Jakarta, 7/3/2025 Kemenkeu – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menerima kunjungan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, H.E. Masaki Yasushi, dan Chief Investment Officer (CIO) Development Bank of Japan (DBJ), Shingo Kobayashi, dalam pertemuan yang membahas penguatan kerja sama investasi dan permodalan inovatif di Indonesia, pada Kamis (6/3) di Jakarta.
Jumat, 07 Maret 2025
Perkuat Ekosistem Keuangan, Menkeu Bahas Kolaborasi dengan Development Bank of Japan
Kamis, 06 Maret 2025
Indosat Ooredoo Hutchison, Ericsson, dan Google Cloud Hadirkan Business Support System Berbasis Cloud untuk Masa Depan Digital Indonesia
Barcelona, 6 Maret 2025 – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kolaborasi strategis dengan Ericsson dan Google Cloud untuk mengintegrasikan Business Support System (BSS) dalam satu platform berbasis cloud. Langkah ini menjadi pencapaian penting dalam perjalanan transformasi digital Indosat sehingga memungkinkan layanan yang lebih fleksibel, mengurangi kompleksitas operasional, serta membuka peluang model bisnis inovatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Komitmen ini ditegaskan dalam ajang Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, ditandai dengan penandatanganan perjanjian antara Vikram Sinha, President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Andres Vicente, SVP and Head of Ericsson South East Asia, Oceania, and India, dan Karan Bajwa, Presiden Google Cloud untuk Asia Pasifik. Kolaborasi ini sejalan dengan visi besar Indosat untuk mendukung digitalisasi Indonesia dan mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Vikram Sinha, President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menyatakan, “Dengan semangat Gotong Royong dalam menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, kami berkolaborasi dengan Ericsson dan Google Cloud untuk membangun ekosistem BSS yang lebih cerdas. Pemanfaatan teknologi AI dan cloud-native memungkinkan lahirnya model bisnis inovatif yang mendorong pertumbuhan lintas industri. Konsolidasi layanan dalam satu platform yang lebih fleksibel dan scalable di Google Cloud akan menciptakan dan menghasilkan ekosistem digital yang lebih kuat dan berkelanjutan bagi Indonesia.”
Melalui kolaborasi ini, Indosat, dengan dukungan Ericsson, akan melakukan migrasi sistem secara penuh BSS, mendukung konektivitas bagi seluruh pelanggannya, ke Google Cloud, mengintegrasikan dengan berbagai solusi dan aplikasi berbasis cloud dari portofolio Sistem Pendukung Bisnis dan Operasional (OSS/BSS) Ericsson. Transformasi ini akan mendukung pelanggan Indosat dalam mengakselerasi adopsi AI secara massif, serta meningkatkan pengalaman pelanggan di era konektivitas tanpa batas, membuka peluang baru bagi ekonomi digital Indonesia. Perpindahan ke platform BSS berbasis cloud publik di Google Cloud adalah langkah untuk menyatukan semua lini bisnis dan merek dalam satu sistem yang lebih modern dan siap untuk masa depan.
Karan Bajwa, Presiden Google Cloud untuk Asia Pasifik, mengatakan, “Kolaborasi strategis kami dengan Indosat telah terjalin kuat, dan kami bangga mendukung transformasi mereka menjadi operator telekomunikasi masa depan. Dengan infrastruktur Google Cloud yang dioptimalkan untuk berbagai beban kerja—memanfaatkan keahlian Google dalam membangun dan mengoperasikan sistem komputasi, penyimpanan, dan jaringan berskala global yang sangat andal untuk layanan seperti Google Search, YouTube, dan Gmail—Indosat dapat terus memenuhi kebutuhan yang semakin besar dari berbagai beban kerja mereka, terutama saat berinovasi dengan AI. Visi Indosat untuk bertransformasi dengan cloud dan AI guna mengembangkan model bisnis baru bagi Indonesia sangatlah penting. Kami berkomitmen untuk mendukung mereka sebagai mitra jangka panjang dalam mencapai tujuan bersama, yaitu memberdayakan bisnis di Indonesia.”
