Dari
Kaki Lima ke Pasar Dunia
31 Mei - 9 Juni 2013, di Singapura
10 days Feasting Jamboree | 2-Day Dialogue |
World Street Food Masters Awards
Turut berbicara kepada media Indonesia dalam
konferensi pers di food court Eat and Eat, Gandaria City, Jakarta, adalah rekan-rekan
yang juga terlibat dalam World Street Food Congress, Bondan Winarno, Iwan
Tjandra, dan Arie Parikesit.
“Inilah hal paling bermakna yang dapat kita
lakukan bagi masyarakat luas dan tradisi kuliner favorit sedunia yaitu jajanan
kaki lima!”
KF Seetoh, pendiri Makansutra
Jakarta, Indonesia – 14 Maret 2013 – K.F. Seetoh, pendiri Makansutra dan pembawa
acara “The Food Surprise!” di TLC Asia, didukung oleh Singapore Tourism Board
(STB), hari ini mengungkapkan detail dari The World Street Food Congress (WSFC)
yang pertama, dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Eat and Eat,
Gandaria City, Jakarta. Acara WSFC sendiri bermaksud merayakan kekayaan dan
dinamika budaya makanan kaki lima dari seluruh dunia, acara tersebut juga
bertujuan untuk menghubungkan dan membuka peluang baru, ide-ide segar serta pemikiran
terdepan demi menciptakan kesempatan baru dalam acara tradisi makanan
kaki lima yang terbesar ini.
Seetoh juga ditemani oleh tokoh
kuliner Indonesia terkemuka, yaitu Bondan Winarno dan Iwan Tjandra,
pada konferensi pers hari ini. “Makanan kaki lima adalah makanan yang apa
adanya. Dimasak dengan cinta dan disempurnakan oleh tradisi selama
bertahun-tahun, serta ditawarkan dengan harga yang terjangkau,” jelas Bondan Winarno, selaku pimpinan dari
komunitas Jalan Sutra. William
Wongso, Pakar Kuliner Indonesia yang juga akan mempresentasikan makanan jajanan
dari Indonesia pada Dialogues di Singapura,
mengatakan bahwa, “Sudah waktunya tradisi makanan kaki lima Indonesia
diperkenalkan di panggung internasional dalam skala sebesar ini. Untuk itu, memang
kita harus melakukan sesuatu.”
Mulai 31
Mei 2013, Singapura akan menjadi tuan rumah The World Street Food Congress (WSFC) yang nantinya akan diadakan setiap tahunannya. Acara yang berdurasi 10 hari ini, dimaksudkan untuk merayakan kekayaan dan dinamika tradisi makanan
kaki lima dari seluruh dunia dalam satu tempat – Pit Building dan Paddock F1. Ajang yang diorganisir oleh Makansutra dan didukung oleh Singapore Tourism Board ini, akan terdiri dari tiga acara utama: dimulai dengan sebuah festival
jamuan 10-hari, World Street Food Jamboree, dimana sekitar 40 kios kaki lima pilihan dari
seluruh dunia akan menyajikan
makanan khas kaki lima mereka. Ada
juga World Street Food Dialogues – konferensi
yang dirancang sebagai
tempat untuk saling bertukar pikiran dan ide terdepan, sambil membuka jaringan
ini akan diselenggarakan pada 3- 4 Juni 2013. Dan rangkaian acara terakhir adalah sebuah ajang penghargaan bagi 16 pakar dan penggerak utama dalam industri kuliner dari berbagai disipilin di
seluruh dunia. Selain itu, beberapa pakar terkemuka yang akan hadir pada acara ini antara lain Jose Andreas, William Wongso dari Indonesia,
Iron Chef Ian Kittichai dari Thailand, dan masih banyak lagi.
“Memiliki beragam kuliner yang sangat bervariasi, menjadikan Singapura sebagai pilihan destinasi utama bagi
wisatawan dari seluruh dunia. Dengan ragam makanan kaki lima lokal yang banyak dipengaruhi oleh
warisan budaya yang kaya, Singapura adalah lokasi yang sempurna untuk diselenggarakannya The World Street
Food Congress. Acara ini memberikan kesempatan besar bagi pengunjung untuk mendapatkan pengalaman
internasional dari para penjual, pelaku industri, dan pecinta makanan kaki lima dari berbagai negara. Kami sangat gembira menjadi bagian dari ajang yang visioner ini, kami pun menanti dimulainya acara
menarik ini yang telah dipersiapkan
oleh Makansutra,” kata Kenneth Lim selaku Regional
Director of ASEAN (I) and Oceania, Singapore Tourism Board.
