Jumat, 23 Desember 2016

Kunci Memenangkan Kompetisi Global Adalah SDM Kompetitif

Karawang – Di tengah dinamika global yang semakin kompetitif, keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) kompeten menjadi kebutuhan yang penting untuk segera terpenuhi. Keberadaan SDM kompeten tersebut diyakini akan mampu menunjang produktivitas nasional, yang pada gilirannya turut meningkatkan daya saing bangsa terhadap negara-negara lain. Hal ini ditekankan oleh Presiden RI Joko Widodo saat meresmikan ‘Program Pemagangan Terpadu’hasil kerja sama Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di KICC Karawang, Jumat (23/12/2016).
“Persaingan global yang semakin sengit sekarang ini, kemampuan SDM, Sumber Daya Manusia, harus terus kita tingkatkan. Karena disinalah kunci dalam memenangkan kompetisi itu,” kata Presiden dalam sambutannya.
Presiden menyebut, secara kuantitas Indonesia memiliki keunggulan SDM dibandingkan dengan negara lainnya. Hal ini dengan mendasarkan bahwa 60 persen masyarakat Indonesia ada pada usia produktif. Hanya saja, dari segi kualitas Indonesia masih harus berbenah, karena melihat angkatan kerja Indonesia masih didominasi oleh pendidikan menengah ke bawah.
Oleh karenanya, upaya untuk mewujudkan SDM Indonesia yang kompeten tersebut harus dilakukan bersama-sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Agar upaya peningkatan kompetensi tersebut dapat tercapai lebih cepat dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
“Kondisi yang ada 50 persen adalah lulusan SD. 20 persen lulusan SMP. Dan 17 persen lulusan SMA/SMK. Ini lah yang harus kita tingkatkan kualitas skill, kualitas SDM kita, sehingga bonus demografi kita itu tiak sia-sia,” imbuh Presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo berharap agar Program Pemagangan Tersebut benar-benar bisa mewujudkan pemagangan yang terpadu, terstruktur, dan sinergis dengan kebutuhan dunia industri. Peserta pemagangan harus mendapatkan sertifikasi kompetensi, sehingga kelak dapat langsung bekerja di perusahaan tempat peserta pemagangan, di perusahaan lain yang dinginkan, maupun berinisiatif untuk berwirausaha.
“Saya harapkan magang ini bisa 6 bulan, bisa 1 tahun. Para tenaga kerja harus mendapatkan sertifikasi. Sertifikat kompetensi. Sehingga bisa dipakai untuk bisa bekerja, bisa melamar dimanapun, perusahaan manapun,” lanjut Presiden.
Ke depan, program pemagangan terpadu yang diresmikan di Karawang tersebut akan dikembangkan ke daerah-daerah lainnya. Sehingga, pendidikan dan pelatihan vokasi di daerah dapat seinergis dengan industri di daerah setempat.
“Sekali lagi saya sangat menghargai apa yang sudah dikerjakan hari ini oleh Kementerian Ketenagakerjaan, bersama Kadin dan seluruh asosiasi APINDO. Ini tidak hanya di jawa barat, saya sudah minta ke kepala Kadin, dan APINDO untuk di semua daerah,” papar Presiden.

Kamis, 22 Desember 2016

Angkasa Pura II dan Telkomsel Sediakan Layanan GraPARI di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta


Pada hari ini Kamis 22 Desember 2016 PT Angkasa Pura II (Persero) bersama dengan Telkomsel menghadirkan sekaligus meresmikan layanan baru yaitu GraPARI di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pengguna jasa bandara sekaligus bagi pelanggan Telkomsel dalam menikmati layanan yang dapat diakses secara mandiri (self-service).
Peresmian GraPARI baru yang berlokasi di area kedatangan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dan Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid yang juga dihadiri oleh stakeholder masing-masing perusahaan. 
Hadirnya layanan baru ini di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan komitmen korporasi untuk senantiasa secara berkelanjutan meningkatkan pelayanan di bandara dan dalam rangka mewujudkan penyediaan fasilitas serta pelayanan bandara yang memiliki sentuhan teknologi digital yang ramah bagi pengguna jasa.

Rabu, 21 Desember 2016

Dorong Energi Baru Terbarukan agar Kompetitif, Menteri Jonan: Pemerintah Siapkan Dukungan

Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi fokus Pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Energi Nomor 30 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional. “Bapak Presiden selalu menginginkan efisiensi dalam harga energi untuk rakyat. Pemerintah akan terus mencari upaya terobosan untuk penyediaan dan pemanfaatan EBT yang efisien. Daya beli masyarakat terhadap listrik harus terjangkau. Itu yang paling penting,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan di Jakarta, Rabu (21/12).
Selama ini, produksi EBT di Indonesia masih dalam skala kecil hingga menengah yang berujung pada belum kompetitifnya EBT. Untuk memperbaiki kondisi tersebut maka perlu peningkatan efisiensi dalam proses produksi EBT. “Semua EBT yang dikembangkan di Indonesia harus kompetitif dengan sumber energi yang tradisional (minyak, gas dan batubara),” tegas Menteri Jonan.
EBT akan kompetitif apabila diproduksi menggunakan teknologi yang tepat dan sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing (kondisi geografi, infrastruktur dan pasar). “Indonesia adalah negara kepulauan, maka kita harus memanfaatkan potensi energi yang ada di masing-masing daerah. Kita kepulauan, tidak ada national grid seperti di Amerika Serikat,” tutur Menteri ESDM. Dari sisi regulasi, peraturan yang selama ini belum dapat dijalankan dengan baik, perlu dikaji kembali.
“Kami sudah  membentuk Tim Gabungan beranggotakan wakil dari PLN, Pertamina, Direktorat Jenderal EBTKE, DJK, dan Tenaga Ahli KESDM untuk menyusun rekomendasi kebijakan harga yang mendorong pemanfaatan EBT listrik on grid,” lanjut Menteri Jonan.   
Sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), porsi bauran energi pada tahun 2025 untuk EBT ditargetkan sebesar 23 persen dan meningkatkan 45 GW pembangkit listrik berbasis EBT pada tahun 2025. Pilar utama untuk mewujudkan target tersebut adalah melalui penganekaragaman (diversifikasi) energi dan konservasi energi. “Saya menghimbau kepada pengembang EBT agar fokusnya bukan menumpang kepada semangat Pemerintah mengembangkan EBT sebesar 23% di 2025. Saya tidak bangga jika harga energi terpenuhi dengan harga berapa pun juga,” tegas Menteri Jonan.
Upaya peningkatan kapasitas pembangkit EBT terus dilakukan sepanjang tahun 2016 yang mencapai 15% dari keseluruhan kapasitas terpasang, atau sebesar 8,7 GW dari total 58 GW. Dalam 10 tahun ke depan, berdasarkan RUEN, Indonesia diproyeksikan membutuhkan kapasitas terpasang hingga 135 GW dengan 45 GW (33%) dari pembangkit EBT.
Di samping itu, penambahan kapasitas Pembangkit Listrik (PLT) EBT didapat pula dari beberapa jenis PLT, salah satunya PLT Panas Bumi (PLTP). Kapasitas terpasang PLTP hingga Desember 2016 adalah sebesar 1.643,5 MW, sementara pada tahun 2017 ditargetkan menjadi sebesar 1.858,5 MW. Pemerintah terus menarik minat swasta untuk berinvestasi di subsektor EBTKE.
Di samping PLTP, juga dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kapasitas total 282,55 MW di tahun 2016. Ditargetkan pada tahun 2017 total keduanya meningkat menjadi 291,71 MW.
Kapasitas terpasang PLT Bioenergi pada tahun 2015 adalah sebesar 1.767,1 MW dan meningkat sebesar 20,8 MW pada tahun 2016 dengan kapasitas total terpasang sebesar 1.787,9 MW. Kementerian ESDM menargetkan kapasitas total terpasang PLT Bioenergi pada tahun 2017 mencapai 2.093 MW atau bertambah 305,1 MW.
Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) pada tahun 2016 mencapai 3,3 juta KL, meningkat 152% dari tahun 2015 yang sebesar 0,91 juta kilo liter  (KL). Sedangkan pada tahun 2017 pemanfaatan BBN ditargetkan sebesar 4,6 juta KL.
Kondisi energi nasional saat ini, 94% berasal dari fosil yang semakin berkurang keberadaannya dan juga terbukti sebagai faktor penting terjadinya perubahan iklim. Kepedulian terhadap kebutuhan energi dan lingkungan itu pulalah yang mendorong pemerintah melakukan kebijakan Konservasi Energi dalam bentuk peningkatan efisiensi penggunaan energi baik di sisi penyediaan maupun di sisi kebutuhan, sektor industri, transportasi, rumah tangga dan komersial.
Oleh karena itu, investasi EBT akan terus menjadi prioritas, salah satunya dengan meningkatkan target investasi di 2017 menjadi USD 1,56 miliar. Dengan meningkatnya investasi, pemanfaatan EBT juga akan bertambah, yang berdampak baik dalam peningkatan kualitas udara bersih. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo pada saat mengikuti Conference of Parties (COP) ke-21 tahun 2015 di Paris dan hasil COP ke-22 di Maroko, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% (BAU) pada tahun 2030 dengan upaya sendiri dan dapat ditingkatkan menjadi 41% dengan bantuan internasional. Hingga akhir 2016, penurunan emisi CO2 telah berhasil dilakukan sebesar 39.3 Juta Ton. Target 2017, emisi CO2 akan diturunkan sebesar 45.1 Juta Ton.
“Pemerintah tetap berkomitmen terhadap penurunan emisi CO2 tetapi dengan harga yang terjangkau. Kita mengarah ke harga yang paling murah. Isunya adalah keterjangkauan. Sekali lagi kami sampaikan bahwa kami mendukung bauran energi, energi baru dan terbarukan at the least cost, agar semakin kompetitif,” pungkas Menteri ESDM.

Selasa, 20 Desember 2016

Industri Nasional Dipacu Mandiri, Berdaya Saing, dan Maju serta Berorientasi Industri Hijau

Kementerian Perindustrian terus memacu pembangunan industri nasional yang mandiri, berdaya saing, dan maju, serta berorientasi industri hijau sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian dan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035. Upaya ini dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai negara industri tangguh di dunia sekaligus untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur.

“UU Perindustran menyebutkan, peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) dan penerapan industri hijau merupakan ruang lingkup pemberdayaan industri, sedangkan pengembangan dan pemanfaatan teknologi serta inovasi industri sebagai ruang lingkup pembangunan sumber daya industri,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara Penganugerahan Penghargaan Bidang Industri tahun 2016 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (20/12).

Menperin menjelaskan, optimalisasi program P3DN sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2009 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah, yang mewajibkan pengadaan barang atau jasa oleh pemerintah harus mengutamakan produk dalam negeri.

