Selasa, 30 Juni 2020

Samudera Indonesia Melaju Kencang di Tengah Pandemi

PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) optimis meraih peningkatan kinerja di 2020 menyusul dicapainya laba bersih hingga bulan Mei sebesar US$ 4,9 juta, meningkat dua kali lipat dibandingkan kinerja pada periode yang sama di 2019.
Hingga bulan Mei 2020, SMDR mencatatkan pendapatan US$ 211,7 juta, meningkat 19% dari periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan kinerja tersebut merupakan hasil dari penerapan strategi komposisi armada perseroan. Pada tahun 2019 yang lalu, SMDR melakukan penjualan beberapa unit kapal yang memiliki produktivitas rendah dan melakukan peremajaan armada kapal baru.
Di tahun 2020, proses peremajaan kapal terus berjalan baik meskipun dalam situasi pandemi. Tercatat 1 unit kapal sudah diterima dan dioperasikan di Kuartal I. Pada Kuartal II, 2 unit  kapal juga sudah berhasil diluncurkan di Jepang dan 1 kapal lagi direncanakan akan diluncurkan di Semester II.
Sebagai perusahaan pelayaran, logistik dan transportasi, Samudera Indonesia siap bekerja tangguh dalam berbagai kondisi yang menantang. Kompetensi kerja secara digital dan mobile senantiasa ditingkatkan untuk tetap bekerja dengan produktif dan efektif diikuti dengan peningkatan Standard Operational Procedure (SOP) dan protokol kesehatan.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan pada 30 Juni 2020 mengangkat Bani Maulana Mulia sebagai Direktur Utama dan Tara Hidayat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia. Sedangkan, Masli Mulia yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama bergabung ke dalam jajaran Dewan Komisaris.
RUPS juga memutuskan pembagian dividen dengan Rp 8 per saham atau total sebesar Rp 26, 2 miliar.

