Jakarta, 11 September 2012 – IBM (NYSE: IBM) hari ini mempercepat inisiatif Komputasi
Pintarnya dengan mengumumkan serangkaian kecanggihan performa dan efisiensi
baru untuk sistem penyimpanan dan komputasi teknisnya dalam mengatasi masalah
Big Data.
Sebagai bagian dari upaya Komputasi Pintar IBM yang
berkesinambungan, hari ini IBM mengumumkan sebuah pendekatan strategis untuk
merancang dan mengelola infrastruktur penyimpanan dengan tingkat otomatisasi
dan inteligensia yang lebih tinggi, selain kecanggihan baru untuk meningkatkan
performa beberapa sistem penyimpanan utama dan Tivoli Storage Productivity
Center Suite. Selain itu, IBM juga mengumumkan penawarannya pertamanya yang
dilengkapi piranti lunak hasil akuisisi Platform Computing di awal tahun ini.
Penawaran ini dimaksudkan untuk membantu lebih banyak pelanggan kelas enterprise dalam menggunakan komputasi
teknis untuk meraih lebih banyak hasil dengan aplikasi-aplikasi yang
membutuhkan sumber daya komputasi besar untuk memproses data yang jumlahnya
kian bertambah.
“Perusahaan-perusahaan harus mengelola data yang semakin
bervolume besar dan semakin rumit,” tutur Fetra Syahbana, Country Manager, IBM
Systems & Technology Group, IBM Indonesia. “Solusi-solusi penyimpanan dan
sistem canggih yang kami umumkan hari ini memiliki performa, efisiensi dan
inteligensia untuk mengatasi masalah Big Data. Inilah komputasi pintar yang
memungkinkan pelanggan-pelanggan kami untuk mengatur dan manganalisa data yang
mereka miliki agar mereka dapat lebih memahaminya dan melayani pelanggan dengan
lebih baik.”
IBM Smarter Storage untuk Smarter Computing
Perusahaan-perusahaan harus membangun dan mengembangkan
infrastruktur penyimpanannya untuk merespon kondisi sosial, ekonomi dan bisnis
yang berubah-ubah. Ini penting untuk mewujudkan viabilitas jangka panjang.
Untuk melakukannya dengan benar, mereka membutuhkan pendekatan penyimpanan yang
lebih pintar – sebuah pendekatan yang mengeksploitasikan inteligensia otomatis
untuk meningkatkan efisiensi, tingkat penggunaan dan performa sistem
penyimpanan mereka, selain mengurangi biaya.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan IBM dan IDC terhadap lebih dari 300
CEO global, lebih dari 50% pengeluaran perusahaan-perusahaan yang paling
efisien adalah untuk proyek-proyek baru yang mentransformasikan bisnis mereka.
Dengan mengimplementasikan
teknik-teknik seperti virtualisasi, de-duplikasi, tiering dan pembuatan katalog otomatis, para pemimpin TI akan dapat
mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan arsitek-arsitek mereka memprovisikan
penyimpanan hingga 50 persen dan mengurangi biaya hingga 20 persen.
Dengan
mengelola lebih dari 256 petabyte data yang dimiliki pelangga-pelanggannya, IBM
telah mengembangkan sebuah portofolio produk dan teknologi selama beberapa
tahun terakhir ini dan hari ini mengumumkan sebuah pendekatan formal yang
melatarinya, yaitu IBM Smarter Storage. Dengan
pendekatan ini, pelanggan dapat merancang infrastruktur penyimpanan yang
memanfaatkan berbagai teknologi canggih, seperti Real-time Compression dan automated tiering agar mereka dapat
meningkatkan performa sistem-sistem mereka secara lebih cepat dan dengan biaya
yang lebih rendah.
Untuk mendorong inisiatif ini lebih jauh, IBM mengumumkan
berbagai kecanggihan baru untuk beberapa produk utamanya. Misalnya, IBM
menambahkan Real-time Compression ke dalam IBM Storwize V7000 maupun ke dalam
IBM System Storage SAN Volume Controller (SVC), sistem virtualisasi penyimpanan
IBM yang terkemuka di industri.
Tidak seperti sistem penyimpanan tradisional yang hanya
memadatkan data “aktifitas ringan” atau data yang tidak terlalu sering diakses,
Real-time Compression pada sistem Storwize V7000 dan SVC memadatkan data aktif
hingga 80 persen, sehingga meningkatkan total kapasitas penyimpanan efektif
hingga lima kali lipat.(1) Selain
Real-time Compression, IBM juga menambahkan dukungan clustering 4-arah untuk sistem blok Storwize V7000, sehingga
melipat-gandakan kapasitas sistem maksimal hingga 960
drive atau 1.4 petabyte.
“IBM
menyadari perlunya untuk mulai menerapkan pendekatan yang strategis dan lebih
pintar dalam mengelola data yang volumenya kian membengkak melalui inteligensia
built-in, otomatisasi, dan awan,
untuk meningkatkan performa, kehandalan dan nilai ekonomisnya,” lanjut Fetra.