“Inpres ini dilatarbelakangi adanya tekanan ekspor produk dalam negeri serta semakin banyaknya  produk-produk impor negara lain yang masuk dengan harga relatif terjangkau, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk dapat mengoptimalkan potensi pasar dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan industri nasional,” paparnya.

Airlangga juga mengungkapkan, belanja pemerintah untuk pembelian barang dan jasa cukup besar jumlahnya, sehingga menjadi pangsa pasar yang potensial bagi produk-produk dalam negeri dan akan sangat membantu pengembangan industri dalam negeri apabila pasar tersebut dapat dikuasai dengan baik. “Di tengah persaingan yang relatif terbuka terhadap produk-produk impor saat ini, sudah seharusnya kita makin mencintai dan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, yang akan berdampak pada peningkatan industri nasional,” tegasnya.

Secara bertahap dan pasti, menurut Airlangga, pengakuan industri hijau sudah merupakan salah satu faktor daya saing. “Saat ini, industri hijau sudah menjadi tuntutan pasar seiring tingginya kepedulian pasar terhadap kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan,” jelasnya.

Pada hakekatnya, industri hijau adalah upaya terus menerus untuk meningkatkan sistem produksi agar semakin efisien dan lebih ramah lingkungan dengan menerapkan praktik terbaik dalam hal manajemen pengusahaan maupun dalam pemilihan teknologi proses. Ini tentu mendukung komitmen pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca yang merupakan penyebab perubahan iklim.

Langkah tersebut, lanjut Airlangga, akan membutuhkan pengembangan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia industri yang perlu didukung dengan kegiatan penelitian dan pengembangan yang tepat dan andal. “Dengan demikian, pengembangan industri hijau mendorong industri bertransformasi menuju industri berbasis inovasi yang tangguh dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Airlangga juga menyampaikan, inovasi adalah hal utama dalam menghadapi era globalisasi saat ini. “Inovasi khususnya pada teknologi industri dilakukan untuk membantu aktivitas produksi menjadi lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing,” tuturnya. Pemerintah melalui Kemenperin memberikan Penghargaan Rintisan Teknologi Industri sebagai bentuk apresiasi tertinggi kepada perusahaan yang telah unggul menghasilkan perekayasaan dan invensi serta inovasi teknologi.

Berkaitan dengan teknologi industri, Airlangga mengingatkan, saat ini pelaku industri di seluruh dunia sedang bertransformasi untuk menyambut Revolusi Industri yang ke-4 atau dikenal dengan istilah Industri 4.0, yang menekankan pada platform Internet of Things untuk mencari langkah-langkah efisiensi dan optimalisasi proses produksi agar mencapai output yang maksimal.

“Kami tengah mengkaji beberapa industri untuk dikembangkan sebagai sektor pionir bagi penerapan Industri 4.0 di Indonesia, antara lain industri pupuk, baja, serta tekstil dan produk tekstil. Selain itu, tidak menutup kemungkinan diterapkan pada sektor industri lain,” pungkasnya.

Senin, 19 Desember 2016

Paradigma Baru Pengelolaan Migas, Menteri ESDM: Efisiensi dan Peningkatan Kontribusi menjadi Kunci