Senin, 29 Juni 2020

GoFood Mempercepat Transformasi Digital UMKM untuk Bangkit dari Pandemi

JAKARTA, 29 Juni 2020 -  Solusi bisnis yang komprehensif telah ditawarkan GoFood, layanan pesan-antar makanan terdepan di Indonesia dan Asia Tenggara, bagi para UMKM untuk bangkit dan menumbuhkan bisnisnya di tengah situasi pandemi. Tidak hanya untuk merchant yang sudah tergabung dalam ekosistem, solusi lengkap GoFood dan Gojek juga mempercepat UMKM lainnya untuk “go-online.” Terlengkap di industri, solusi ini terdiri dari fitur teknologi yang mendorong peningkatan permintaan konsumen, serta dukungan di luar teknologi yakni pelatihan wirausaha dan jejaring bisnis. Dukungan komprehensif ini dirancang khusus untuk membantu UMKM beradaptasi, mengingat pandemi telah mengalihkan konsumsi kuliner masyarakat dari offline ke online.
Hal ini disampaikan GoFood dalam acara dialog "Resep UMKM Bangkit Bersama GoFood” yang digelar hari ini dan didukung oleh Menteri Koperasi & UKM RI, Teten Masduki. Dalam acara tersebut, Teten memaparkan bahwa lebih dari 236.980 pelaku UMKM telah melaporkan kepada KemenkopUKM atas usahanya yang terdampak akibat pandemi dan digitalisasi merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM saat ini. Oleh karenanya dibutuhkan kolaborasi kuat antara pemerintah dengan platform digital seperti GoFood dan Gojek untuk membangkitkan kembali UMKM sektor makanan dan minuman di Indonesia.
Teten mengatakan, “Pemerintah menyiapkan skema pemulihan ekonomi nasional termasuk didalamnya untuk pelaku UMKM. Tidak hanya itu, SOP Reaktivasi UMKM menuju tatanan normal baru juga mulai disosialisasikan bagi sektor-sektor usaha yang sudah dan akan mulai diaktifkan kembali  seperti sektor transportasi dan kuliner.  Pelaku UMKM pada dua sektor tersebut perlu memiliki strategi adaptasi bisnis seperti menyediakan variasi visualisasi menu makanan dan minuman; menawarkan makanan sehat dan siap saji; menawarkan paket bundling produk; memberi berbagai promo/diskon khusus bagi merchant; serta menghadirkan value proposition yang lebih baik.
Strategi tersebut merupakan implementasi dari inovasi yang perlu terus dilakukan sektor kuliner dengan mengacu pada kebutuhan masyarakat dan perubahan pola konsumsi yang bermigrasi ke platform online. Di masa krisis ini, pemanfaatan data dan informasi terkait UMKM pada platform digital sangat mendukung kami dalam membantu mereka secara akurat dan cepat. Apalagi, saat ini UMKM sudah sangat dimudahkan dengan adanya platform layanan pesan-antar makanan, seperti GoFood.”
Dari sisi penyedia platform online, GoFood memperkuat dukungannya dalam mempercepat transformasi digital UMKM Indonesia dengan menghadirkan fitur dan inisiatif komprehensif yang membantu UMKM bangkit, beradaptasi, dan mengembangkan bisnisnya secara mandiri. Dalam kesempatan yang sama, Teten juga menyampaikan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM terus mengkampanyekan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang merupakan wujud nyata dalam mendorong konsumsi produk lokal kepada masyarakat luas. Dengan dukungan berbagai pihak, terutama GoFood yang memiliki jangkauan layanan di seluruh Indonesia, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia diharapkan dapat meningkatkan minat konsumen untuk terus membeli dan mengkonsumsi produk lokal.
Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Food Officer Gojek Group, mengatakan, “Pandemi ini mengajarkan kami banyak hal. Dari awal berdiri, GoFood berkomitmen untuk meningkatkan skala bisnis para pelaku usaha UMKM kuliner - dan kini kami mengambil satu langkah lebih maju dengan menyediakan ekosistem terlengkap yang lebih dari sekadar teknologi. Salah satunya, kami menambahkan keterampilan para pelaku UMKM kuliner lewat platform edukasi dan berjejaring (networking) sehingga mereka memperoleh pengetahuan lebih dalam tentang berbisnis langsung dari sesama pelaku usaha. Kami juga terus menghimpun arus permintaan dengan ekspansi layanan dan kategori makanan yang disesuaikan dengan perilaku baru masyarakat saat ini.”
