strategis ini sebagai salah satu wujud implementasi dari peta jalan Making Indonesia 4.0.

Akselerasi diperlukan pada aspek perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital, penyiapan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis, percepatan integrasi pusat data nasional, penyiapan kebutuhan SDM talenta digital, serta penyiapan regulasi untuk skema dan pendanaan dan pembiayaan.

Lebih lanjut, dalam rangka mendukung penerapan implementasi teknologi fundamental industri 4.0, Kementerian Perindustrian telah mendukung infrastruktur digital, salah satunya adalah teknologi 5G. Teknologi 5G yang memiliki kombinasi antara konektivitas berkecepatan tinggi, latensi yang rendah, dan cakupan yang luas, sangat cocok dioptimalkan untuk penerapan industri 4.0.

“Kemenperin siap mendorong koneksi 5G untuk lebih dioptimalkan oleh industri dalam negeri, sesuai pesan Bapak Presiden, jangan sampai Indonesia tak bisa mendapatkan manfaat maksimal dari 5G dan hanya menjadi pengguna saja. Indonesia harus memperoleh manfaat maksimal dari perkembangan teknologi 5G,” tegas Agus.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan bahwa penggunaan 5G akan difokuskan pada kawasan-kawasan industri untuk menunjang produksi industri manufaktur yang menggunakan teknologi IoT. Sementara itu, pengembangan R&D teknologi 5G akan diarahkan ke Technopark binaan Kemenperin bekerjasama dengan vendor-vendor dalam negeri.

“Kemenperin juga menyiapakan industri di tanah air dalam penyediaan perangkat pendukung base station 5G maupun aplikasinya. Untuk tahap awal TKDN 5G, nilai persentase ambang batas minimum TKDN untuk perangkat telepon seluler, komputer genggam, komputer tablet, dan mifi 5G dapat mengikuti nilai yang berlaku saat ini pada perangkat dengan teknologi 4G/LTE,” papar Taufiek.

Kemenperin memberikan apresiasi kepada Amazon Web Services (AWS) atas inisiatifnya untuk berinvestasi di Indonesia dengan membangun pusat data (data center). Hadirnya AWS memberikan keuntungan yang signifikan kepada Indonesia, baik dari sisi investasi penyerapan tenaga kerja, maupun program-program yang dijalankan.

“Kami berharap, AWS ikut berperan serta untuk memberikan wawasan kepada industri manufaktur di Indonesia untuk dapat mengadopsi solusi komputasi cloud sehingga dapat menjadi lebih kompetitif. Ke depannya, kami ingin peran serta dari AWS dalam membangun ekosistem untuk mengakomodasi transformasi digital,” kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Ali Murtopo.

Rabu, 09 Juni 2021

Pariwisata Mulai Menggeliat, Produk Indonesia Banjiri Dubai di Ajang The Hotel Show 2021

Jakarta, 9 Juni 2021 – Produk Indonesia mulai membanjiri Dubai setelah pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) membuka pariwisatanya. Dalam pameran produk perhotelan yang bertajuk The Hotel Show 2021 yang berlangsung di Dubai World Trade Center (DWTC), produk-produk perhotelan (hospitality) mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 1,56 juta.

Pameran The Hotel Show adalah pameran di bidang hospitality berskala internasional terbesar di wilayah Timur Tengah dan Afrika bagian utara. Pameran berlangsung 31 Mei – 2 Juni 2021.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Didi Sumedi menyambut baik kegigihan pelaku usaha nasional yang tetap tangguh memanfaatkan berbagai peluang perdagangan, khususnya ekspor. Melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Kementerian Perdagangan berkomitmen terus memfasilitasi pelaku usaha dalam negeri untuk memperkuat kinerja ekspor.

“Keikutsertaan pada The Hotel Show 2021 menunjukkan bahwa Indonesia berupaya memanfaatkan peluang yang muncul di tengah pandemi Covid-19 dengan maksimal. Selain itu, partisipasi Indonesia juga menunjukkan komitmen untuk terus menyasar negara-negara tujuan ekspor nontradisional guna meningkatkan kinerja perdagangan nasional,” jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi pada kesempatan terpisah.

Duta Besar Republik Indonesia untuk UEA, Husin Bagis,mengatakan keikutsertaan Indonesia pada The Hotel Show 2021 merupakan peluang besar untuk menghidupkan kembali produk-produk nasional di sektor hospitality yang sempat mengalami penurunan permintaan karena pandemi Covid-19. “Kami berharap produk Indonesia dapat sukses di industri perhotelan di Dubai sebagai pusat hiburan di wilayah Timur Tengah, serta kawasan Timur Tengah dan Afrika,” jelasnya.

Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai Muhammad Khomaini menjelaskan, potensi trasaksi di The Hotel Show 2021 menunjukkan produk-produk hospitality Indonesia diminati wisatawan Timur Tengah. “Potensi transaksi juga didorong oleh mulai menggeliatnya industri perhotelan di Dubai usai Pemerintah UEA membuka kembali kedatangan wisatawan asing pada Juli 2020,” imbuh Khomaini.

