JAKARTA - Pemerintah terus berupaya untuk membangun jaringan gas kota
(jargas) bagi masyarakat menyatakan. Pembangunan jargas untuk rumah
tangga merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk menyediakan energi
yang murah, bersih dan ramah lingkungan. Dengan adanya jargas, juga
memudahkan ibu rumah tangga karena mengalir terus menerus 24 jam tanpa
henti sehingga rumah tangga dapat menggunakannya setiap waktu tanpa lagi
direpotkan dengan membeli gas tabung LPG.
Pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) merupakan
bagian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2015-2019 karena dapat memenuhi kebutuhan energi yang bersih, murah,
ramah lingkungandan efisien. Jargas saat ini sedang dalam proses
penetapan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional. Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral c.q Ditjen Migas telah melaksanakan
pembangunan jargas sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2016 dengan
jumlah sambungan sebesar 185.991 Sambungan Rumah (SR) di 14 Provinsi
meliputi 26 kabupaten/kota.
"Pemerintah telah melaksanakan pembangunan jaringan gas untuk rumah
tangga 200.000 sambungan setiap tahun. Dengan mengkonversi penggunaan
gas LPG menjadi gas bumi yang dialirkan melalui pipa maka bisa menghemat
bahan bakar kira-kira separuhnya, kan lumayan," ujar Menteri Energi Dan
Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan dalam acara OJK Performance
Festival di OJK Jakarta, Kamis (27/4/2017).
Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan jaringan gas
bumi untuk rumah tangga dalam rangka penyediaan kebutuhan energi
masyarakat di 9 wilayah kabupaten/kota tahun anggaran 2017, Direktorat
Jenderal Minyak Dan Gas Bumi telah bersama dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota pada tangga 29 Maret 2017 yang lalu telah menandatangani
Nota Kesepahaman tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui
Jargas Untuk Rumah Tangga Tahun Anggaran 2017. Penandatanganan
dilakukan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM
IGN Wiratmaja dengan Bupati, Walikota dan pejabat Pemerintah Daerah yang
mewakili 9 wilayah yaitu Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir (PALI), Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Mojokerto,
Kota Bandar Lampung, Kota Mojokerto, Kota Pekanbaru, Kota Samarinda dan
Kota Bontang.