Selasa, 27 Agustus 2013

Perusahaan riset industri: SAS tetap No. 1 sebagai penyedia advanced analytics, pangsa pasar terus meningkat


Perusahaan tetap melanjutkan investasi pada teknologi SAS® untuk meningkatkan wawasan, keunggulan kompetitif dan pelayanan pelanggan
  
JAKARTA  (27 Agustus 2013)  – Menurut hasil laporan IDC berjudul Worldwide Business Analytics Software 2013-2017 Forecast and 2012 Vendor Shares, SAS kembali memimpin pangsa pasar advanced analytics. SAS selalu memimpin pasar sejak 1997 di mana IDC mulai menilai tentang advanced analytics. 
Riset IDC menunjukkan pemimpin analytics SAS memimpin pangsa pasar advanced analytics global sebesar 36,2 persen pada 2012, naik hampir satu persen poin dari tahun lalu dan dua kali lipat pangsa pasar terdekat dari kompetitor. Bahkan, jika pangsa pasar seluruh vendor di jumlahkan secara total hanya sebesar 24,9 persen.

Menurut IDC, pangsa pasar advanced analytics SAS di 2012 meningkat menjadi 36,2 dari 35,3 persen di 2011 dan 34,9 persen di 2010, melewati pertumbuhan keseluruhan pasar advanced analytics

Selain itu, dari seluruh penyedia business analytics, IDC memposisikan SAS sebagai top five. SAS juga termasuk pesaing top five dalam berbagai sub-kategori, meliputi: query dan reporting, content analytics, generasi data warehouse, supply chain, operasi layanan, dan aplikasi analytics CRM serta manajemen kinerja finansial dan strategi. 

Jim Davis, Senior Vice President dan Chief Marketing Officer SAS mengatakan jika nilai dari hasil riset pasar tersebut merefleksikan SAS sebagai penyedia advanced analytics papan atas memperoleh kepercayaan dari penggunanya karena gelar Analytics SAS selama 37 tahun dapat memberikan pelayanan untuk peningkatan kinerja organisasi. 

"Investasi dan inovasi SAS sejak 1976 didirikan telah menghasilkan portfolio analytics yang sangat kaya bagi banyak organisasi dalam berbagai ukuran dan jenis manfaat. Apakah itu perusahaan penyewaan untuk liburan menengah yang sedang mengoptimalkan kontrol pembiayaan dan meningkatkan kepuasan pelanggannya, atau perusahaan multinasional menganalisa risiko atau kampanye marketing, Analytics SAS memberikan return on investment yang solid. Laporan IDC tentang pangsa vendor memvalidasikan hal ini," kata Davis.

 

ANALYTICS MELAMPAUI PENGOLAH ANGKA
Twiddy & Company, perusahaan penyewaan untuk liburan di North Carolina, menggunakan SAS Analytics untuk memberikan pengalaman liburan istimewa atas nama pemilik untuk memastikan tamu yang menyewa akan kembali berkunjung. 

"Sebelumnya kami mengambil banyak data biaya menggunakan Excel, lalu kami memutuskan seharusnya ada cara yang lebih baik untuk mengotomatiskan analisa biaya dan mengurangi penarikan data secara manual. Kami menjadi lebih efisien dengan cepat dan lebih efektif dengan sumber daya terbaik kami: staf,” kata Clark Twiddy, Operations Manager Twiddy & Company. "Dengan Analytics SAS, sekarang kami dapat menelusuri seluruh pengeluaran secara dinamis dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun. Dulu ini dilakukan berhari-hari hingga berminggu-minggu, tetapi sekarang dapat dilakukan dalam beberapa detik. Kami menggunakan waktu esktra untuk mengembangkan wawasan pasar yang mengarahkan kita untuk menempatkan posisi data scientist full-time dan membedakan pendekatan segmen pasar."

Analytics SAS terus memberikan manfaat lain bagi Twiddy. Perusahaan mengatur perawatan untuk pemilik rumah, yang biasanya mereka ingin tahu tentang biaya jasa dengan cepat. Analytics SAS dapat membuat staf Twiddy untuk dengan cepat menunjukkan berapa biaya spesifik dibandingkan dengan biaya rata-rata industri di pasar. Melalui Analytics SAS, perusahaan juga dapat memprediksi dan mengefisienkan manajemen layanan rutin, seperti membersihkan bak mandi dan kolam renang sebelum tamu tiba. Yang terpenting, beberapa wawasan yang terbaik diperoleh dari Analytics SAS termasuk tarif sewa dan analisis margin. 