Khomaini mengungkapkan, pada November 2020, tingkat hunian hotel di Dubai mendapatkan peringkat kedua tertinggi di dunia, melampaui London dan Paris. Sebelumnya, berdasarkan data Pemerintah UEA, tingkat hunian hotel di Dubai pada Juni 2020 tercatat sebesar 26,3 persen atau turun 60,8 persen dibandingkan Juni 2019.

Pada pameran kali ini, Indonesia menghadirkan sembilan pelaku usaha di sektor perhotelan, termasuk jasa perhotelan yaitu penyedia tenaga kerja perhotelan dan jasa penyedia manajemen sistem perhotelan. Keikutsertaan para peserta pameran tersebut difasilitasi Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai. Para pelaku usaha menampilkan produk-produknya di Paviliun Indonesia yang terletak di Zabeel Hall 2 DWTC.

Kesembilan pelaku usaha tersebut yaitu PT Merpati Mahardika (minyak esensial dan fasilitas hotel), PT Bahtera Jaya Persada (handuk dan linen hotel), PT Versaguna International (perlengkapan mandi, fasilitas, aksesori, dan desain interior hotel), Kopi Ketjil Indonesia (biji kopi dan kopi specialty), CV Jawa Classic Aesthetic Furniture and Craft (kerajinan tangan), PT Haeng Nam Sejahtera Indonesia (keramik dan peralatan meja hotel), PT Jenggala Keramik Bali (keramik dan peralatan meja hotel), PT Pyxis Ultimate Solution (manajemen sistem perhotelan), dan PT Sukamulia Mandiri Agung (penyedia tenaga kerja perhotelan).

“Kehadiran perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini menjadi pembeda paviliun Indonesia dengan paviliun negara lain. Hal ini rupanya juga membuat paviliun Indonesia semakin ramai didatangi pengunjung,” jelas Khomaini.

Sebanyak 2.412 orang telah mengunjungi The Hotel Show 2021. Para pengunjung berasal dari berbagai negara antara lain Arab Saudi, Korea Selatan, Pakistan, India, Mesir, Prancis, Libanon, Inggris, Afrika Selatan, dan Turki. Pada 2020, pameran ini dibatalkan penyelenggaraannya akibat pandemi Covid-19.

Pada pameran The Hotel Show 2021, ITPC Dubai juga memfasilitasi penjajakan kesepakatan dagang (business matching) antara PT Pyxis Ultimate Solution dengan Royal Diamond Group Abu Dhabi. Royal Diamond Group adalah salah satu grup korporasi di Abu Dhabi yang memiliki beberapa usaha hotel dan properti di PEA. Perusahaan tersebut mengungkapkan ketertarikannya untuk bekerja sama dengan PT Pyxis Ultimate Solution dalam pengembangan teknologi informasi perhotelan.

Neraca Dagang Indonesia-UEA

Total perdagangan Indonesia-UEA pada periode Januari–April 2021 mencapai USD 1,73 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar USD 550,76 juta. Komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA di antaranya perhiasan, kendaraan, kelapa sawit, kertas karton, dan kain tenun sintetis. Sementara, impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar USD 1,2 miliar. Komoditas impor utama Indonesia dari UEA di antaranya produk besi, aluminium, propylene, acyclic hydro, dan biji plastik.

Pada 2020 nilai total perdagangan Indonesia-UEA tercatat sebesar USD 3,95 miliar. Total ekspor Indonesia ke UEA pada 2020 sebesar USD 1,34 miliar. Sementara, impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar USD 2,61 miliar.

Selasa, 08 Juni 2021

Potensi Pasar Besar, Pelindo 1 Pacu Bisnis Marine Service

Medan, 8 Juni 2021. Pelindo 1 menargetkan memperkuat marine service menjadi salah satu strategi perseroan tahun ini. Optimalisasi bisnis marine service akan dilakukan antara lain dengan melakukan pengembangan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (PIE), intelligent marketing, memperluas networking dengan melakukan kerjasama dan bergabung dalam komunitas internasional, serta penerapan Internet of Things (IoT) pada sektor bisnis marine service.

“Marine Service merupakan salah satu strategi bisnis yang akan fokus dikembangkan  pada tahun ini. Berada di tengah Selat Malaka sebagai jalur perdagangan tersibuk di dunia yang dilintasi 80.000 kapal per tahun, kegiatan marine service ini merupakan hal yang sangat penting,” ujar Direktur Operasional dan Komersial Pelindo 1, Ridwan Sani Siregar.

Pertama, Pelindo 1 akan terus mengembangkan layanan pemanduan dan penundaan kapal di Kuala Tanjung PIE yang memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang secara cepat. Lokasinya yang berada di tengah jalur utama Selat Malaka yang dilewati 25 persen komoditas perdagangan dunia dan didukung hinterland yang kuat di 10 provinsi di Pulau Sumatra, menjadikan posisi Kuala Tanjung PIE semakin strategis dan berpotensi besar sebagai simpul penting dalam jaringan logistik dan supply chain global. Kuala Tanjung PIE terdiri dari dua bagian yang saling terintegrasi, yaitu Kawasan Pelabuhan (Kuala Tanjung Multipurpose Terminal) dan Kawasan Industri (Kuala Tanjung Industrial Zone).

