Senin, 30 April 2018

Semen Indonesia Bagikan Dividen 40%

Jakarta, 30 April 2018 - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (“Perseroan”), pada hari ini menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2018 (“Rapat”) di Jakarta. Rapat antara lain menyetujui penetapan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (laba bersih) 2017 sebesar Rp2,01 triliun yang diperuntukkan sbb:
Dividen sebesar 40% atau Rp805,68 miliar atau sebesar Rp135,83 persaham
Sisanya sebesar Rp1,2 triliun dipergunakan untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan Perseroan.
Rapat juga mengukuhkan pengunduran diri Komisaris Independen, Bapak Djamari Chaniago serta memberhentikan dengan hormat Komisaris, Bapak Hambra. Memberhentikan dengan hormat Direktur Pemasaran dan Supply Chain, Bapak Ahyanizzaman.
Selanjutnya, Rapat mengangkat Bapak Mochamad Choliq sebagai Komisaris Independen, Ibu Hendrika Nora Osloi Sinaga sebagai Komisaris dan Bapak Adi Munandir sebagai Direktur Pemasaran dan Supply Chain. Sehingga, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sbb:
DEWAN KOMISARIS:
NO
JABATAN
BARU
1
Komisaris Utama
Sutiyoso
2
Komisaris
Hendrika Nora Osloi  Sinaga
3
Komisaris
Sony Subrata
4
Komisaris
Astera Primanto Bhakti
5
Komisaris
Wahyu Hidayat
6
Komisaris Independen
Mochamad Choliq
7
Komisaris Independen
Nasaruddin Umar

DIREKSI:
NO
JABATAN
BARU
1
Direktur Utama
Hendi Prio Santoso
2
Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha
Fadjar Judisiawan
3
Direktur Keuangan
Doddy Sulasmono Diniawan
4
Direktur Pemasaran dan Supply Chain
Adi Munandir
5
Direktur Engineering dan Proyek
Tri Abdisatrijo
6
Direktur SDM dan Hukum
Agung Yunanto
7
Direktur Produksi
Benny Wendry

Keputusan rapat lainnya:
1.    Menyetujui Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2017, termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2017, sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2017
2.    Pengesahan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2017, sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan program kemitraan dan bina lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2017.
3.    Menerima Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana  Hasil Penawawan Umum Obligasi  Bekerlanjutan I Semen Indonesia Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp 3 Triliun.
4.    Menyetujui  Perubahan  Anggaran  Dasar Perseroan
5.    Meratifikasi Peraturan Menteri BUMN tentang Pedoman  Kerjasama  Badan  Usaha  Milik Negara

Informasi Tambahan            :
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan Holding Company dari PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa dan Thang Long Cement Vietnam dengan kapasitas terpasang pada tahun 2017 sebesar 38,2 juta ton semen per tahun, serta menguasai pasar domestik pada kisaran 40,8%.
Perseroan memiliki fasilitas pendukung yang memadai untuk mendukung distribusi semen, diantaranya 26 Unit Packing Plant, Gudang Penyangga yang tersebar di seluruh wilayah pemasaran serta 17 pelabuhan khusus, termasuk pelabuhan di Vietnam.
Pada tahun 2017, total penjualan tercatat sebesar 31,5 juta ton, atau naik 8% dibanding tahun sebelumnya. Meliputi penjualan domestik sebesar 27,1 juta ton dan  penjualan Thang Long Cement Vietnam sebesar 2,3 juta ton. Sedangkan volume produksi perseroan tahun 2017 mencapai 30,8 juta ton atau mengalami kenaikan 9% dari tahun 2016 yang tercatat sebesar 28,3 juta ton.
Tahun 2017, pendapatan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 6,4% dari Rp26,13 triliun menjadi Rp27,81 triliun, namun kelebihan pasokan dalam negeri, menyebabkan rata-rata harga jual di pasar domestik terkoreksi sebesar 8%. Di lain pihak, kenaikan biaya bahan baku, bahan bakar & listrik mengalami kenaikan hampir 40%, hal tersebut menyebabkan laba usaha tergerus 36% menjadi Rp3,34 triliun.
Sebagai hasil dari kinerja penjualan, Perseroan mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,01 triliun, turun 55% dari tahun sebelumnya, sehingga Laba Bersih per saham menjadi sebesar Rp340 per saham.

Jumat, 27 April 2018

RUPST Telkom Tahun Buku 2017Payout Ratio 75%, Telkom Bagikan Dividen Rp16,6 Triliun

Jakarta, 27 April 2018 – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Tahun Buku 2017 yang dilaksanakan di Jakarta pada Jumat (27/4), menyetujui pembagian dividen sebesar Rp16,6 triliun. Dividen tersebut merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Rapat menyetujui payout ratio sebesar 75% dengan rincian 60% atau sebesar Rp13,3 triliun merupakan dividen tunai. Sebesar 15% atau Rp3,3 triliun merupakan dividen spesial. Sementara itu, sisanya sebesar 25% atau Rp5,5 triliun merupakan laba ditahan.
Dividen tunai dan dividen spesial akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 11 Mei 2018 pukul 16.15 WIB. Sedangkan dividen tunai dan dividen spesial akan dibagikan secara sekaligus selambat-lambatnya tanggal 31 Mei 2018.
Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga mengatakan, sepanjang tahun 2017, Telkom berhasil membukukan kinerja yang cukup memuaskan. Pendapatan usaha sebesar Rp128,3 triliun atau tumbuh sebesar 10,2% dibanding tahun 2016. Sedangkan EBITDA tumbuh 8,6% menjadi Rp64,6 triliun dan laba bersih naik 14,4% menjadi Rp22,1 triliun. Dari sisi profitabilitas, margin laba bersih meningkat 0,7 ppt menjadi 17,3%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas dapat terjaga dengan baik. Performansi keuangan yang baik tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan untuk terus tumbuh di tengah persaingan industri telekomunikasi di Indonesia yang semakin ketat.
Pertumbuhan pendapatan Perseroan masih didorong oleh kontribusi pendapatan dari segmen Data, Internet & IT Service yang tumbuh sebesar 28,7%, dengan kontribusi sebesar 43,2% dari total pendapatan. Pertumbuhan layanan Data, Internet & IT Service meningkat seiring dengan semakin tingginya penggunaan smartphone, bertambahnya pelanggan IndiHome secara signifikan dan meningkatnya layanan ICT Solution untuk pelanggan korporasi.
Kontribusi pendapatan Data, Internet & IT Service yang semakin besar menunjukkan Perseroan sudah berjalan pada jalur yang tepat untuk menjadi “Digital Telecommunication Company”. Sementara itu beban operasional dan pemeliharaan meningkat sebesar 17,1% seiring dengan pembangunan infrastruktur broadband meliputi backbone, mobile dan fixedline yang semakin agresif.
Sementara itu, entitas anak usaha Telkomsel juga mencatat pertumbuhan yang mengesankan. Pada akhir tahun 2017, pelanggan Telkomsel tercatat sebanyak 196,3 juta pelanggan. Untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya, Telkomsel berkomitmen untuk terus membangun infrastruktur guna memberikan pengalaman digital terbaik. Hal ini ditunjukan dengan pembangunan 28.153 BTS selama tahun 2017 yang seluruhnya merupakan BTS 3G/4G. Sehingga sampai dengan akhir tahun 2017 total BTS Telkomsel yang on-air tercatat sebanyak 160.705 unit dimana sekitar 68,7% merupakan BTS 3G/4G. Sedangkan untuk layanan 4G Telkomsel, saat ini telah hadir di 490 kota di seluruh Indonesia.
Pertumbuhan Telkomsel didukung oleh bisnis digital yang meningkat sebesar 28,7% dari tahun 2016. Pertumbuhan tersebut seiring dengan semakin tingginya pengguna smartphone dan meningkatnya konsumsi data pelanggan Telkomsel. Pendapatan tersebut didominasi oleh bisnis data yang naik sebesar 28,2% dan layanan digital yang naik sebesar 33,6% dari tahun 2016. Bisnis digital ini berkontribusi sebesar 42,3% dari total pendapatan Telkomsel, meningkat dari 35,4% pada tahun 2016.
Dinamika yang terjadi pada industri seluler saat ini menambah keyakinan bahwa bisnis Data dan Layanan digital merupakan masa depan industri telekomunikasi. Telkomsel fokus pada pembangunan ekosistem digital dengan membentuk portofolio layanan digital yang mencakup layanan Digital Lifestyle, Mobile Financial Services, Digital Banking dan Digital Advertising.
Pada bisnis fixedline, Telkom terus mengembangkan layanan fixed broadband IndiHome yang telah menunjukan hasil yang positif. Pada akhir tahun 2017 pelanggan IndiHome mencapai hampir 3 juta pelanggan, tumbuh sebesar 82,6% dari tahun sebelumnya. Dari sisi pendapatan IndiHome mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,2 triliun, tumbuh 48,1% dibanding tahun 2016. Pertumbuhan bisnis IndiHome tersebut diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan Perseroan di masa mendatang.
Sampai dengan akhir Desember 2017, Capital Expenditure (CAPEX) mencapai Rp33,2 triliun. Belanja modal tersebut sebagian besar digunakan untuk membangun BTS 3G/4G guna memperkuat bisnis seluler, jaringan backbone dan akses fiber optic serta satelit untuk memperkuat bisnis broadband dan layanan digital. Selanjutnya pada tahun 2018, Telkom menetapkan Capex yang berkisar 23% hingga 25% dari target revenue dengan fokus alokasi bagi infrastruktur backbone, fixed dan mobile broadband.
Di sisi infrastruktur, untuk melengkapi sistem jaringan kabel laut Indonesia-Timur Tengah-Eropa Barat (SEA-ME-WE5) dan Indonesia-Amerika Serikat (SEA-US), Telkom juga sedang membangun kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) dari Dumai ke Manado yang akan menghubungkan SEA-ME-WE5 dan SEA-US. Infrastruktur tersebut diharapkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2018 ini sehingga dapat memperkuat jaringan Telkom untuk menjadikan Telkom sebagai global digital hub.
Setelah berhasil meluncurkan Satelit Telkom-3S yang telah beroperasi sejak April 2017, Telkom saat ini juga tengah menyelesaikan pembangunan Satelit Telkom-4 yang diberi nama Satelit Merah Putih dan diperkirakan akan diluncurkan pada kuartal ketiga tahun 2018. Dengan kapasitas yang lebih besar, Satelit Merah Putih akan membawa 60 transponder, terdiri dari 48 C-Band dan 12 extended C-Band.
Alex mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para pemegang saham serta stakeholder lainnya atas pencapaian kinerja Perseroan di tahun buku 2017. “Atas nama pengurus Perseroan, kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pemegang saham, Dewan Komisaris, dan tentunya seluruh karyawan atas kerja keras dan pencapaian kinerja yang memuaskan,” demikian tutup Alex J. Sinaga.
RUPST juga menyetujui perubahan Susunan Pengurus Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan. Adapun susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi hasil RUPST Tahun Buku 2017 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Hendri Saparini
Komisaris : Rinaldi Firmansyah
Komisaris : Edwin Hidayat Abdullah
Komisaris : Isa Rachmatarwata
Komisaris Independen : Dolfie Othniel Fredric Palit
Komisaris Independen : Cahyana Ahmadjayadi
Komisaris Independen : Pamijati Pamela Johanna
Komisaris Independen : Margiyono Darsasumarja

Dewan Direksi
Direktur Utama : Alex J. Sinaga
Direktur Keuangan : Harry M. Zen
Direktur Consumer Service : Siti Choiriana
Direktur Human Capital Management : Herdy R. Harman
Direktur Network & IT Solution : Zulhelfi Abidin
Direktur Digital & Strategic Portfolio : David Bangun
Direktur Wholesale & International Service : Abdus Somad Arief
Direktur Enterprise & Business Service : Dian Rachmawan