"Yang kita lihat saat ini banyak perusahaan yang lebih besar mulai memasuki pasar jasa liburan ini, kami percaya jika Teknologi perusahaan yang lebih besar mengalahkan perusahaan kecil bukanlah hal yang menjadi pembicaraan,” kata Twiddy. "Saat ini yang terjadi adalah perusahaan yang tangkaslah yang memenangkan persaingan dari perusahaan yang lambat, tanpa memperhatikan ukuran, dan Analytics SAS membantu kita memperoleh informasi cerdas dengan lebih cepat."

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang Analytics SAS silahkan membaca paper singkat tentang bagaimana mengatur analytics untuk inovasi.

Tentang SAS
SAS merupakan pemimpin software dan layanan business analytics, dan vendor independen terbesar dalam pasar Business Intelligence. Melalui solusi inovatif, SAS membantu pelanggan di lebih dari 60.000 tempat untuk meningkatkan performa kinerja perusahaan dan membantu proses pembuatan keputusan menjadi lebih cepat dan tepat. Sejak 1976 SAS telah memberikan kepada pelanggan di seluruh dunia kemampuan THE POWER TO KNOW®.


BUMN MARKETING DAY 2013

Telkom The best BUMN on Marketing 2013
Muhammad Awaluddin dan A Toni Soetirto The Best Chief Marketing Officer 2013

Jakarta 27 Agustus 2013, .Untuk Kedua kalinya Majalah BUMN Track menyelenggarakan BUMN Marketing Day. Sebagaimana pelaksanaan tahun sebelumnya, BUMN marketing Day 2013 didukung oleh MarkPlus Inc dan BUMN Marketeers Club. Tema yang diusuung kali ini adalah Marketing For Innovation Reality Check for BUMN

Awarding dalam BUMN Marketing Award 2013 merupakan apresiasi yang akuntabel dan kredibel bagi BUMN dan Marketeernya yang telah mengembangkan marketing dan inovasi sebagai faktor dominan dalam proses transformasi.

BUMN Marketing Award 2013 diikuti 44 perusahaan. Melalui seleksi berkas dan kuesioner, terpilih 20 BUMN untuk mempresentasikan konsep, strategi, dan kiat dalam marketing yang terbagi dalam kategori Strategic dan Tactical di hadapan Dewan Juri.

Dari 20 BUMN yang di undang untuk presentasi, dipilih tiga besar sebagai Top 3 Winner. Untuk pemilihan The Best Chief Marketing Officer, diundang Direktur Marketing atau Pejabat yang terkait dengan aktifitas marketing dari enam BUMN terbaik dalam presentasi.

Peringkat 1 yang menyandang status The Best BUMN on Marketing 2013 adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan peringkat 2nya PT BNI (Persero) Tbk serta 3nya adalah PT BRI (Persero)Tbk.

Adapun untuk The Best Chief Marketing Officer 2013, terpilih Muhammad Awaluddin dari PT Telkomunikasi Indonesia (Persero) Tbk untuk kategori Strategic dan A Toni Soetirto dari PT BRI (Persero) Tbk untuk kategori Tactikal.

Penghargaan Special Mention Marketing 3.0 tahun ini diraih oleh PT Jamsostek (Persero), dan Special Mention New Wave Marketing diraih PT BNI (Persero) Tbk.

BUMN Marketing Award 2013 juga memberikan penghargaan Special Corporate Marketing Recognition Award kepada PT Pertamina (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atas pencapaian mereka di kancah global

Rabu, 21 Agustus 2013

Q2 2013, ASUS Produsen Notebook Terbesar di Indonesia dengan market share 35%


Selain di Indonesia, ASUS juga menjadi produsen notebook terbesar di Asia Tenggara



Jakarta, 21 Agustus 2013 – ASUS, pemimpin dunia di era digital merilis hasil kinerja di kuartal kedua tahun 2013, khususnya kinerja penjualan notebook di pasar Indonesia. Dalam laporan yang juga selaras dengan data yang dikumpulkan lembaga riset terkemuka, Gartner, ASUS kini mengambil alih posisi pertama sebagai produsen notebook terbesar di Indonesia.

