Jumat, 06 Oktober 2023

Coca Cola & Grab Gelar Program Recycle Me guna Tingkatkan Laju Daur Ulang

Coca-Cola menjalin kemitraan dengan Grab, super app terkemuka di Asia Tenggara, dalam upaya untuk mendukung daur ulang kemasan botol plastik PET bekas pakai oleh konsumen. Bersama dengan Yayasan Mahija Parahita Nusantara dan Waste4Change, Coca-Cola dan Grab meluncurkan program daur ulang yang dikenal dengan nama 'Recycle Me’. Program ini dirancang untuk memberikan insentif, khususnya kepada para konsumen yang bermukim di daerah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, mendorong partisipasi masyarakat akan daur ulang kemasan botol plastik bekas pakai.

Memasuki tahun ketiga bagi Coca-Cola, Yayasan Mahija Parahita Nusantara, dan Waste4Change berkolaborasi pada program ini yang terus berkembang dari segi ukuran dan keterlibatan mitra – semuanya bertujuan untuk membantu masyarakat Indonesia semakin memahami pentingnya proses daur ulang.

"Kami sedang dalam misi untuk dapat mengumpulkan sebanyak mungkin botol bekas pakai untuk diubah menjadi botol baru," jelas Director of Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo.

"Seiring dengan misi kami, dengan itu kami sangat gembira bisa menjalin kemitraan dengan super app terkemuka di Asia Tenggara seperti Grab, mendukung upaya kami untuk meningkatkan program pengumpulan dan daur ulang serta berinteraksi lebih dekat dengan konsumen untuk memberikan kehidupan baru bagi botol plastik PET.

Kami melihat adanya peluang besar dalam memanfaatkan jaringan dan infrastruktur logistik Grab untuk mendukung terwujudnya tujuan kami. Hal ini pun sejalan dengan visi global ‘World Without Waste’, di mana kami berkomitmen untuk mendukung ekonomi sirkular loop tertutup dalam pengelolaan kemasan di Indonesia."

Untuk setiap botol yang didaur ulang melalui program ‘Recycle Me’, konsumen tidak hanya berkesempatan untuk mendapatkan hadiah, tetapi juga berperan penting dalam memberikan kehidupan baru bagi botol-botol tersebut. Botol-botol yang berhasil terkumpul akan diolah menjadi botol plastik yang baru melalui proses daur ulang di pabrik Amandina Bumi Nusantara.

Pada bulan Juni lalu, Coca-Cola telah meluncurkan botol 100% recycled PET (rPET) — tidak termasuk tutup dan label — untuk menawarkan pilihan kemasan yang berkelanjutan dan praktis bagi masyarakat Indonesia. Plastik PET merupakan bahan yang dapat diolah kembali dan memiliki peran penting dalam menciptakan ekonomi berkelanjutan.

Saat ini, satu dari setiap tiga botol produk dari Coca-Cola yang beredar di pasar Indonesia terbuat dari plastik 100% plastik rPET (daur ulang) yang diproduksi secara lokal di Indonesia.

Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy mengatakan, “Grab telah menetapkan tujuan Carbon Neutral dan Zero Waste to Nature pada tahun 2040. Kami percaya bahwa melestarikan lingkungan dan meminimalkan dampak perubahan iklim akan memastikan keberhasilan ekonomi jangka panjang bagi mitra dan komunitas kami.

Oleh karena itu, melalui kemitraan bersama Coca-Cola, Yayasan Mahija Parahita Nusantara, dan Waste4Change, kami secara aktif mendukung promosi kebiasaan daur ulang di Indonesia sebagai langkah nyata kami untuk mencapai zero packaging waste in nature (alam tanpa sampah kemasan) pada tahun 2040.”

Program ‘Recycle Me’ akan berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari tanggal 6 Oktober hingga 31 Desember 2023. Konsumen yang ingin ikut berpartisipasi diajak untuk mengumpulkan dan mengirimkan 8 botol plastik PET bekas pakai dari semua produk minuman Coca-Cola.

Semua botol plastik bekas pakai yang terkumpul akan dikirimkan melalui layanan kirim Grab ke 8 collection center Mahija Parahita Nusantara yang tersedia di wilayah DKI Jakarta, Bekasi, dan Tangerang.

“Yayasan Mahija Parahita Nusantara merasa bangga untuk dapat kembali terlibat dalam program yang menginspirasi ini. Upaya ini bukan hanya mengumpulkan kemasan botol plastik bekas pakai langsung dari konsumen kepada mitra pengumpulan kami, tetapi juga mendukung upaya penerapan ekonomi sirkular loop tertutup.

Botol plastik PET bekas pakai yang telah terkumpul melalui program ini akan menjadi bahan baku yang kemudian dikirimkan oleh Yayasan Mahija Parahita Nusantara ke fasilitas daur ulang Amandina Bumi Nusantara,” ujar Wakil Ketua Yayasan Mahija Parahita Nusantara dan Managing Director Amandina Bumi Nusantara, Suharji Gasali.

“Amandina Bumi Nusantara merupakan fasilitas canggih yang didirikan oleh Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP) bersama Dynapack Asia, memproses botol PET bekas pakai yang bersumber dari pasokan lokal oleh Mahija Parahita Nusantara dan mengubahnya menjadi botol baru yaitu kemasan botol dari 100% plastik PET daur ulang Coca-Cola,” lanjutnya.

Sebanyak 20.000 konsumen pertama yang berpartisipasi dalam program ini akan berkesempatan untuk menerima potongan harga ongkos kirim hingga Rp. 30.000. Selain itu, para konsumen juga berpotensi memperoleh poin reward yang dapat ditukarkan dengan pulsa, token listrik, dan e-wallet senilai maksimal Rp. 15.000 melalui OVO (uang dompet elektronik).

Managing Director Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano mengatakan, “Kami merasa sangat bangga dapat sekali lagi turut serta dalam gerakan inspiratif ini. Perusahaan seperti Coca-Cola dan Grab mempunyai peranan yang penting dalam memanfaatkan kekuatan merek serta jangkauannya untuk meningkatkan kesadaran konsumen akan pentingnya daur ulang dan mendorong perubahan perilaku. Kami optimis bahwa program ‘Recycle Me’ tahun ini akan memiliki dampak yang besar dalam mengurangi sampah plastik di Indonesia.”

“Kami kembali mengajak para konsumen untuk mengikuti program daur ulang ‘Recycle Me’. Caranya cukup dengan kumpulkan dan pilah botol plastik PET bekas Anda, kemudian kunjungi website Recycle Me, lalu layanan pengiriman Grab akan mengirimkan botol PET bekas Anda ke pusat pengumpulan yang dikelola oleh Yayasan Mahija Parahita Nusantara. Dengan cara cukup mudah, Anda sudah turut berpartisipasi dan ambil bagian untuk #BeraniMengubah dalam upaya bersama #JagaIndonesia,” tutup Triyono.

Tentang Coca-Cola Indonesia

COCA-COLA pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1927, dan diproduksi secara lokal untuk pertama kalinya di tahun 1932. Sejak tahun 1960-an, berbagai macam produk The Coca-Cola Company telah diperkenalkan pada pasar di Indonesia: SPRITE di tahun 1961, FANTA di tahun 1973, Diet Coke di tahun 1986, FRESTEA di tahun 2002, COCA-COLA ZERO dan MINUTE MAID PULPY di tahun 2008 dan Nutriboost di tahun 2014. Di tahun 2002, COCA-COLA pun mengakuisisi merek lokal air minum dalam kemasan, Ades. Kini, produk-produk COCA-COLA diproduksi di 8 pabrik dan 4 co-manufaktur di Indonesia.
 
Tentang Coca-Cola Europacific Partners
Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) adalah salah satu perusahaan FMCG (barang konsumsi) terdepan di dunia. Disini, kami memproduksi, mendistribusi dan menjual berbagai merek yang disukai di dunia – melayani lebih dari 600 juta konsumen dan mendukung 1,75 juta pelanggan di 29 negara. Kami bergerak sebagai bisnis multinasional yang kuat dengan skala wilayah yang luas yang didukung oleh tim yang hebat serta pengetahuan dan layanan terhadap pelanggan dan komunitas yang kuat.