Solusi bisnis Gojek dan GoFood terlengkap dan lebih dari sekadar teknologi
Solusi komprehensif dari  Gojek dan GoFood mendukung seluruh kebutuhan usaha UMKM kuliner maupun non-kuliner, dari hulu ke hilir, mulai dari otomasi pengelolaan bisnis hingga pengantaran. Berikut rinciannya:
Platform digital untuk memudahkan konsumen mencari dan mengakses produk UMKM   (discovery) melalui GoFood dan GoShop.
Fasilitas dapur bersama (cloud kitchen) didedikasikan khusus untuk mitra UMKM guna mengurangi biaya sewa dan operasional serta mendukung kebutuhan infrastruktur.
Layanan marketplace belanja bahan baku dengan harga terjangkau khusus bagi mitra UMKM melalui GoFresh.
Opsi lengkap pembayaran nontunai yang mudah dan dari hulu ke hilir dengan GoPay dan Midtrans Payment Link.
Layanan logistik dan pengiriman cepat dengan GoSend Web Portal dan oleh mitra driver Gojek.
Manajemen bisnis yang lebih efisien dengan perangkat terintegrasi seperti GoBiz (aplikasi khusus merchant untuk mengelola bisnis secara mandiri), Spots (perangkat multifungsi untuk aplikasi kasir), Selly (solusi keyboard & dashboard pengelola penjualan), dan Moka (aplikasi kasir berbasis teknologi cloud).
Pelatihan keterampilan berwirausaha dan networking  melalui wadah Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) dan pelatihan berbisnis online Gojek Wirausaha.
Solusi bisnis komprehensif tersebut merupakan kelanjutan dari berbagai upaya GoFood mendukung UMKM sejak awal masa pandemi. Guna memaksimalkan penghasilan UMKM, GoFood menggelar berbagai inisiatif yang meningkatkan permintaan, seperti program “Paket Makan Keluarga” gratis dari 10.000 mitra usaha GoFood untuk 213.000 mitra driver; mengirimkan 176.000 paket makan dari mitra usaha GoFood untuk tenaga kesehatan di 15 rumah sakit rujukan COVID-19; dan program promosi Hari Kuliner Nasional (Harkulnas) di mana mitra GoFood yang berpartisipasi berhasil mencatat jumlah pesanan dan omzet  lebih tinggi (12%) dibandingkan mitra di luar program.
GoFood juga terus memperketat protokol keamanan dan menerapkan standar kesehatan dan kebersihan makanan sesuai Panduan BPOM, agar mitra UMKM tetap menjadi andalan masyarakat.
Protokol pengantaran tanpa kontak (contactless delivery) dan GoFood Pick up (mengambil pesanan makanan sendiri di outlet kuliner) terus dijalankan guna meminimalisasi kontak langsung.
Peran Penting Masyarakat dalam Mendukung Pertumbuhan UMKM
Peranan masyarakat untuk terus membeli produk kuliner lokal jadi topik penutup dialog hari ini. “Selain dukungan pemerintah dan kesiapan penyedia platform seperti GoFood, kami pun mengajak masyarakat untuk terus mendukung UMKM dengan membeli produk-produk kuliner anak bangsa. Untuk itu, GoFood kembali menghadirkan program Promo PSBB (Promo Sambil Berbuat Baik) di mana pelanggan tidak hanya merasakan pengalaman berkuliner yang lebih menyenangkan, tapi juga membantu UMKM tetap bertahan di tengah pandemi. Melalui program promo ini, kami berharap penghasilan harian mitra UMKM tetap dapat terus meningkat sehingga tetap menggerakkan roda perekonomian selama pandemi,” tutup Catherine.
Pelanggan GoFood dapat menikmati Promo PSBB yang tengah berlangsung sejak tanggal 20 Juni hingga 31 Juli 2020, dengan pilihan diantaranya diskon menu 15-20%; diskon total belanja Rp 25,000 s.d. Rp 50.000; diskon ongkos kirim Rp 5.000.
Dodi Sandra, Pemilik UKM Kuliner Pempek Pistel Kiarin Bandung mengapresiasi dukungan GoFood untuk mendukung keberlangsungan bisnis mitra merchant selama pandemi COVID-19. “Selama masa pandemi, kami sangat terbantu dengan adanya GoFood. Alhamdulillah pesanan juga tetap ada, malah semakin ramai setiap harinya. Kalau dulu lebih banyak yang makan di tempat,  selama PSBB hampir semua pesanan datang dari GoFood. Kami juga terbantu dengan aplikasi/ perangkat khusus mitra merchant karena laporan penghasilan bisa langsung kita akses dengan transparan. Jadi, kita sebagai pedagang bisa fokus untuk jualan makanan yang berkualitas agar pelanggan tetap senang langganan di Pempek Pistel Kiarin.”