Sebagai bagian dari kemitraan ini, Indosat dan Ericsson akan mengeksplorasi inovasi teknologi masa depan untuk mendukung digitalisasi jangka panjang di Indonesia. Ini mencakup pengoperasian komponen BSS terbaru dari Ericsson untuk Indosat di Google Cloud serta demonstrasi fungsi-fungsi generasi terbaru guna meningkatkan efisiensi dan inovasi yang berpusat pada pelanggan. Kolaborasi ini juga bertujuan untuk menyatukan pengalaman pengguna di seluruh merek Indosat, memastikan layanan digital yang lancar bagi jutaan pelanggan.
Andres Vicente, SVP and Head of Ericsson South East Asia, Oceania, and India, menyatakan, “Indosat telah mencatat kesuksesan nyata dan mencapai kemajuan signifikan dalam transformasi BSS-nya dengan dukungan Ericsson. Perjalanan ini terus berlanjut dengan tujuan utama menyatukan semua lini bisnis dan merek dalam satu platform berbasis cloud. Kolaborasi erat antara kedua perusahaan memungkinkan Indosat mengakses teknologi terbaru dalam Sistem Pendukung Bisnis dan Operasional (BSS/OSS) Ericsson, yang diperkuat dengan AI di seluruh portofolio. Hal ini memberikan peningkatan signifikan dalam kinerja, efisiensi biaya, dan kecepatan peluncuran layanan. Kemitraan ini menjadi langkah penting dalam mempercepat transformasi digital Indonesia dan meneguhkan posisi Indosat sebagai pemimpin di industri telekomunikasi.”
Peralihan ke ekosistem BSS berbasis cloud akan meningkatkan efisiensi operasional dengan menyederhanakan sistem dan menurunkan Total Cost of Ownership (TCO). Dengan sistem yang lebih fleksibel dan didukung AI, Indosat dapat lebih cepat beradaptasi dengan kebutuhan pasar, menghadirkan layanan yang lebih personal dan inovatif di segmen prabayar, pascabayar, dan B2B. Visi untuk membangun ekosistem BSS berbasis AI ini telah menjadi komitmen publik antara Ericsson dan Indosat, di mana pada 2024 kedua perusahaan sepakat untuk mengeksplorasi pemanfaatan Generative AI (Gen AI) dan Machine Learning (AI/ML) guna mempercepat monetisasi DMP serta menciptakan produk inovatif yang dapat meningkatkan pendapatan dan mempercepat peluncuran layanan. Selain itu, pemanfaatan infrastruktur cloud Google Cloud yang terbuka, aman, dan dioptimalkan untuk beban kerja akan meningkatkan skalabilitas dan mempercepat waktu peluncuran layanan. Hal ini semakin memperkuat komitmen Indosat dalam menghadirkan solusi digital terbaik.
Dengan memanfaatkan fleksibilitas cloud publik dan kemajuan terbaru dalam AI, Indosat bersama Ericsson dan Google Cloud mempelopori ekosistem BSS yang inovatif untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kekuatan digital. Transformasi strategis ini tidak hanya meningkatkan daya saing Indosat, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang berkelanjutan.
Rabu, 05 Maret 2025
Pasca Rekonstruksi Anggaran, Menteri PANRB Paparkan Strategi Pencapaian Program Kerja Tahun 2025
JAKARTA – Tahun 2025 merupakan tahun transisi antara Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 dan RPJMN 2025-2029. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengungkapkan tujuan strategis yang ingin dicapai adalah terwujudnya birokrasi yang kapabel dan berkinerja tinggi.
Untuk mencapai keberhasilan tujuan strategis tersebut, Kementerian PANRB telah menetapkan berbagai strategi dan target kinerja sebagai panduan dan tolok ukur pencapaian di tahun 2025. Menteri Rini mengungkapkan Kementerian PANRB menerapkan strategi prioritas melalui penerapan shared outcomes untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan sinergi antar program.
“Kinerja Strategis Kementerian PANRB akan dicapai melalui fokus pada dua outcome utama yang didukung oleh program terkait dari setiap kedeputian melalui pendekatan Shared Outcome,” ujar Menteri Rini dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II DPR RI, di Jakarta, Rabu (05/03/2025).
Dua shared outcomes tersebut yaitu Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKP) dan Transformasi Digital Pemerintah. Penerapan SAKP merupakan mekanisme untuk memastikan bahwa kinerja antar instansi selaras dengan target pembangunan nasional. Sementara Transformasi Digital Pemerintah merupakan upaya percepatan digitalisasi di pemerintahan guna meningkatkan efisiensi, transparansi.