Coca-Cola Europacific Partners Indonesia mengoperasikan delapan fasilitas manufaktur di Sumatera, Jawa dan Bali, mempekerjakan lebih dari 5.500 tenaga kerja, dan mendistribusikan jutaan minuman menyegarkan untuk lebih dari 450.000 outlet di seluruh Indonesia. Kami juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif di setiap wilayah operasional dengan menjalankan berbagai inisiatif, seperti: Bali Beach Clean Up, Green School (Sekolah Adiwiyata), Coca-Cola Forest, serta pengembangan program bank sampah di beberapa kota.
Coca-Cola Europacific Partners terdaftar di Euronext Amsterdam, Bursa Efek New York, Bursa Efek London dan Bursa Efek Spanyol di bawah simbol CCEP.

Tentang Grab

Grab merupakan aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara, yang beroperasi di seluruh sektor layanan pengantaran, mobilitas, dan keuangan digital. Melayani lebih dari 500 kota di delapan negara di Asia Tenggara - Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Grab membantu jutaan orang setiap harinya untuk memesan makanan atau barang kebutuhan harian, mengirim paket, memesan tumpangan atau taksi, melakukan pembayaran untuk pembelian online atau mengakses layanan seperti pinjaman dan asuransi, semuanya melalui satu aplikasi. Grab didirikan pada 2012 dengan misi memajukan Asia Tenggara dengan menghadirkan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang, dan berusaha untuk menjalani misi triple bottom line: untuk secara bersamaan memberikan kinerja keuangan yang berkelanjutan, serta menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif di Asia Tenggara.

Tentang Yayasan Mahija Parahita Nusantara
Yayasan Mahija Parahita Nusantara adalah sebuah organisasi non-profit, yang didirikan pada tahun 2021 melalui inisiatif bersama dari Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Dynapack Asia. Saat ini Mahija Parahita Nusantara sudah berpartner dengan 18 Collection Centers di seluruh Indonesia dan merangkul hampir 10.000 pahlawan lingkungan (pemulung). Tujuan utama Mahija Parahita Nusantara bergerak adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup pekerja sektor informal di bidang pengelolaan sampah dan berperan penting dalam pengumpulan bahan baku berkualitas dan bertanggung jawab untuk fasilitas daur ulang plastik di Indonesia. Langkah kami untuk memastikan agar sampah plastik yang kami kumpulkan adalah sampah yang bertanggung jawab adalah dengan melakukan audit secara internal dan eksternal dan pengawasan terhadap Mitra Mahija serta memastikan bahwa tidak ada pelanggaran undang-undang, dalam hal memperkerjakan anak di bawah umur dan perbudakan modern. Bahan baku yang berkualitas dan bertanggung jawab tersebut akan diolah oleh Amandina Bumi Nusantara, pabrik daur ulang PET, yang akan menghasilkan bijih plastik daur ulang PET yang aman dan dapat digunakan kembali sebagai kemasan makanan dan minuman.

Tentang Waste4Change
PT Wasteforchange Alam Indonesia (Waste4Change) adalah perusahaan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab yang didirikan oleh PT Greeneration Indonesia (Ecoxyztem) dan PT Bumi Lestari Bali (EcoBali) pada November 2014, berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. Waste4Change menawarkan solusi pengelolaan sampah hulu dan hilir yang terdiri dari empat pilar utama:
Konsultasi: Penelitian dan studi terkait limbah padat
Kampanye: Peningkatan kapasitas, pendidikan, dan pendampingan
Pengumpulan: Layanan pengumpulan sampah harian yang mendukung Zero Waste to Landfill
Pembuatan: Daur ulang limbah, EPR (Extended Producer Responsibility), dan Kredit limbah
Layanan Waste4Change mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Bandung, dan Medan.

Baca Juga: Win Metawin & Coca-Cola Buka Keajaiban Momen Makan Bersama dalam Film Ikatan Keluarga