Menteri
Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan apresiasi kepada grup
Unilever yang menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan investasi
di Indonesia. Sepanjang tahun 2010-2015, Unilever telah menanamkan modal
di Tanah Air sebesar Rp8,5 triliun.
Saat
ini, terdapat empat badan usaha dari grup Unilever sebagai wujud
investasi di Indonesia, yaitu PT Unilever Indonesia Tbk (Unilever
Indonesia), PT Unilever Oleochemical Indonesia (PT UOI), PT Unilever
Enterprises Indonesia (PT UEI), dan PT Unilever Trading Indonesia (PT
UTI).
“Pada
2016, Chief Supply Chain Officer Unilever Global Marc Engel telah
menandatangani komitmen investasi sebesar USD500 juta untuk lima tahun
mendatang,” kata Menperin di Jakarta, Selasa (6/6). Hal ini menanggapi
tentang pertemuannya dengan Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. Hemant Bakshi di Kementerian Perindustrian, Jakarta, kemarin.
Airlangga
menyebutkan, dalam pertemuan tersebut, Hemant menyampaikan perkembangan
bisnis dan rencana investasi Unilever di Indonesia. Misalnya,
pembangunan kantor pusat Unilever Indonesia seluas 50.000 m2 yang
menerapkan konsep green office di kawasan BSD, Tangerang.
“Unilever
juga akan mendukung kebijakan pemerintah dalam pemerataan ekonomi,
seperti pelaksanaan program kemitraan dengan 9.000 petani kedelai hitam
sebagai pemasok bahan baku untuk Kecap Bango,” ujarnya. Kemudian,
program pengembangan budidaya kelapa kerdil untuk mengembangkan industri
gula kelapa guna memenuhi kebutuhan bahan baku Kecap Bango yang
mencapai 100.000 ton per tahun.
Unilever
akan menjalankan program digitalisasi untuk meningkatkan daya saing
pasar tradisional di tengah menghadapi persaingan dengan pasar modern.
Selanjutnya, Unilever akan turut mendorong pengembangan sumber daya
manusia di Indonesia melalui program praktek kerja dan pemagangan
nasional.
"Investasi
industri berbasis konsumsi itu masih menarik di Indonesia karena
pertumbuhannya bagus," tutur Airlangga. Bahkan, menurutnya, pertumbuhan
industri manufaktur nasional merupakan kontribusi besar dari
sektor-setor industri berbasis produk konsumsi yang hingga saat ini
kinerjanya terus tumbuh dan berkembang secara positif.
Hal
senada juga disampaikan Hemant, yang meyakini pasar Indonesia masih
akan tumbuh dalam jangka panjang karena didukung dengan populasi
penduduk yang sangat besar. “Pasarnya masih menjanjikan, kami telah menjadi salah satu perusahaan fast moving consumer goods terdepan di pasar Indonesia,” ungkapnya.
Unilever Indonesia memiliki 39 brand yang terbagi dalam empat kategori, yakni personal care, homecare, food dan refreshment. Perusahaan yang beroperasi sejak tahun 1933 ini telah menyerap tenagakerja langsung sebanyak 6.800 orang.
Sebanyak 99 persen produk Unilever Indonesia diproduksi di dalam negeri. Perusahaan tersebut juga memiliki sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut. Pada tahun 2016, seluruh pabrik Unilever Indonesia telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Total
nilai ekspor Unilever pada tahun 2016 mencapai Rp 2,2 triliun dengan
produk kosmetik mencapai 67 persen atau senilai Rp1,5 triliun. Negara
tujuan ekspor Unilever antara lain Jepang, ASEAN, Australia, Afrika
Selatan, Amerika Latin, Amerika Tengah, UAE, New Zealand, Hongkong,
India, dan Belanda.