Kedua, intelligent marketing dilakukan dengan fokus melakukan identifikasi customer khususnya di wilayah Batam, Karimun, dan perairan Selat Malaka. Pelindo 1 akan meningkatkan pasar pelayanan kegiatan ship to ship (STS) di cabang pelabuhan Tanjung Balai Karimun dan Pulau Nipah, Kepulauan Riau.

Dalam bisnis marine service, Pelindo 1 dapat melaksanakan kegiatan labuh jangkar (anchorage area) di Perairan Nipah dengan alih muat (ship to ship), pencucian kapal (tank cleaning), pencampuran bahan (blending), pengisian minyak atau air bersih (bunker), dan berlabuh jangkar (logistic supply, Laid Up & Ship Chandler) sesuai dengan izin yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan. Hal yang sama juga dilaksanakan di Perairan Tanjung Balai Karimun.

“Kita optimis bisnis STS transfer di Karimun dan Nipah bisa terus berkembang. Kami terus berupaya menjalin kerjasama dengan pemilik kapal dan melakukan direct marketing kepada customer untuk masuk ke Karimun maupun Nipah,” ungkap Ridwan Sani Siregar.

Ridwan Sani Siregar menambahkan bahwa Pelindo 1 juga sedang melakukan evaluasi terhadap regulasi perairan Iyu Kecil – Nongsa sehingga dapat dilakukan pelayanan marine advisory untuk menjamin keselamatan kapal saat melintasi perairan tersebut.

“Perairan Iyu Kecil – Nongsa merupakan bagian dari perairan Selat Malaka dengan perlintasan kapal yang padat, dangkal, dan sempit, sehingga diperlukan wajib pandu di perairan tersebut. Dengan wajib pandu di daerah tersebut, maka akan memberikan rasa aman dan nyaman serta mengurangi pencemaran laut akibat kecelakaan kapal yang melintasi perairan tersebut,” jelas Ridwan Sani Siregar.

Ketiga, Pelindo 1 memperluas networking dengan melakukan kolaborasi dan partnership. Pelindo 1 bekerja sama dengan berbagai pihak untuk optimalisasi bisnis marine service. Salah satu mitra yang digandeng adalah PT Kawasan Industri Dumai (KID). Kolaborasi kedua belah pihak ditandai dengan penandatanganan kerjasama operasi pelayanan jasa pemanduan, penundaan dan jasa lainnya di Jakarta pada Maret lalu.
Kerjasama tersebut dilakukan untuk kegiatan pelayanan kapal di Tersus milik PT KID - Pelintung dalam jangka waktu selama 5 tahun. Hal ini merupakan bentuk komitmen Pelindo 1 dalam pemenuhan kewajiban sebagai operator pelabuhan dalam memberi kepastian Keselamatan Pelayaran.

Keempat adalah dengan menerapkan IoT pada sektor bisnis marine service. Pelindo 1 terus menginisiasi dan mengembangkan sejumlah layanan digital di seluruh lingkungan Pelindo 1 yang didesain khusus bagi para pengguna jasa agar dapat diakses secara mudah, aman, dan di mana saja.

Layanan digital kepelabuhanan yang dikembangkan Pelindo 1 berupa i-Marine dan Port Operation Command Center (POCC). Sistem i-Marine dapat membantu pengguna jasa membuat perencanaan tambat, layanan online meeting, informasi posisi kapal, layanan pemanduan dan penundaan secara online, air kapal, dispatching pilot assignment, dan tugboat secara real time. Adapun sistem POCC digunakan sebagai pusat kendali dan koordinasi pelayanan kapal dan terminal serta monitoring antrean kapal.

Sistem i-Marine dan POCC ini memiliki kontribusi signifikan dalam mendukung bisnis kepelabuhanan, seperti memaksimalkan ketepatan perencanaan penambatan, meningkatkan kinerja operasional, memastikan tercapainya one day billing, ketepatan dalam koordinasi dan pengambilan keputusan serta menyediakan informasi jadwal kegiatan kapal, bongkar muat, dan kegiatan operasional pelabuhan lainnya secara real time.

“Optimalisasi bisnis marine service menjadi salah satu strategi bisnis Pelindo 1 pada tahun ini dengan melakukan pengembangan layanan di wilayah operasional kami khususnya di perairan Selat Malaka dan Kepulauan Riau. Pengembangan layanan bisnis marine service juga seiring dengan peningkatan layanan digitalisasi pelabuhan untuk memberikan kemudahan dan nilai tambah bagi Pelindo 1. Harapannya, Pelindo 1 mampu memberikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh para pengguna jasa,” tutup Ridwan Sani Siregar.