Senin, 05 Maret 2012

Bisnis Analitik Dari IBM Membantu Acara Anugrah Piala Oscar

Lab Inovasi Annenberg milik the University of Southern California, IBM, dan the Los Angeles Times berkolaborasi untuk mengukur sentimen media sosial yang berhubungan dengan Acara Academy Awards yang lalu

 Jakarta, 5 Maret 2012 – Para pegguna sosial menyalurkan aspirasi mereka tentang Piala Oscar®, menurut Lab Inovasi Annenberg milik the University of Southern California, IBM (NYSE: IBM), dan the Los Angeles Times, yang berkolaborasi untuk mengukur sentimen media sosial yang berhubungan dengan Academy Awards ke-84 yang lalu. Proyek ini, ‘Senti Meter’, mengandalkan teknologi pengenalan bahasa alami dan analitik canggih untuk mengukur opini positif maupun negatif yang dikemukakan dalam jutaan tweet publik.
Berfokuskan pada aktor, aktris dan kategori film terbaik, tujuan dari pengukuran ini adalah untuk menetapkan sebuah model pengukuran volume dan nada berbagai sentimen Twitter di seluruh dunia guna memahami opini para penggemar film. Hasilnya diharapkan akan menunjukkan bagaimana kemajuan teknologi dapat membantu mengidentifikasi beragam tren konsumen di masa yang akan datang. Dengan demikian, para perusahaan film akan dapat memahami preferensi penonton serta menggunakan media sosial untuk menyempurnakan program pemasaran mereka dan  pada akhirnya meningkatkan hasil box office.

 “Proyek ini adalah tentang pengidentifikasian 'The People's Oscar', yang artinya beranjak dari opini para pakar tentang siapa yang akan memenangkan Piala Oscar ke pemahaman tentang siapa yang benar-benar ingin dilihat para penggemar film memenangkan penghargaan paling bergengsi di industri ini,” tutur Profesor Jonathan Taplin, Direktur, Lab Inovasi Annenberg, USC. “Kami ingin menggambarkan bagaimana teknologi baru dapat menangkap informasi berharga yang dihimpun dari aspirasi para penggemar film.”

Kerja sama antara Lab Inovasi Annenberg dan IBM adalah bagian dari kolaborasi berkelanjutan antara kedua organisasi ini untuk meneliti bagaimana teknologi baru dapat dimanfaatkan berbagai orgaisasi – mulai dari kantor berita hingga wartawan, hingga studio film dan peritel, agar mereka dapat secara lebih baik memahami, merespon dan memprediksi sentimen publik.

Kemampuan untuk menerapkan sebuah alat ukur kuantitatif untuk percakapan di media sosial tetang film dan penampilan terbaik di musim ini, dan terus melakukannya selama beberapa lama, menambah dimensi baru yang berharga untuk liputan The Times tentang penghargaan   ini,” jelas Sallie Hofmeister, Assistant Managing Editor, Arts and Entertainment, The Times. “Kami tertarik untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi-teknologi baru untuk menambah wawasan pelaporan kami, dan kerja sama kami dengan IBM dan USC membuat tahap awal dari pengembangan alat sentimen sosial ini berjalan lancar.”

Mengenai perebutan Piala Oscar itu sendiri, piranti lunak bahasa dan analitik IBM yang inovatif digunakan untuk membedakan antara sindiran halus dan sarkasme untuk menentukan opini yang lebih akurat tentang film, aktor dan aktris, serta menggambarkan tren yang penting. Hingga kini, Lab Annenberg dan IBM sudah menerapkan teknik yang sama untuk peramalan fim, olah raga dan ritel pakaian jadi untuk mengidentifikasi tren media sosial dan lebih memahami opini publik.

"IBM menyediakan jasa solusi bisnis analitik yang dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan predictive intelligencetentang berbagai data," tutur Nina K Wirahadikusumah, Country Manager, Software Group, IBM Indonesia. "Perusahaan dapat menggunakan piranti lunak ini untuk lebih memahami data, menganalisa tren, meramal, merencanakan dan melakukan validasi asumsi untuk membuat kesimpulan yang paling efektif berdasarkan data yang akurat," Nina menambahkan.

Untuk informasi lainnya tentang: Lab Inovasi Annenberg  milik The University of Southern California, kunjungi www.annenberg.usc.edu; tentang IBM dan analitik, kunjungi www.ibm.com/analytics; atau tentang the Los Angeles Times, kunjungi www.latimes.com/aboutus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar