Senin, 17 Februari 2020

Bogasari Dukung UKM Serap Komoditas Pertanian

Pelaku usaha kecil  dan menengah (UKM) berbahan dasar tepung terigu tidak hanya bertambah secara jumlah, tapi semakin berkembang dalam keanekaragaman pangan yang menyerap komoditas pertanian lokal. Hal ini ditunjukkan para UKM mitra Bogasari yang semakin kreatif dalam inovasi produk.
Para UKM mitra Bogasari  semakin menunjukkan kearifan lokal dan menjadi oleh-oleh khas daerah masing-masing. Sebagai contoh, di Bandung ada Bagelen Ganyong Nana Mi yang menggunakan ubi sebagai bahan baku di luar tepung terigu. Di Samarinda ada Roti Durian Panglima, Cake Salak Kilo di Balikpapan, Nut Safir di Lombok yang menggunakan aneka biji-bijian sebagai bahan membuat kue kering dicampur dengan terigu, dan masih banyak lagi.
Untuk itu, PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari selaku pabrik tepung terigu pertama dan terbesar di Indonesia akan terus mendukung pertumbuhan UKM melalui berbagai program pembinaan yang dimiliki. Demikian disampaikan Ivo Ariawan, Senior Vice President Commercial Bogasari dalam siaran pers terkait acara Gelegar Hadiah Bogasari Mitra Card (BMC) Tahap 2 dan penganugerahan Bogasari SME Award 2019, di Bandung, Minggu (16/2/2019).
"Berbagai kegiatan pembinaan yang dilakukan melalui program keanggotaan BMC antara lain edukasi seputar produk, strategi promosi dan pemasaran, dan perijinan. Bentuknya bisa berupa seminar, pelatihan, festival kuliner, dan kunjungan pelanggan," kata Ivo.
Ia mencontohkan, di tahun ini Bogasari akan kembali menggelar pelatihan bernama KIAT (Kunci Informasi dan Teknologi) di sekitar 20 kota. Selain itu, Bogasari juga akan menggelar festival mie dan jajanan, seperti yang berlangsung di 13 kota di tahun 2019 sebagai ajang promosi produk UKM.
"Bahkan untuk pengurusan perijinan seperti sertifikasi halal produk yang diwajibkan pemerintah, Bogasari akan memfasilitasi UKM seperti yang sudah diawali di tahun 2019 dengan pembuatan sertifikat halal produk untuk anggota UKM mie yang tergabung dalam Paguyuban Mie Tunggalrasa Garamiro," ujar Ivo.
Terkait penyelenggaraan Gelegar Hadiah BMC Tahap 2 yang berlangsung Minggu (16/2/2019) di Bandung, Ivo mengatakannya sebagai bentuk apresiasi Bogasari atas kemitraannya dengan UKM yang menjadi anggota BMC.  Program Gelegar Hadiah BMC yang berlangsung 2 kali setahun dengan skala nasional ini akan mengundi ratusan hadiah dengan hadiah utama 5 paket umrah. Hadiah lainnya adalah  5 sepeda motor niaga, 60 smartphone, 80 hand mixer dan 150 kupon belanja total senilai Rp 30 juta.
Sementara itu, penganugerahan Bogasari SME Award adalah program puncak pembinaan Bogasari terhadap UKM yang digelar setiap tahun dari sejak 2010. Dari tahun ke tahun, para peserta yang diseleksi menjadi nominator Bogasari SME Award ini tidak hanya bertambah tapi semakin meluas asal daerahnya.
Seperti nominator Bogasari SME Award 2019, 15 nominator berasal dari 11 kota dari 9 provinsi yakni Aceh, Medan, Jambi, Palembang, Lampung, Jakarta, Surabaya, Malang, Sleman, Samarinda dan Balikpapan. Para UKM mitra Bogasari yang lolos menjadi Nominator Bogasari SME Award 2019 ini adalah hasil penilaian dewan juri yakni dari pihak perbankan diwakili Bank BTPN, akademisi dari Universitas Prasetya Mulya, dan pemerintah diwakili Kementerian Koperasi dan UKM.
15 nominator ini dibagi dalam  3 kategori yakni Platinum, Gold dan Silver. Pembagian 3 kategori ini sesuai dengan jenis keanggotaan BMC yang ditentukan dari konsumsi pemakaian terigu Bogasari. Untuk kategori Platinum dengan pemakaian terigu di atas 759 sak atau 18,75 ton per bulan adalah Dea Bakery asal Malang, Bakpia Kencana (Sleman), Roti Jepang Morinaga (Samarinda), Monica Loren (Lampung), dan Home Made Bakery (Jakarta).
Kategori Gold dengan pemakaian terigu antara 250 -749 sak atau 6,25 ton sampai 18,75 ton per bulan adalah Papa Cookies asal Bantul, Dynamic Natural Damai (Jakarta Utara), Indofrozen Food Sukses Mandiri (Surabaya), Cahaya Nikmah Bakery (Samarinda), dan Serba Jadi Bakery (Aceh). Sementara kategori Siver yang pemakaian terigu di bawah 249 sak atau 6,25 ton per bulan adalah Cake Salakilo (Balikpapan), Adila Snack (Jambi), My Bakery (Palembang), Ivan Bakery (Jambi), dan Mchery Pizza (Medan).  
Dari setiap kategori ini akan dipilih satu The Best Achievment dan berhak atas hadiah senilai Rp 20 juta, sedangan untuk nominator Rp 7,5 juta. "Keberhasilan para UKM menjadi nominator dan pemenang di ajang Bogasari SME Award ini sekaligus menjadi inspirasi bagi masyarakat bahwa peluang usaha makanan berbasis terigu cukup besar dan menjanjikan secara keuntungan," ujar Ivo.
Hal ini juga dibuktikan dengan UKM yang menjadi anggota BMC yang saat ini secara nasional mencapai sekitar 43 ribu. Dari angka tersebut, hampir 9 ribu berlokasi di wilayah Jawa Barat dan 2 ribu diantaranya berada di Bandung. "Yang juga menarik, secara nasional sekitar 10 ribu anggota BMC berada di kelompok usia 25-40 tahun atau kelompok milenial.