Kamis, 05 November 2015

Hari Kedua IIW: Indonesia Membutuhkan 7000 Tenaga Ahli IT, Penerapan Teknologi Tinggi dengan Sentuhan Manusia di Bandara, dan Kemitraan antara Pemerintah dan Swasta Berskala Besar

Jakarta, 5 November 2015 – Di hari kedua pelaksanaannya, Indonesia Infrastructure Week (IIW) menerruskan suksesnya sebagai salah satu pameran dan konferensi yang sangat strategis sebagai ajang diskusi antara para perwakilan pemerintah dan swasta mengenai pertumbuhan infrastruktur nasional.

Indonesia telah menerapkan rencana jaringan pita lebar sejak tahun 2014 silam. Kristiono, Ketua Umum of Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (MASTEL), mengatakan dalam panel diskusi  National Broadband and Cyber Security Symposium, yang merupakan bagian dari Indonesia Infrastructure Week, bahwa  Indonesia memiliki potensi yang tak terbatas. “Setelah penerapan  Indonesia Broadband Plan, Indonesia akan menjelma menjadi salah satu kekuatan digital economy terbesar di dunia,” ucap Kristiono. Namun hal ini bukanlah tanpa tantangan.  Pertama, harus dibangun sebuah infrastruktur yang mampu menarik lebih banyak pengguna jaringan pita lebar, dengan target mencapai 120 juta penduduk Indonesia. Kedua, bagaimana menciptakan sebuah ekosistem digital yang aman.  Menurut Telkomtelstra, merujuk pada studi yang dilakukan oleh Akamai Technology Firm, Indonesia masih menempati peringkat tiga dalam daftar negara yang memiliki sumber serangan cyber terbesar.

Dalam menciptakan keamanan di dunia maya, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia berkualitas sebagai pelengkap dari infrastruktur TIK yang mumpuni. Riki Arif Gunawan, Kepala Sub Direktorat Keamanan Teknologi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa,  “Pemerintah saat ini tengah berupaya untuk membuat sertifikasi profesi dalam menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.  Pemerintah juga bermitra dengan pihak swasta dalam mengisi kekurangan 7000 tenaga ahli IT.” Meski demikian,  Nader Henein, Direktur Keamanan Blackberry mengatakan,  “Sangat tidak adil jika kita membebankan semua tugas ini kepada pemerintah.” Untuk itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta dalam mengantisipasi  cyber-crime dan meningkatkan kesuksesan pelaksanaan rencana jaringan pita lebar.

Dalam panel diskusi terpisah, Alex Rusli, CEO of Indosat and Ketua Asosiasi Penyelenggara Telkomunikasi Seluruh Indonesian (ATSI) menambahkan pentingnya konvergensi antara perkembangan yang sejalan antara  infrastruktur dan  pertumbuhan ekonomi kreatif. Salah satu manifestasi dari ekonomi kreatif adalah pertumbuhan  start-ups di Indonesia, ucap Shinta Dhanuwardoyo, pendiri of Bubu dan salah satu investor bidang teknolgi yang terkemuka. Dia menambahkan, saat ini  Indonesia memiliki lebih banyak konsumen dibandingkan dengan pekerja dalam bidang teknologi, merujuk pada pada studi yang menyimpulkan bahwa pertumbuhan penggunaan pita lebar sebesar 10% mampu meningkatkan pertumbuhan GDP hingga mencapai 1%.  Ia menambahkan, studi ini juga mengelaborasi bahwa dari  1000 pengguna jaringan pita lebar mampu menciptakan lapangan kerja baru untuk 80 orang. Partisipasi aktif dari pemerintah dan swasta tidak hanya kan mewujudkan hal ini, namun justru akan melipatgandakan angka ini. Tidak hanya itu, partisipasi aktif ini juga akan menciptakan eksosistem internet yang aman, dan handal di Indonesia.

Sementara itu, di Regional Governments Conference, yang juga merupakan bagian dari IIW, seluruh pemangku kepentingan mendiskusikan tiga isu utama yang menjadi perhatian dalam perkembangan infrastruktur Indonesia yakni: waktu pengerjaan yang lama, bagaiman menjembatani kepentingan publik dan swasta,dan perubahan kebijakan pemerintah terkait dengan investasi. Shinta Kamdani, salah satu ketua dari APINDO mencatat bahwa “Banyak investor yang mengalami kesulitan karena saat mereka ingin berinvestasi, mereka tidak memiliki kepastian apa yang terjadi di masa datang.” IIW menjadi platform dimana investor dapat bertukar pengetahuan dalam mengatasi isu-isu tersebut. Investor juga dapat mempelajari kemana dan bagaimana cara yang untuk menginvestasikan uangnya. Himawan Hariyoga, Wakil Ketua BKPM mengatakan bahwa salah satu solusi jitu yang ditawarkan adalah penerapan pusat layanan satu atap oleh BKPM, dan National Single Window for Investment (NSWI) untuk memfasilitasi semua tahapan investasi sejak tahap perencanaan hingga tahap eksekusi.

Terkait dengan isu perkembangan infrastruktur, salah satu peserta  panel  diskusi juga mengemukakan bahwa pembangunan jaringan kereta api dan pelabhan dapata membuka potensi investasi baru. Masalah yang saat ini dihadapi oleh sektor pelabuhan adalah tidak imbangnya pertumbuhan pelabuhan baru antara Indonesia bagian timur dengan bagian barat, keterbatasan kapasitas pelabuhan yang ada, keterbatasan pendanaan, kurangnya kerjasama antara swasta dan pemerintah

Dalam menjawab tantangan ini, Kementerian Perhubungan tengah mengembangkan proyek pengembangan jalan tol laut guna melakukan penataan ulang jaringan pengangkutan melalui pelabuhan. Selain itu, sektor perkereta apian saat ini tengah menanti terwujudnya proyek MRT, satu dari  20 proyek infrastruktur di dunia menurut majalah World Finance Magazine. Prasetyo, Direktur Kemanan Transportasi  Kementerian Perhubungan mengatakan bahwa ia mengharapkan lebih banyak partisipasi pihak swasta dalam membangun jalur kereta api publik.

Dalam Indonesia Airport & Aviation Business Forum, daya saing Indonesia dianggap sebagai tantangan yang harus dihadapi. Untuk dapat bersaing dengan negara lain, Indonesia harus memperbaiki layanan penerbangan melalui peningkatan pengalaman pelanggan. Arif Wibowo, President Director Garuda Indonesia menyampaikan strateginya yakni “high technology and high touch” yakni penyediaan layanan koneksi  wi-fi, sistem e-boarding, dan electronic consumer tracking untuk memberi kemudahan kepada konsumen. Bandara Incheon, salah satu bandara dengan layanan terbaik di dunia digunakan sebagai  studi kasus. Lim Chaeeun, Presiden Direktur Mitra Incheon Indonesia memaparkan bagaimana bandara utama Korea Selatan mampu melampaui harapan pelanggan dengan menyediakan sentuhan manusia melalui berbagai kegiatan budaya dan edukasi di lingkungan bandara sambil terus meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam setiap layanannya.
Perkembangan dalam mencapai tujuan ini masih terus dijalankan. Sebagai contoh, PT Angkasa Pura II, tengah meningkatkan layanan dan infrastruktur dari kapasitas 22 juta menjasi 62 juta penumpang dalam beberapa tahun kedepan. Djoko Murjatmodjo, Direktur operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II mengatakan, bahwa ia tengah meningkatkan kemampuan bandara hingga mampu menampung 86 pesawat setiap jamnya melalui penambahan runway 3.

Dalam seminar Construction Tech Indonesia, para pemangku kepentingan berdiskusi mengenai bagaimana pemanfaatan teknologi secara maksimal dapat mengubah proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Lio Sudarto, Director Marketing Total Bangun Persada mengatakan bahwa kualitas sumber daya manusia dalam bidang konstruksi masih sangat terbatas akibat lambatnya pertumbuhan pengembangan sumber daya dalam mengimbangi permintaan yang sangat tinggi. Untuk itu, tidak cukup hanya teknologi, namun juga sisi pendanaan kerjasama operasi juga sangat diperlukan dalam menjalankan agenda pembangunan jalan nasional, Jalan Tol Trans Sumatra.
****
Tentang Indonesia Infrastructure Week 2015
Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2015 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PT.Infrastructure Asia berkolaborasi dengan beberapa mitranya. Tahun ini, IIW akan diselenggarakan di Jakarta Convention Centre pada tanggal 4-6 November dan akan memiliki agenda pameran dan dialog Tentang Indonesia Infrastructure Week 2015
Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2015 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PT.Infrastructure Asia berkolaborasi dengan beberapa mitranya. Tahun ini, IIW akan diselenggarakan di Jakarta Convention Centre pada tanggal 4-6 November dan akan memiliki agenda pameran dan dialog dari empat sektor industri utama:
·Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2015, diselenggarakanoleh KADIN Indonesia
·Konstruksi Indonesia (KI) 2015, diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
·Airports and Aviation Indonesia (AAI) 2015, diselenggarakan oleh Masyarakat Transportasi Indonesia
· Connect Expo Comm Indonesia (CECI) 2015, diselenggarakan oleh Masyarakat Telematika Indonesia
Pengunjung yang hadir di masing-masing acara akan mendapatkan akses di keempat acara tersebut dan dapat berpartisipasi di pertemuan dengan para buyer untuk menambah kontak bisnis.
Untuk informasi lebih lanjut tentang IIW’15, kunjungi: www.indonesiainfrastructureweek.com