Kamis, 20 April 2017

PTBA BAGIKAN DIVIDEN RP 601,86 MILIAR UNTUK TAHUN BUKU 2016

PT Bukit Asam (Persero) Tbk. atau PTBA membagikan dividen tunai sebesar Rp  601,86 miliar atau Rp 285,50  per saham untuk Tahun Buku 2016. Jumlah dividen tunai yang dibagikan itu merupakan 30 persen dari total Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2016 sebesar Rp 2,01 triliun. Demikian salah satu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham  Tahunan Tahun Buku 2016 yang dipimpin Komisaris Utama Agus Suhartono di Jakarta, Kamis , 20  April  2017.

Dengan demikian, besaran dividen per saham  Tahun Buku 2016 itu merupakan 98,54 persen dibanding dividen per saham Tahun Buku sebelumnya   sebesar Rp 289,73. Sedangkan  perolehan Laba Bersih Tahun Buku 2016 relatif sama  dibanding perolehan Laba Bersih Tahun 2015 sebesar Rp 2,04 triliun. Pada saat yang sama Tingkat Perolehan Laba Bersih (Net Profit Margin/NPM) PTBA  tahun 2016 tercatat sebesar 14,34 persen. Berdasarkan laporan  lembaga kajian keuangan independen Bloomberg edisi Maret 2017, angka tersebut merupakan NPM tertinggi di antara seluruh perusahaan tambang batubara nasional.

Kinerja operasional dan keuangan PTBA hampir  secara keseluruhan  mengalami kenaikan. Seperti volume Penjualan PTBA Tahun Buku 2016 tercatat naik 9 persen atau menjadi  20,75 juta ton dibanding tahun sebelumnya sebesar 19,10 juta ton, dengan komposisi Penjualan domestik sebesar 12,27 juta ton atau 59 persen dari total Penjualan atau  lebih tinggi  22 persen dibanding tahun sebelumnya 10,05 juta ton, yang sebagian besarnya merupakan pasokan untuk sejumlah PLTU milik PLN dalam bentuk kontrak jangka panjang. Sedangkan Ekspor tercatat   8,49 juta ton, atau 41 persen dari total Penjualan PTBA.

Dari Penjualan ini PTBA berhasil mencatat Pendapatan sebesar Rp 14,06 triliun atau naik  2 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 13,85 triliun. Realisasi Produksi dan Pembelian tahun 2016 sebesar 20,82 juta ton atau hampir sama dengan Produksi dan Pembelian tahun lalu sebesar 20,74 juta.

Angkutan batubara oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI)  dari lokasi tambang menuju pelabuhan pengiriman tercatat sebesar 17,72 juta ton atau 12 persen lebih tinggi dibanding angkutan tahun sebelumnya.

Sementara itu kinerja saham PTBA untuk tahun  2016 mengalami kenaikan sebesar  176,2 persen dengan harga pembukaan perdagangan tahun 2016 sebesar Rp 4.525,- per saham dan penutupan perdagangan tahun 2016 sebesar Rp 12.500,- per saham. Perdagangan saham PTBA selama tahun 2016 berada pada rentang harga Rp 4.150,- per saham pada posisi terendah tangal 20 Januari 2016 dan Rp 13.775,- pada posisi tertinggi tanggal 11 Nopember 2016.

Target 2017

PTBA menetapkan target Penjualannya untuk tahun 2017 sebesar 27,29 juta ton, 31 persen lebih tinggi dari realisasi tahun 2016 sebesar 20,75 juta ton  dengan komposisi 15,93 juta ton untuk memenuhi permintaan domestik setara dengan  58 persen dari total target Penjualan, atau naik 30 persen dibanding realisasi Penjualan tahun 2016 sebesar 3,66 juta ton. Sementara rencana ekspor sebesar 11,36 juta ton, setara dengan 42 persen dari total Penjualan, atau 34 persen lebih tinggi dari ekspor tahun sebelumnya.

Untuk mendukung angka Penjualan tersebut, PTBA merencanakan Produksi dan Pembelian batubara sebesar 27,09 juta ton atau naik 30 persen dari realisasi sebesar 20,82 juta ton, masing-masing Produksi sebesar 24,07 juta ton atau naik 22 persen dibanding realisasi tahun sebelumnya sebesar 19,62 juta ton. Sedangkan Pembelian batubara oleh anak perusahaan       sebesar 3,03 juta ton atau naik 152 persen dibanding realisasi tahun sebelumnya sebesar 1,20 juta ton.

Untuk mendukung peningkatan Penjualan dan peningkatan Produksi PTBA tahun 2017, PT Kereta Api Indonesia   menyatakan komitmennya untuk mengangkut batubara PTBA dari lokasi tambang sebesar 21,70 juta ton atau naik 22,5 persen dibanding realisasi tahun sebelumnya sebesar 17,72 juta ton, masing-masing 18 juta ton menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan 3,7 juta ton menuju Dermaga Kertapati di Palembang.

Selain mengejar ketercapaian target operasional untuk tahun 2017, PTBA tetap pada komitmennya untuk melaksanakan efisiensi secara terus menerus di semua lini, dengan memberikan penekanan dalam supply chain system mulai dari sistem operasional  penambangan,  dan sistem penanganan batubara (coal handling system)  di pelabuhan.