Kamis, 26 April 2018

Kopi Premium Indonesia Catat Transaksi Potensial USD 25 Juta di Seattle, AS

Seattle, 26 April 2018 – Kopi premium Indonesia berhasil mencatatkan transaksi potensial senilai       USD 25 juta pada pameran Global Specialty Coffee Expo (GSCE) 2018 di Seattle, Amerika Serikat (AS). Kopi premium unggulan Indonesia telah mencuri perhatian dunia dalam pameran kopi terbesar di Amerika Utara ini, yang berlangsung pada 19–22 April 2018 di Washington State Convention Center, Seattle.
“Paviliun Indonesia berhasil mencatatkan transaksi potensial USD 25 juta pada pameran ini. Peningkatan tren kalangan pencinta kopi di AS dapat dimanfaatkan sebagai peluang mempromosikan kopi premium Indonesia. Pemerintah Indonesia bersinergi dengan para produsen kopi Indonesia untuk terus berupaya mempromosikan berbagai varian kopi unggulan tanah air,” kata Atase Perdagangan Washington DC Reza Pahlevi.
Pada GSCE kali ini, Paviliun Indonesia menampilkan cita rasa kopi unggulan dari berbagai daerah di Indonesia. Kopi-kopi tersebut antara lain sumatra gayo, sumatra simalungun, lampung robusta, liberica tungkal jambi, java preanger, java ijen raung, java sindoro, bali kintamani, flores bajawa, sulawesi toraja arabica, kalosi arabica enrekang, papua wamena, dan lain-lain. Tidak hanya itu, ragam kopi yang dikeringkan dengan metode giling basah, honey, dan natural juga ditampilkan. Perbedaan metode ini memperkaya cita rasa kopi yang dipamerkan, sehingga membuat para pengunjung semakin tertarik untuk mengenal lebih dekat kopi Indonesia.
Paviliun Indonesia yang menempati area Hall 4A merupakan wujud dari sinergi antara KBRI Washington DC melalui Atase Perdagangan dan Atase Pertanian, KJRI San Francisco, ITPC Los Angeles, dan ITPC Chicago.
Potensi pasar kopi di AS, menurut Reza, masih terbuka lebar. Jika pada tahun 2016 impor kopi AS bernilai USD 5,6 miliar, maka pada tahun 2017 impornya meningkat sebesar 10% menjadi USD 6,1 miliar. Saat ini Indonesia berada di urutan keenam negara pengekspor kopi ke AS dengan pangsa pasar 5,05%.
Reza mencatat, ekspor kopi Indonesia ke AS mencapai USD 312 juta di tahun 2017. Nilai ini meningkat dari tahun 2016 yang jumlahnya USD 304 juta. Hal tersebut menggembirakan bagi Indonesia. Karena, pada periode yang sama beberapa negara utama eksportir kopi ke AS seperti Brasil dan Peru justru mencatatkan penurunan ekspor. Indonesia sebagai negara pengekspor kopi peringkat keempat dunia memiliki reputasi yang sangat baik di kalangan para pencinta kopi premium di seluruh dunia.
“Momentum peningkatan ekspor kopi Indonesia ke pasar AS harus dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha kopi di Indonesia untuk semakin memperkenalkan berbagai varian kopi premium Indonesia,” kata Reza.
AS merupakan pangsa pasar yang sangat atraktif bagi para eksportir kopi di seluruh dunia. Departemen Pertanian AS (USDA), memprediksi tingkat konsumsi kopi AS akan menyentuh angka 1,55 juta ton di tahun 2018, menjadikan AS berada pada peringkat kedua dunia setelah Uni Eropa untuk tingkat importasi kopi.
Pameran kopi premium GSCE kali ini diikuti 422 peserta pameran yang berasal dari 41 negara. Pameran ini merupakan rujukan bagi para penikmat kopi dunia untuk mengetahui tren maupun informasi terkini mengenai kopi premium. Pameran dikunjungi oleh lebih dari 13 ribu pengunjung, dan hampir setengahnya merupakan buyer internasional. Pada GSCE tahun lalu, tercatat 79% buyer yang datang adalah para pengambil keputusan atau orang yang berwenang memberikan rekomendasi pembelian di perusahaan masing-masing, sehingga pameran kopi ini menjadi sangat prospektif.
Sebelum pelaksanaan pameran kali ini, Atdag Washington DC juga telah menggelar ‘Ngopi Sore’ pada 13 April 2018 di KBRI Washington DC. Acara ini memperkenalkan kopi premium sebagai bagian dari gaya hidup dan budaya masyarakat Indonesia melalui sesi coffee cupping dan pemutaran film.
“Sinergi promosi Pemerintah dan swasta untuk mengembangkan kopi Indonesia akan terus dijaga agar publik AS semakin tahu banyaknya ragam cita rasa kopi Indonesia. Promosi dan branding kopi Indonesia harus terus dilakukan secara konsisten, juga dalam diplomasi dengan Pemerintah AS,” ujar Reza.
Partisipasi Pemerintah Provinsi Aceh
Pemerintah Provinsi Aceh ikut serta dalam pameran GSCE kali ini. Delegasi Pemprov Aceh ke GSCE dipimpin oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Gubernur Irwandi membawa serta Bupati Bener Meriah, Bupati Gayo Luwes, Kepala Dinas Penamanan Modal dan Pelayanan Terpatu Satu Atap, serta Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Aceh.
Dalam kesempatan terpisah, Delegasi Pemprov Aceh bertemu dengan Vice President, Managing Director, dan Green Bean Trader for Asia Pacific Starbucks di Kantor Pusat Starbucks di Seattle, Washington. Pertemuan membahas rencana dan program Starbucks dalam mendukung kopi Indonesia. Starbucks memahami kendala penurunan pasokan kopi dari Indonesia akibat anomali cuaca di tahun 2017. Starbuck menyampaikan kesanggupan untuk menyerap seluruh hasil produksi kopi Aceh dengan syarat adanya jaminan kepastian stabilitas dari segi kuantitas dan kualitas.
Selain itu, Pemprov Aceh juga bertemu dengan Panitia GSCE 2018 untuk membahas rencana pelaksanaan origin trip ke wilayah Aceh Gayo di Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Gayo Luwes selama 7 hari pada akhir Oktober 2018.
Di sela pelaksanaan pameran, Pemprov Aceh juga mengadakan Forum Bisnis Indonesia-AS: Connecting Province of ACEH and Greater Seattle through Trade and Investment Cooperation pada 20 April 2018, dengan topik 'Aceh Investment Opportunities'. Forum bisnis bekerja sama dengan Seattle Metropolitan Chamber of Commerce, KJRI San Francisco, dan KBRI Washington DC untuk mengembangkan peluang kerja sama dan investasi antara Provinsi Aceh dan Washington State di sektor pertanian, energi, kawasan perdagangan, pelabuhan pariwisata dan infrastruktur.

Rabu, 25 April 2018

RUPST Astra: Bagikan Dividen Rp 7,4 Triliun

JAKARTA: PT Astra International Tbk (Astra atau Perseroan) pada hari ini, Rabu (25/4) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (Rapat atau RUPST). Dalam rapat tersebut telah diputuskan beberapa hal sebagai berikut:
1. Mata Acara Pertama
Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan untuk tahun buku 2017, termasuk mengesahkan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan, serta mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun buku 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan sebagaimana dimuat dalam laporan mereka tanggal 27 Februari 2018 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material.
Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tersebut, semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan diberikan pelunasan dan pembebasan tanggung-jawab sepenuhnya (acquit et decharge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan selama tahun buku 2017, sejauh tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tahun buku 2017.
2. Mata Acara Kedua
Menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2017 sebesar Rp18.881.224.021.014,- sebagai berikut:
a. (1) sebesar Rp7.489.457.330.900,- atau Rp185,- setiap saham dibagikan sebagai dividen tunai, termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp55,- setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp2.226.595.422.700,- yang telah dibayarkan pada tanggal 27 Oktober 2017, sehingga, sisanya sebesar Rp130,- setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp5.262.861.908.200,- akan dibayarkan pada tanggal 25 Mei 2018 kepada PRESS RELEASE PT Astra International Tbk Tel (62 21) 652 2555 Jln Gaya Mot or Raya No.8 Fax (62 21) 65304957 Sunt er II Jakart a 14330, Indonesia pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 8 Mei 2018 pukul 16:00 WIB;
(2) memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan pembagian dividen tersebut dan untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan. Pembayaran dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan pajak, Bursa Efek Indonesia dan ketentuan pasar modal lainnya yang berlaku; dan
b. Sisanya sebesar Rp11.391.766.690.114,- dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan.
3. Mata Acara Ketiga
a. (1) Menerima pengunduran diri:
a. Bapak Yasutoshi Sugimoto sebagai Komisaris Independen Perseroan;
b. Bapak Sidharta Utama sebagai Komisaris Independen Perseroan;
b. Bapak Sidharta Utama sebagai Komisaris Independen Perseroan;
(2) Mengangkat:
a. Bapak Muhamad Chatib Basri sebagai Komisaris Independen Perseroan;
b. Bapak Takayuki Yoshitsugu sebagai Komisaris Independen Perseroan;
c. Bapak Santosa sebagai Direktur Perseroan;
d. Ibu Gita Tiffani Boer sebagai Direktur Perseroan.
(3) Menunjuk Bapak Djony Bunarto Tjondro sebagai Direktur Independen Perseroan; terhitung sejak ditutupnya Rapat ini untuk masa jabatan sebagaimana yang ditentukan oleh Anggaran Dasar Perseroan,
sehingga dengan demikian, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan berubah menjadi sebagai berikut:
Direksi Perseroan:
Presiden Direktur : Prijono Sugiarto
Direktur Independen : Djony Bunarto Tjondro
Direktur : Johannes Loman
Direktur : Suparno Djasmin
Direktur : Bambang Widjanarko Santoso
Direktur : Chiew Sin Cheok
Direktur : Gidion Hasan
Direktur : Henry Tanoto
Direktur : Santosa
Direktur : Gita Tiffani Boer
terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2020.
Dewan Komisaris Perseroan:
Presiden Komisaris : Budi Setiadharma
Komisaris Independen : Muhamad Chatib Basri
Komisaris Independen : Sri Indrastuti Hadiputranto
Komisaris Independen : Takayuki Yoshitsugu
Komisaris : Anthony John Liddell Nightingale
Komisaris : Benjamin William Keswick
Komisaris : Mark Spencer Greenberg
Komisaris : David Alexander Newbigging
Komisaris : John Raymond Witt
Komisaris : Adrian Teng Wei Ann
terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2020 Perseroan, kecuali untuk:
- Bapak John Raymond Witt dan Bapak Adrian Teng Wei Ann sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2019 Perseroan, serta
- Bapak Muhamad Chatib Basri dan Bapak Takayuki Yoshitsugu sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2021 Perseroan.
Sehubungan dengan pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut, memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali seluruh maupun sebagian keputusan Rapat ini ke dalam akta notaris dan selanjutnya memberitahukan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia maupun instansi-instansi Pemerintah lainnya, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. (1) Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan gaji dan tunjangan anggota Direksi Perseroan, dengan memperhatikan kebijakan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan; serta
(2) Menetapkan untuk seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan, pemberian honorarium maksimum sejumlah Rp. 1,5 miliar gross per bulan yang dibayarkan sebanyak 13 kali dalam satu tahun, mulai berlaku terhitung sejak 1 Mei 2017 hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2019, dan memberikan wewenang kepada Presiden Komisaris untuk menetapkan pembagian jumlah honorarium tersebut di antara para anggota Dewan Komisaris Perseroan, dengan memperhatikan pendapat dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan
4. Mata Acara Keempat
Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk:
1. Menunjuk kantor akuntan publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers, yang merupakan kantor akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2018; dan
2. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya sehubungan dengan penunjukan kantor akuntan publik tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder atas dukungan penuh yang telah diberikan sehingga Astra dapat terus berkarya membangun bangsa dan meningkatkan kinerja dari tahun ke tahun sehingga mampu memberikan dividen tunai sebesar Rp185 per saham atau dengan total nilai Rp7,4 triliun.
Tentang PT Astra International Tbk:
PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. Pada tahun 1990, dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam rangka penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat, yang dilanjutkan dengan pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan ticker ASII.
Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari: 1) Otomotif, 2) Jasa Keuangan, 3) Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, 4) Agribisnis, 5) Infrastruktur dan Logistik, 6) Teknologi Informasi dan 7) Properti.
Kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui 212 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung oleh 218.463 karyawan, berdasarkan data Desember 2017.
Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah membangun reputasi yang kuat melalui penawaran rangkaian produk dan layanan berkualitas, dengan memerhatikan pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik. Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang berperan serta dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan bisnis Astra berupaya menerapkan perpaduan yang berimbang dalam aspek komersial bisnis dan sumbangsih non-bisnis melalui 9 yayasan yang dibinanya, juga melalui beragam program tanggung jawab sosial berkelanjutan di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan serta pengembangan usaha kecil dan menengah.

Selasa, 24 April 2018

Investasi Kian Meningkat, Struktur Industri Baja Semakin Kuat

Industri baja nasional akan mengalami penguatan struktur manufaktur seiring dengan meningkatnya investasi yang  masuk untuk mendukung program hilirisasi. Langkah ini diyakini bakal mampu menjadi bagian dari rantai pasok global serta memberikan efek ganda bagi perekonomian Indonesia melalui peningkatan terhadap nilai tambah dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan negara dari ekspor.
“Untuk itu, kami menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada para pelaku industri yang ingin ekspansi dan investasi baru di Tanah Air. Apalagi pemerintah terus bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif serta memberi kemudahan perizinan dan insentif,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (24/4).
Menanggapi rencana investasi dari Tata Steel Ltd., Menperin menyampaikan, produsen baja asal India itu melaporkan minatnya menanamkan modal di Indonesia untuk masuk ke industri hilir kawat baja atau wire rod. “Mereka sedang survei lokasi dan cek regulasi,” ungkapnya.
Menurut Airlangga, dana yang bakal digelontorkan perusahaan tersebut sebesar 60 juta Singapura atau sekitar Rp 632 miliar. “Tata Steel adalah salah satu pemain besar di berbagai industri, baik otomotif, baja dan lain-lain. Mereka melihat potensi investasi di Indonesia,” tuturnya.
Beberapa lokasi kawasan industri di dalam negeri yang tengah dijajaki Tata Steel untuk berinvestasi, di antaranya di Banten dan Jawa Timur. “Mereka akan melakukan kajian dalam waktu satu bulan ini untuk mempelajari kemungkinan investasi,” kata Plt. Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) I Gusti Putu Suryawirawan.
Sementara itu, Vice President of Corporate Services Tata Steel Ltd. Sunil Bhaskaran menjelaskan, pihaknya memang mempertimbangkan opsi investasi di Indonesia karena merupakan negara dengan ekonomi yang sedang tumbuh dan banyak pembangunan di sektor infrastruktur.
“Jadi, kami merasa Indonesia merupakan pasar potensial sangat besar di Asean dan kami ingin melihat bagaimana bisa memiliki representasi di sini,” ujarnya. Kedatangan Sunil beserta jajarannya ke Kantor Kementerian Perindustrian, kemarin, sebagai representasi Siam Industrial Wires, perusahaan baja yang berlokasi di Thailand sebagai bagian dari Tata Group.
“Kami punya perusahaan di Thailand bernama Siam Industrial Wires. di mana menjadi salah satu manufaktur terbesar sektor steel wires di Asean. Perusahaan ini memiliki teknologi dan produk dengan kualitas tinggi. “Kami punya teknologi yang baik, produk yang baik, dan kami adalah manufaktur global,” imbuhnya.
Berdasarkan situs resminya, Tata Group terdiri dari 29 perusahaan yang terdaftar secara publik, termasuk Tata Steel, Tata Motors, Tata Power, Tata Chemicals, dan lainnya dengan nilai saham sekitar USD103,51 triliun pada tahun 2016-2017. Sementara itu, Tata Steel memiliki fasilitas produksi di 26 negara dan kantor perwakilan di lebih dari 50 negara.
Industri baja di Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh dengan rata-rata 6 persen per tahun sampai tahun 2025. Hal ini dipicu oleh tingginya permintaan bahan baku untuk sektor konstruksi yang tumbuh 8,5 persen, diikuti sektor otomotif yang juga tumbuh 9,5 persen.

