Kamis, 21 Juli 2022

Grab, Emtek dan Bukalapak Lanjutkan Program Percepatan Digitalisasi Kota Masa Depan

Grab, Emtek dan Bukalapak hari ini mengumumkan kelanjutan program percepatan digitalisasi #KotaMasaDepan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) yang menyasar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kota-kota kecil di seluruh Indonesia. Setelah sukses dilaksanakan di Kupang dan Solo, program #KotaMasaDepan akan digelar di tiga kota yaitu Gowa, Malang Raya, dan Pekanbaru. Pada tahap ini, program akselerator ini menargetkan untuk menjangkau lebih dari 15.000 UMKM dan juga fokus pada upaya digitalisasi para pedagang pasar tradisional sebagai tambahan dari pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan UMKM melalui teknologi digital.

Pandemi tidak hanya berdampak ke perekonomian, tapi juga mendorong adanya perubahan tren perilaku masyarakat Indonesia termasuk dalam berbisnis dan berbelanja secara digital. Hal inilah yang juga mendorong Grab, Emtek dan Bukalapak untuk memperluas jangkauan program akselerator #KotaMasaDepan dengan merangkul para pedagang pasar tradisional, di samping pelaku UMKM di kota-kota kecil Indonesia.

Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (ASPARINDO) yang juga menjalin kerja sama dengan Grab untuk digitalisasi pasar menyebutkan bahwa diperlukan adopsi digital bagi pasar tradisional agar bisa beradaptasi dan meningkatkan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat1 . Melalui Kota Masa Depan, pelaku usaha kecil yang bergabung dalam program ini diharapkan tidak hanya dapat menjangkau jutaan konsumen melalui platform Grab dan Bukalapak, tapi juga memperoleh peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital untuk menjaga keberlangsungan usaha mereka.

“Digitalisasi telah terbukti menjadi kunci utama dalam membangun ketangguhan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Selama pandemi yang berlangsung dua tahun terakhir, kita telah menjadi saksi bagaimana digitalisasi telah membantu UMKM bertahan. Semangat program #KotaMasaDepan yang Grab usung bersama Emtek dan Bukalapak tidak hanya untuk mendorong UMKM mengembangkan usaha mereka dan menjangkau pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi digital sejalan dengan target Presiden Jokowi untuk mencapai 30 juta UMKM masuk ke ekosistem digital pada 2024, tapi juga didasarkan pada rasa percaya kami bahwa masa depan besar justru ada di kota kecil. Antusiasme yang begitu tinggi dari para pelaku UMKM di Kupang dan Solo terhadap #KotaMasaDepan membangkitkan optimisme kami bahwa program ini dapat merangkul lebih dari 15.000 UMKM dan pedagang pasar tradisional,” ungkap Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia.

Berbeda dari tahap sebelumnya, #KotaMasaDepan tahap lanjutan ini akan memperluas jangkauan percepatan digitalisasi untuk lebih banyak UMKM di Indonesia melalui kehadiran website yang kaya informasi sebagai bahan edukasi dalam membangun usaha digital di platform yang aman dan terpercaya, juga program webinar online yang dapat diikuti oleh lebih banyak peserta sebagai tambahan dari program-program pelatihan dan pendampingan yang telah dijalankan.

Tak hanya itu, UMKM yang mengikuti program akselerasi ini juga akan dibekali dengan modul-modul yang dapat dipelajari secara mandiri (self-learning) dan fleksibel dari segi waktu. Selain itu, UMKM terpilih juga mendapatkan tambahan manfaat berupa bantuan promosi di aplikasi Grab dan Bukalapak, serta dukungan publikasi dari jaringan media Emtek. Program percepatan digitalisasi UMKM ini diharapkan juga dapat memberikan dampak menyeluruh bagi perekonomian baik di tingkat daerah maupun nasional.

“Kolaborasi strategis antara ekosistem digital Emtek dan Grab serta Bukalapak sebagai bagian dari ekosistem perusahaan teknologi di Indonesia ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur digital dan membangun ekonomi digital yang lebih inklusif khususnya bagi UMKM di Indonesia. Jaringan media milik Emtek akan berusaha meningkatkan kesadaran baik bagi pelaku UMKM juga pelanggan dalam penggunaan platform digital secara maksimal,” ujar Sutanto Hartono, Managing Director, PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk.

