Rabu, 12 Oktober 2011

Tangani Sanitasi, Amankan Air Minum

News,Jakarta, Indonesia masih menghadapi tantangan yang besar dalam pembangunan sanitasi dan air minum.  Menuju target di tahun 2015 yang sudah disepakati bersama dengan 189 negara lainnya dalam hasil Millenium Development Goals.  Pemerintah Indonesia harus bekerja keras untuk meningkatkan akses layanan sanitasi dan air minumnya.

Di sektor sanitasi, data menunjukkan cakupan layanan air limbah dosmetik baru mencapai 51,9% penduduk pada tahun 2009, masih jauh dari target 62,4% di tahun 2015.  Demikian pula halnya dengan penanganan sampah yang masih menjadi permasalahan hampir seluruh daerah di Indonesia.  Dari hampir 400 tempat pemrosesan akhir sampah yang ada, hanya kurang dari 10 buah yang ramah lingkungan.  Masalah juga dihadapi di sub-sektor drainase, berupa genangan air di kawasan strategis di hampir 100 kota.  Sementara di sektor air minum, cakupan layanan air minum layak di Indonesia pada th 2009 baru mencapai 47,71%.  Ini masih jauh dari target MDGs sebesar 67,78% pada th 2015.

Menyadari besarnya tantangan pembangunan sanitasi dan air minum, Tim Pengarah Pembangunan Air Minum dan Sanitasi menyelenggarakan Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2011 yang merupakan kelanjutan Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) I th 2007 dan KSN II th 2009.  KSN I telah menghasilkan Deklarasi Jakarta yang mendorong peningkatan perhatian para pemangku kepentingan terhadap isu sanitasi yang ditunjukkan melalui peningkatan kualitas pengelolaan sektor sanitasi di daerah.  Adapun KSN II berhasil menelurkan kesepakatan bersama untuk mengakselerasi pembangunan sanitasi nasional melalui Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)  2010-2014 yang diluncurkan oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia.

Dengan menambahkan "air minum", KSAN 2011 yang bertemakan" Tangani Sanitasi, Amankan Air Minum", diharapkan dapat diambil langkah-langkah sinergis dalam pembangunan air minum dan sanitasi nasional, terutama dalam rangka pengamanan air minum yang komprehensif serta alternatif pembiayaan pembangunan sanitasi dan air minum. KSAN 2011 sebagai bagian dari agenda nasional pembangunan sanitasi dan air minum akan menjadi momentum dan wadah yang tepat, serta ajang terbesar dan paling strategis agar semua pihak terkait dapat saling memperkuat komitmen dan kerja sama, mulai dari berbagai pemangku kepentingan tingkat pusat (Pemerintah Legislatif, LSM, Donor, Swasta), Pemerintah Kabupaten/ Kota, para penyelenggara pelayanan air minum dan sanitasi, kelompok-kelompok swadaya masyarakat, media, hingga masyarakat umum.

Indonesia yang baik adalah Indonesia yang mampu melayani kebutuhan dasar rakyatnya melalui penanganan sanitasi dan pengamanan air minum secara layak dan berkelanjutan.  Hal inilah yang disampaikan Bapak  Dedy Supriadi Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Bappenas selaku Ketua Tim Pengarah Pembangunan Air Minum dan Sanitasi pada acara Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional 2011 yang berlangsung 11-13 Oktober 2011 di Hotel Grand  Sahid Jaya.

Program Hibah Air Minum dan Penyaluran Air Limbah dapat di lihat di : http://www.indii.co.id/contents.php?id_contents=15&id_ref_menu=70




Tidak ada komentar:

Posting Komentar