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menekankan bahwa masa depan bisnis di subsektor minyak dan gas bumi (migas) ditentukan oleh efisiensi biaya (cost game), karena harga jual produk migas di luar kendali operasi perusahaan migas. Semakin efisien kegiatan operasi migas, maka kontribusi bagi seluruh pemangku kepentingan akan meningkat. Hal ini menjadi prioritas Pemerintah. "Efisiensi dan peningkatan kontribusi menjadi kunci. Saat ini prioritasnya adalah meningkatkan efisiensi melalui pengelolaan yang lebih baik, sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat,” ujar Menteri Jonan pada Diskusi Akhir Tahun Migas di Jakarta, Senin (19/12).
Menteri ESDM menjelaskan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo, harus dilakukan terobosan dalam pengelolaan industri migas agar produksi migas meningkat dengan biaya yang lebih efisien.
"Bapak Presiden memberikan arahan agar lebih efisien. Pemerintah harus melakukan terobosan-terobosan, antara lain dengan penerapan skema gross split yang mendorong kontraktor migas bekerja dengan lebih efisien. Dengan skema gross split perhitungan menjadi lebih efisien," jelas Menteri Jonan.
Menteri ESDM juga menepis kekhawatiran bahwa skema gross split dianggap tidak berpihak kepada industri nasional. Menurutnya, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi prasyarat utama bagi kontraktor migas. "Kita akan atur untuk TKDN. Jika ingin efisien, pasti menggunakan produk nasional, karena impor lebih mahal. Pemerintah akan membuat sistem yang fair. Semakin banyak TKDN yang digunakan, semakin besar split bagi kontraktor," tegas Menteri ESDM.
Permen ESDM Nomor 35 Tahun 2016 tentang Pembangunan Kilang Minyak oleh Badan Usaha Swasta
Peningkatan minat investasi di hilir migas juga dilakukan dengan memberikan kesempatan pembangunan kilang oleh pihak swasta. Hal ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 146 tahun 2015. Regulasi tersebut telah diatur lebih rinci dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 35 tahun 2016. Pembangunan kilang oleh pihak swasta ini untuk menambah volume kapasitas produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional sebagai upaya mewujudkan ketahanan energi.
Permen ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan BBM Satu Harga
Presiden Joko Widodo mencanangkan program Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga dari Sabang, sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Guna mendukung program ini, Kementerian ESDM telah menyiapkan Permen ESDM No. 36 tahun 2016 tentang percepatan BBM satu harga yang mulai diterapkan pada tanggal 1 Januari 2017. Jenis BBM yang diatur dalam Permen ini adalah bensin (gasoline) minimum RON 88, minyak solar 48 (gas oil), minyak tanah (kerosene). “BBM satu harga sudah ada komitmen tidak akan berubah, karena ini untuk pemerataan pembangunan,” Jelas Menteri Jonan.
Permen ESDM Nomor 37 Tahun 2016 tentang Participating Interest (PI) 10%
Pemerintah mengatur dengan ketat agar PI 10% benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat. Untuk itu, Negara memfasilitasi BUMD yang ditunjuk Pemerintah Daerah untuk memiliki saham pada perusahaan swasta. Menteri Jonan menghimbau KKKS dapat memberikan pinjaman dana bagi Pemerintah Daerah untuk membeli saham, sedangkan pembayarannya diangsur dari keuntungan bagi hasil dengan cicilan 0%. “Supaya pemerataan penghasilan itu sampai kedaerah, tidak kembali ke Jakarta” pungkas Menteri Jonan.
Permen ESDM Nomor 39 Tahun 2016 tentang Sistem Monitoring Produksi Minyak Bumi
Sementara dari sisi tranparansi dan akuntabilitas hulu migas, Pemerintah telah mewajibkan kontraktor memasang sistem monitoring berbasis online real time pada fasilitas produksi kegiatan hulu migas (flow meter). “Sistem monitoring terhubung dengan sistem teknologi SKK Migas dan Ditjen Migas untuk pemantauan secara real time,” ungkap Menteri Jonan.
Permen ESDM Nomor 40 Tahun 2016 tentang Harga Gas Industri
Untuk meningkatkan daya saing industri, Kementerian ESDM telah menerbitkan regulasi untuk menurunkan harga gas pada industri tertentu, yaitu Permen Nomor 40 Tahun 2016 tentang Harga Gas Bumi Untuk Industri Tertentu. Tujuan dari Permen ini yaitu untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, menjaga daya beli konsumen domestik, dan memberikan nilai tambah dan hasil yang optimal bagi industri tertentu seperti industri pupuk, petrokimia, dan baja.
Menteri Jonan kembali menegaskan bahwa penataan sektor hulu dan hilir migas akan terus dilakukan agar pengelolaannya semakin fair, efisien dan akuntabel. "Kembali saya tegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus memberi manfaat yang maksimal bagi perekonomian negara," tutup Menteri Jonan.

Sabtu, 17 Desember 2016

HUT BRI Ke-121: UMKM Digitalvolution

Jakarta 17 Desember 2016,.- Menteri Badan Usaha Milik Negara RI, Rini Soemarno memberikan sambutan pada acara HUT BRI ke 121 yang bertema UMKM Digitalvolution.

Beritanya :
- Rini Soemarno apresiasi BRI konsisten tingkatkan Kapasitas UMKM
- Pameran dan Launching Buku Cerita Sukses UMKM di HUT BRI

Jumat, 16 Desember 2016

Perancis Dipertimbangkan Jadi Pintu Gerbang Ekspor Produk Indonesia ke Eropa

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mempertimbangkan Perancis menjadi pintu gerbang utama untuk mengekspor produk Indonesia ke pasar non-tradisional di negara-negara Eropa. Upaya ini perlu dijajaki melalui kerja sama kedua negara di sektor industri serta bidang standardisasi dan pertukaran informasi terkait regulasi teknis (non-tariff measures) guna menembus pasar tersebut.

“Perancis mempunyai bidang industri yang dinamis dan merupakan salah satu yang paling kompetitif di dunia. Selain itu, Perancis menempati peringkat kedua, ketiga dan keempat Eropa untuk industri kimia, industri makanan, serta industri informasi dan telekomunikasi,” kata Airlangga usai bertemu dengan Duta Besar Perancis untuk Indonesia Jean-Charles Berthonnet di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (16/12).

Menperin juga memandang Perancis sebagai mitra penting Indonesia dalam hubungan perdagangan karena dapat meningkatkan pertumbuhan industri dan ekonomi nasional. “Diperlukan peningkatan kerjasama ekonomi bagi kedua negara untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dan investasi,” ujarnya.

Pada tahun 2015, nilai impor Indonesia dari Perancis mencapai USD 1,3 miliar untuk komponen pesawat terbang, kendaraan, dan mesin elektronik, serta produk susu dan farmasi. Sedangkan ekspor Indonesia ke Perancis mencapai USD 972 juta yang meliputi mesin elektronik, alas kaki, karet dan produk karet, furniture, pakaian dan aksesoris, kopi, serta teh dan rempah-rempah.

Sementara itu, berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Perancis di Indonesia pada periode tahun 2011sampai September 2016 secara total mencapai 783 proyek dengan nilai investasi sebesar USD 771,2 juta. Adapun 174 proyek investasi yang bergerak di sektor manufaktur bernilai investasi USD 323,7 juta.

“Perusahaan asal Perancis yang saat ini beroperasi di Indonesia antara lain perusahaan peralatan listrik PT.Schneider Indonesia, yang saat ini telah mengekspor 75 persen dari produksi mereka ke negara-negaraASEAN, Amerika Serikat dan Eropa,” ungkap Airlangga. Indonesia juga menjadi basis produksi terbesaruntuk Schneider Electric di kawasan Asia Tenggara serta ketiga terbesar di Asia setelah RRT dan India.