Senin, 23 April 2018

Era Ekonomi Digital, Perlindungan Konsumen Jadi Prioritas

Pangkal Pinang, 23 April 2018 – Perlindungan konsumen selalu menjadi perhatian Pemerintah, apalagi di era ekonomi digital seperti ini. Demikian disampaikan Plt. Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Srie Agustina yang menjadi pembicara dalam seminar perlindungan konsumen bertema “Konsumen Cerdas di Era Ekonomi Digital”. Seminar yang merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Konsumen Nasional tersebut berlangsung hari ini, Senin (23/4) di Hotel Novotel Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Digitalisasi bidang ekonomi menyongsong era revolusi Industri 4.0 perlu disikapi dengan cerdas agar tidak merugikan konsumen maupun pelaku usaha melalui transformasi instrumen perlindungan konsumen ke dalam cara yang lebih kekinian,” tegas Srie.
Tren pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia mengalami perubahan drastis sejak dikenalnya revolusi industri 4.0. Saat ini Indonesia memiliki sekitar 93,4 juta pengguna internet dan sekitar 71 juta pengguna telepon pintar yang menjadikan internet, dan tentunya transaksi dalam jaringan/daring (online), sebagai bagian dari gaya hidup yang tercermin melalui perilaku dalam berbelanja.
Srie juga menjelaskan, kemudahan transaksi daring akan menguntungkan konsumen karena dapat diakses hingga lintas negara sehingga pilihan konsumen terhadap produk menjadi semakin bervariasi. Di sisi lain, terjadi perluasan ketidakseimbangan (asimetri) informasi antara konsumen dan produsen yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi konsumen. "Karenanya, Pemerintah perlu melindungi hak konsumen agar konsumen tetap merasa aman dan diuntungkan dalam bertransaksi secara elektronik dan jangan lupa, Pemerintah akan tetap mewajibkan untuk mengutamakan penggunaan produk buatan anak negeri," jelas Srie.
Sebagai salah satu instansi yang diamanatkan untuk menyelenggarakan perlindungan konsumen, Kemendag melalui Ditjen PKTN telah melakukan berbagai upaya perlindungan konsumen melalui pemberdayaan konsumen. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan konsumen cerdas yang bisa diukur dari Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK). Indeks ini merupakan perspektif kesadaran, pemahaman, dan kemampuan konsumen yang diukur melalui tiga tahap keputusan pembelian, yaitu sebelum, pada saat, dan sesudah pembelian.
Karakteristik konsumen Indonesia saat ini masih berorientasi pada produk murah dan produk impor serta belum sepenuhnya berani meminta haknya sebagai konsumen. Hal ini terlihat dari masih rendahnya nilai IKK yang baru mencapai 33,70 pada tahun 2017 dari skala 100.
Upaya untuk meningkatkan perlindungan konsumen dilakukan Pemerintah secara preventif dan represif. Upaya preventif dimaksudkan agar konsumen mendapatkan informasi yang lengkap terkait perlindungan konsumen sehingga dapat mengetahui hak dan kewajibannya sebelum memutuskan membeli barang/jasa. Salah satu langkahnya adalah dengan penyediaan sistem informasi bagi konsumen melalui Portal Nasional Perlindungan Konsumen yang dapat diakses di www.konsumen-indonesia.id. Portal ini dijadwalkan akan diluncurkan saat peringatan puncak Harkonas, Selasa (24/4).
Sementara itu, upaya represif juga diperlukan agar pelaku usaha lebih bertanggung jawab dalam memproduksi, mengimpor, maupun memperdagangkan barang dan jasa, serta menjalankan usahanya dengan memperhatikan kepentingan konsumen.
Pembicara lain yang hadir dalam kegiatan seminar adalah Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Ardiansyah Parman. Seminar dihadiri sekitar 200 orang peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, pelaku usaha, aparatur Pemerintah Pusat dan Daerah, maupun anggota dewan.
Usai menggelar seminar, rangkaian Harkonas dilanjutkan dengan acara bincang-bincang dan panggung hiburan yang digelar di Alun-alun Taman Merdeka. Hadir sebagai narasumber yaitu perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Kepolisian Daerah, BPOM serta Dinas Perindag Provinsi Bangka Belitung.

Jumat, 20 April 2018

NUSANTARA REGAS SIAP BANGUN FASILITAS OFFLOADING LNG SKALA KECIL PERTAMA DI INDONESIA

Denpasar, 20 April 2018- Menginjak usia ke-8 tahun, perusahaan patungan Pertamina dan PGN, PT Nusantara Regas, mulai melakukan ekspansi bisnis dengan mengembangkan fasilitas offloading LNG skala kecil yang pertama di Indonesia. Fasilitas ini merupakan sarana untuk memuat LNG ke kapal pengangkut skala kecil dan dibangun di Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Nusantara Regas yang terletak di Teluk Jakarta. 
Dalam pengembangan fasilitas offloading skala kecil ini, PT Nusantara Regas menggandeng PT Pertagas Niaga  dan PT National Energy Solutions ( NES) dengan skema Kerjasama Operasi (KSO).
Kerjasama ini dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Operasi dan Komersial PT Nusantara Regas Bara Frontasia, Direktur Utama PT Pertagas Niaga Linda Sunarti dan Managing Director PT NES Norman Edward Sebastian (20/4).
Terkait kerjasama ini, Bara menjelaskan bahwa Nusantara Regas berperan sebagai penyedia fasilitas penyimpanan dan offloading LNG FSRU, PT Pertagas Niaga sebagai pemasok komoditas LNG sedangkan PT NES sebagai penyedia infrastruktur logistik dan mini regasifikasi LNG. Fasilitas ini ditargetkan beroperasi pada awal tahun 2019. 
“Awal tahun 2019 fasilitas offloading ditargetkan beroperasi dan siap memasok LNG skala kecil dimana tahap pertama yaitu tahun 2019-2021 besaran volume LNG yang akan dipasok oleh PT Nusantara Regas sekitar 2,7 BBTUD (British Billion Thermal Unit) dan tahap kedua, tahun 2021-2028 sekitar 6,7 BBTUD” jelas Bara
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Nusantara Regas telah mengidentifikasi beberapa potensi demand pengguna LNG skala kecil salah satunya adalah kebutuhan PT NES dan PT Pertagas Niaga untuk memasok LNG ke PLTG IPP Tulang Bawang Lampung. 
“Saat ini target pertama adalah memenuhi kebutuhan LNG PLTG IPP Tulang Bawang Lampung, selanjutnya tidak menutup kemungkinan pemenuhan kebutuhan LNG untuk listrik di wilayah Bangka Belitung, Pontianak dan Lombok. Selain pasokan LNG untuk listrik, fasilitas offloading ini juga bisa dimanfaatkan para mitra PT NES dan PT Pertagas Niaga untuk memenuhi kebutuhan LNG retail Industri di wilayah Jawa Bagian Barat” kata Bara.
Linda Sunarti dan Norman Edward Sebastian menyatakan bahwa pihak mereka menyambut baik pembangunan fasilitas ini karena memberi kesempatan lebih luas untuk pengembangan bisnis mereka.
“Adanya fasilitas offloading skala kecil ini memberikan peluang bagi pembangkit listrik skala kecil maupun retail industri untuk beralih menggunakan gas sebagai bahan bakar yang lebih murah dan ramah lingkungan”jelas Linda.
Sejak Nusantara Regas berdiri pada 14 April 2010, bisnis utamanya adalah penyaluran gas dan regasifikasi dalam memenuhi kebutuhan gas PLN untuk pasokan listrik di wilayah Jakarta dan Jawa Bagian Barat. Total gas yang telah disalurkan PT Nusantara Regas sampai dengan tahun 2017 mencapai 410.000 BBTU.