Dalam laporan terbarunya, Gartner menyebutkan, dalam kurun waktu tiga bulan pertama, ASUS berhasil memasarkan 284,813 unit notebook di Indonesia, atau dengan pangsa pasar sebesar 30,8 persen. IDC, lembaga riset terkemuka lainnya melaporkan, pada kuartal yang sama, ASUS mencatat penjualan sebesar 261.520 unit dan meraih pangsa pasar sebesar 26,78 persen.

Pada kuartal kedua 2013, Gartner mencatat bahwa ASUS berhasil meningkatkan penjualannya menjadi 293.693 unit notebook. Angka ini membuat ASUS menjadi produsen notebook terbesar di Indonesia dengan penguasaan pasar hingga 35,1 persen. Secara total, pada paruh pertama tahun 2013 ini ASUS berhasil memasarkan 578.506 unit notebook di Indonesia.

Tak Terpengaruh Perlambatan Pasar
Yang menarik, peningkatan penjualan ini dicapai meski terjadi penurunan penjualan notebook di seluruh Indonesia dibanding kuartal sebelumnya. Sebagai gambaran, pada kuartal pertama 2013, penjualan notebook di seluruh Indonesia mencapai 923.304 unit, adapun pada kuartal kedua 2013, penjualannya mencapai angka 837.864 unit.

Turunnya angka total penjualan notebook tersebut dipicu oleh melemahnya penjualan sejumlah produsen notebook utama di Indonesia. Sebagai contoh, menurut data Gartner, produsen notebook yang kini menempati posisi ke dua dan ke tiga di Indonesia mengalami penurunan penjualan sebesar 35,47 persen dan 12,27 persen dibanding kuartal pertama 2013.

"Kami menyambut gembira atas pencapaian yang berhasil kami dapat di pasar notebook Indonesia. Apalagi pencapaian positif ini hadir di tengah-tengah kelesuan dan penurunan penjualan yang terjadi di industri," kata kata Juliana Cen, Manager of Product Management and Marketing, ASUS Indonesia.

Namun, Juliana menyebutkan, berkat kepercayaan yang terus-menerus diberikan oleh pengguna dan kalangan industri di tanah air, untuk pertama kalinya ASUS berhasil meraih posisi pertama sebagai produsen notebook terbesar. "Ini merupakan prestasi yang penting bagi ASUS Indonesia dan kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada seluruh pihak yang terlibat," ucapnya.

Tren meningkatnya penjualan notebook ASUS sudah terlihat sejak beberapa tahun sebelumnya. Dari data yang diungkapkan IDC, pada paruh pertama 2011, ASUS hanya berhasil mencatatkan penjualan sebesar 246 ribu unit. Pada tahun tersebut, ASUS berhasil meraih posisi kedua terbesar. Angka ini meningkat menjadi 425 ribu unit pada paruh pertama 2012 dan membuat posisi ASUS semakin kuat di posisi kedua di pasar notebook Indonesia.

Terbesar di Asia Tenggara dan Asia Pasifik
Sejalan dengan laporan Gartner, dari data yang dirilis oleh IDC untuk kuartal kedua 2013, ASUS juga berhasil mengambil alih posisi pertama sebagai produsen notebook terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

IDC menyebutkan, pada Q2 2013 ini, ASUS berhasil memasarkan 291.236 unit notebook di Indonesia, dan total sebanyak 523.968 unit di Asia Tenggara. Angka ini melampaui produsen terbesar kedua yang memasarkan sebanyak 181.510 unit notebook di Indonesia, dan 511.057 unit di seluruh kawasan Asia Tenggara.

Di kawasan Asia Pasifik (di luar Jepang dan China), ASUS juga mencatatkan diri sebagai produsen notebook terbesar untuk pasar konsumer. Angka penjualan kuartal pertama 2013 yang mencapai 674 ribu unit meningkat pada kuartal kedua menjadi 745 ribu unit. Secara total, kini ASUS menguasai 18,23 persen di pasar tersebut. Naik dari angka 15,59 persen di kuartal sebelumnya.

Sama seperti di Indonesia, peningkatan penjualan tersebut juga terjadi di saat yang bersamaan dengan terjadinya market slowdown dan penurunan penjualan notebook dari produsen-produsen lain di Asia Pasifik. Menurut catatan Gartner, pada kuartal pertama 2013, total penjualan notebook mencapai 4,322 juta unit dan menjadi 4,086 juta unit di kuartal kedua 2013.