Selanjutnya, PT. Weda Bay Nickel (ERAMET), perusahaan pertambangan asal Perancis ini bekerja sama dengan Mitsubishi Corporation, Pacific Metals Co Ltd, dan PT Aneka Tambang Tbk serta didukung oleh Pemerintah Daerah telah membangun industri strategis dalam pengolahan nikel di Halmahera, Maluku Utara. Dengan investasi USD 6 miliar, pabrik ini akan menghasilkan sekitar 4,5 juta ton per tahun dari nikel dan 4000 ton per tahun kobalt, serta menyerap tenaga kerja 2.400 orang di lokasi tersebut.

“Selain itu, ada PT. Saint-Gobain Construction Products Indonesia – GYPROC Saint-Gobain, Michelin, Airbus Group, Galleries Lafayette, TOTAL, dan lain-lain,” sebut Airlangga. Bahkan, perusahaan pelayaran asal Perancis, CMA – CGM Group akan berinvestasi di Indonesia serta adanya potensi kerja sama kegiatan penelitian dan pengembangan antara Center of Excellence Toulouse White Bio-Technology dengan Balai Riset dan Lembaga Pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian.

“Dalam rangka memperkuat kerja sama ekonomi Indonesia dan Perancis, perlu inisiasi penyelenggaraan Working Group Meeting on Industry and Investment untuk menindaklanjuti elemen kerja sama sebagaimana tertuang dalam dokumen Joint Declaration on Strategic Partnership Indonesia-France yang dideklarasikan pada 1 Juli 2011,” pungkas Airlangga.

Industri ban

Pada kesempatan yang sama, Menperin juga bertemu dengan Secretary General and Vice President PublicAffairs Michelin East-Asia and Oceania, Segsarn Trai-Ukos. Terdapat tiga bidang kerja sama yang dapatdidorong oleh Kemenperin dengan industri ban asal Prancis tersebut.

“Pertama, kami membahas kerjasama untuk peningkatan akses pasar ban Indonesia keluar negeri khususnya pasar Amerika dan Eropa,” ujar Airlangga.Kedua, pengembangan bisnis retreading tire atau yang lebih dikenal sebagai vulkanisir. Bisnis vulkanisir ini dikhususkan untuk ban pesawat terbang,” tambahnya. Michelin sendiri sudah mengembangkan bisnis retreading tire di Thailand.

Menurut Menperin, teknologi dan keahlian Michelin dapat membantu pengembangan industri vulkanisir ban pesawat di Indonesia sekaligus mengikis persepsi negatif selama ini. Apalagi industri manufaktur pesawat dan industri transportasi udara terus berkembang. Selain itu, hal ini juga dapat menekan cost dan turut serta dalam menjaga lingkungan,” tuturnya.

Kerjasama ketiga, yang perlu dijajaki adalah pemanfaatan ban bekas. Michelin diharapkan dapat membantu pemanfaatan ban bekas untuk diolah menjadi unsur pembangunan jalan, sehingga Indonesia dapat menggunakan limbah ban bekas untuk pembangunan infrastruktur sekaligus mengurangikerusakan lingkungan. Sebagai contoh, saat ini terdapat 80 juta kendaraan bermotor roda dua sehingga total ada 160 juta ban. Dengan rata-rata pemakaian selama 1,5-2 tahun, maka akan banyak limbah ban bekas yang dapat dimanfaatkan,” ungkap Airlangga.

Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin Achmad Sigit Dwi Wahjono, yang mendampingi Menperin pada pertemuan itu juga menyampaikan, produsen ban asal Prancis tersebut menanyakan lebih rinci terkait Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 77 tahun 2016 tentang Ketentuan Impor Ban. “Pada dasarnya peraturan ini dibuat sebagai upaya untuk menyerap karet alam Indonesia serta mengundang investasi, mengingat importasi ban nasional naik 35 persen tahun lalu,” ujarnya.

Dengan adanya regulasi tersebut, untuk mendapatkan izin importasi ban, salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah memiliki rekomendasi dari Dirjen IKTA Kemenperin.  Selain itu, diperlukan surat penunjukan dari prinsipal pemegang merek atau pabrik di luar negeri yang disahkan notaris publik dan atase perdagangan negara setempat.

Sigit menambahkan, importasi ban dapat dilakukan melalui Pusat Logistik Berikat (PLB) yang ada di Indonesia, sehingga tidak lagi memerlukan rekomendasi dari Kemenperin. Menurutnya, Michelin dapat memilih cara yang ingin digunakan untuk importasi ban."Kalau lewat PLB, mereka tidak perlu rekomendasi dan tidak perlu pre-shipment dari negara asal. Jadi, bisa langsung masuk ke sana. Kita kan punya 9 PLB," jelasnya.