Jumat, 26 Juni 2020

Huawei Perkokoh Komitmennya Dukung Pemulihan Ekonomi Indonesia melalui Pengembangan Ekosistem Infrastruktur Digital

Indonesia, Jakarta, 26 Juni 2020] Huawei, perusahaan penyedia solusi TIK terkemuka dunia, kembali menegaskan komitmennya untuk terus memperkokoh dukungannya kepada Indonesia, khususnya dalam membantu negara ini untuk mampu melewati masa sulit akibat pandemi Covid-19 serta memulihkan kondisi dan pertumbuhan ekonominya di era new normal melalui solusi TIK terdepan yang dikembangkannya.
Penegasan tersebut disampaikan oleh CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen, serta President of Global Government Affairs, Huawei, Martin Xu, dalam gagasannya yang disampaikan pada gelaran seminar daring bertema "ICT for Post Covid-19: From Pandemic Resilience to Economic Recovery" yang dihadiri antara lain oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia, Suharso Monoarfa; Dirjen SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Ismail; Ketua Umum MASTEL, Kristiono, regulator; pengamat industri; praktisi telekomunikasi; dan akademisi.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia, Suharso Monoarfa memberikan apresiasi atas terselenggaranya diskusi dan seminar daring bertema “ICT for Post Covid-19: From Pandemic Resilience to Economic Recovery" yang terselenggara berkat kolaborasi antara MASTEL dan Huawei Indonesia. Ia berharap gelaran-gelaran bertema serupa akan banyak terselenggara di masa mendatang. Dalam salah satu penjelasannya, Suharso mengatakan bahwa konektivitas broadband dan pengetahuan TIK yang merata hingga ke daerah-daerah menjadi tantangan yang harus segera diantisipasi agar manfaat teknologi digital dapat dirasakan oleh semua kalangan dan semua sektor.
Apresiasi senada juga disampaikan oleh Dirjen SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Ismail. “Terima kasih kepada Huawei Indonesia yang telah berpartisipasi dan turut memberikan masukan pada seminar ini. TIK dan pembangunan infrastruktur digital merupakan faktor utama yang harus didukung percepatannya, baik di masa pandemi maupun masa-masa setelahnya. Pandemi telah mendorong banyak perubahan termasuk perilaku masyarakat dan stakeholder yang terlibat langsung di industri TIK harus menangkap dan mengelola dengan baik tantangan dan sekaligus peluang ini. Pemerintah sendiri melihat adanya tantangan-tantangan yang harus dikelola dengan strategis oleh sektor TIK di masa sekarang maupun di era new normal yang menuntut percepatan tranformasi digital di semua sektor, termasuk UMKM.”
Tantangan tersebut antara lain adalah penuntasan infrastruktur telekomunikasi yang mendorong percepatan pembangunan konektivitas hingga ke desa-desa, terutama yang belum terjangkau oleh layanan 4G. Tantangan yang kedua adalah menjaga kedaulatan data. Pemerintah berharap, data-data lokal yang berasal dari makin besarnya transaksi akan bermanfaat untuk pengembangan ekonomi digital Indonesia. Berhubungan erat dengan tantangan kedua, Ismail menyebut tantangan ketiga adalah bagaimana mendorong tumbuhnya platform dan aplikasi lokal yang mampu memberdayakan beragam sektor, dari pertanian, pendidikan, hingga kesehatan. Tantangan keempat adalah pembangunan talenta digital Indonesia.
Ismail memaparkan, dalam jangka pendek, pemerintah mendesain model kolaborasi baru untuk pembangunan akses komunikasi yang mampu menjangkau desa-desa yang belum tersentuh teknologi 4G, mendorong terselenggaranya gotong-royong menyediakan platform-platform yang dibutuhkan pada era new normal. Langkah berikutnya adalah menangkap peluang value chain ekonomi digital yang belum terisi, serta meningkatkan adopsi dan utilisasi digital, terutama dalam mendorong UMKM untuk Go-Digital dan membangun kultur baru berbasis teknologi digital di era new normal.
Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia, mengatakan, “Teknologi dan konektivitas terbukti sangat vital perannya dalam mendukung transformasi dari luring ke daring selama PSBB berlangsung. Saat ini layanan digital di seluruh dunia, terutama di Indonesia, yang hadir melalui startup-startup unicorn, tetap memiliki potensi besar untuk terus tumbuh. TIK secara nyata telah menjadi faktor fundamental dari lini-lini produksi dan secara signifikan meningkatkan efisiensi pada proses-prosesnya. SDM dengan keterampilan di bidang digital akan benar-benar menjadi agen perubahan bagi negara manapun di dunia. Selama 20 tahun hadir dan berkiprah di Indonesia, Huawei yakin bahwa pembangunan ekosistem infrastruktur TIK Indonesia yang tangguh, seperti 5G, IoT, Fibre Network, Cloud, dan AI, akan mampu mendukung percepatan ekonomi digital Indonesia, menuju Indonesia yang cerdas dan semakin terhubung.”
Sementara itu, Martin Xu, President of Global Government Affairs Huawei, menuturkan, “TIK memiliki kemampuan untuk membantu bisnis mengambil langkah-langkah yang lebih cepat dan lebih aman. Sebagai contoh, TIK mampu mewujudkan terselenggaranya transaksi nontunai tanpa kontak yang sangat ideal untuk diadopsi karena dapat membendung penyebaran virus. Layanan digital juga dapat membantu kalangan UMKM untuk mampu memperluas jangkuan layanannya, menjadikan beragam layanan menjadi inklusif, dan bisa dimanfaatkan dalam meningkatkan kompetensi SDM yang harus dirumahkan melalui pelatihan-pelatihan. Investasi pada infrastruktur digital menjadi langkah strategis dalam mempercepat transisi dari tradisional ke digital dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk menerapkannya."
