Rabu, 15 Juni 2022

Unilever Perkuat Komitmen Terus Tumbuh di Indonesia

 PT Unilever Indonesia, Tbk. (“Perseroan”) hari ini mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik secara hybrid yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD dan disiarkan secara virtual. Dalam RUPST tersebut terdapat berapa agenda yang dibahas, diantaranya: Pengumuman hasil kinerja keuangan Perseroan pada kuartal 1 2022 (tidak diaudit); Pemaparan strategi jangka panjang dalam membangun pertumbuhan bisnis yang Purpose-Led dan Future-Fit; dan Pengesahan jajaran Direksi Perseroan yang baru.

Setelah dua tahun menghadapi berbagai tantangan selama pandemi Covid-19, Perseroan menyampaikan hasil kinerja keuangan kuartal 1 2022 (tidak diaudit) dengan berhasil mencetak penjualan bersih sebesar 10,8 triliun rupiah, dimana penjualan domestik bertumbuh sebesar 5,8% year on year atau 13,9% quarter on quarter. Perseroan juga berhasil membukukan laba bersih sebesar 2 triliun rupiah, atau bertumbuh sebesar 19,0% year on year (termasuk penyesuaian satu kali atas Central Service Fee 2021), di luar penyesuaian tersebut laba bersih bertumbuh sebesar 4,8%.

Ira Noviarti, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan, “Perseroan berhasil mengawali tahun 2022 dengan kuat. Pendorong pertumbuhan di kuartal 1 2022 adalah penguatan fundamental bisnis yang berfokus pada tiga pilar yaitu meningkatkan investasi serta kekuatan di kategori dan brand-brand kunci sekaligus meningkatkan inovasi, memperkuat pondasi di Distributive Trade; dan membangun kekuatan di channel Modern Trade dan channel masa depan (e-Commerce). Hal ini juga didukung oleh pulihnya perekonomian Indonesia dan kembalinya mobilitas masyarakat yang mendorong peningkatan daya beli konsumen.”

Menguatnya fundamental-fundamental tersebut menjadi kunci pertumbuhan Unilever Indonesia. Di kuartal ini, Distributive Trade Perseroan mencatatkan pertumbuhan double digit, sementara channel e-commerce menggandakan kinerja dengan bertumbuh sebesar 100%.

Divisi yang berhasil mendorong pertumbuhan Perseroan adalah divisi Food, Beverage, Personal Care, dan Unilever Foods Solution (UFS). Brand Royco, Bango dan Buavita menjadi penopang utama pertumbuhan divisi Food dan Beverage. Demikian juga halnya dengan divisi Personal Care yang berhasil membukukan pertumbuhan penjualan didorong oleh kinerja yang kuat dari kategori Oral Care dan Deodorant. Hasil yang membanggakan juga ditunjukkan oleh Unilever Foods Solution (UFS) yang bertumbuh sebesar 25%. Kinerja ini berhasil membawa UFS pada posisi yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Ira menekankan bahwa awal yang kuat harus dibarengi dengan strategi dan eksekusi yang juga kuat untuk mempertahankan kinerja. Karena itu Perseroan terus berfokus pada lima strategi utama Unilever Indonesia untuk memenangkan persaingan di tengah begitu banyaknya tantangan: 1) Memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi dan program marketing terdepan untuk mendorong pertumbuhan pasar; 2) Memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment; 3) Memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce); 4) Penerapan E-Everything di semua lini, termasuk memimpin di Digital & Data Driven capabilities; 5) Tetap menjadi yang terdepan dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan.

Perseroan melihat pentingnya penguatan inovasi produk dan portfolio serta transformasi digital agar keseluruhan bisnis selalu siap menghadap persaingan di hari ini dan masa depan. Hal tersebut merupakan bagian penting dari upaya menciptakan bisnis yang berkelanjutan, inovatif, dan memberikan nilai tambah baik bagi Perseroan, pemegang saham, dan konsumen.

Ke depan, Perseroan akan memperluas dan memperkaya portfolio ke segmen premium, utamanya dalam kategori Beauty dan Personal Care dan Ice Cream, baik dalam hal inovasi produk, investasi media dan promosi, maupun kanal distribusi pada jalur penjualan premium. Selain itu, dalam hal pemasaran, perseroan akan mengedepankan transformasi digital demi memperkuat digitalisasi di General Trade (GT) dan keberadaan di omni channel. Hal ini dilakukan melalui serangkaian upaya, yang mana salah satunya adalah melalui peningkatan kapabilitas digital di GT.

