Kaltim Pasifik Amoniak Luncurkan Buku tentang
Teknologi Tradisional Masyarakat Dayak Kalimantan Timur
Jakarta, 5 September 2013 – PT Kaltim Pasifik Amoniak (KPA), salah satu perusahaan produsen amoniak terbesar di dunia
yang berbasis di Bontang, Kalimantan Timur, hari ini meluncurkan sebuah buku berjudul
Warisan Teknologi Kampung Masyarakat Dayak Kalimantan Timur.
Peluncuran yang dilangsungkan di Jakarta tersebut juga diselenggarakan
bersamaan dengan bedah buku. Hadir sebagai pembicara adalah penggagas
serta penyusun buku
Darius Pasaribu, Bambang Adya Yatmaka, dan Karlina Supelli. Selain itu, turut hadir pula
Yurnalis Ngayoh selaku Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kami
sangat senang karena buku ini bisa diluncurkan dan dapat dinikmati
masyarakat umum dengan gratis. Buku ini adalah bentuk sumbangsih
sederhana kami kepada negeri,” ujar Yasushi
Hori, Presiden Direktur PT. Kaltim Pasifik Amoniak. “Kami berharap buku
yang sangat detail menceritakan Teknologi Kampung masyarakat Dayak di
Kaltim ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada seluruh generasi,
supaya mereka lebih mengenal tradisi yang ada
di sekitar kita,” lanjutnya.
Peluncuran
buku ini dilandasi oleh pemikiran minimnya langkah inventarisasi
kekayaan Teknologi Kampung (teknologi tradisional), terutama di tengah
masyarakat Dayak Kaltim. Oleh karena
itu, sejak 2010, KPA menggagas penyusunan buku tersebut. “Dengan
demikian, buku ini bisa menjadi pintu masuk pengembangan produk
Teknologi Kampung supaya dapat menghasilkan produk-produk yang berguna
saat ini dan di masa depan,” ujar Hori. “Misalnya, dari
teknologi tekstil yang ada di Kaltim dapat dikembangkan ke industri fashion yang lebih modern,” sambungnya.
Buku
ini disusun oleh tim yang dibentuk KPA dan dilakukan dengan menyusuri
Kalimantan Timur untuk menginventaris berbagai macam Teknologi Kampung
yang ada di sana. Mulai dari tekstil,
papan, pangan, pertanian, dan pengobatan. “Selama lima bulan, tim kami
berekspedisi untuk menyusun buku ini. Semoga hasil kerja keras kami
dapat diterima dengan baik dan memberikan inspirasi pihak lain untuk
melakukan inventarisasi serupa di kawasan lain di
Indonesia,” cerita Darius yang mengagas buku ini.
Langkah
inventarisasi diyakini akan dapat menjadi dasar pijakan yang kuat dalam
melakukan langkah-langkah besar lanjutan. “Bila pihak-pihak lain
melakukan hal serupa di seluruh Indonesia,
maka kita akan memiliki pencatatan yang baik mengenai tradisi tanah air
tercinta, sekaligus bisa dipatenkan agar tidak lagi diakui sebagai
milik negara lain,” tambahnya.
Buku Warisan Teknologi Kampung Masyarakat Dayak Kalimantan Timur tidak diperjualbelikan dan disediakan secara gratis di sejumlah perpustakaan di universitas, perpustakaan daerah, dan sekolah
di berbagai kota di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi
www.kpa.co.id
-Selesai-
Tentang PT Kaltim Pasifik Amoniak:
PT
Kaltim Pasifik Amoniak adalah salah satu perusahaan produsen amoniak
terbesar di dunia. Sebanyak 75 persen saham KPA dimiliki oleh
Mitsui & Co., LTd. (Mitsui), sedangkan 25 persen lainnya dimiliki
oleh Toyota Tsusho Co. (dahulu bernama Tomen Co.). Pabrik ini dibangun
dengan skema Build Operate Transfer (BOT) bersama PT Pupuk Kalimantan
Timur (PKT).
Dalam menjalankan bisnisnya, KPA selalu menyadari pentingnya melaksanakan kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud sumbangsih
perusahaan terhadap masyarakat, baik masyarakat Bontang dan Kalimantan
Timur, maupun Indonesia secara luas. Selain menyusun buku
Warisan Teknologi Kampung Masyarakat Dayak Kalimantan Timur, KPA juga menjalan program-program CSR lainnya dengan melibatkan peran serta pemerintah dan masyarakat. Antara lain: Program
The World is Mine yang membantu penyediaan fasilitas akses
internet serta pendampingan selama setahun kepada dua sekolah menengah
setiap tahunnya; Pembangunan Bontang City Park; Penanaman dan
Rehabilitasi Pohon Bakau atau Mangrove, Rehabilitasi Terumbu
Karang, Pembuatan Lubang Biopori dan masih banyak lagi.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai KPA, kunjungi www.kpa.co.id