Komitmen dan gagasan yang disampaikan oleh Huawei selaras dengan pernyataan Kristiono, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL). Dalam pernyataanya, Kristiono menyampaikan 3 (tiga) saran kepada pemerintah untuk:
1.   Menggunakan momentum pandemi Covid-19 untuk membuat program prioritas nasional "penguatan infrastruktur digital".
2.   Mengharmonikan/mengorkestrasi-kan para penyedia infrastruktur digital dari layer devices, layer network, hingga layer platform & apps & OTT.
3.   Segera membentuk gugus tugas untuk mengkoordinasikan penguatan layer network, yang juga merupakan infrastruktur fisik pembentuk ruang siber Indonesia.
Pandemi Covid-19 sendiri telah berimbas pada semua sektor industri, seperti manufaktur, pendidikan, pariwisata, konstruksi, transportasi, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Situasi pandemi telah mengharuskan sebagian besar kegiatan sehari-hari berpindah dari kegiatan tatap muka ke kegiatan daring. Mereka bergantung sepenuhnya pada ketersediaan akses internet dengan kapasitas yang baik, serta jaringan telekomunikasi berkualitas dan aplikasi yang relevan untuk setiap kegiatan daring yang dilakukan. Operasional bisnis menjadi Go-Online, untuk itu diperlukan infrastruktur TIK untuk mendukung terbangunnya konektivitas.
TIK telah menunjukkan perannya sebagai salah satu motor pendorong yang penting bagi pemulihan ekonomi Indonesia, serta dalam meningkatkan mata pencaharian masyarakat. Menurut Global Connectivity Index[1], dalam setiap $1 yang diinvestasikan di bidang TIK, akan menghasilkan tambahan $3 pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Keuntungan ini 6,7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan investasi di luar TIK. Selain itu, ekonomi digital akan tumbuh 2,5 kali lebih cepat dari ekonomi konvensional, bahkan dalam skala global.
Huawei Indonesia sendiri, dengan diperkuat oleh 88 persen karyawan lokal, telah secara aktif berkontribusi dalam mendukung pengembangan sektor TIK di Indonesia. Huawei telah mendukung para pelaku industri dan operator dalam membangun konektivitas broadband nasional berteknologi 2G, 3G, dan 4G guna melayani layanan konektivitas digital hingga 80 persen dari penduduk Indonesia, serta lebih dari 500 UKM dan Startup di lebih dari 15 sektor berbeda, yang antara lain meliputi bidang kesehatan, penelitian, dan pendidikan.
Selama pandemi Covid-19, tiga bidang utama tersebut menjadi bidang industri yang terlihat makin intensif dalam mendayagunakan solusi TIK. Pemanfaatan teknologi AI untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam mendiagnosis Covid-19 di beberapa rumah sakit dan pembelajaran jarak jauh di beberapa kampus di Indonesia menjadi sedikit contoh dari banyaknya penerapan solusi TIK yang dikontribusikan secara nyata oleh Huawei untuk Indonesia.
“Keberadaan selama dua dekade di Indonesia membuat Huawei menjadi bagian dari Indonesia dalam berkembang menjadi negara yang makin maju dan memiliki kompetensi tinggi di dunia internasional. Kami akan terus mengkontribusikan teknologi terdepan yang terus kami kembangkan untuk Indonesia, terutama di saat negara ini membutuhkan solusi untuk pulih, bangkit, dan tumbuh kembali setelah terdampak pandemi,” tegas Jacky.
Menurutnya, pemulihan ekonomi selama masa transisi ini mengharuskan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pelaku industri, asosiasi, dan akademisi, untuk menyelaraskan Strategi TIK Nasional demi mengintegrasikan sepenuhnya pengembangan infrastruktur digital Indonesia dengan terus menjunjung tinggi keamanan dan ketahanan ekonomi negara.
TIK memainkan peran penting dalam meletakkan dasar yang kuat bagi negara ini di era normal yang baru, khususnya dalam melakukan pendekatan-pendekatan yang berfokus pada pengembangan layanan yang mampu membantu masyarakat untuk dapat bangkit kembali setelah terdampak pandemi global. Layanan digital Indonesia yang berkembang pesat masih memiliki ruang besar untuk pertumbuhan. Mereka mewakili harapan bahwa ekonomi Indonesia akan segera pulih dan tumbuh lagi seiring berjalannya kembali pembangunan nasional dalam jangka panjang yang ditopang oleh infrastruktur TIK yang kuat dan komprehensif.
TIK menawarkan potensi yang memungkinkan semua pihak mampu mewujudkan pertumbuhannya secara positif seperti yang telah ditargetkan.
Tentang Huawei
Huawei merupakan penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global terkemuka. Sebagai perusahaan yang kuat dan bertanggung jawab, penggagas masyarakat informasi yang inovatif, dan kontributor terhadap industri TIK, Huawei berkomitmen untuk membangun a Better-Connected World (Dunia yang Lebih Terhubung). Melalui dedikasi Huawei yang terfokus pada inovasi untuk pelanggan dan kerja sama yang kuat, Huawei telah menciptakan kemampuan dan kekuatan end-to-end dalam bidang carrier, enterprise, consumer, dan komputasi awan. 190.000 karyawan Huawei di seluruh dunia berkomitmen untuk menciptakan nilai yang tinggi bagi operator telekomunikasi, perusahaan dan pelanggan. Solusi, produk dan layanan TIK kami yang inovatif telah digunakan di lebih dari 170 negara, melayani lebih dari sepertiga populasi dunia. Didirikan pada 1987, Huawei merupakan perusahaan swasta yang sepenuhnya dimiliki oleh para karyawannya.

