JAKARTA - PT.
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE-ONWJ), anak
perusahaan Pertamina mampu membuat anak jalanan mampu melakukan
revolusi diam. Setelah melakukan pemberdayaan secara intensif dengan
memanfaatkan sampah non-B3 menjadi produk kreaktif yang bernilai
tinggi, anak jalanan tersebut, kini ada yang menjadi trainer (Pelatih)
daur ulang sampah di berbagai daerah.
ONWJ yang beroperasi di sepanjang pantai
utara Cirebon-Jakarta, telah lama memberdayakan anak jalanan di Wilayah
Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di Priok yang terdapat sekitar 461 orang
PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) di mana sebanyak 25
orang anak jalanan diantaranya diberikan pelatihan untuk mengelola
sampah non-B3. Di Jakarta Utara produksi sampah tiap harinya lebih 1.300
ton.
Sampah yang didaur ulang anak jalanan
itu ada yang menjadi produk kreaktif yang mempunyai nilai ekonomi
tinggi. Produk itu antara lain, kertas daur ulang, tempat tissue, frame
foto, undangan dan kreasi lain.
Dalam memberdayakan Anak Jalanan ini,
ONWJ bekerja sama dengan Yayasan Kumala, Tanjung Priok. Yayasan yang
didirkan tahun 2003 bertindak sebagai, mediator, fasilitator, pendidik
sekaligus wadah bagi anak jalanan agar dapat hidup secara mandiri.
Menurut Agus Sudaryanto, Asisten Manager
CSR PT PHE program pemberdayaan yang dilakukan PHE kepada Yayasan
Kumala diharapkan bisa menjadi role model yang efektif dalam program
pemberdayaan anak jalanan dan lingkungan di kota besar lainnya.
"Jika program seperti ini dilakukan juga
di kota-kota lain, maka akan membantu pemerintah memecahkan masalah
sosial dan lingkungan yang sekarang masih menjadi permasalahan
perkotaan," ujarnya.
Abah Dindin, Pendiri Yayasan Kumala
dalam keteranganya Jumat (28/4), anak jalanan yang dibina diberikan
ketrampilan, baik hard skill maupun soft-skill, seperti kepemimpinan,
komunikasi, loyalitas dan integritas. “Pada saat keahliannya bertambah,
anak-anak tersebut berhenti jadi anak jalanan dan juga menjadi pengajar
ketrampilan daur ulang di berbagai daerah,” tegasnya.
Di depan wartawan yang mengunjungi CSR
Pertamina, anak binaan Pertamina menunjukkan transformasi pengelolaan
sampah. Dari yang biasa disebut dengan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle)
berkembang menjadi 5 R (Reduce, Reuse, Recycle, Resale dan Reshare).