Selasa, 19 November 2013

Universitas Bakrie meluncurkan SAS Center untuk menjawab tantangan big data pada Industri/Perusahaan

JAKARTA  (19 November 2013)  – Big Data merupakan istilah yang kini menjadi pembicaraan banyak organisasi. Gartner mendefinisikan big data adalah ketika volume, kecepatan dan variasi data sudah melebihi kapasitas atau kemampuan komputasi organisasi dalam membuat keputusan dengan akurat dan cepat. Berbagai solusi banyak dibicarakan agar organisasi dapat menangani big data dengan cara yang tepat.

Melalui latar belakang tantangan untuk menangani big data, Universitas Bakrie memutuskan untuk bekerja sama dengan SAS pemimpin software business dan layanan business analytics. SAS menawarkan big data analytics untuk membantu organisasi perusahaan memperoleh nilai nyata dan peningkatan daya saing berkesinambungan. Melalui SAS Academic Program, Universitas Bakrie dapat membekali lulusannya dengan kemampuan software SAS sehingga dapat memberi nilai tambah entrepreneurship dan intrapreneurship skills yang diajarkan di universitas.

Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, MSc, PhD, Rektor Universitas Bakrie mengemukakan, "SAS merupakan salah satu perusahaan IT yang memiliki reputasi global dan pemimpin piranti lunak bisnis dalam business analytics. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas, berdaya saing dan memiliki kompetensi yang diakui baik secara nasional maupun internasional.”

“Di era persaingan global yang semakin ketat, business innovation harus diiringi dengan pemanfaatan teknologi agar dapat melipatgandakan performa dari bisnis tersebut. SAS Center yang kami luncurkan hari ini merupakan usaha yang memanfaatkan teknologi aplikatif dalam kapabilitas analisa BIG Data, inovasi proses, inovasi pengembangan pasar-produk untuk memberikan bekal kepada lulusan kami  yang pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa. Sejak didirikan pada 2006, Universitas Bakrie telah meluluskan 425 sarjana yang telah berhasil menjadi entrepreneurs dan intrapreneurs yang bekerja di perusahaan multinasional. Melalui program kerja sama dengan SAS, kami yakin di masa mendatang lulusan kami mampu bersaing di era persaingan global yang sangat ketat, dalam pemanfaatan teknologi mutakhir tepat guna dalam rangka mengoptimalkan nilai kompetitif kualitas lulusan kami”, tambah Sofia.

Erwin Sukiato, Country Manager SAS Indonesia mengatakan, “Universitas tidak hanya memperoleh lisensi  software SAS secara tidak terbatas baik bagi mahasiswa maupun dosen, tetapi juga memperoleh training for trainers, buku, materi pengajaran, datasets dan dukungan pengembangan kurikulum tentang SAS yang sesuai dengan lingkungan business analytics. Universitas Bakrie telah berpartisipasi dalam program kami sejak 2012 dan kami sangat mendukung berdirinya SAS Center yang tersedia bagi mahasiswa dan civitas academica. Harapan kami, fasilitas ini akan mendukung usaha untuk menghasilkan para data scientist yang tidak hanya memiliki kemampuan menganalisa data tetapi juga menginterpretasikan data melalui pemahaman bisnis.”

“Kami menyadari jika semakin tumbuhnya pemanfaatan business analytics dalam era big data, tentu kebutuhan akan lulusan universitas yang memiliki pengetahuan tentang analytics juga akan semakin tinggi. Di Indonesia, SAS telah memiliki 56 customer dengan berbagai jenis industri. Mereka terdiri atas 24 bank, 5 perusahaan pembiayaan, 4 perusahaan asuransi, 3 institusi pemerintah, 12 universitas, dan lainnya adalah perusahaan manufaktur, tambang, telekomunikasi dan pertanian. Kami yakin jika di masa mendatang pertumbuhan pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan big data akan semakin tinggi.” Tambah Erwin.

Kegiatan di SAS Center

Kegiatan SAS-Center Universitas Bakrie (selanjutnya disebut UB-SAS-Center) terkait erat dengan visi Universitas Bakrie. UB-SAS-Center berperan aktif dalam peningkatan daya saing sumberdaya manusia dalam kemampuan analisa melibatkan Big Data dengan menjadi pusat pembelajaran pratikal business analytics, riset terapan dan pelatihan terbaik SAS-Analytics based sofware untuk akademisi/riset dan praktisi bisnis di Indonesia dan dikawasan regional/Internasional di tahun 2018. UB-SAS Center secara langsung mendukung keunggulan tridharma perguruan tinggi yang sedang dibangun di Universitas Bakrie dalam hal pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat termasuk dunia bisnis.   
   
Saat ini, kegiatan UB-SAS Center focus pada pengembangan kapasitas mahasiswa/lulusan UB, dosen, dan para peneliti, dan praktisi bisnis berkemampuan SAS Analytics unggul berupa perkuliahan, pelatihan, seminar yang disenggarakan dosen/UB-SAS-Center bekerja sama dengan SAS Indonesia. Konten pelatihan/workshop diramu oleh pakar dan praktisi/pengguna SAS terkemuka di Indonesia/kawasan Asia Fasifik. Kegiatan utama lain UB-SAS Center adalah membangun jejaring dan bekerjasama dengan organisasi baik swasta maupun publik dimana input-proses-output dan outcomes organisasi melibatkan analisa big data dalam pengambilan keputusan. 
     
Tentang Universitas Bakrie

Universitas Bakrie (UB) adalah institusi pendidikan swasta yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Bakrie (YPB). YPB adalah sebuah yayasan yang memfokuskan diri untuk menumbuhkembangkan pendidikan, penelitian dan pelatihan yang lebih baik di Indonesia. Didirikan tahun 2009 melalui Surat Keputusan No. 102/D/0/2009, Universitas Bakrie mengemban misi untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang diakui baik secara nasional maupun internasional. Universitas Bakrie menjalankan metode “Experiential Learning”, yaitu sebuah metode pembelajaran bagi mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan merasakan pengalaman terjun langsung di dunia korporasi dan bisnis melalui “Real Cases & Real Practices in Real Business Environment”. Para mahasiswa mendapatkan pengajaran langsung dari para Chief Executive Officer (CEO) perusahaan Kelompok Usaha Bakrie (KUB) serta para pelaku industri handal.

Tentang SAS

SAS merupakan pemimpin software dan layanan business analytics, dan vendor independen terbesar dalam pasar Business Intelligence. Melalui solusi inovatif, SAS membantu pelanggan di lebih dari 65.000 tempat untuk meningkatkan performa kinerja perusahaan dan membantu proses pembuatan keputusan menjadi lebih cepat dan tepat. Sejak 1976 SAS telah memberikan kepada pelanggan di seluruh dunia kemampuan THE POWER TO KNOW®.