Kamis, 25 Juni 2020

Biznet Goes to School Secara Online Dukung Kegiatan Belajar dari Rumah

Jakarta, Indonesia, 25 Juni 2020 – Biznet sebagai perusahaan infrastruktur digital terintegrasi di Indonesia, berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan masyarakat selama beraktivitas #DiRumahAja. Salah satunya adalah kegiatan belajar dari rumah atau online learning yang saat ini masih dijalankan oleh sebagian besar pelajar di Indonesia. Salah satu bentuk dukungan Biznet hadir melalui program Biznet Goes to School Online yang diselenggarakan oleh Biznet untuk pertama kalinya pada tanggal 11 Juni 2020 yang lalu.
“Hingga saat ini sebagian besar sekolah maupun universitas di Indonesia masih memberlakukan kegiatan belajar mengajar secara online, dan untuk turut mendukung hal tersebut kami menyelenggarakan kegiatan Biznet Goes to School Online melalui aplikasi Video Conference, yang bertujuan untuk memberikan dan berbagi informasi serta ilmu pengetahuan mengenai berbagai hal, baik yang terkait dengan materi pembelajaran di sekolah maupun hal-hal yang sedang berkembang saat ini seperti COVID-19, sehingga dapat bermanfaat untuk mendukung pendidikan mereka,” ujar Adi Kusma, President Director Biznet.
Kegiatan Biznet Goes to School Online dijalankan melalui aplikasi Video Conference dan Video Streaming. Selain bekerjasama dengan SMU dan SMK di beberapa kota di Indonesia, Biznet juga mengajak beberapa praktisi profesional sebagai narasumber diantaranya dr. Wiriadi Putra, Sp.THT-KL, M.Biomed, MM, seorang dokter spesialis, Ananto Nugroho, Food Content Creator, Adrian Pauline Husen, Co-Founder dan CEO Tim RRQ (Rex Regum Qeon), Alif Hatta, Project Manager Dyandra Promosindo, dan juga Adrianto Sulistyo, Biznet Senior Manager Marketing. Seluruh narasumber berbagi informasi terkait beberapa tema, diantaranya Fakta Seputar COVID-19 di Era Sosial Media dan Cara Baru Bersosialisasi di Situasi New Normal.
Melihat kesuksesan Biznet Goes to School Online yang setiap sesi dihadiri oleh ratusan pelajar SMU dan SMK dari berbagai kota di Indonesia, Biznet pun akan kembali menyelenggarakan kegiatan ini dengan mengangkat topik menarik dan bermanfaat lainnya, serta mengundang praktisi dan para profesional yang handal di bidangnya. Selain itu, kegiatan ini juga terbuka untuk umum dan siapapun dapat menonton dengan mengakses secara gratis melalui channel YouTube @Biznet. Informasi terkait dengan kegiatan ini tersedia melalui akun Instagram @BiznetHome.
Biznet juga membuka kesempatan bagi siswa/siswi dari sekolah-sekolah, khususnya Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Indonesia, untuk menjadi bagian dari kegiatan Biznet Goes to School Online. Caranya cukup dengan mengirimkan email ke marketing_event@biznetnetworks.com atau dengan mengirimkan pesan/DM melalui akun Instagram @BiznetHome. Tidak hanya memberikan manfaat positif dan informasi yang bermanfaat bagi para siswa dalam menjalankan kegiatan belajar dari rumah, setiap siswa yang menjadi bagian dari Biznet Goes to School Online juga akan menerima e-Certificate dari Biznet yang akan memberikan nilai lebih bagi proses belajar mereka di masa seperti ini.
“Dengan situasi yang ada saat ini, kita semua dapat memanfaatkan teknologi, khususnya teknologi Internet, untuk mendukung berbagai aktivitas kita sehari-hari, dan salah satunya adalah aktivitas belajar dari rumah. Pemanfaatan teknologi secara maksimal dapat mendukung sektor pendidikan dan melahirkan berbagai cara baru bagi kita semua untuk belajar mengenai berbagai hal yang berkembang di dunia saat ini. Kegiatan Biznet Goes to School Online kami harap dapat memberikan kesempatan yang sama bagi lebih banyak siswa di seluruh Indonesia, sehingga bisa mendapatkan kualitas pendidikan yang baik dan merata,” tambah Adi.
Mengikuti kelas online memang memberikan banyak kemudahan. Siapapun bisa mengikuti kelas online dari mana saja selama tersedia koneksi Internet yang cepat dan memadai. Untuk bisa mengikuti kelas online dengan lancar, berikut 5 tips yang bisa dilakukan:
1.     Pastikan koneksi Internet memadai
Koneksi Internet merupakan hal terpenting yang mendukung kelancaran proses belajar online. Jadi, pastikan koneksi Internet yang digunakan mumpuni dengan kapasitas bandwidth yang mencukupi. Dengan begitu, proses belajar online pun dapat berjalan dengan lancar.
2.     Siapkan perangkat pendukung
Untuk mengikuti kelas online, kita dapat menggunakan berbagai perangkat baik smartphone, tablet maupun laptop. Perangkat apapun yang digunakan, pastikan perangkat tersebut dapat terhubung dengan baik dengan jaringan Internet. Pastikan juga speaker dan earphone yang akan digunakan bekerja dengan baik.
3.     Jauhkan diri dari hal-hal yang dapat menggangu konsentrasi
Mengikuti kelas online dari rumah memang memiliki kendala dan pasti banyak gangguan yang mungkin muncul, seperti ajakan keluarga bermain game online atau menyicipi hidangan di meja makan. Untuk itu ada baiknya kita menyiapkan ruangan khusus untuk mengikuti kelas online dan sampaikan kepada keluarga bahwa kita tidak bisa diganggu selama kelas sedang berlangsung.
4.     Siapkan catatan
Sama halnya dengan kelas dan tatap muka pada umumnya, ada baiknya menyiapkan catatan untuk memastikan tidak ada informasi penting yang terlewatkan. Catatan ini bisa disiapkan secara manual dengan buku catatan, atau dengan aplikasi notepad yang tersedia pada perangkat yang digunakan.
5.     Jangan malu bertanya
Untuk memastikan semua informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik, jangan malu bertanya kepada pengajar atau narasumber. Untuk ini, kita bisa memanfaatkan berbagai fitur untuk bertanya yang tersedia di aplikasi Video Conference dan Video Streaming yang digunakan.
Untuk mendukung aktivitas belajar online di rumah, Biznet menghadirkan layanan Biznet Home yang merupakan layanan Internet WiFi Ultra Cepat untuk pengguna perumahan dan apartemen dengan kecepatan koneksi mencapai 150 Mbps baik untuk download maupun upload. Paket layanan Biznet Home hadir dengan kapasitas bandwidth mulai dari 75 Mbps seharga Rp 325,000/bulan. Untuk info lengkap kunjungi biznethome.net.
Tentang Biznet
Biznet merupakan perusahaan infrastruktur digital terintegrasi di Indonesia, menyediakan layanan Internet, Data Center, Cloud Computing dan IPTV. Kami memiliki komitmen untuk membangun infrastruktur modern dengan tujuan mengurangi kesenjangan digital Indonesia dengan negara berkembang lainnya. Biznet memiliki dan mengoperasikan jaringan Fiber Optic tercanggih dan data center terbesar di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut mengenai perusahaan silakan kunjungi biznetnetworks.com

