Jumat, 10 November 2017

Menyiapkan Talenta Masa Kini Untuk Menjadi Pahlawan Masa Depan

Jakarta, 10 November 2017 The 2nd Indonesia Human Capital Summit (IHCS) 2017 yang diselenggarakan oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) menjadi wadah yang tepat bagi para pegiat human capital development untuk saling berbagi, belajar dan mendapatkan input seputar pengembangan human capital di Indonesia. Di hari pertama, beberapa narasumber memberikan insight yang sangat menarik terkait hal ini. Pembahasan yang disajikan mencerminkan kondisi riil yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan saat ini.

Perubahan menjadi salah satu isu penting yang dibahas dan bagaimana perusahaan dan para pegiat human capital di dalamnya harus beradaptasi dengan perubahan ini. Perkembangan teknologi, sistem dan cara kerja, pola pikir, dan lingkungan adalah beberapa faktor yang menuntut perusahaan untuk berubah.

“Kita harus bisa membaca sinyal-sinyal perubahan yang terjadi di sekitar kita agar bisa menghadapi perubahan ini. Lihat berbagai data yang ada lalu analisis,” ujar pendiri Rumah Perubahan, Rhenald Kasali dalam paparannya. Ia lalu menyebutkan beberapa BUMN yang sukses melakukan perubahan seperti PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Jasa Marga, serta bank-bank pelat merah.

Sejalan dengan hal tersebut, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Hambra, mengatakan saat ini Kementerian BUMN gencar mendorong terjadinya perubahan pola pikir (mindset) dari seluruh human capital di BUMN menuju ke arah positif agar mampu memberikan kontribusi signifikan dan mampu bersaing secara global. “Kami saat ini memiliki Integrated Talent Management System yang terintegrasi ke seluruh BUMN sebagai sarana untuk mempersiapkan talent-talent terbaik agar bisa menjadi pemimpin masa depan di setiap BUMN,” ujar Hambra. Sistem ini dihadirkan untuk memperpendek kesenjangan human capital antar BUMN.

Sementara itu, Ketua Umum Forum Human  Capital Indonesia (FHCI), Herdy Harman, mengatakan salah satu program yang juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan talent-talent di BUMN adalah melalui employee exchange program. “Melalui employee exchange program ini, talent-talent terbaik di satu BUMN diajak untuk menularkan ilmu mereka ke BUMN lain agar terjadi transfer of knowledge sehingga seluruh BUMN bisa sama-sama maju. Apabila seluruh BUMN bisa memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan pembangunan Indonesia, hasilnya akan sungguh luar biasa,” ujar Herdy.

Untuk menyiapkan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa yang akan memasuki dunia kerja, FHCI meluncurkan program “ Magang Bersertifikat “ (Indonesia Student Internship Certification/ISIC) bekerjasama dengan PTN dan PTS di seluruh Indonesia. Mahasiswa-mahasiswa terpilih dari berbagai PTN dan PTS di Indonesia diundang untuk mengikuti program ini untuk menggali potensi dan menimba pengalaman. “Melalui program ini, Kementerian BUMN berharap dalam beberapa tahun ke depan akan tumbuh pemimpin-pemimpin muda di seluruh BUMN,” ujar Hambra.

Penandatanganan kerjasama antara FHCI dan PTN/PTS peserta program ini akan dilakukan pada Jumat (10/11) menjelang penutupan kegiatan The 2nd Indonesia Human Capital Sumit 2017. Beberapa universitas yang ikut mendukung program “Magang Bersertifikat” antara lain Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institute Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Institute Pertanian Bogor, Universitas Bina Nusantara, Universitas Gunadharma, Universitas Telkom, STT Nurul Fikri, Universitas Darma Persada, Universitas Trisakti, dan Universitas Mercu Buana.

Digital Leadership

Saat ini, digital telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Manusia saling terhubung satu dengan lainnya melalui perangkat digital dan berbagai aplikasi di dalamnya yang juga memungkinkan mereka untuk bekerja dan terus produktif kapanpun dan dimanapun. Oleh karena itu, salah satu pembahasan yang menarik dalam IHCS 2017 adalah tentang digital leadership.

Pada hari pertama kemarin, tema ini sempat dibahas oleh Rhenald Kasali berikut dengan fenomena disruptifnya. Fenomena ini dianggap bukan sebagai suatu penghambat, namun merupakan kondisi yang perlu disikapi sebagai motivasi untuk membuat orang lebih kreatif dan inovatif, seperti dibahas pula pada sesi panel Arcandra Tahar, Dino Patti Djalal, dan Livi Zheng. Hadir pula kemarin Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, Musa Izzanardi Wijanarko yang merupakan mahasiswa termuda Institut Teknologi Bandung berumur 14 tahun, serta pasangan Pahlawan pebulutangkis Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.

Di hari kedua ini, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, tema digital leadership akan kembali dibahas oleh Senior Client Partner, Korn Ferry, Signe M. Spencer. Seorang pemimpin dituntut untuk selalu lebih siap menghadapi perubahan agar bisa membawa perusahaan ke arah yang lebih baik, termasuk perubahan di era digital seperti saat ini.   

Selain itu, di hari kedua ini kegiatan The 2nd IHCS 2017 menghadirkan concurrent session dengan berbagai tema menarik seperti “Attracting Eminent Talent”, “Retaining High Performance Talent”, “Talent Nurturing for Business Transitioning”, dan “From Challenges to Opportunities by People Analytics”. “Seluruh rangkaian kegiatan IHCS ini kami hadirkan untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan strategi pengembangan human development agar human capital di Indonesia bisa lebih maju lagi. Dan ini tidak hanya untuk BUMN saja tetapi human capital di Indonesia secara keseluruhan,” terang Herdy.

Ia kembali menegaskan bahwa slogan “BUMN Hadir Untuk Negeri” menjadi salah satu spirit yang melandasi berbagai program yang dilakukan oleh FHCI sebagai wadah bagi para pengelola Human capital di lingkungan BUMN. Kementerian BUMN sendiri terus mendorong kontribusi seluruh BUMN untuk meningkatkan kesejahteraan dan keahlian bagi masyarakat sekitar demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik.


#####

Tentang FHCI
Forum Human capital  Indonesia (FHCI) adalah wadah bagi para pengelola Human capital di lingkungan BUMN untuk saling berinteraksi, melakukan pembelajaran dan bersinergi untuk kemajuan pengelolaan Human capital di Indonesia. FHCI diinisiasi oleh Kementerian BUMN pada November 2006 dan disahkan melalui Akta Pendirian FHCI pada 8 Juni 2007. Melalui FHCI para anggotanya bersama-sama memberikan pemikiran strategis dalam bentuk  saran,  kajian,  masukan,  pendapat serta  rekomendasi  terkait dengan pengembangan Human capital Management kepada Kementerian Negara BUMN dan masing-masing BUMN.