Kamis, 19 April 2018

Garuda Indonesia Laksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2018

Cengkareng, 19 April 2018 – Bertempat di Auditorium Gedung Manajemen Garuda City Center, Cengkareng, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada hari ini Kamis (19/4) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dihadiri/diwakili oleh pemegang 22.232.266.133 lembar saham atau 100 persen dari keseluruhan pemegang saham Garuda. RUPS Tahun 2018 ini merupakan yang ketujuh kalinya yang diselenggarakan Perseroan sejak melaksanakan IPO pada Februari 2011.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury pada kesempatan tersebut mengatakan, sejalan dengan dinamika industri penerbangan di tahun tahun mendatang yang semakin kompetitif, akselerasi bisnis perusahaan juga turut harus dikembangkan. Melalui struktur manajemen baru tersebut diharapkan dapat mendukung upaya perseroan dalam mengakselerasi kinerja bisnis yang dijalankan.
"Kami berterima kasih kepada seluruh jajaran manajemen serta jajaran pemegang saham yang terus mendukung upaya perusahaan menghasilkan output bisnis yang sustainable", papar Pahala.
Memasuki tahun 2018 yang disambut dengan iklim industri penerbangan yang semakin penuh tantangan, perusahaan menargetkan pertumbuhan kapasitas penumpang hingga mencapai 9-10 persen. Pencapaian tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan khususnya melihat proyeksi nilai tukar mata uang asing dan harga bahan bakar pesawat yang masih fluktuatif.
Sesuai keputusan RUPST tersebut, maka dilakukan pemberhentian dengan hormat terhadap Direktur Produksi Garuda Indonesia Puji Nur Handayani, serta penyesuaian struktur direksi baru yang akan bertugas mendampingi Direktur Utama.
Dengan demikian, maka susunan Direksi Garuda Indonesia sesuai hasil RUPST adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : Pahala N. Mansury
Direktur Operasi : Triyanto Moeharsono
Direktur Teknik : I Wayan Susena
Direktur Umum dan SDM : Linggarsari Suharso
Direktur Niaga Domestik : Nina Sulistyowati
Direktur Kargo & Niaga Internasional : Sigit Muhartono
Direktur Layanan: Nicodemus P. Lampe
Direktur Keuangan & Manajemen Resiko : Helmi Imam Satriyono
Sementara itu, sesuai dengan agenda RUPS 2018 tersebut susunan Dewan Komisaris Garuda Indonesia juga mengalami perubahan dengan masuknya sejumlah nama baru menggantikan komposisi dewan komisari sebelumnya sebagai berikut :
Komisaris Utama & Independen: Jusman Syafii Djamal
Komisaris Independen : Hasan M. Soedjono
Komisaris Independen : Herbert Timbo Parluhutan Siahaan
Komisaris : Luky Alfirman
Komisaris : Chairal Tanjung
Komisaris : Dony Oskaria
Komisaris : Muzaffar Ismail
Sementara itu, sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan, RUPST Garuda yang dilaksanakan pada hari ini, telah menyetujui beberapa hal sebagai berikut:
Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2017, Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, sekaligus pemberian pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku 2017;
Penetapan Remunerasi (Gaji/Honorarium, Fasilitas dan Tunjangan) Tahun Buku 2018;
Penunjukan Kantor Akuntan Publik Untuk Mengaudit Laporan Keuangan Perseroan serta Laporan Keuangan Pelaksnaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2018;
Laporan Penggunaan Dana Penawaran Umum Saham Perdana dan Laporan Hasil PelaksanaanManagement and Employee Stock Options Program (MESOP);
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan;
Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/07/2017 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.
Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-03/MBU/08/2017 tentang Pedoman Kerja Sama Badan Usaha Milik Negara. Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/09/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-03/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.
Perubahan Pengurus Perseroan
Adapun melalui agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pemegang saham juga menyetujui transaksi material penerbitan Global Bonds dengan jumlah maksimum sebesar UDS 750.000.000.
Dalam rangka memperkuat kinerja keuangan dan operasional perusahaan secara berkelanjutan, Garuda Indonesia bersama jajaran anak perusahaan diawal tahun 2018 mencanangkan strategi bisnis jangka panjang bertajuk “Sky Beyond 3.5” yang akan menjadi value-driven Garuda Indonesia aviation group dengan target valuation Garuda Group sebesar USD 3.5 Milyar pada tahun 2020. Selain itu, Garuda Indonesia Group melalui "Sky Beyond 3.5"di tahun 2020 turut menargetkan profit perusahaan yang diestimasikan mencapai USD 170 juta dengan jumlah penumpang mencapai 45 juta orang serta turut memperkuat capaian tingkat ketepatan waktu hingga 92 persen dengan standarisasi layanan bintang 5.

Rabu, 18 April 2018

BRI Luncurkan Kartu Kredit Traveller "Wonderful Indonesia"

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bersinergi dengan Kementerian Pariwisata RI meluncurkan Kartu Kredit BRI Wonderful Indonesia. Diselenggarakan di Candi Borubudur, Rabu (18/04), dan dihadiri oleh Priyantono Rudito selaku Direktur Eksekutif Co Branding Wonderful Indonesia, Esty Reko Astuty selaku  Staff Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar, serta Direktur Konsumer BRI Handayani acara launching ini merupakan dukungan nyata perseroan untuk mendukung target 270 juta wisatawan nusantara (Wisnus) di tahun 2018.
Handayani menambahkan, peluncuran KK BRI Wonderful Indonesia merupakan tindak lanjut PKS yang sebelumnya telah ditandatangani oleh BRI dengan Kemenpar pada medio Desember 2017. “Melalui launching ini kami juga ingin berperan semakin mempopulerkan brand Wonderful Indonesia,” imbuhnya.
Wonderful Indonesia merupakan brand yang diciptakan sebagai identitas Indonesia yang merepresentasikan daya tarik keindahan alam, keanekaragaman budaya, dan keramahtamahan masyarakat Indonesia maupun fasilitas pariwisata menarik lainnya.
“Untuk mewujudkan brand Wonderful Indonesia di pasar global dan domestic dibutuhkan kebersamaan dan sinergi seluruh elemen bangsa dalam kerangka Indonesia Incorporated. Dengan kolaborasi dan bekerja bersama-sama, salah satunya hari ini dengan Bank BRI, kita akan Bigger-Broader-Better together,” urai Arief Yahya.
Handayani menambahkan, salah satu target yang disasar oleh produk ini adalah generasi millenial serta pekerja. “KK BRI ini memang kita desain secara khusus, yakni bergambar destinasi wisata pilihan di Indonesia agar generasi millenial yang notabene hobi traveling menjadi tertarik,” imbuhnya. Terdapat 4 pilihan jenis KK BRI Wonderful Indonesia, diantaranya bergambar Candi Borobudur, Kawasan Wisata Bromo-Tengger-Semeru, Danau Toba, serta Kawasan Ekonomi Mandalika.
Selain memiliki desain khusus, KK BRI Wonderful Indonesia juga dilengkapi fitur fitur menarik lainnya. Diantaranya dengan bertransaksi menggunakan KK BRI Wonderful Indonesia bisa memberikan keuntungan dalam bentuk Rewards Point, yang dapat diconvert ke Garuda Miles dan atau Big Point Air Asia. Selain itu, nasabah mendapatkan Doublel Point untuk transaksi di MCC Travel & Airlines,  Double Point untuk transaksi di MCC Hotel serta gratis 1.000 Garuda Miles bagi 500 nasabah pertama.
“Kartu Kredit BRI Wonderful Indonesia ini juga menawarkan program menarik antara lain “EnTRIPreneurship” yaitu program series dan berkelanjutan di mana orang yang berpergian mendapat pengalaman dan inspirasi dari tempat atau daerah yang dikunjungi. Sehingga pengguna Kartu tidak hanya menikmati waktu berlibur, namun juga mendapat inspirasi dan dapat menggali potensi atau investasi yang menghasilkan keuntungan,” urai Handayani.
Peluncuran KK BRI Wonderful Indonesia ini diharapkan mampu menopang kinerja Kartu Kredit Bank BRI. Hingga kuartal I 2018, tercatat hampir 1,5 juta kartu kredit Bank BRI telah beredar di masyarakat. “Kami optimis di tahun 2018 dapat menerbitkan setidaknya 300.000 KK BRI baru atau tumbuh sekitar 20 persen,” pungkas Handayani.

Selasa, 17 April 2018

Ke Muara Gembong, Menteri Rini Pastikan Lahan Tambak Memberikan Manfaat Bagi Kesejahteraan Masyarakat

BEKASI, 17 April 2018 – Dalam rangka mendorong optimalisasi pemanfaatan lahan hutan negara dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno meninjau langsung kawasan Perhutanan Sosial Muara Gembong di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (17/04/2018).

Dalam kunjungan ini, Menteri Rini melakukan  penebaran benih udang di area tambak nelayan untuk memastikan lahan tambak telah siap  digarap dan dikelola, serta memberikan manfaat bagi perekonomian masyarakat setempat. Secara simbolis, benih udang ditaburkan di area  tambak Cluster I pada petak 2B dan 3A dengan jenis udang adalah udang vanname. 

“Saya ingin memastikan bahwa lahan hutan negara yang telah diberikan  betul-betul bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemerintah juga terus menjamin bahwa pengawasan dari pelaksanaan program-program yang dijalankan terus dilakukan dan benar-benar membawa manfaat bagi perekonomian masyarakat,” kata Rini.