Rabu, 24 Juni 2020

FIFGroup Gelar Webinar dan Kompetisi Menulis untuk Universitas dari Sabang Sampai Merauke

Jakarta: PT Federal International Finance (FIFGROUP) yang merupakan bagian dari Astra Financial dan juga salah satu anak perusahaan PT Astra International Tbk, memiliki misi untuk membawa kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat. Seirama dengan misi tersebut FIFGROUP ingin hadir di tengah generasi muda untuk dapat berbagi ilmu dan pengetahuan terkait dengan dunia komunikasi, sebagai bagian dalam upaya memperkenalkan FIFGROUP ke generasi muda.
Tahun ini FIFGROUP berusia 31 tahun. Di usianya yang lebih 3 dekade tersebut FIFGROUP hari ini, 24 Juni 2020, mengadakan kegiatan FIFGROUP Webinar dan sekaligus melakukan kick off  Writing Competition For University. FIFGROUP Webinar kali ini mengambil tema The Real Key To Agile Success yang bertujuan memberikan insight dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa/i terkait dengan gambaran dunia kerja. Sehingga para peserta dapat mempersiapkan diri apa yang harus dilakukan dan memahami bagaimana cara meraih kesuksesan.
Materi akan disampaikan oleh pembicara yang  profesional dan berpengalaman di bidangnya masing-masing. Yulian Warman selaku Chief Corporate Communication And Corporate Social Responsibility pembicara pertama yang akan memaparkan Creative Writing In The Digital Era. Selanjutnya, Zuriaty selaku Recruitment, Talent And Reward Management Department akan memaparkan tentang How To Develop An Ideal Candidate & Being Agile at Work dan terakhir Charles Simaremare selaku Sub Department Head Corporate Communication akan memaparkan Public Speaking “Ease Your Nervousness”. Sekitar 151 peserta dari perguruan tinggi ikut serta dengan suasana yang interaktif, penuh dengan diskusi.
Peserta FIFGROUP Webinar merupakan mahasiswa/i aktif untuk seluruh jurusan dari sabang sampai marauke. Selain mendapatkan pengetahuan dari para expert, Peserta juga akan mendapatkan e-certificate yang langsung ditandatangain oleh direksi FIFGROUP. Kegiatan ini akan digelar melalui aplikasi virtual yang akan dilaksanakan pada Rabu 24 Juni 2020 bertempat di Menara FIF, Jakarta Selatan.
Selain itu, FIFGROUP juga mengadakan kompetisi untuk mahasiswa/i aktif yang memiliki hobi menulis dan berkesempatan melatih kemampuan menulis dengan mengikuti FIFGROUP Writing Competition. Tema kompetisi tersebut adalah 31 Tahun FIFGROUP Maju Bersama Anda dengan sub tema terkait dengan kegiatan Corporate Social Responsibility dan Line of Business FIFGROUP. Peserta dapat memilih judul sesuai dengan sub tema yang ditentukan dan pengalaman yang pernah dirasakan oleh peserta.
Adapun periode submission dimulai dari tanggal 25 Juni sampai 25 Juli 2020 dan periode penjurian dimulai tanggal 26 Juli sampai 30 Juli 2020. Pengumuman para pemenang akan disampaikan melalui media sosial dengan akun resmi FIFGROUP yaitu FIFClub dan FIFGROUPCareer.
Human Capital, GS, and Corporate Communication Director FIFGROUP, Esther Sri Harjati, menyatakan dari kegiatan Corporate Communication ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa/i dalam menambah wawasan, pengalaman dan mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
Para pemenang FIFGROUP Writing Competition akan mendapatkan hadiah yang telah disiapkan berupa Kamera Fujifilm X-45 series, Samsung Halaxy Smartwatch, Fossil Sportwatch Gen 4, dan Mi-Band bagi pemenang harapan 1, 2 dan 3 selain mendapatkan hadiah para pemenang juga akan mendapatkan sertifikat.
Tentang PT Federal International Finance:
PT Federal International Finance merupakan anak perusahaan Grup Astra yang bergerak di bidang usaha pembiayaan ritel khusus sepeda motor Honda yang diproduksi oleh PT Astra Honda Motor Tbk., anak perusahaan PT Astra International Tbk.
Tepat 1 Mei 2013 Perseroan melakukan proses rebranding dengan meluncurkan new identity berupa logo baru berbentuk sidik jari dan penyebutan nama perseroan menjadi FIFGROUP yang merupakan grup manajemen dari FIFASTRA untuk pembiayaan sepeda motor, SPEKTRA untuk pembiayaan elektronik dan perabot rumah tangga, DANASTRA melayani pembiayaan multiguna dan AMITRA yang melayani pembiayaan syariah. FIFGROUP merupakan perusahaan pembiayaan sepeda motor dan elektronik terbesar di Indonesia dengan lebih dari 240 kantor cabang dan 416 Point of Service (POS).