“Dengan pendekatan shared outcome ini, kami mengarahkan program kerja setiap kedeputian untuk tidak berjalan sendiri-sendiri, namun harus selaras untuk mendukung pencapaian dua shared outcomes tersebut,” tutur Rini.
Terkait penerapan SAKP, terdapat beberapa intervensi yang akan dilakukan secara kolaboratif antar unit kerja di lingkungan Kementerian PANRB dalam mendukung shared outcome. Intervensi tersebut salah satunya memastikan implementasi kebijakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang selaras dengan SAKP di seluruh instansi pemerintah. Selain itu setiap unit kerja harus memastikan tersedianya pedoman manajemen proses bisnis dan penyusunan peta proses bisnis tematik.
Tersedianya Grand Design Manajemen ASN Nasional dan kebijakan sistem merit pun menjadi strategi unit kerja yang harus dilakukan dalam mendukung shared outcome SAKP. Strategi lainnya adalah mendorong dan memastikan adanya inovasi pelayanan publik tematik yang berfokus pada pencapaian prioritas nasional, dan melakukan pengukuran kinerja pelayanan publik (IPP) dan kepuasan masyarakat (SKM) yang juga akan difokuskan pada prioritas nasional.
“Setiap unit kerja Kementerian PANRB juga harus berperan dalam pendampingan penerapan arsitektur pemerintah digital tematik dan pengkoordinasian layanan administrasi pemerintahan pendukung yang terintegrasi dalam portal administrasi pemerintahan,” jelas Rini.
Untuk shared outcome kedua, lanjut Rini, yaitu penerapan Transformasi Digital Pemerintah (TDP). Dalam penerapan TDP, intervensi akan dilakukan secara kolaboratif diantara unit kerja di lingkungan Kementerian PANRB, yang secara umum substansinya sama dengan yang dilakukan dalam shared outcome SAKP. Namun setiap aspek akan lebih mengarah pada penguatan manajemen transformasi digital yang terpadu.
“Keseluruhan intervensi, baik pada SAKP maupun transformasi digital akan difokuskan pada target pembangunan nasional paling urgent yang memerlukan kontribusi Kementerian PANRB,” imbuh Rini.
Pada kesempatan tersebut Menteri Rini mengapresiasi dukungan Pimpinan dan Anggota Komisi II DPR RI dalam pencapaian program kerja Kementerian PANRB guna mendukung agenda pembangunan nasional 2025-2029.
“Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi kita untuk memperkuat sinergi antara KemenPANRB dengan Komisi II sebagai mitra dalam membangun birokrasi yang lebih profesional, adaptif, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkas Rini.
Selasa, 04 Maret 2025
Perkuat Komitmen Penyediaan Energi Bersih, Indonesia dan Jepang Sepakat Mendorong Kelanjutan Pembangunan PLTA Kayan
Jakarta, 4 Maret 2025
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pertemuan Public – Private Dialogue Track (PPDT) 1.5 Indonesia Jepang yang ke-3, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi dan Deputy Commissioner for International Affairs Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Masanori Tsuruda, menandatangani Letter of Intent Cooperation (LOI) in Implementing Kayan Hydropower Project pada Jumat (28/02). Penandatanganan LOI tersebut disaksikan oleh Wakil Menteri Hubungan Internasional METI Jepang Matsuo Takehiko.
Dalam sambutannya, Deputi Edi menyampaikan bahwa proyek PLTA Kayan merupakan salah satu dari sejumlah inisiatif yang sedang dan akan dilaksanakan oleh Indonesia untuk mendukung pencapaian komitmen net zero emission pada tahun 2060.
“Bagi Indonesia, PLTA Kayan bukan hanya sebuah proyek infrastruktur dalam kerangka AZEC. Proyek ini merupakan investasi strategis bagi keamanan energi Indonesia dan upaya dekarbonisasi,” ungkap Deputi Edi.
Deputi Edi juga menekankan pentingnya peran Jepang sebagai mitra strategis dalam pelaksanaan kebijakan dan proyek transisi energi di Indonesia. Pemerintah Indonesia mendorong Jepang untuk memperkuat kerja sama dalam pelaksanaan proyek-proyek transisi energi yang praktis, dapat diperluas, dan inklusif.