Kamis, 15 Desember 2016

Pabrik Semen dan Terminal LPG Resmi Beroperasi di Banyuwangi

Pendistribusian dan pemenuhan pasokan semen untuk pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa serta Bali dan Nusa Tenggara Barat akan berjalan semakin lancar, didukung dengan beroperasinya grinding plant atau pabrik penggilingan semen yang dibangun oleh kelompok usaha Bosowa di Banyuwangi, Jawa Timur. Realisasi investasi pabrik ini mencapai Rp800 miliar dengan kapasitas produksi sebanyak 1,8 juta ton semen per tahun.
“Kami memberikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan Bosowa Group dalam ekspansi bisnisnyaini melalui pembangunan pabrik penggilingan semendi Banyuwangi sebagai salah satu wujud kontribusi terhadap pengembangan industri semen nasional,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada Peresmian Grinding Plant dan Terminal Liquefied Petroleum Gas (LPG) Bosowa di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (15/12).
JK menandai peresmian itu dengan menekan sirine dan menandatangani zak semen. Selain Menperin, turut mendampingi Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Annas, Pendiri Bosowa M Aksa Mahmud dan Chairman Bosowa Group Erwin Aksa.
Menurut Airlangga, pertumbuhan konsumsi semen saat ini mulai bergeser ke luar Pulau Jawa dan di Wilayah Timur Indonesia. “Langkah ini sejalan dengan program pemerintah untuk peningkatan danpercepatan pembangunan infrastruktur serta pemerataandan penyebaran industridi seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Pabrik semen Banyuwangi ini merupakan proyek industri infrastruktur dasar ketiga yang dibangun oleh Bosowa Corporindo, setelah Semen Bosowa Maros, Sulawesi Selatan (tahun 2000) dan Semen Bosowa Batam, Kepulauan Riau (2014). Hingga November 2016, Bosowa telah menanamkan investasi sebesar Rp1 triliun untuk proyek-proyeknya, di tengah masa resesi ekonomi dunia. Selanjutnya, kapasitas terpasang produksi dari tiga unit pabrik semen Bosowa tersebut akan mencapai 7,2 juta ton per tahun.
Sementara itu, Menperin berharap dengan keberadaan terminal LPG Bosowa di Banyuwangi akan membantu pemenuhan kebutuhan LPG di wilayah Jawa Timur, Bali dan sekitarnya. Selain itu, dapat memperkuat jalur distribusi LPG dari Pertamina untuk Wilayah Timur Indonesia.
Upaya itu menunjang program pemerintah untuk mengkonversi penggunaan minyak tanah menjadi gas yang dimulai pada tahun 2007. Selain sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, LPG juga dapat menjadi bahan bakar atau bahan baku industri sehingga potensi penggunaan LPG dimasa yang akan datang cukup besar,” papar Airlangga.
Pembangunan terminal LPG di Banyuwangi dengan kapasitas mencapai 10.000 metrik ton (MT) tersebut menelan investasi sebesar Rp787 miliar. Proyek tersebut merupakan salah satu keberhasilan pengembangan usaha dan sebagai wujud nyata kemampuan Bosowa Group melalui anak perusahaannya PT. Misi Mulia Petronusa untuk memanfaatkan peluang distribusi LPG di Wilayah Timur Indonesia.
Chairman Bosowa Group Erwin Aksa mengatakan, peresmian proyek yang sudah diuji coba sejak tahun 2015 ini mengukuhkan ekspansi perusahaan di sektor pertambangan dan energi. Menurutnya, di atas lahan terminal seluas 9 hektar ini akan berdiri sejumlah fasilitas dermaga berkapasitas 6.500 dead weight ton, empat tangki LPG yang masing-masing berkapasitas 2.500 MT, enam unit filling sheds, ruang kontrol, dan fasilitas lainnya.
Erwin menambahkan, Bosowa merupakan perusahaan swasta nasional yang berdiri sejak 1973. Bosowa memiliki enam grup usaha yakni otomotif, semen, pertambangan dan energi, jasa keuangan, properti, dan pendidikan. “Kami telah ada di Jawa Timur sejak 1998 melalui usaha Bosowa Taksi. Sejak tahun 2003 kami mulai mendistribusikan produk Bosowa Semen. Jadi, dari enam grup usaha Bosowa, empat grup telah beroperasi di Jawa Timur, khususnya di Banyuwangi. Kami juga memiliki bisnis jasa keuangan Bank Bukopin dan Bosowa Asuransi,” tuturnya.

Rabu, 14 Desember 2016

Pertamina Energy Forum 2016: Strategi Investasi dan Pembiayaan Bisnis Migas

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyiapkan sejumlah strategi investasi dan pembiayaan di tengah turunnya harga migas dunia untuk menjaga ketahanan energi dalam negeri. Beberapa di antaranya, melakukan efisiensi, menurunkan beban pinjaman dan memperluas basis investor.

Hal itu disampaikan Direktur Keuangan Pertamina, Arif Budiman dalam diskusi panel sesi terakhir Pertamina Energy Forum 2016 yang mengusung tema “Current Trends: Investment and Financing in The Energy Industry” di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, 14 Desember 2016.

“Fokus utama adalah efisiensi yang mendorong pertumbuhan laba bersih kita, naik cukup tajam sekitar 100% dari tahun sebelumnya. Hingga kuartal ke-3 tahun ini Pertamina telah melakukan efisiensi US$ 1,6 miliar,”katanya.

Selain itu Pertamina juga berhasil menurunkan posisi hutang dari  US$ 17,4 miliar menjadi US$ 11,6 miliar dengan cara menukar hutang lama dengan pinjaman baru yang memiliki bunga lebih rendah,” katanya.

Tahun 2017, Pertamina menyiapkan belanja modal US$ 3 miliar rencananya akan didanai dari project financing, ECA (Export Credit Financing), reserve base lending untuk aset di luar negeri dan equity light instrument yang sudah ditawarkan ke investor yang mau repatriasi.

“Terlepas dari sumber-sumber pembiayaan yang lebih tradisional seperti obligasi dan pinjaman korporasi, Pertamina saat sedang mengkaji bentuk pendanaan lain diluar pinjaman bank dan obligasi,”tambahnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Goro Ekanto, mengatakan, untuk mendukung peningkatan investasi di industri hulu migas, Pemerintah akan memberikan insentif fiskal. Di antaranya keringanan pajak baik itu pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPn) maupun pajak bumi dan bangunan (PBB).

