Kamis, 14 Januari 2021

Dokter Ahyani Raksanagara, Sosok Penggerak Perubahan dari Tanah Pasundan

 Figur pemimpin yang terus berinovasi tampaknya sudah melekat dalam diri dr. Ahyani Raksanagara. Seolah tak kehabisan ide, Ahyani selalu menciptakan terobosan baru di setiap instansi yang dipimpinnya.

“Kepemimpinan dan inovasi itu udah melekat. Selalu menciptakan kreasi yang baru karena tujuan (visi) kita tetap, hanya saja lingkungan internalnya yang berbeda,” ujar Ahyani yang menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung tersebut.

Berbagai terobosan telah ia ciptakan bersama tim yang berada di bawah kepemimpinannya. Inovasi terbaru yang ia ciptakan adalah inovasi Tancapkan Tiang Kenangan. Program ini terdiri dari tiga hal, yakni Tancapkan (Tangga Baca Terapkan), Tiang (Perhatian Karena Sayang), dan Kenangan (Kegiatan Senam Peregangan).

Inovasi ini sebagai respon atas wajibnya menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada. Memastikan hal tersebut terlaksana, ia pun menempelkan stiker di tangga yang menjadi satu-satunya jalan ke instansi tempatnya bernaung sebagai pengingat bagi para pegawai yang melewatinya. Tidak hanya itu, pengingat untuk terus menerapkan protokol kesehatan juga disiarkan tiga kali sehari lewat audio berdurasi 45 detik.

“Saya bertugas membawa perubahan. Tapi perubahan yang saya bawa harus menyenangkan, bukan menakut-nakuti,” ujar wanita lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran ini.

Baginya, inovasi tidak selalu harus berbasis teknologi. Inovasi menurutnya adalah cara pandang untuk mendapatkan sebuah terobosan. Dalam konteks pemerintahan daerah, maka terobosan yang dimaksud adalah bagaimana meningkatkan performa pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang mudah, murah, dan cepat.

Kemampuan memimpin tersebut ternyata memang telah terasah sejak Ahyani masih belia. Kerap memimpin organisasi sekolah dan hingga kini memimpin organisasi sosial diluar tugas dinasnya, membuat Ahyani menjadi pribadi yang tangguh, bertanggung jawab, dan mudah bersosialisasi.

Meski memiliki latar belakang di bidang kesehatan, tidak membatasi dirinya untuk keluar dari zona nyaman. Ia membuktikan diri menjadi salah satu dari 50 perempuan yang berpengaruh di bidang IT dalam E-Government Asia Pasific “Women in Gov Tech 20” versi Govinsider selama dua tahun berturut-turut 2017-2018.

Prestasi tersebut didapatkannya ketika menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi Informatika Kota Bandung. Berkat keinginan untuk belajar hal-hal di luar keahliannya, ia berhasil mengintegrasikan aplikasi SIRA (Sistem Informasi Rencana Anggaran) ke SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah), aplikasi surat online, dan bahkan membawa Smart City Kota Bandung Juara 1 dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementerian PANRB.

Ketika ditanya mengenai rotasi jabatan yang kerap dirasakannya, ia memandang penugasan itu sebagai amanah yang harus dijalankannya. “Penugasan itu adalah kepercayaan. Untuk pola karier, networking saya semakin banyak, jadi tidak terbatas di satu keilmuan saja,” tutupnya.

Atas kemampuan memimpinnya tersebut, Ahyani berhasil menjadi 10 besar kategori Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Teladan dalam ajang Anugerah ASN 2020 yang diselenggarakan Kementerian PANRB. Setelah menerima penghargaan ini, kini ia kembali dipercaya menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung.