Jakarta
- Pemerintah menegaskan kembali komitmennya dalam mengatasi ketimpangan
ekonomi di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan dengan merumuskan
area pokok kebijakan berbasis lahan dimana reforma agraria menjadi
target pemerintah.
"Dalam
kerangka pemerataan ekonomi, kita melihat kunci yang kruisial adalah
mendorong bisnis model klaster" ungkap Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Darmin Nasution dalam acara Ngobrol Pemerataan Ekonomi
"Menciptakan Pemerataan Ekonomi dengan Mendorong Skema Bisnis Klaster",
Selasa (25/7).
Reforma
agraria, menurut Darmin, tidak hanya berfokus pada legalisasi aset dan
redistribusi lahan, namun juga menyiapkan skema pengembangan pemanfaatan
lahan untuk penerima tanah obyek reforma agraria (TORA). Program skema
bisnis klaster adalah upaya yang di rancang pemerintah untuk
pengembangan pemanfaatan lahan tersebut. Salah satu permasalahan TORA
adalah tersebarnya lokasi lahan yang menyulitkan baik petani maupun
pemerintah untuk proses pengembangan. Oleh karena itu, sistem
pengelompokan atas lahan (klaster) dapat menjadi solusi untuk
meningkatkan skala ekonomi pemanfaatan TORA.
Tidak
hanya sampai disitu, lahan tersebut harus juga didorong untuk
dikembangkan berdasarkan skema bisnis klaster, dimana sistem klaster ini
memiliki keunggulan meningkatkan skala keekonomian, meningkatkan nilai
tambah, serta mendorong inovasi kewirausahaan.
Sementara
itu Menteri Desa, Pembangunan Derah Tertinggal dan Transmigrasi Eko
Putro menekankan pentingnya pengelolaan pengembangan usaha pertanian
yang memiliki produktivitas tinggi dan dapat meningkatkan kesejahteraan
petani serta menciptakan pemerataan ekonomi. Dalam titik ini, konsep
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat menjadi solusi dari pengelolaan
tersebut. Oleh karena itu nantinya pemberdayaan klaster akan dilakukan
secara bersama dengan konsep mengorporasikan koperasi oleh Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) atau badan usaha lainnya melalui bantuan modal dan
manajemen profesional.
Juga
hadir dalam acara diskusi ini adalah Djamaluddin (Dirjen Penataan
Agraria Kementerian ATR/BPN), Iwan Subowo (Direktur Pengembangan Bisnis
dan Industri Perum Bulog), Tardi (Direktur Retail Banking PT. Bank
Mandiri Tbk.), Hasan Jauhari (Staff Ahli Bidang Ekonomi Makro
Kementerian Koperasi dan UKM), Irvan Kolonas (CEO Vasham), Wahyudi
Anggoro Hadi (Kepala Desa Panggungharjo, Bantul), serta moderator
Kornelius Purba (Senior Managing Editor The Jakarta Post).