“Untuk tahap eksplorasi, kementerian juga akan memberikan sejumlah insentif,” ujarnya.

Adapun Managing Director, Head of Corporate and Investment Banking Citibank Indonesia, Gioshia Ralie, memaparkan pada semester I-2016 capaian investasi hulu migas hanya US$ 5,65 miliar, turun 27 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 7,74 miliar. Energi baru terbarukan mencapai US$ 0,87 miliar, terdiri dari US$ 0,56 miliar di sektor panas bumi, US$ 0,018 miliar di sektor aneka EBT, dan US$ 0,289 miliar di sektor bioenergi.

Menurutnya sektor energi menjadi faktor penting pendorong pertumbuhan ekonomi karena itu perlu dikembangkan. Upaya peningkatan investasi di bidang migas hendaknya menjadi titik sentral dalam menjaga keberlanjutan produksi migas untuk mengoptimalkan penerimaan negara dan tingkat pengembalian investor.

Selasa, 13 Desember 2016

ASUS Gelar Pre Order untuk ZenFoneGo ZB690KG

DiBhinneka, Erafone, Lazada, Dinomarket atau Mataharimall, tersedia cicilan 0% sampai gratis ongkir

Jakarta (13 Desember 2016) -ASUS akan segera menghadirkan produk terbaru dari seri ZenFone Go yang sangat banyak dinanti oleh pengguna setianya. Kali ini, varian yang dihadirkan adalah ZenFone Go ZB690KG dan sudah tersedia untuk pre-order dengan berbagai benefit yang bisa didapatkan oleh pengguna. Salah satu benefit yang ditawarkan adalah fasiltas installment atau cicilan 0%.

Per hari ini (13 Desember sampai 20 Desember 2016), pengguna sudah bisa melakukan pre-order melalui mitra-mitra ASUS di Bhinneka, Erafone, Lazada, Dinomarket atau Mataharimall.com. Tergantung di mana pengguna melakukan pembelian, mereka bisa menikmati berbagai benefit yang ditawarkan. Mulai dari cicilan 0% sampai gratis biaya pengiriman.

“ZenFone Go ZB690KG adalah pilihan yang tepat untuk yang gemar menonton di layar smartphone,” sebut Juliana Cen, Country Product Group Leader, ASUS Indonesia. “Dengan layar yang besar, sudah pasti kita akan puas dalam menonton ataupun bermain games,” sebutnya.


ZB690KG adalah salah satu varian terbaru dari ZenFone Go yang merupakan tipe mainstream dari varian ZenFone. Kelebihan dari ASUS ZenFone Go yang satu ini salah satunya terletak pada ukuran layar yang sangat luas. Selain itu, terdapat juga kids mode yang membantu para orang tua untuk mengontrol penggunaan perangkat ini oleh anak-anak mereka.

ASUS ZenFone Go ZB690KG hadir dengan desain yang berbeda dari ZenFone Go lainnya. Kali ini desain yang diusung lebih mirip dengan sebuah tablet dibanding smartphone pada umumnya. Desain ini juga dilengkapi dengan metallic-coated frame yang akan menampilkan kemewahan dari ASUS ZenFone Go ZB690KG. Ukuran layar sebesar 6.9” mampu menampilkan konten multimedia secara maksimal dan sangat bersahabat untuk diajak bermain games.

Layar yang diusung menggunakan teknologi IPS dengan resolusi 1280x720. Layar ini juga sudah memiliki anti fingerprint coating yang akan membantu pengguna mendapatkan layar yang lebih bersih terhadap fingerprint yang timbul abat sentuhan jari kita ke layar.

Layar Besar, Kamera 8MP f/2.0
Tidak bisa dipungkiri bahwa layar lebar memiliki kelebihan tersendiri dibanding dengan layar ukuran standard. Kehadiran ASUS ZenFone Go ZB690KG akan menambah pilihan bagi para konsumen yang gemar dengan layar smartphone ukuran besar. Dengan layar 6.9” tentu saja kita bisa menikmati secara maksimal konten multimedia dan games bersama keluarga.

Di bagian sisi depan terdapat metallic-coated frame yang menampilkan kemewahan. Lapisan metallic-coated frame dekoratif tersebut dibuat menggunakan teknologi yang disebut Non Conductive Vacuum Metallization (NCVM). Dengan metode ini, lapisan metallic memiliki kualitas lebih tinggi dan mampu melindungi display dengan lebih baik.


Dari sisi kamera, ASUS ZenFone Go ZB690KG menyediakan kamera PixelMaster 2.0 dengan resolusi 8MP serta apertur yang besar yakni f/2.0. Fitur tersebut dapat menyempurnakan pengambilan foto di kondisi pencahayaan redup dan dapat mengurangi noise hingga 400 persen dan meningkatkan kontras hingga 200 persen. Fitur kamera seperti ini, apalagi didukung oleh banyaknya modus pemotretan, jarang tersedia pada perangkat yang dipasarkan di harga sangat terjangkau.

Dilengkapi baterai 3480 mAh yang awet
Jika layar besar dan kapasitas baterai kecil, maka ada kemungkinan pengguna akan mengalami ketidakpuasan karena baterai yang cepat habis. Untuk meningkatkan kepuasan, ASUS menyematkan baterai kapasitas besar ke dalam ASUS ZenFone Go ZB690KG dimana kapasitasnya sebesar 3480mAh.