Sementara, sebagai upaya penguatan organisasi, Perseroan mengukuhkan jajaran kepemimpinan senior degan mengangkat sejumlah Direktur yang telah disahkan dalam RUPST hari ini. Jajaran direksi Perseroan yang baru diangkat adalah:

• Amaryllis Esti Wijono sebagai direktur kategori Nutrition.
• Anindya Garini Hira Murti Triadi sebagai direktur kategori Ice Cream,
• Sandeep Kohli sebagai direktur kategori Beauty & Wellbeing.
• Shiv Sahgal sebagai direktur kategori Home Care
• Vivek Agarwal sebagai direktur keuangan.

Jajaran direksi yang baru merupakan eksekutif-eksekutif berpengalaman luas di bidangnya, dan telah mencetak sederet pencapaian dalam berbagai posisi seniorselama berkarir, bukan hanya di Indonesia, namun juga di tingkat regional dan global.

“Inovasi dan agility menjadi kunci dalam membangun bisnis agar terus berkembang dan relevan di tengah begitu banyaknya perubahan. Dalam pelaksanaannya, sumber daya manusia merupakan jantung keberhasilan berbagai upaya yang kami lakukan, sehingga penting bahwa Perseroan menunjuk pimpinan-pimpinan yang tepat. Kami yakin bahwa komposisi jajaran Direksi yang diresmikan hari ini bukan hanya akan membawa gagasan dan ide segar, tetapi juga akan membawa peluang baru bagi Perseroan untuk terus menjadi yang terdepan dalam menumbuhkan bisnis yang kompetitif, berkelanjutan, serta bertanggung jawab,” tutup Ira.

Tentang Unilever

Unilever merupakan salah satu pemasok terbesar produk Kecantikan dan Perawatan Tubuh, produk Kebersihan Rumah Tangga, dan produk Makanan dan Minuman yang produknya digunakan oleh 2,5 miliar penduduk setiap harinya di lebih dari 190 negara.

Unilever memiliki total kurang lebih 149,000 karyawan dan secara global pada tahun 2021 berhasil membukukan penjualan sebessar €50.7 juta. Lebih dari separuh bisnis Unilever ada di negara maju dan berkembang. Kami memiliki total kurang lebih 400 brands di dunia termasuk brand seperti Dove, Lifebuoy, Knorr, Magnum, Rinso dan brand lain seperti Beauty & Planet, Hourglass, Seventh Generation dan The Vegetarian Butcher.

Di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk telah beroperasi sejak tahun 1933, ‘go public’ pada tahun 1982 dan saham-sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Unilever memiliki lebih dari 4.000 karyawan dan sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut.

Unilever berkomitmen tinggi untuk tetap melaju dan maju bersama Indonesia. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022, penjualan bersih Unilever Indonesia mencapai Rp10,8 triliun terdiri dari penjualan HPC dan F&R masing-masing sebesar Rp7,1 triliun dan Rp3,7 triliun. Sedangkan laba bersih Perseroan mencapai Rp2,0 triliun.

Visi kami adalah menjadi pemimpin di pasar global dalam hal menciptakan bisnis yang berkelanjutan; yang berlandaskan tujuan mulia (purpose-led) dan mampu bersaing dimasa depan (future-fit). Kami memiliki rekam jejak yang panjang sebagai perusahaan yang progesif dan bertanggung jawab. Rekam jejak ini dimulai pada saat pendiri kami, William Lever, 100 tahun yang lalu memperkenalkan sabun pertama yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, yaitu sabun Sunlight. Purpose atau tujuan mulialah yang menjadi jantung dari bisnis kami hingga hari ini.

‘The Unilever Compass’ adalah strategi bisnis kami. Sebuah strategi yang akan membawa kami untuk terus tumbuh, tetapi juga berkelanjutan dan bertanggung jawab, hal ini termasuk:

• Meningkatkan kesehatan planet
• Meningkatkan kesehatan masyarakat, kepercayaan diri dan kesejahteraan, serta
• Membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif

Meskipun masih banyak hal yang harus kami lakukan, kami bangga telah diakui pada tahun 2020 sebagai pemimpin sektor dalam Indeks Keberlanjutan Dow Jones dan - selama sepuluh tahun berturut-turut - sebagai perusahaan dengan peringkat teratas dalam survei Pemimpin Keberlanjutan GlobeScan / SustainAbility 2020.