###
Tentang ASUS
ASUS adalah Top 3 produsen notebook konsumen dunia dan penghasil motherboard terbaik di dunia, dibuktikan dengan jumlah penjualan terbanyak dan jumlah penghargaan terbanyak. ASUS mendesain dan memproduksi segala jenis produk IT untuk memenuhi segala kebutuhan sehari-hari, mulai dari notebook, tablet, PC desktop, server, perangkat jaringan, dan smartphone.

Dimotivasi oleh inovasi dan berkomitmen pada kualitas, ASUS berhasil memenangkan 4,168 penghargaan di 2012, dan dihargai di industri PC dengan produk Eee PC yang revolusioner. Dengan karyawan hingga 12.000 orang ditambah 3.000 insinyur di dalam tim R&D kelas dunia, ASUS adalah perusahaan kelas dunia yang memiliki keuntungan sekitar US$13 miliar di tahun 2012.

Berdasarkan data IDC Q1 2013, ASUS Top 3 Brand Notebook Konsumer Sedunia, juga telah menempati posisi Top 2 Brand Tablet Android Sedunia, dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang sangat pesat.  Adapun di pasar notebook konsumer global, ASUS menempati posisi TOP 3 Brand ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat dalam penjualan notebook ASUS di berbagai wilayah seperti:

1. Sebagai TOP 1 Brand Notebook konsumer Terkemuka di Eropa Timur dan Tengah
2. Sebagai TOP 2 Brand Notebook konsumer Terkemuka di Asia Tenggara dan China
3. Sebagai TOP 3 Brand Notebook konsumer Terkemuka di Eropa Barat

ASUS juga dinobatkan sebagai Indonesia Brand Champion 2012 oleh Markplus Insight dan Marketeers untuk kategori Most Widely Used of Netbook Brand dan juga Most Widely Used of Notebook Brand.

* Di kawasan Asia Pasifik (di luar Jepang dan China)

Kontak ASUS Indonesia  

Selasa, 20 Agustus 2013

Prudential dan Universitas Indonesia Menandai Kemitraan dengan Membuka Program Peminatan Aktuaria

 
Prudential memperkuat komitmen untuk mendukung pengembangan literasi keuangan dengan fokus dan pendanaan khusus
 
Jakarta, 20 Agustus 2013 – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) melalui program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, (MM-FE), hari ini melaksanakan pembukaan kembali peminatan Aktuaria MM-FE di area kelas-kelas Aktuaria yang telah direnovasi di gedung MM-FE Universitas Indonesia.
 
Kemitraan strategis dengan  UI ini adalah bagian dari kampanye tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Prudential Indonesia “A Million Hearts for A Million Dreams”. Melalui kerja sama erat dengan UI, Prudential Indonesia tidak hanya merenovasi area Aktuaria di gedung MM-FE, namun lebih penting lagi terus mendukung pengembangan kurikulum Aktuaria, pengembangan kapasitas (capacity building) dengan level internasional melalui pelaksanaan ragam pelatihan dan pemberian beasiswa bagi siswa serta dosen, serta mempromosikan peminatan Aktuaria dan potensi karir aktuaris kepada masyarakat.
 
Kemitraan ini didasari kebutuhan yang terus bertumbuh untuk aktuaris di industri asuransi Indonesia. Baik Prudential Indonesia maupun UI melalui MM-FE memiliki misi yang sejalan untuk mendukung peningkatan kesadaran akan bidang studi Aktuaria dan potensi karir aktuaris, melalui kerja sama dengan mitra yang terpercaya dan berdedikasi dalam menghasilkan aktuaris handal.
 
William Kuan, Presiden Direktur Prudential Indonesia menyatakan, “Aktuaris memainkan peran penting dalam memastikan kesehatan dan solvabilitas bisnis asuransi melalui pengembangan produk serta analisa keuangan. Saat ini, tantangan dalam industri adalah kurangnya jumlah aktuaris dalam memastikan kesehatan dan solvabilitas industri. Sejauh ini, dari perkiraan kebutuhan 600 ahli aktuaria untuk beberapa tahun mendatang, Indonesia baru memiliki sekitar 150 aktuaris. Prudential memandang penting untuk bermitra dengan sektor pendidikan untuk menumbuhkan jumlah tenaga aktuaria yang memiliki dasar teori dan ilmu terapan yang kuat.” William melanjutkan, “Setelah penandatanganan persetujuan di antara Prudential dan UI pada bulan Januari lalu, Prudential bersyukur dapat membuka peminatan Aktuaria dengan UI hari ini”.
 