Jumat, 12 Juni 2020

Pacu Investasi, Kemenperin Incar Peluang Relokasi Perusahaan AS



Kementerian Perindustrian sedang membidik sejumlah investasi sektor industri dari Amerika Serikat. Hal ini karena beberapa perusahaan asal Negeri Paman Sam akan ada yang merelokasi pabriknya dari Negeri Tirai Bambu akibat dampak perang dagang AS-China yang semakin alot.
“Kami tetap fokus menarik investasi di berbagai sektor industri. Sektor manufaktur yang kami sasar meliputi industri untuk substitusi impor, industri berorientasi ekspor, industri padat karya dan industri produk berbasis teknologi tinggi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (12/6).
Guna merealisasikan penanaman modal tersebut, Menperin menyampaikan, pihaknya siap memfasilitasi dengan menawarkan ketersediaan kawasan industri yang terintegrasi. “Hingga saat ini, Indonesia telah mendirikan sebanyak 114 kawasan industri dan berencana untuk mengembangkan 27 kawasan industri lainnya hingga akhir tahun 2024,” ungkapnya.
Kemarin, Kamis (10/6), Menteri AGK melakukan pertemuan virtual dengan US-ASEAN Business Council. Pada kesempatan itu, Menperin memberikan apresiasi kepada para investor AS yang telah berkontribusi dalam penguatan struktur manufaktur di tanah air.
“Mereka membuktikan mampu menjadi katalis bagi pertumbuhan sektor-sektor industri baru di Indonesia, bahkan sampai menyediakan pelatihan, berbagi pengetahuan, dan turut mengembangkan wirausaha di dalam negeri,” paparnya.
Agus optimistis, AS akan selalu menjadi mitra bisnis perdagangan yang penting bagi Indonesia. Hal ini ditandai dengan peningkatan investasi dan kerja sama di antara pelaku industri kedua negara. Sepanjang tahun 2013-2017, penanaman modal AS di Indonesia diproyeksi telah menyentuh angka USD36 miliar.
“Adapun, perusahaan-perusahaan AS yang telah berkontribusi besar di Indonesia, di antaranya adalah perusahaan raksasa teknologi seperti IBM, HP, Microsoft, Facebook, Google dan Apple, yang telah menjadi kunci digitalisasi di Indonesia,” sebutnya. Adanya perusahaan-perusaah tersebut juga turut berkontribusi pada penerapan industri 4.0 di tanah air.
Dalam pertemuan tersebut, Menperin mengemukakan sedikitnya ada empat isu utama yang sedang menjadi perhatian pemerintah saat ini dalam upaya penanganan Covid-19 dan memulihkan kembali roda perekonomian nasional. “Yang menjadi key issue adalah pengaruh Covid-19 ke sektor industri, kebijakan selama PSBB, insentif untuk investor, dan program terkait industri dalam menangani Covid-19,” sebutnya.
Agus menambahkan, pemerintah saat ini telah memberikan berbagai insentif bagi sektor industri, terutama mereka yang terdampak pandemi Covid-19 agar bisa bergairah kembali. Stimulus itu antara lain relaksasi untuk pajak impor, pajak penghasilan, restitusi pajak pertambahan nilai, serta tunjangan pajak penghasilan untuk perusahaan individu.
“Selain itu, akan ada stimulus tambahan yang sedang dibahas oleh pemerintah, di antaranya adalah penyesuaian harga energi untuk listrik dan gas, restrukturisasi kredit atau pinjaman, dan ketentuan pinjaman modal kerja,” tandasnya.
Menperin meyakini, Indonesia masih menjadi negara tujuan utama para investor yang ingin berekspansi atau membangun pabrik barunya. Apalagi, Indonesia dinilai akan mampu menjadi pusat manufaktur di kawasan ASEAN. “Karena sebagian perusahaan skala besar telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka untuk pasar global,” tuturnya.
Daya tarik Indonesia lainnya adalah memiliki pasar yang sangat besar dan akan menikmati masa bonus demografi hingga tahun 2030. “Posisi strategis Indonesia sebagai pemimpin ekonomi teratas ASEAN juga telah menjadi landasan tujuan investasi yang sukses,” tegas Agus.