IBM
juga meningkatkan efisiensi dan performa beberapa sistemnya, termasuk:
·
IBM System Storage DS3500
yang dirancang untuk UKM, dan DCS3700 yang dirancang dengan densitas tinggi
untuk lingkungan komputasi berperforma tinggi, kini dilengkapi kemampuan
Enhanced FlashCopy yang mampu menghasilkan 50 persen
lebih banyak jumlah snapshot dan dirancang
untuk mempercepat proses backup; dan thin provisioning yang membantu
meningkatkan tingkat penggunaan penyimpanan disk dan mengurangi biaya
penyimpanan dengan mengatur agar himpunan-himpunan penyimpanan yang tidak
terpakai digunakan seperlunya untuk aplikasi yang membutuhkannya;
·
IBM Tape System Library
Manager (TSLM) adalah sebuah piranti lunak baru yang memperluas
dan mempermudah penggunakaan perpustakaan tape
IBM TS3500 dengan menyediakan sebuah pandangan terkonsolidasi atas
perpustakaan-perpustakaan yang ada. TSLM mendukung berbagai generasi drive serta media berbasis LTO dan kelas
enterprise untuk menyimpan data dalam
sebuah penyimpanan tape yang dapat
dikelola dari sebuah titik melalui IBM Tivoli Storage Manager;
·
IBM Linear Tape File System
(LTFS) Storage Manager adalah sebuah piranti
lunak baru yang memiliki kemampuan lifecycle
management untuk berkas-berkas multimedia, seperti video berukuran besar
untuk pelanggan-pelanggan yang menggunakan perpustakaan tape IBM LTO 5 dan IBM LTFS Library Edition. Akibatnya biaya
lisensi pengarsipan video dan biaya kaset video dapat berkurang drastis.
·
Kecanggihan baru untuk IBM Tivoli Storage
Productivity Center (TPC) Suite memuingkinkan perusahaan untuk mengelola kebutuhan
penyimpanan Big Data secara lebih baik. Dengan antarmuka pengguna baru yang
berbasis Web, TPC dapat secara radikal merubah cara para manajer TI memandang
dan mengelola infrastruktur penyimpanan mereka. Hal baru lainnya pada TPC
adalah pengintegrasian IBM Cognos, yang memiliki kemampuan pembuatan laporan
dan model intuitif, sehingga pelanggan dapat secara mudah membuat laporan
ad-hoc dan laporan terkostumisasi yang berkualitas tinggi agar keputusan yang
diambil juga lebih baik. TPC menawarkan paket yang lebih sederhana dengan
kemampuan pengelolaan, penemuan, konfigurasi, performa dan replikasi yang
komprehensif hanya dengan satu lisensi.
Selain kecanggihan-kecanggihan baru ini, IBM akan
mengembangkan pendekatan Smarter Storage lebih jauh lagi di waktu mendatang
ketika IBM mengumumkan rencananya untuk memperluas kemampuan IBM Easy Tier ke direct-attached, server-based SSD untuk
membantu pelanggan mengkoordinasikan migrasi data antar sistem disk dengan
server. IBM Easy Tier secara otomatis memindahkan data ke penyimpanan yang
paling sesuai, termasuk beragam tier
disk dan SSD, berdasarkan kebijakan dan kegiatannya.
IBM Memperkokoh Portofolio Komputasi Teknis untuk Pelanggan Enterprise
Agar komputasi teknis lebih mudah digunakan, IBM
mempercanggih portofolio platform perangkat kerasnya dengan beragam piranti
lunak untuk menciptakan solusi-solusi terintegrasi yang dapat membantu
perusahaan-perusahaan untuk secara lebih cepat meraih manfaat dari
aplikasi-aplikasi beperforma tinggi yang membutuhan banyak sekali daya
komputasi dan data. Selain itu, IBM berkomitmen untuk mempertahankan dukungan
untuk sistem-sistem non-IBM dengan mitra-mitra Komputasi Platform yang ada.
Pokok-pokok dari pengumuman IBM hari ini, antara lain, adalah:
- Jajaran IBM Platform Symphony, sebuah grid manager yang kini diintegrasikan dengan kerangka kerja piranti lunak MapReduce untuk mewujudkan performa dan throughput yang lebih cepat untuk beban kerja Big Data dan analitik dalam sebuah lingkungan Grid. Model berbagi sumber daya Platform Symphony membuatnya lebih hemat biaya untuk memperluas lingkungan analitiknya sesuai kebutuhan.
- IBM System x Intelligent Cluster terintegrasi dengan piranti lunak IBM Platform HPC untuk menyederhanakan penyebaran kluster, mewujudkan hasil secara lebih cepat dan meningkatkan produktifitas agar pelanggan dapat berfokus pada riset dan analisa, bukan pada pengelolaan infrastruktur TI mereka.
- Portofolio High Performance Computing (HPC) Cloud milik IBM diperluas dengan penawaran IBM Platform Cluster Manager yang baru dan IBM Platform LSF untuk menyajikan sebuah himpunan sumber daya awan bersama yang tersedia dari mana saja, membuatnya lebih mudah untuk menciptakan dan mengelola awan HPC. IBM Platform Cluster Manager yang baru memungkinkan pelanggan untuk memprovisikan kluster hanya dalam hitungan menit, dan secara otomatis dan dinamis mengelola lingkungan kluster, termasuk IBM Platform Computing dan pengelola beban kerja non-IBM.
Penawaran-penawaran baru ini akan membantu IBM untuk secara
agresif meraih peluang komputasi teknis yang bernilai lebih dari $20.3 milyar,
sesuai yang diproyeksikan IDC untuk tahun 2012 ini dan diperkirakan akan tumbuh
7,6 persen per tahun, sehingga mencapai sekitar $29,2 milyar pada tahun 2016.
(2)
--ooOOoo—
Tentang IBM
Untuk informasi lainnya tentang IBM Storage, silahkan
kunjungi www.ibm.com/storage dan ikuti kami di twitter @IBMStorage.
Untuk informasi lainnya tentang IBM technical computing
silahkan kunjungi www.ibm.com/technicalcomputing dan ikuti
kami di twitter @ibmhpc.
Untuk informasi lainnya tentang IBM Tivoli silahkan kunjungi www.ibm.com/tivoli dan ikuti kami di twitter @ibmtivoli.
Untuk informasi lainnya tentang IBM IBM Storage Services,
silahkan kunjungi www.ibm.com/services/storage.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar