Jakarta, 07 Maret 2013: IBM (NYSE: IBM) hari ini mengadakan IBM LeadershipConnect Forum 2013 (ILC) untuk memperkenalkan berbagai solusi TI yang dapat membantu perusahaan menuai manfaat yang lebih besar untuk bersaing dan berhasil, terutama pada lini bisnis yang dianggap penting untuk suatu perusahaan seperti SDM, keuangan dan pemasaran. Selain itu, sektor pemerintahan juga mendapatkan perhatian dalam forum ini untuk meningkatkan kesadaran pemerintah akan solusi TI yang inovatif dalam meningkatkan pelayanan dan akuntabilitas layanan pemerintah menuju pemerintahan yang terbuka (open government).
Pada forum ini, IBM menyediakan sesi seminar dalam empat
bagian untuk para eksekutif dibidang SDM, Keuangan, Pemasaran dan Government
tentang bagaimana
solusi IBM dapat membantu para pelanggan di industri Marketing, HRD, Keuangan
serta Pemerintahan dalam untuk mewujudkan suatu perusahaan yang
efektif dan pemerintahan yang transparan.
Sesi Pemasaran
di ILC ini berfokus pada upaya meramalkan kondisi pemasaran di kawasan Asia di
waktu mendatang dan menjelaskan tentang praktek-praktek pemasaran terbaik di
dunia yang dapat diterapkan di Asia. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan di
Indonesia dapat menyaingi pasar-pasar yang sudah lebih berkembang. Terdapat tiga
imperatif yang digaris-bawahi untuk tenaga pemasaran ini:
·
- · Memahami setiap pelanggan sebagai individu
- Menciptakan sebuah sistem keterkaitan yang mengoptimalkan manfaat di setiap bidang
- Merancang budaya dan merk dagang agar lebih otentik
Saat ini dunia pemasaran sedang
mengalami perubahan. Perangkat yang digunakan perusahaan untuk mengeksploitasi
dan memperkokoh hubungan antara perusahaan dan pasar kini semakin bersifat
khusus. Untuk itu, solusi yang ditawarkan IBM merupakan Customer Analytics,
Marketing Campaign Management dan Smarter Commerce yang dapat membuat proses
marketing lebih efektif dan dapat merubah cara pelanggan berinteraksi dengan
perusahaan serta mendiferensiasi model bisnis dan dunia perniagaan global.
Pada sesi Keuangan, para Chief Financial
Officer (CFO) dijelaskan tentang peran mereka yang semakin menantang dan
membahas bagaimana para eksekutif keuangan dapat membantu mewujudkan keputusan
perusahaan yang lebih baik melalui wawasan bisnis yang lebih kokoh melalui
solusi-solusi IBM, seperti IBM Predictive Analytics, Planning, Sales Perfomance
dan Dashboard. Para CFO harus merubah misi keuangan perusahaan dengan berfokus
pada proses, teknologi, data dan analitik, serta manusia.
Di sesi SDM, para pemimpin senior mendapatkan pengetahuan
wawasan tentang tiga kecakapan utama yang harus dimiliki seorang pembuat
keputusan dibidang SDM dan harus bergerak melampaui berbagai pembatas yang
menghambat efektifitas tenaga kerja, yaitu menciptakan tenaga kerja yang lebih
pintar. Berdasarkan wawasan dari 700 lebih pemimpin SDM, IBM melihat bahwa
lebih dari setengahnya memandang SDM, hubungan pelanggan dan inovasi sebagai faktor
utama untuk mewujudkan nilai ekonomi yang berkelanjutan. Dalam sesi ini IBM menawarkan
solusi seperti Collaboration dan Talent Management untuk menciptakan smarter
workforce dalam mendapatkan SDM yang tepat dan juga memotivasi SDM yang
sudah ada dalam suatu perusahaan.
“Dengan pemahaman tentang pergeseran
yang terjadi di pasar, IBM menggeser bisnisnya dari komponen (perangkat keras
dan piranti lunak) ke infrastruktur, dan dari infrastruktur ke solusi-solusi
manfaat bisnis. Akibatnya, solusi IBM dapat menciptakan profitabilitas dan
manfaat bisnis yang terbedakan. IBM dapat membantu pelaku bisnis untuk terus
bertransformasi untuk mewujudkan pertumbuhan,” jelas Nina K.
Wirahadikusumah, Country Manager Software Group, IBM Indonesia.
Para pejabat pemerintah yang menghadiri
acara ini dapat mengikuti sesi Pemerintah, dimana mereka belajar banyak dari
sudut pandang terkini dan berbagai solusi TI yang mendorong transformasi. Di
sesi ini, para pemimpin senior dapat mempelajari beragam strategi pengelolaan
biaya yang mana penghematan biaya tetap menjadi prioritas. Pemangkasan
anggaran, efisiensi dan insentif masih merupakan alat yang digunakan untuk
menurunkan biaya, mengurangi ketergantungan pada dukungan pendapatan,
pendekatan pembiayaan baru untuk mengurangi cukai pada anggaran publik,
investasi dalam pencegahan untuk mennghindari biaya down stream. Banyak negara terus meninjau kembali mekanisme
pembiayaan tradisional untuk kompensasi pekerja. Pendekatan “satu untuk semua” yang
terstandar kini sudah tidak memadai lagi.
Pelayanan
yang tepat – sebuah pendekatan bisnis baru yang memungkinkan respon diferensial
dalam pengelolaan program sosial – juga diperkenalkan disini. Pelayanan yang
tepat adalah seperangkat atribut organisasional yang dibaurkan untuk mewujudkan
fleksibilitas dan kegesitan agar dapat menciptakan respon layanan diferensial
dalam pemerintahan. Untuk sektor pemerintah IBM menawarkan solusi seperti Open
Government yang mencakup Collaboration, Security Data dan Analytics dalam
meningkatkan pemerintahan transparan dan efektif.
“Sebuah tema konsisten yang muncul
dari interaksi kami dengan para CEO adalah perhatian yang sangat besar pada
cara kita terlibat dengan perusahaan dan rekan kerja kita. Pandangan yang menganggap teknologi
hanya berguna untuk meningkatkan efisiensi sudah tidak layak lagi. Para CEO
kini memandang teknologi sebagai pemberdaya kolaborasi dan hubungan –
koneksi-koneksi yang penting untuk mendorong kreatifitas dan inovasi,” lanjut
Nina.
Mulai dari analitik dan bisnis sosial yang lebih pintar
hingga perniagaan yang lebih pintar, IBM memiliki keunikan karena mampu
menggabungkan strategi-strategi yang telah terbukti, portfolio solusi yang
luas, dan pengetahuan proses yang mendalam. Seluruh solusi IBM yang ditampilkan
di ILC dapat membantu para eksekutif senior di bidang pemasaran, keuangan dan
SDM, pejabat sektor publik untuk mendorong transformasi dan menciptakan manfaat
yang lebih besar untuk perusahaan mereka.
--ooOOoo—