Jumat, 06 November 2015

Darmin Nasution: Dengan Infrastruktur yang Kuat, Indonesia akan Menjelma Menjadi Raksasa Ekonomi Terbesar Ketujuh di Dunia Pada Tahun 2030, dengan PDB Mencapai 4,5 Trilyun Dollar Amerika

·         Diperlukan sumber pendanaan alternatif yang efektif pada sektor utama yang dianggap penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7% 
·         Skema kemitraan antara Pemerintah dan swasta telah disiapkan untuk mendorong dan memfasilitasi masuknya investasi asing
·         Indonesia Infrastructure Week (IIW)’ 15 telah sukses dalam mempertemukan seluruh pemangku kepentingan dalam menjawab tantangan yang dihadapi saat ini

Jakarta, 6 November 2015 – Indonesia memiliki potensi yang tak terhingga jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN, dan masa depan ekonomi Indonesia akan tetap sekuat sebelumnya jika rencana pengembangn infrastruktur dapat terlaksana dengan baik. Kesimpulan ini muncul sebagai hasil diskusi seluruh pemangku kepentingan pada penutupan  Indonesia Infrastructure Week, salah satu forum bisnis dan eksibisi paling strategis di Indonesia. “Kami berupaya untuk mewujudkan potensi nasional dan tidak berhenti apapun hambatan yang menghadang. Saya yakin, jika kita semua bekerjasama, kita akan dapat mencapai tujuan akhir kita dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, pada sambutannya saat menutup Indonesia Infrastructure Week di Jakarta Convention Center sore tadi.

“Saat ini, kami masih menghadapi beberapa tantangan antara lain terbatasnya infrastruktur, presentase biaya yang masih tinggi untuk logistik dan pengangkutan barang dan jasa,” tambahnya. Sebagai akibat dari kondisi infrastruktur yang kurang ideal, waktu tempuh rata-rata di koridor utama Indonesia mencapai 2,6 jam / 100 km. Jika kita bandingkan dengan Thailand dan Malaysia, waktu tempuhnya bisa dua kali lipat lebih lama. Tidak hanya itu, rasio distribusi listrik mencapai 84,1%, jauh tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Thailand, Filipina dan Vietnam dengan rasio 100%.

“Meskipun demikian, kami tetap berkomitmen untuk mendukung investor dalam mengatasi masalah ini melalui enam paket kebijakan ekonomi yang baru dikeluarkan, lengkap dengan skema kemitraan antara pemerintah dan swasta, dan skema pendanaan yang inovatif,” pungkasnya. Darmin menekankan, bahwa untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar tujuh persen, Indonesia perlu memobilisasi sumber pendanaan alternatif  untuk proyek-proyek infrastrukturnya. Hal ini merupakan sesuatu yang dapat dicapai melalui kemitraan antara pemerintah dan swasta, termasuk kekurangan dana, kesiapan pembayaran dan pinjaman langsung, serta skema berbasis pencapaian tahunan.

Pejabat pemrintah dan pelaku bisnis berkolaborasi dalam menerapkan skema tersebut. Dalam sesi bersama investor, BKPM juga menggarisbawahi dukungannya untuk investor dengan menyediakan kemudahan kepemilikan dan keringanan pajak.

Investor asal Tiongkok sebagai peserta utama di IIW’ 15 sangat ingin berkolaborasi dengan pelaku bisnis Indonesia. Hal ini terlihat dari komitmen mereka yang menyewa lokasi seluas 2.000 meter persegi ruangan pameran di IIW. “Kami melihat ketertarikan lebih jauh dari investor yang akan terus bertambah tahun depan. Kami akan melanjutkan kerjasama dengan pemerintah dalam menyediakan platform strategis dimana investor dan pelaku bisnis dapat bertemu dan menentukan proyek mana yang dapat dijalankan bersama,” ucap CEO of Infrastructure Asia Alan Solow selaku penyelenggara IIW’15.

IIW’ 15 telah berhasil menarik lebih dari 12.000 pengunjung dan lebih dari 200 eksibitor pada event yang berlangsung selama tiga hari ini. IIW’15 juga berhasil untuk menyatukan seluruh pemangku kepentingan tidak hanya untuk mengatasi isu tetapi juga menggarisbawahi area yang mampu ditingkatkan. Tahun depan, diproyeksikan IIW akan melayani lebih banyak investor, perwakilan pemerintah dan semua profesional yang berhubungan dengan infrastruktur.

****
About Indonesia Infrastructure Week 2015
Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2015 is an annual event organized by Infrastructure Asia in collaboration with its partners. This year, IIW will be held in Jakarta Convention Centre in 4-6 November and will have four major industry sector exhibition and dialogue events:
  • Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2015, hosted by KADIN
  • Konstruksi Indonesia (KI) 2015, hosted by Ministry of Public Works
  • Airports and Aviation Indonesia (AAI) 2015, hosted by Masyarakat Transportasi Indonesia
  • Connect Expo Comm Indonesia (CECI)  2015, hosted by Masyarakat Telekomunikasi Indonesia

Vistors to each of these events will automatically have access to all four events and can take part in a hosted buyer programme to meet with other business contacts.
For further information on IIW 15 please go to www.indonesiainfrastructureweek.com