WSFC dimotori oleh Dewan WSFC, sekelompok pakar yang terdiri dari nama-nama terkemuka seperti
Anthony Bourdain, James Oseland, Johnny Chan – pembawa acara
TV terkemuka di Cina dan pembuat wine, serta Seetoh sendiri. Daftar
anggota Dewan yang akan segera difinalisasi akan diumumkan kemudian.
Lebih dari sekedar festival kuliner
yang beragam, WSFC juga bertujuan untuk, Melestarikan
karya seni dan warisan budaya demi meningkatkan kesadaran, mempererat
hubungan dari berbagai komunitas, menciptakan keberlanjutan, serta
memfasilitasi praktek – praktek secara terus menerus untuk keberlangsungan
kuliner jalanan yang terjangkau dan penuh makna. Ajang ini pun juga bermaksud
untuk meningkatkan Profesionalisasi
dalam industri kuliner jalanan, untuk menciptakan peluang bagi para
professional di dunia kuliner serta organisasi – organisasi yang terkait.
Selain itu, WSFC juga bertujuan untuk Membuka
Kesempatan Baru, dengan memperkuat hubungan antara para pelaku bisnis
makanan kaki lima yang tersebar di seluruh dunia.
“WSFC semata – mata mengangkat apa yang bisa diberikan oleh sepiring sate demi
penciptaan lapangan pekerjaan, pendidikan, masyarakat, dan bisnis,” kata Seetoh.
Beliau berharap bahwa ajang
ini, yang telah direncakannya selama lima tahun, akan memberikan kesempatan besar bagi mereka yang telah atau berminat untuk terjun ke bisnis makanan kaki lima, dan sekaligus
mengangkat profil industri tersebut melalui acara ini di Singapura.
Harga tiket untuk program dialog selama dua hari berkisar dari SG$630 (harga early bird) sampai SG$750 per orang.
Pelajar berusia 23 tahun dan ke bawah dapat membeli dengan harga pelajar seharga SG$180 per orang, sementara tiket harian untuk
jambore dihargai SG$28, sudah termasuk biaya administrasi SG$8, kupon makanan senilai SG$20, dan akses ke semua acara demonstrasi dan pertunjukan musik live.
Tiket harian ke acara dialog dan jambore dapat dibeli secara online. Untuk
informasi lebih lanjut, kunjungi: www.makansutra.com/wsfcongress
###
Tentang The
World Street Food Congress
The World Street Food Congress
(WSFC) merupakan buah pemikiran KF
Seetoh, pendiri Makansutra, selaku penyelenggara acara.
Tujuan WSFC adalah membuka banyak peluang baru untuk masyarakat dan industri kuliner dengan membangun kekuatan dan ide
dari para pakar
industri dalam acara tersebut. WSFC memiliki tiga acara kuliner utama yaitu World Street
Food Jamboree, World Street Food Dialogues yang berdurasi dua hari, dan World Street Food Awards. Acara ini dimotori oleh World Street Food Council, sebuah think
tank yang terdiri atas nama-nama terkemuka dari pakar terkemuka, penggiat dan penggerak ekosistem makanan dan minuman (F&B) dunia. Beberapa di antaranya
adalah James Oseland, penulis sekaligus penggerak
bisnis makanan kaki lima, yang juga terkenal sebagai penulis Cradle of Flavor (salah satu buku terbaik 2007 menurut Time Asia dan New York Times);
Johnny Chan, pembawa acara TV terkemuka di China dan pembuat wine; serta KF Seetoh, CEO
dan pendiri Makansutra. Informasi lebih lanjut bisa ditemukan di www.makansutra.com/wsfcongress
Tentang Makansutra (S) Pte
Ltd
Makansutra (S) Pte Ltd didirikan oleh pengusaha dan jurnalis, foto KF Seetoh, yang bermarkas di Singapura. Misi kami adalah untuk memberikan
informasi dan merayakan segala aspek tentang industri kuliner melalui panduan makanan, konten online,
pusat jajanan, acara-acara khusus, proyek-proyek, dan acara TV, yang kami
percaya sebagai akar pengetahuan kuliner, refleksi terbaik dan termurni dari kebudayaan manusia dan organisasi sosial. Informasi lebih
lanjut dapat ditemukan di www.makansutra.com