Dalam kemitraannya dengan Universitas Indonesia, Prudential Indonesia memberikan dukungan dalam pengembangan pelatihan bagi tenaga pengajar, di mana tiap tahunnya dua pengajar akan dikirim untuk mengikuti pelatihan aktuaria tingkat internasional, dan sebaliknya Prudential Indonesia juga akan mendatangkan pengajar internasional untuk memfasilitasi workshop aktuaria di kampus MM-FE. Prudential Indonesia juga berkomitmen untuk memberikan beasiswa tiap tahunnya sampai dengan tahun 2015 untuk siswa dalam mengikuti peminatan Aktuaria MM-FE Universitas Indonesia.
 
Jossy P. Moeis Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, menyatakan, “Kami gembira dapat bermitra dengan Prudential Indonesia untuk membuka kembali peminatan Aktuaria MM-FE di Universitas Indonesia, karena kami melihat para lulusan aktuaria akan dapat berkontribusi nyata dalam pertumbuhan industri jasa keuangan utamanya asuransi, dan Indonesia akan mendapatkan manfaat nyata dari bertambahnya jumlah tenaga ahli aktuaria. Aktuaris yang memiliki kemampuan manajerial dan bisnis menjadi nilai tambah dari lulusan MM-FE.” Jossy melanjutkan, “Kami menghargai dukungan Prudential dalam pengembangan kurikulum, membangun kapasitas baik untuk siswa dan dosen kami, mempromosikan program studi, mendukung pengembangan infrastruktur gedung MM-FE di Universitas Indonesia, serta mempromosikan program peminatan aktuaria kami kepada masyarakat. Kami harap kemitraan ini akan memperkuat kesadaran masyarakat akan potensi karir tenaga ahli aktuaria, serta peran dan rekam kerja Universitas Indonesia sebagai knowledge centre terdepan.”
 
Kegiatan belajar-mengajar di area aktuaria MM-FE yang baru direnovasi akan dimulai pada bulan September 2013 dengan 20 mahasiswa yang telah terdaftar dan siap mengikuti pembelajaran untuk menjadi aktuaris profesional dalam program peminatan selama 2 tahun. Mahasiswa baru ini adalah mereka yang sudah terpilih dari saringan masuk yang sangat ketat dan datang dari berbagai latar belakang pendidikan, seperti kesehatan masyarakat, ekonomi, teknik, dan lainnya, baik dari Univeristas Indonesia sendiri maupun universitas negeri dan swasta ternama lainnya di Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena kurikulum dibangun berdasarkan kebutuhan keterampilan aktuarial dan kemampuan bisnis manajemen.
 
Mahasiswa yang telah lulus dari peminatan aktuaria MM-FE, mendapatkan kesempatan untuk mengambil modul-modul yang telah disiapkan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), di mana setelah lulus, mereka menjadi aktuaris resmi yang diakui dan bersertifikasi serta mendapatkan kesempatan untuk bekerja antara lain dalam posisi bergengsi sebagai Appointed Actuary di perusahaan asuransi, sebuah posisi yang diakui dan diatur oleh regulator industri.
 
Komitmen Prudential Indonesia Terhadap Literasi Keuangan
Kemitraan dengan UI merupakan sebuah langkah awal bagi Prudential untuk menunjukan komitmennya terhadap literasi keuangan di Indonesia, Prudential percaya bahwa literasi keuangan dapat mendorong pertumbuhan industri asuransi, dan menjadi fondasi penting dalam merealisasikan bangsa yang lebih mandiri secara finansial.
 
Dalam kegiatan peresmian peminatan Aktuaria di MM-FE Universitas Indonesia, Barry Stowe, Chief Executive, Prudential Corporation Asia, bersama William Kuan, Presiden Direktur Prudential Indonesia, mengumumkan bahwa dalam 3 sampai 5 tahun ke depan Prudential berkomitmen untuk mendedikasikan dana khusus mencapai US$ 10 juta untuk inisiatif literasi keuangan, yang bertujuan untuk secara signifikan mengembangkan edukasi literasi keuangan dan program-program terkait dalam mendorong kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, sejalan dengan komitmen Prudential di Asia untuk melaksanakan program tanggung jawab sosial melalui Prudence Foundation, Prudential juga mengumumkan pendirian “Yayasan Prudence” di Indonesia. 
 