Selain memberikan bantuan benih dan bibit udang ke petani penggarap, dukungan bagi pelaksanaan program hutan sosial di Muara Gembong juga dilakukan dengan program revitalisasi lahan tambak dan perbaikan infrastruktur pendukung di area tambak. Revitalisasi dilakukan sejalan dengan kendala cuaca dan banjir yang mengganggu kelangsungan hidup benih udang. Salah satunya dengan melakukan penanaman tanaman Mangrove  sebanyak 8.250 pohon dan perbaikan-perbaikan infrastruktur pendukung di area tambak.

Perbaikan infrastruktur yang dilakukan antara lain melalui perbaikan dan pengerasan jalan, pengadaan dan instalasi jaringan listrik, serta pengadaan infrastruktur pendukung tambak seperti pembangunan saung, menara pantau , kincir air fishery, pompa air, genset, rumah genset dan tempat penampungan hasil tambak.

“Semoga berbagai perbaikan dan revitalisasi yang dilakukan bisa memberikan solusi dan manfaat bagi petani untuk kelangsungan kegiatan di area tambak. Pelatihan dan pendampingan bagi petani tambak juga penting dilakukan agar program ini terus berlangsung dan memberikan manfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang ,” tegas Rini. 

Sebagai informasi, di Kecamatan Muara Gembong, Perhutani tercatat memiliki lahan seluas 11.655 Ha dengan lahan potensi garap seluas 2.036 Ha. Perhutani telah mengalokasikan lahan seluas 830,55 Ha sebagai Demonstration Plot (Demplot) dari Program Perhutanan Sosial dimana terdapat 2 Pilot Project  dia atas lahan seluas 80,9 Ha.

Optimalisasi lahan tambak Muara Gembong ini diarahkan untuk pengembangan budidaya udang intensif, budidaya polikultur dan pengembangan silvofishery atau integrasi budidaya ikan (70%) dengan mangrove (40%) dengan metode semi intensif.

Dalam pelaksanaannya, BUMN bersinergi mendukung pelaksanaan program Perhutanan Sosial Muara Gembong antara lain, Perhutani menyediakan lahan area tambak, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani tambak dan Perum Perindo sebagai offtaker hasil produksi panen.

Bank Mandiri mencatat hingga saat ini, penyaluran KUR telah dilakukan kepada 8 petani penggarap yang mengelola lahan tambak seluas 17,2 Ha dengan jumlah penyaluran sebesar Rp 120 juta/petani. 

Pemberian KUR hanya dilakukan jika petani penggarap telah mendapat bibit dan pakan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan persyaratan lain seperti pembuatan dan infrastruktur tambak telah selesai dilakukan.

Bank Mandiri memproyeksi, dengan skema pembiayaan KUR, maka keuntungan yang diperoleh  petani tambak dengan luas area tambak 1.000 m2 adalah sebesar Rp 3,23 juta per bulan untuk setiap petambak. 
Keuntungan yang diperoleh petani tambak dengan luas area tambak 4.000 m2 diproyeksi sebesar Rp 12,92 juta per bulan untuk setiap petambak.

Sementara keuntungan yang diperoleh petani tambak dengan luas area tambak 8.000 m2 diproyeksi sebesar Rp 25,84 juta per bulan untuk setiap petambak. Semua proyeksi keuntungan tersebut telah memperhitungkan biaya operasional dan biaya bunga KUR yang harus dibayar petambak.

Program Padat Karya Tunai

Setelah meninjau area tambak, Menteri Rini melanjutkan kunjungan di Kecamatan Muara Gembong dengan meninjau langsung program padat karya tunai,  sebagai bentuk dukungan pemerintah bagi kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Program Padat Karya Tunai merupakan salah suatu program pemberdayaan masyarakat desa khususnya yang miskin dan marginal yang bersifat produktif dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal untuk memberikan tambahan upah/pendapatan, meningkatkan daya beli dan mengurangi kemiskinan.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Rini turun menyapa 200 warga yang terlibat dalam kegiatan ini, yang antara lain melakukan pembersihan saluran irigasi dan penataan jalan dan perbaikan infrastruktur di Madrasah Nurul Komar yang letaknya berdekatan dengan tempat penampungan hasil tambak yang disediakan bagi para petani tambak.

“Semoga program ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan saya terus memberikan dorongan bagi BUMN untuk terus memberikan dukungan nyata bagi perbaikan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat melalui padat karya tunai ini,” kata Rini.

Setelah  meninjau program padat karya tunai, Menteri Rini mengakhiri kunjungannya ke Muara Gembong dengan memberikan dukungan dan kepedulian bagi masyarakat sekitar dengan mengunjungi rumah salah seorang  karyawan Bank Mandiri di Muara Gembong.  

Secara simbolis Menteri Rini memberikan bantuan berupa perbaikan (renovasi) rumah karyawan tersebut. Bantuan serupa juga diberikan kepada 7 Guru di SDN Pantai Bahagia 01, Muara Gembong, termasuk juga bantuan sarana pendukung bagi siswa/i di sekolah tersebut.

Senin, 16 April 2018

Industri 4.0 Ciptakan Efisiensi Produksi dan Profesi Baru

Implementasi Industri 4.0 akan membawa beberapa perubahan paradigma, baik itu cara bekerja, proses manufaktur, keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan, maupun cara konsumsi. Untuk itu, melalui peta jalan Making Indonesia 4.0, Indonesia telah menetapkan sejumlah strategi agar siap dan mampu menghadapi dampak dari revolusi industri keempat tersebut.

“Pada prinsipnya, memasuki era revolusi industri keempat, perubahan yang dibawa adalah peningkatan efisiensi yang setinggi-tingginya di tiap tahapan rantai nilai proses industri,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika menjadi narasumber pada diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Senin (16/4).

Menurut Menperin, setiap tahapan manufaktur di era digital saat ini, harus menghasilkan nilai tambah yang tinggi. “Jika tidak, maka tahapan tersebut harus dihilangkan. Sehingga di era Industri 4.0 memiliki rantai nilai yang seramping-rampingnya dengan peningkatan nilai tambah produk yang setinggi-tingginya dan dengan kualitas yang lebih baik,” tuturnya.

Dalam setiap tahapan revolusi indutri mulai dari yang pertama hingga saat ini memiliki tantangan dan dampak berbeda. Revolusi industri pertama pada abad ke-18, ditandai dengan penemuan mesin uap untuk upaya peningkatkan produktivitas yang bernilai tambah tinggi. Misalnya di Inggris, saat itu, perusahaan tenun menggunakan mesin uap untuk menghasilkan produk tekstil.

“Tetapi di Indonesia, saat ini masih ada yang menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Selain itu, di perusahaan rokok kretek, masih menggunakan mesin lintingan tangan. Jadi, semua itu menggunakan teknologiyang bersifat padat karya. Pemerintah mempunyai keberpihakan untuk melindungi teknologi tersebut, terutama untuk menyerap tenaga kerja,” paparnya.

Pada revolusi industri kedua pada tahun 1900-an, ditandai dengan ditemukannya tenaga listrik. Menurut Menperin, pada fase ekonomi ini, beberapa industri di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signfikan, seperti sektor agro dan pertambangan. Jadi, revolusi yang kedua ini terkait dengan teknologi di lini produksi,” jelasnya.

