Lima Puluh Kota, 24 Maret 2017 ---- PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah memberikan perhatian khusus
kepada pelaku usaha mikro dan kecil yang bergerak dibidang pangan, yang
dikelompokkan kedalam sektor Pertanian, Perkebunan, maupun Peternakan.
Jumlah debitur yang menerima kredit kecil BNI diketiga sektor itu
mencapai lebih dari 10.000 debitur dengan nilai kredit lebih dari Rp 2,3
triliun.
Demikian terungkap dalam acara Peluncuran Aksi Pangan yang
dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Lembah Harau, Kabupaten Lima
Puluh Kota, Sumatera Barat, Jumat (24 Maret 2017). Hadir pada
kesempatan tersebut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution,
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, dan Direktur BNI Catur Budi
Harto.
Corporate Secretary BNI Kiryanto mengungkapkan, dukungan pembiayaan
BNI ke sektor Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan tersebar ke berbagai
komoditas, yaitu antara lain unggas, tebu, sapi, padi, ternak perah,
dan sawit. Pembiayaan ke sektor pangan juga diberikan oleh BNI untuk
usaha jasa - jasa Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan.
"Porsi pembiayaan terbesar memang disalurkan untuk usaha peternakan
sawit, unggas, dan tebu. Adapun penyalurannya sebagian besar dilakukan
melalui Kredit Usaha Rakyat," ujarnya.
Pada acara tersebut, BNI menyalurkan KUR secara simbolis kepada dua
debitur yang bergerak di bidang usaha peternakan kambing dan perdagangan
pupuk, masing-masing Rp 75 juta dan Rp 250 juta. Dukungan BNI terhadap
bidang-bidang usaha ini juga diberikan dalam bentuk penguatan literasi
keuangan melalui pembukaan agen-agen Lakupandai yang di BNI bernama
Agen46. Terdapat 2 Agen46 yang diajak ke acara tersebut, antara lain
Badan Usaha Milik Nagari Sungai Kamuyang.
BNI juga aktif mendukung program penyaluran bantuan-bantuan sosial
bagi petani dan bantuan pertanian dari pemerintah melalui Kartu Tani.
Hingga 21 Maret 2017, BNI telah mengaktivasi lebih dari 9.400 Kartu Tani
dan menyalurkan Pembiayaan melalui Kartu Tani kepada sebanyak 751
petani dengan nilai lebih dari Rp 130 miliar. Para petani yang telah
mendapatkan Kartu Tani menanam komoditas tebu, padi, bawang merah, dan
bawang putih.
Bangun infrastruktur
Pada saat yang sama, BNI menunjukkan dukungan terhadap pembangunan
infrastruktur yang dapat memperlancar pengiriman produk-produk pertanian
dari sentra-sentra produksi ke pasar. Salah satunya adalah pembangunan
Jembatan Jorong (Dusun) Ambacang Kunyik yang terletak di Nagari (Desa)
Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota. BNI
menyiapkan dana Rp 500 juta untuk membangun kembali jembatan yang hancur
akibat bencana banjir dari Program Kemitraan & Bina Lingkungan
(PKBL) BNI.
Jembatan ini penting artinya untuk memastikan kelancaran lalu lintas
komoditas buat lintasan produk-produk tanaman pangan, bahan pertanian,
ternak, dan perkebunan. Pasokan komoditas tersebut tidak hanya
mengamankan pasokan pangan di Kabupaten Lima Puluh Kota, dan kota- kota
di Sumatera Barat tetapi juga mengamankan pasokan pangan di Provinsi
Riau.
Sementara itu untuk meringankan korban bencana banjir di beberapa
sentra pertanian di Sumatera Barat, BNI juga memberikan bantuan sekitar
Rp 100 juta. Bantuan tersebut digunakan untuk pengadaan 3 perahu karet
dan bahan makanan.