"Sejalan dengan langkah Bukalapak untuk terus memperluas solusi kebutuhan para pengguna kami melalui berbagai vertikal bisnis, kami antusias untuk memulai lanjutan dari kolaborasi bersama Grab dan Emtek ini dengan jangkauan yang lebih luas ke digitalisasi pasar tradisional. Jangkauan yang lebih luas artinya kami dapat bersama-sama menciptakan dampak yang lebih luas juga. Hal inilah yang kami harapkan dapat tercapai dengan menggabungkan infrastruktur, jaringan, dan ekosistem digital Grab, Emtek, dan Bukalapak ", ujar President Bukalapak, Teddy Oetomo.

Tentang Grab

Grab merupakan superapp terkemuka di Asia Tenggara berdasarkan GMV (gross merchandise value) di 2021 untuk layanan pengiriman makanan, mobilitas, dan dompet digital, menurut Euromonitor. Grab mengoperasikan layanan pengantaran, mobilitas, dan keuangan digital di lebih dari 480 kota di delapan negara di Asia Tenggara - Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Grab memungkinkan jutaan orang setiap hari dapat terhubung dengan mitra pengemudi dan merchant untuk memesan makanan atau barang kebutuhan harian, mengirim paket, memesan solusi mobilitas, melakukan pembayaran belanja online atau mengakses layanan-layanan lainnya seperti pinjaman, asuransi, pengelolaan kekayaan dan telemedicine, semuanya melalui satu aplikasi serba bisa. Grab didirikan pada 2012 dengan misi untuk memajukan Asia Tenggara dengan menghadirkan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang, dan sejak itu, aplikasi Grab telah diunduh jutaan perangkat mobile. Grab memiliki misi triple bottom line: untuk secara bersamaan memberikan kinerja keuangan yang baik bagi para pemegang sahamnya dan dampak sosial dan lingkungan yang positif di Asia Tenggara.

Tentang Emtek

Emtek Grup berdiri pada tahun 1983 mengawali bisnisnya di bidang usaha penyediaan peralatan komputer. Emtek Grup kemudian bertransformasi sebagai perusahaan terintegrasi dengan tiga divisi: Media, Telekomunikasi dan Solusi TI, dan Konektivitas. Dua perusahaan televisi nasional di bawah naungan Emtek Grup: SCTV dan Indosiar memimpin pangsa pasar nasional. Sementara platform layanan video streaming Vidio.com merupakan Iokal OTT #1 di Indonesia dengan live dan video on-demand content library terbesar di Indonesia dimana memiliki lebih dari 61 juta rata-rata Monthly Active Users dan Minute Stream menurut laporan Media Partner Asia Q1 2022. Selain memiliki perusahaan media, Emtek juga membuktikan kemampuan dalam memproduksi konten sebagai cerminan kelincahan kami untuk menghasilkan konten berkualitas dan eksklusif.

Emtek membangun ekosistem digital yang kuat dan terdiversifikasi di lanskap teknologi Indonesia melalui berbagai investasi strategis e-commerce melalui BukaLapak, superapp Grab Indonesia, layanan pembayaran digital DANA, dan lainnya. Selain pada bidang media dan e-commerce, Emtek juga menyediakan infrastruktur dan layanan teknologi end-to-end yang komprehensif untuk industri telekomunikasi dan perbankan.

Tentang Bukalapak

BUKA adalah grup perusahaan berbasis teknologi dan super enabler teknologi untuk mendukung transformasi UMKM di Indonesia serta berbagai vertikal bisnis.

Berpegang teguh pada tujuan awal kami untuk memberdayakan UMKM, kini kami melayani lebih dari 110 juta pengguna serta lebih dari 20 juta UMKM di tanah air. Sebagai perusahaan teknologi Indonesia pertama yang terdaftar di bursa, fokus kami adalah menggunakan teknologi untuk mendukung kebutuhan gaya hidup digital saat ini bagi para UMKM serta masyarakat Indonesia secara umum melalui berbagai vertikal, dari marketplace, finance dan fintech, offline to online, merchant solutions, hingga pengadaan.

Dengan memanfaatkan lebih dari 1 dekade inovasi teknologi yang diperuntukkan bagi konsumen dan pemilik bisnis di Indonesia, BUKA adalah tech enabler dan pendorong transformasi digital di Indonesia.