Kemudian, di era revolusi industri ketiga, saat otomatisasi dilakukan pada tahun 1970 atau 1990-an hingga saat ini karena sebagian masih berjalan. “Jadi pada saat memasuki revolusi industri ketiga, memang penyerapan tenaga kerja masing-masing di industri sudah berbeda. Sehingga, ini kita bedakan ada yang kelompok industri labour intensive,” ujar Airlangga.

Pada revolusi industri keempat, Menperin menyampaikan, efisiensi mesin dan manusia sudah mulai terkonektivitas dengan internet of things. “Hari ini kita berbicara otomatisasi yang berbasis pada data dan internet, dan ini yang dilakukan di era Industri 4.0. “Kalau dahulu, di dalam manufaktur, produsen dan konsumen terpisah. Tetapi saat ini, memungkinkan adanya co-creation antara pembeli dan produsen yang dapat menumbuhkan mikromanufaktur,” imbuhnya.

Airlangga juga menjelaskan, perbedaan penerapan Industri 3.0 dengan Industri 4.0 adalah dari faktor penggeraknya. Industri 3.0 digerakkan oleh profit, sedangkan 4.0 lebih didorong oleh harga dan biaya. “Bedanya Industri 3.0 dengan 4.0 adalah value chain-nya. Banyak produk-produk yang dari cost itu tentunya berujung pada value added dan supply chain," terangnya.

Di samping itu, hasil studi yang dilakukan oleh Boston Consulting Group terhadap industri yang ada di Jerman, yakni bahwa permintaan tenaga kerja akan meningkat secara signifikan pada segmen R&D dan pengembangan software hingga 96 persen.

Kemudian, akan muncul permintaan jenis pekerjaan baru yang kompatibel dengan system Industri 4.0di antaranya adalah profesi industrial data scientist dan masih banyak lagi,” ungkapnya. Diproyeksi, beberapa pekerjaan baru yang terkait dengan pengembangan internet of things, antara lain professional tribercloud architectindustrial network engineermachine learning scientistplatform developervirtual reality designremote health carerobotics specialist, dan cyber security analyst.

Pentingnya inovasi dan vokasi
Menperin mengatakan, salah satu pendorong keberhasilan dalam upaya mengimplementasikan Industri 4.0 adalah inovasi yang dihasilkan. Saat ini, tingkat inovasi Indonesia masih berada pada level 0.3 persen, sedangkan agar bisa unggul dalam bersaing dibutuhkan tingkat inovasi 2 persen.

“Ini akan ditingkatkan dengan cara memperkuat peran perguruan tinggi. Dari sanalah diharapkan tercipta inovasi yang akan mendorong efektivitas industri," tuturnya. Menurut Airlangga, faktor inovasi menjadi penting dalam rangka memaksimalkan nilai tambah pada setiap tahapan rantai industri.

Langkah lain yang juga penting diupayakan adalah produktivitas pekerja. Hal ini akan dibenahi dengan meningkatkan program pendidikan vokasi. “Industri 4.0 akan membuat kontribusi manufaktur akan mencapai 25 persen pada 2030 dan menyumbangkan peningkatan pertumbuhan hingga 1-2 persen," tandasnya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara, bahwa Pemerintah mendorong kegiatan program vokasi oleh industri dengan memberikan insentif penggurangan pajak hingga 300 persen.

Ngakan menambahkan, inovasi juga menjadi penting dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang). “Di mana industri yang melakukan litbang akan mendapat insentif berupa penggurangan pajak hingga 200 persen 300 persen,” katanya.
Lebih jauh, Ngakan mengatakan, pemerintah tengah menggagas agar belanja riset dapat ditingkatkan menjadi 2 persen dari PDB. “Kalau itu bisa dilakukan hingga tahun 2030, maka aktivitas riset dipandang sudah bisa mendukung revolusi industri 4.0,” tegasnya.

Di samping itu, dalam upaya memasuki Industri 4.0, pemerintah pun aktif menarik investasi baru dan mendorong industri berekspansi. “Sejauh ini memang sudah ada kajian investasi yang dibutuhkan untuk menghadapi Industri 4.0, yakni dengan menguraikan sektor-sektor industri mana yang diunggulkan. investasi menjadi agenda semua pihak demi mengejar daya saing dan peningkatan ekspor,” paparnya.

Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, terdapat lima sektor industri yang akan menjadi pendorong dan percontohan dalam penerapan Industri 4.0. Lima sektor tersebut adalah industri makanan dan minuman, kimia, tekstil, elektronik, dan otomotif.

Salah satu, perusahaan teknologi multinasional Apple Inc akan menambah pusat risetnya di Indonesia. Setelah di BSD Tangerang, Banten, Apple bakal membangun tiga pusat inovasinya di Indonesia. Pusat inovasi di Indonesia ini sebagai lokasi pertama di Asia dan yang ketiga sesudah Brasil dan Italia.

Masuknya Apple ke Indonesia merupakan salah satu langkah pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain dalam Revolusi Industri 4.0. Bahkan, dengan masuknya perusahaan teknologi digital tersebut, akan mampu membuka lapangan pekerjaan yang terkait Revolusi Industri 4.0, terutama di sektor teknologi digital. Selain itu, melalui pusat inovasi Apple, pemerintah akan mendorong Indonesia menjadi the next digital economy hub.

Ngakan menyatakan, tidak hanya Apple yang akan membuka pusat inovasiya di Indonesia, melainkan ada beberapa perusahaan di bidang yang sama akan melakun hal serupa seperti Apple. "Ya nantinya juga akan ada Samsung, Qualcomm, dan lainnya," sebutnya.

Libatkan pesantren
Pada kesempatan yang sama, Menperin mengaku siap melibatkan kalangan pesantren agar siap menyongsong era revolusi industri 4.0. Program yang digulirkan itu dinamakan Santripreneur. Upaya yang dilakukan nantinya, yakni para santri di seluruh Indonesia akan dilibatkan dalam pelatihan industri berbasis ekonomi digital.

"Nanti yang kami dorong terus adalah program Santripreneur dan digitalisasi ekonomi ke pesantren-pesantren," ujarnya.Airlangga juga menuturkan, pondok pesantren memiliki peran penting untuk mewujudkan kemandirian industri nasional.

Lebih lanjut, langkah strategis dalam pelaksanaan program Santripreneur tersebut adalah berbasis pada Business Process Outsourcing (BPO), Joint Operation, dan Capacity Building. Realisasi dari program Santripreneur ini juga adanya kerja sama dengan pelaku industri dan perbankan.

“Program Santripreneur ini, diproyeksikan bisa mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) di dalam negeri. Sektor IKM ini dominan dalam populasi industri di Indonesia,” paparnya. Apalagi, IKM turut mendorong visi pemerintah menciptakan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Saat ini, jumlah IKM nasional tumbuh sangat cepat. Pada tahun, 2016, pertumbuhannya mencapai 165.983 unit usaha,atau meningkat 4,5 persen dibandingkan tahun 2015. Pada 2017, jumlah IKM ditargetkan mencapai 182 ribu unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 400 ribu orang.

Dengan berbagai program strategis tersebut, Kemenperin akan mendorong penumbuhan wirausaha baru sebanyak 5.000 unit dan pengembangan 1.200 sentra IKM pada 2017. Kemudian pada 2019, ditargetkan akan mencapai 20.000 wirausaha baru.

Tak hanya itu, IKM  juga terus meningkatkan nilai tambah di dalam negeri yang cukup signifikan setiap tahunnya. Hal tersebut, terlihat dari capaian pada 2016 sebesar Rp520 triliun atau meningkat 18,3 persen dibandingkan pada 2015.  Nilai tambah IKM pada 2014 tahun sekitar Rp373 triliun menjadi Rp439 triliun pada 2015 atau naik 17,6 persen.