Selain itu, Deputy Masanori menyampaikan bahwa milestone penandatangan LOI Kayan ini perlu diikuti dengan tindak lanjut dari Indonesia dan Jepang untuk merealisasikan pembangunan PLTA Kayan. “Tantangan untuk membangun PLTA Kayan ini tidak mudah, namun kami yakin bahwa hubungan bilateral yang baik antara Jepang dan Indonesia merupakan modal kuat untuk pembangunan proyek PLTA Kayan,” tegas Deputy Masanori.
Proyek PLTA Kayan merupakan salah satu dari sejumlah proyek yang berada dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC), sebuah platform kerja sama menuju netralitas karbon (net zero emission) di kawasan Asia. Pada pertemuan Expert Group Meeting tahun 2024, PLTA Kayan telah ditetapkan sebagai proyek kategori II (proyek potensial yang sudah siap dikomersialkan namun masih dalam tahap studi kelayakan) bersama dengan proyek pengelolaan lahan gambut dan jaringan transmisi Jawa-Sumatera.
Turut hadir sebagai bagian dari delegasi Indonesia dan menyaksikan penandatanganan LOI Kayan yaitu perwakilan dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Luar Negeri, serta Kamar Dagang dan Industri.
Senin, 03 Maret 2025
Pengembangan Nikel untuk Baterai Electric Vehicles, Bentuk Dukungan Prancis untuk Transisi Energi Indonesia
Paris, 3 Maret 2025
Di sela-sela waktu acara kunjungan dan pertemuan dengan Sekjen OECD dan para Duta Besar Negara Anggota OECD di Paris, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan CEO Eramet, Christel Bories, pada 3 Maret 2025 di KBRI Paris. Eramet adalah salah satu investor dalam sektor pertambangan dan industri hilir, terutama nikel.
Eramet telah beberapa kali menyampaikan komitmennya kepada Pemerintah Indonesia untuk mendukung hilirisasi industri melalui investasi dalam pengembangan fasilitas manufaktur hijau untuk memproduksi baterai Electric Vehicle, terutama di Weda Bay, Halmahera Tengah. Pemerintah Indonesia menyambut baik usulan tersebut guna mendukung percepatan transisi energi di Indonesia. “Untuk menjamin komitmen industri hijau tersebut, lokasi industri dimaksud nantinya dapat ditempatkan berdekatan dengan sumber energi hidro guna menjamin penggunaan energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Menko Airlangga.
Pertemuan Menko Perekonomian dengan CEO Eramet kali ini membahas tindak lanjut dari rencana investasi Eramet. CEO Eramet Christel Bories menyampaikan bahwa saat ini Eramet masih memerlukan informasi mengenai ketersediaan bahan baku yang diperlukan untuk pelaksanaan produksi di Indonesia. Sebagai tindak lanjut, Menko Airlangga dan CEO Christel Bories menyepakati perlunya penyusunan roadmap dan estimasi kapasitas produksi. Hal tersebut akan dijadikan pertimbangan Pemerintah Indonesia dalam pemberian dukungan kepada Eramet sebagai upaya pengembangan ekosistem nikel di Indonesia.
Dalam pertemuan bilateral ini, Eramet menyatakan keinginan untuk berinventasi lebih lanjut di Indonesia dengan mitra lokal pada sektor critical minerals. Eramet juga berkeinginan mencari peluang investasi, terutama di hilirisasi, dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Eramet juga menyampaikan dukungannya untuk percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EUCEPA) dengan European Comission, dalam rangka peningkatan investasi dan perdagangan Indonesia dan Uni Eropa, terutama dengan Prancis.
Sebagai penutup, Menko Airlangga kembali menegaskan bahwa komitmen bersama antara Indonesia dan Eramet dapat membangun kemitraan yang kuat dalam mempercepat tansformasi industri hijau Indonesia dan mendukung rantai pasok global. “Kemitraan Indonesia dan Eramet memiliki potensi besar untuk mendorong inovasi, memperkuat industri nikel dan baterai kendaraan listrik, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua pihak,” ujar Menko Airlangga.
Turut serta dalam Delegasi Republik Indonesia ke Paris, Prancis, adalah Sesmenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso; Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Mohamad Oemar; Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi, Edi Prio Pambudi; dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral, Ferry Ardiyanto