Karena ukuran layar dan baterai yang besar, pasti akan menjadikan smartphone ini memiliki ukuran yang cukup besar juga. Untuk itu, ASUS juga mendesainnya dengan erGonomic rounded edges yang menawarkan pengalaman menggenggam yang lebih baik. Desain rounded edges ini juga berkontribusi terhadap kesan dan tampilan premium dari ZenFone Go terbaru tersebut.

ASUS ZenFonetidak hadir dengan spesifikasi yang biasa saja. Dikarenakan layar besar biasa dipakai untuk bermain games, ASUS mengkombinasikan spesifikasi terbaik untuk memenuhi kebutuhan terhadap gaming. Adapun prosesor yang digunakan sudah Qualcomm SnapdraGon Quad Core 200 yang hemat daya dan memiliki performa yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Selain itu juga terdapat RAM sebesar 1GB LPDDR3 yang siap digunakan untuk menjalankan berbagai aplikasi dan bermultitasking antar aplikasi di ASUS ZenFone Go ZB690KG. Memori internal sebesar 8GB dan memori eksternal bisa ditambah hingga128GB. Untuk mengantisipasi kehabisan memori internal, ASUS sudah menyediakan fitur untuk memindahkan aplikasi ke memori eksternal.

Untuk berkomunikasi, ASUS ZenFone Go ZB690KG menyediakan dua slot SIM card berfitur Dual SIM Dual Standby (DSDS). Pengguna bisa memilih salah satu SIM card yang tersimpan di dalam perangkat ini untuk komunikasi data dan voice call. Adapun SIM card lainnya dapat digunakan murni untuk panggilan suara.

Kedua slot tersebut mendukung konektivitas 2G dan 3G HSPA dan menawarkan kecepatan download/upload 21,1/5,76Mbps. Pengguna tidak perlu memindahkan kartu SIM yang terpasang karena kedua slot sudah mendukung konektivitas data, tinggal set SIM card mana yang akan digunakan sebagai default.

Model
ASUS ZenFoneGo ZB690KG
CPU
Qualcomm SnapdraGon 200Quad Core 1.2GHz
GPU
Adreno 302
RAM
1GB
Storage
8GB + 5GB ASUS Webstorage gratis + 100GB Google Drive selama 2 tahun
Micro SD
Up to 128GB
Connectivity
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, Wi-Fi direct, Hotspot, Bluetooth 4.0
Network
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900, HSDPA 850 / 900 / 1900 / 2100
Speed HSPA 42.2/5.76 Mbps
SIM Card
Micro SIM slot + MicroSD slot
Navigation
GPS, AGPS, GLONASS, Beidou
Display
6.9” 1024x600, IPS display with 178’ wide view angle,  Anti-Fingerprint Coating
Video
Video Recording MPEG-4 1080 @30fps, Playback MPEG-4 up to 1080p
Battery
Lithium-Polimer 3.480 mAh
3G Standby time: Up to 735 hours
3G Talk time: Up to 20 hours
Web Browsing(Wi-Fi): Up to 16 hours
Main Camera
8.0 Megapixel, f/2.0, Autofocus, dual-LED flash
Front Camera
2MP
Sensor
Accelerometer, gyro, proximity, compass
Audio
Dual Microphone dengan Noise Cancellation, ASUS SonicMaster untuk suara lebih jernih
OS
Android L with next-gen ZenUI
Dimension
101.4 x 187.96 x 8.85mm
Weight
265g
Warna
White, Gold, Gray
Harga
Rp1.499.000

Foto-foto resolusi tinggi ZB690KG dapat di-download dari URL berikut:

###


Tentang ASUS
ASUS adalah Top 2 produsen notebook konsumen dunia dan penghasil motherboard terbaik di dunia. ASUS mendesain dan memproduksi berbagai jenis produk IT untuk memenuhi segala kebutuhan sehari-hari, mulai dari notebook, tablet, PC desktop, server, perangkat jaringan, dan smartphone.

Dimotivasi oleh inovasi dan berkomitmen pada kualitas, ASUS berhasil memenangkan 4.368 penghargaan di tahun 2015. Saat ini ASUS memiliki lebih dari 16.000 orang karyawan di seluruh dunia, dimana 5.200 orang di antaranya adalah insinyur di tim R&D (riset dan pengembangan) berkelas dunia. ASUS sangat fokus untuk menyediakan produk berkualitas dengan desain yang menarik.

Di Indonesia, pada kuartal ketiga 2016, IDC melaporkan bahwa di bisnis Notebook di Indonesia, ASUS terus tumbuh pesat meski telah menempati posisi pertama akhir 2013 lalu. Kini posisinya sudah sangat kuat dengan pangsa pasar mencapai 50 persen pasar. Selisihnya dengan produsen terbesar kedua di Indonesia telah mencapai hampir 35 persen. Di Industri notebook kelas performa berbasis Nvidia GTX, pangsa pasar ASUS tercatat mencapai 72 persen.

Di industri Smartphone, menurut data GfK hingga kuartal pertama 2016, ASUS meraih posisi sebagai TOP 2 brand di Indonesia dengan 10,4 persen pasar. Sedangkan di bisnis Desktop PC, ASUS berada di posisi ketiga dengan market share 18,23% berdasarkan data IDC kuartal pertama 2016.

ASUS juga mendapatkan TOP Brand Award untuk kategori bisnis notebook di tahun 2016, TOP IT Award di tahun 2016 untuk notebook high end dan WOW Brand Award di tahun 2015 untuk kategori bisnis Smartphone.

Kontak ASUS Indonesia