Saat ini Indonesia berada di tengah transformasi perekonomian, di mana antara lain Indonesia mengalami kemajuan dalam hal menciptakan masyarakat yang mandiri secara finansial. Namun demikian, dari jumlah populasi sebanyak 240 juta orang, saat ini Indonesia masih memiliki 77 juta orang yang tidak memiliki tabungan maupun perlindungan secara finansial, hanya 44 juta yang memiliki akses ke perbankan dan hanya 4.5% dari total populasi memiliki polis asuransi jiwa individual (sumber: BPS, AAJI, Bank Dunia 2012) 
 
Barry berkomentar, “Inti dari industri asuransi adalah memberikan perlindungan dan membantu menyediakan masa depan keuangan yang sehat, stabil, dan aman bagi masyarakat. Untuk mencapai ini, kesadaran akan dasar-dasar perencanaan dan perlindungan keuangan yang baik mutlak diperlukan. Itulah literasi keuangan dan itulah mengapa meningkatkannya merupakan prioritas penting bagi Prudential di manapun kami beroperasi. Dengan menyediakan dana yang dikhususkan untuk literasi keuangan, kami dapat mempertegas komitmen kami dalam membantu melindungi dan memberikan edukasi bagi masyarakat Indonesia melalui berbagai inisiatif, dalam rangka perencanaan keuangan jangka panjang yang lebih baik.”
 
Dana khusus literasi keuangan ini merupakan suatu inisiatif yang dirancang untuk melindungi dan memberikan proteksi bagi masyarakat Indonesia dengan mempromosikan literasi keuangan, pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dan mendukung upaya pengurangan tingkat kemiskinan. Dalam tiga sampai lima tahun ke depan, Prudential akan bekerja sama dengan beragam mitra baik pemerintah maupun swasta dalam menjalankan program edukasi konsumen untuk memperbaiki tingkat literasi keuangan serta memperkuat infrastruktur industri asuransi di Indonesia. Beberapa elemen penting dalam inisiatif tersebut adalah:
·Edukasi publik melalui kampanye pelayanan publik untuk membantu masyarakat Indonesia    mencapai masa depan yang lebih baik
·Riset mendalam terkait literasi keuangan, untuk medapatkan perspektif yang lebih besar dari publik dan merekomendasikan ragam solusi
·Pembangunan kapasitas (capacity building) melalui program beasiswa dan program “train the trainer” literasi keuangan, untuk mempersiapkan calon pemimpin di industri jasa keuangan di masa depan
·Pengembangan infrastruktur dan Penghargaan
 
“Misi pemerintah dan regulator dalam mengembangkan literasi keuangan dan mempromosikan inklusi finansial juga merupakan sebuah prioritas bagi Prudential. Kami percaya bangsa yang kuat dengan tingkat literasi keuangan yang baik merupakan hal mutlak bagi Indonesia untuk memungkinkan seluruh masyarakat berpartisipasi dalam peluang pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. Dan sangat penting bagi Prudential untuk membantu memastikan bahwa semakin banyak masyarakat memiliki akses terhadap manfaat perencanaan keuangan dan proteksi asuransi yang baik. Karena itu, kami berharap program edukasi konsumen kami ini dapat mencapai lebih dari 1.000.000 orang dalam 5 tahun ke depan, ” tutup William.
- Selesai -
 
Tentang Prudential Indonesia
Didirikan pada 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia dan merupakan bagian dari Prudential plc, grup jasa keuangan yang berbasis di Inggris. Dengan memanfaatkan pengalaman Grup Prudential selama 165 tahun di industri asuransi jiwa, Prudential Indonesia berkomitmen untuk menyediakan solusi investasi terbaik, tabungan, dan solusi proteksi asuransi yang paling baik kepada nasabah di tanah air.
 
Sejak peluncuran produk asuransi yang terkait produk investasi pertamanya di tahun 1999, Prudential Indonesia telah menjadi pemimpin pasar untuk kategori produk inovatif ini.
 
Sampai 31 Maret 2013, Prudential Indonesia memiliki kantor pusat di Jakarta dan kantor pemasaran di Medan, Surabaya, Bandung, Denpasar, Batam dan Semarang dengan 310 kantor keagenan (termasuk di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, Batam, dan Bali) di seluruh nusantara. Per 31 Maret 2013, Prudential Indonesia melayani lebih dari 1,8 juta nasabah.
 
Tentang Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (MM-FE UI) merupakan salah satu sekolah bisnis terbaik di Indonesia. Berlokasi di kampus FE-UI di Salemba, program MM-FE UI dirancang bagi calon pemimpin, profesional dan manajer. Dengan memegang teguh perspektif bisnis global, integritas dengan perspektif, visi, determinasi dan tanggung jawab sosial, misi MM-FE UI adalah untuk menyediakan suatu lingkungan yang mengembangkan tanggung jawab sosial dan menghasilkan pemimpin yang kompetitif secara global.
 
MM-FE UI memilki kurikulum yang unik dan terkini, menawarkan fleksibilitas bagi mahasiswa dan juga fokus d i lima area yang berbeda: Finansial, Operasional, Pemasaran, Sumber Daya Manusia dan Manajemen Umum. MM-FE UI juga menawarkan peminatan yang spesifik di bidang finansial, seperti: Manajemen dan Risiko, Pasar Modal, Ilmu Syariah, dan Aktuaria. MM-FE UI mempunyai komitmen untuk menghasilkan mahasiswa yang akan berpengaruh bagi komunitasnya. Dalam hal ini komitmen kami tercermin melalui usaha kami dalam pengembangan infrastruktur, pengembangan kurikulum, teknologi dan fasilitas pendukung lainnya.
 

Minggu, 18 Agustus 2013

Perluas Pengguna Kartu Debit, BNI Gaet WNI di Luar Negeri

Jakarta, 18 Agustus 2013, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperluas pengguna kartu debit yang sekaligus berfungsi sebagai kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dengan berencana menerbitkan kartu co brand baru bersama Jaringan Diaspora Indonesia. Kartu co brand BNI-Diaspora Indonesia ini berfungsi juga sebagai kartu tanda keanggotaan Jaringan Diaspora Indonesia.

Kerja sama penerbitan kartu co brand BNI-Jaringan Diaspora Indonesia ini di tandai dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama tentang penerbitan kartu keanggotaan Jaringan Diaspora Indonesia hari Minggu pada acara 2ND Congress of Indonesian Diaspora "Pulang Kampung" yang berlangsung dari 18-20 Agustus 2013 di Jakarta Convention Center, Jakarta.  Perjanjian ini ditandatangani oleh Pemimpin Divisi International BNI Abdullah Firman Wibowo dan President Indonesian Diaspora Network-United State of Amerika inc Muhamad Al Arif.  Kartu ini dapat digunakan untuk transakasi global dengan memanfaatkan jaringan MasterCard International.

Abdullah Firman Wibowo menjelaskan, langkah ini merupakan salah satu realisasi visi bisnis international BNI, yaitu Bridging indonesia and the Word yang direalisasikan secara bertahap pada beberapa aspek diantaranya adalah sinergi yang optimal antara unit bisnis dalam negeri dan kantor cabang luar negeri. Pada kantor cabang luar negeri realisasi peran ini telah mempengaruhi secara signifikan pada portfolio asset pinjaman dan surat berharga yang telah bergeser secara signifikan pada Indonesia Related Asset.

"Komunitas Diaspora Indonesia di luar negeri yang berjumlah jutaan orang dengan kondisi perekonomian yang rata-rata sudah mapan merupakan kelompok masyarakat yang tepat bagi BNI untuk mewujudkan program peningkatan aset yang berkorelasi dengan orang dan bisnis Indonesia di dunia international", ujar Firman.

Bagi BNI, penambahan kartu debit dan ATM ini akan menambah sumber dana murah yang dapat dihimpun. Per akhir semester 1 Th 2013, dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikelola BNI sebesar Rp 263,82 trilliun,  67% diantaranya merupakan dana murah.

BNI mencatat pertumbuhan pemakaian Kartu Debit dalam semester 1 Th 2013 sebesar 39.3% menjadi Rp 2,913 trilliun dari tahun sebelumnya Rp 2,090 trilliun, begitu juga dengan jumlah transaksinya tumbuh 30% menjadi 4,92 juta transaksi dari semester 1 Th 2012 sebanyak 3,78 juta transaksi.