JAKARTA - Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan menyampaikan kepada pihak produsen
motor listrik agar nantinya menjual produknya ke masyarakat dengan harga
yang kompetitif. Hal ini diungkapkan Jonan saat menerima tim produsen
motor "Gesits" di Kantor Kementerian ESDM, hari ini Kamis (19/10)
.
.
"Prototype motor listrik produk WIKA dan
Tim ITS (Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya) ini sudah bagus.
Saya menyarankan jika sudah diproduksi secara masal nanti kalau bisa
harga jualnya itu dapat bersaing dengan motor yang menggunakan bahan
bakar minyak," ujar Jonan usai melakukan uji coba mengendarai motor
listrik "Gesits".
Lebih lanjut Jonan menuturkan, emisi yang
dikeluarkan motor listrik ini sangat rendah. "Engga ada mesinnya, hanya
ada battery dan sistem transmisinya saja, pengapian engga ada jadi
perawatannya pasti murah sekali," imbuh Jonan.
Motor listrik merk "Gesits" yang diuji
coba langsung oleh Menteri dan Wakil Menteri ESDM hari ini, kandungan
lokalnya mencapai 90% dapat dibandrol setara dengan harga motor yang
berbahan bakar minyak yakni sekitar Rp 15 hingga Rp 20 juta. "Kami tidak
memerlukan insentif-insentif yang aneh-aneh, biarkan kami bersaing di
pasar secara independen karena kami yakin bahwa edukasi masyarakat
Indonesia sudah cukup luas untuk masalah teknologi dan mereka juga
memahami bahwa kendaraan listrik sudah menjadi suatu kebutuhan yang
mutlak," ujar CEO PT Gesit Teknologies Indo selaku produsen motor
Gesits, Muhammad Al Abdullah.
Pada kesempatan tersebut Direktur Utama
PT PLN (Persero) Sofyan Basir mendukung pengembangan kendaraan listrik
dengan menyiapkan stasiun pengisian listriknya. "SPLU (Stasiun Penyedia
Listrik Umum) di Jakarta ini sudah ada 550 titik. Pasti akan kami
kembangkan, karena kami perlu penjualan listriknya," ungkap Sofyan.
Pengembangan kendaraan listrik ini juga
didukung penuh oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang serta
merta disambut baik pengusaha selaku produsen yang tergabung dalam
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) dan Asosiasi
Pengembang Kendaraan Listrik Bermerk Nasional (Aklibernas).
Saat ini harga kendaraan listrik
khususnya mobil listrik masih di atas harga rata-rata mobil berbahan
bakar minyak, lebih tinggi sekitar 20 hingga 30%. Karena itu GAIKINDO
melalui Sekretaris Umumnya, Kukuh Kumara meminta kepada pemerintah untuk
memberikan insentif agar harga mobil listrik dapat bersaing.
"Diperlukan insentif yang lebih panjang.
Industri otomotif itu bukan industri dadakan tetapi industri yang
memerlukan komitmen jangka panjang. Kalau kita ngomong lima tahun itu
baru satu model, jadi memerlukan komitmen jangka panjang yang mungkin
memerlukan tax holiday selama 10 hingga 15 tahun agar investasinya di
Indonesia menjadi lebih menarik," ujar Kukuh beberapa waktu lalu.