Kamis, 28 Januari 2021

Ketangkasan dalam Merespon Perubahan Jadi Kunci Unilever Indonesia Tetap Kompetitif dan Berkelanjutan

Tangerang, 28 Januari 2021 – PT Unilever Indonesia, Tbk. (“Perseroan”) pada hari ini mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Luar Biasa (“RUPSLB”) yang dilaksanakan di Grha Unilever, kantor pusat Perseroan yang berlokasi di BSD dan juga dihadiri secara elektronik oleh para pemegang saham yang tercatat. Rapat dilaksanakan dengan mengikuti Panduan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 yang berlaku dengan mengutamakan keselamatan para peserta RUPSLB. Agenda utama dalam rapat ini adalah menyetujui susunan jajaran direktur Perseroan yang baru.

Reski Damayanti, Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan, “Hari ini, dalam RUPSLB telah disahkan jajaran direktur yang baru. Perseroan menyambut perubahan ini dengan positif dan optimis, kami percaya susunan Direksi yang baru ini akan dapat menunjang kinerja dan strategi Perseroan di 2021 dan masa yang akan datang.”

Dalam RUPSLB kali ini, telah disahkan Pengunduran Diri Jochanan Senf yang akan mengemban tugas baru sebagai VP Foods di Unilever membawahi DACH (Germany, Austria, dan Switzerland), juga pengunduran Sri Widowati yang memutuskan untuk berkarir di luar Perseroan. Rapat ini juga secara resmi mengangkat Tran Tue Tri sebagai direktur baru perseroan yang akan membawahi divisi Beauty and Personal Care.

Tran Tue Tri, akrab dipanggil Tri, adalah Warga negara Vietnam yang telah berpengalaman di bidang industri barang konsumsi dan elektronik konsumen. Sejak bergabung dengan Unilever pada tahun 2012, beliau telah mengemban beberapa posisi senior diantaranya Vice President, Global Brand – Clear, Vice President of Personal Care dan merupakan bagian dari anggota dewan direksi Unilever Vietnam.

Beliau memiliki pengalaman hampir selama 13 tahun pada Fabric & Home Care, Beauty Care dan Feminine Care di P&G. Tidak hanya mumpuni dalam bidang Beauty and Personal Care, beliau juga sebelumnya pernah menjadi Head of Marketing (Communication & Trade), serta menjadi bagian dari anggota dewan direksi Samsung Vietnam. Beliau memperoleh B.A. gelar dari University of Economics - HCMC, 1996 dan MBA dari ChicagoBooth, University of Chicago, 2012.

Reski menyampaikan bahwa perubahan adalah hal yang lumrah dan sehat bagi Perseroan. Perubahan kerap terbukti berhasil membuka kesempatan bisnis yang lebih baik karena akan membawa dan menciptakan ide, perspektif dan keahlian baru yang akan mendorong inovasi. Perubahan juga dipercayai Perseroan sebagai hal yang baik bagi karyawan karena akan mendorong peningkatan kapabilitas sumber daya manusia yang diperlukan untuk keberlanjutan organisasi dan individu.

Divisi Ice Cream, sebelumnya dipegang oleh Jochanan Senf, akan diteruskan oleh Hernie Raharja, anggota direksi, yang selanjutnya akan memimpin keseluruhan bisnis Foods and Refreshment. Dengan catatan keberhasilan dalam mengembangkan portfolio bisnis Perseroan di bidang Foods and Refreshment sebelumnya, Hernie dipercaya Perseroan sebagai pimpinan yang tepat untuk perkembangan bisnis Ice Cream Perseroan di masa depan. Perseroan yakin penggabungan divisi Ice Cream dan divisi Foods and Refreshment di bawah satu kepemimpinan akan meningkatkan sinergi dan mendukung pertumbuhan kedua divisi tersebut.

“Agility atau ketangkasan dalam beradaptasi pada perubahan adalah salah satu kekuatan Perseroan. Dengan dukungan talenta-talenta yang mumpuni, termasuk di posisi-posisi pimpinan, Perseroan optimis untuk—bukan hanya bertahan melainkan juga—terus bertumbuh serta memberikan penghidupan pada ribuan karyawan dan jutaan masyarakat dalam mata rantai Perseroan di tengah situasi yang penuh tantangan seperti sekarang ini,” tutup Reski

Tentang PT Unilever Indonesia, Tbk

T Unilever Indonesia Tbk telah beroperasi sejak tahun 1933 dan telah menjadi perusahaan Fast Moving Consumer Goods terdepan di pasar Indonesia. Unilever Indonesia memiliki 42 brand yang terbagi dalam 2 segmen usaha; Home & Personal Care (“HPC”) dan Foods & Refreshment (“F&R”). Unilever Indonesia telah ‘go public’ pada tahun 1982 dan saham-sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Unilever berkomitmen tinggi untuk tetap melaju dan maju bersama Indonesia. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2020, penjualan bersih Unilever Indonesia mencapai Rp32,4 triliun terdiri dari penjualan HPC dan F&R masing-masing sebesar Rp22,7 triliun dan Rp9,7 triliun. Sedangkan laba bersih Perseroan mencapai Rp5,4 triliun.

Unilever memiliki sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut, kesembilan pabrik tersebut telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Secara global, pada tahun 2010 Unilever meluncurkan Unilever Sustainable Living Plan, strategi untuk terus mengembangkan bisnisnya seraya mengurangi setengah dampak lingkungan yang ditimbulkan dan meningkatkan dampak sosial bagi masyarakat. USLP memiliki tiga tujuan utama:

1. Meningkatkan kesehatan 1 milyar orang pada 2020
2. Mengurangi setengah dari dampak lingkungan yang dihasilkan dari operasi bisnisnya pada 2030
3. Meningkatkan penghidupan jutaan orang pada 2020