Kamis, 05 September 2013

KPA Inventarisasi Warisan Teknologi Kampung untuk Seluruh Generasi

Kaltim Pasifik Amoniak Luncurkan Buku tentang
Teknologi Tradisional Masyarakat Dayak Kalimantan Timur

Jakarta, 5 September 2013 – PT Kaltim Pasifik Amoniak (KPA), salah satu perusahaan produsen amoniak terbesar di dunia yang berbasis di Bontang, Kalimantan Timur, hari ini meluncurkan sebuah buku berjudul Warisan Teknologi Kampung Masyarakat Dayak Kalimantan Timur. Peluncuran yang dilangsungkan di Jakarta tersebut juga diselenggarakan bersamaan dengan bedah buku. Hadir sebagai pembicara adalah penggagas serta penyusun buku Darius Pasaribu, Bambang Adya Yatmaka, dan Karlina Supelli. Selain itu, turut hadir pula Yurnalis Ngayoh selaku Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur (Kaltim).
 
“Kami sangat senang karena buku ini bisa diluncurkan dan dapat dinikmati masyarakat umum dengan gratis. Buku ini adalah bentuk sumbangsih sederhana kami kepada negeri,” ujar Yasushi Hori, Presiden Direktur PT. Kaltim Pasifik Amoniak. “Kami berharap buku yang sangat detail menceritakan Teknologi Kampung masyarakat Dayak di Kaltim ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada seluruh generasi, supaya mereka lebih mengenal tradisi yang ada di sekitar kita,” lanjutnya.
 
Peluncuran buku ini dilandasi oleh pemikiran minimnya langkah inventarisasi kekayaan Teknologi Kampung (teknologi tradisional), terutama di tengah masyarakat Dayak Kaltim. Oleh karena itu, sejak 2010, KPA menggagas penyusunan buku tersebut. “Dengan demikian, buku ini bisa menjadi pintu masuk pengembangan produk Teknologi Kampung supaya dapat menghasilkan produk-produk yang berguna saat ini dan di masa depan,” ujar Hori. “Misalnya, dari teknologi tekstil yang ada di Kaltim dapat dikembangkan ke industri fashion yang lebih modern,” sambungnya.
 
Buku ini disusun oleh tim yang dibentuk KPA dan dilakukan dengan menyusuri Kalimantan Timur untuk menginventaris berbagai macam Teknologi Kampung yang ada di sana. Mulai dari tekstil, papan, pangan, pertanian, dan pengobatan. “Selama lima bulan, tim kami berekspedisi untuk menyusun buku ini. Semoga hasil kerja keras kami dapat diterima dengan baik dan memberikan inspirasi pihak lain untuk melakukan inventarisasi serupa di kawasan lain di Indonesia,” cerita Darius yang mengagas buku ini.
 
Langkah inventarisasi diyakini akan dapat menjadi dasar pijakan yang kuat dalam melakukan langkah-langkah besar lanjutan. “Bila pihak-pihak lain melakukan hal serupa di seluruh Indonesia, maka kita akan memiliki pencatatan yang baik mengenai tradisi tanah air tercinta, sekaligus bisa dipatenkan agar tidak lagi diakui sebagai milik negara lain,” tambahnya.
 
Buku Warisan Teknologi Kampung Masyarakat Dayak Kalimantan Timur tidak diperjualbelikan dan disediakan secara gratis di sejumlah perpustakaan di universitas, perpustakaan daerah, dan sekolah di berbagai kota di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.kpa.co.id
 
-Selesai-

Tentang PT Kaltim Pasifik Amoniak:

PT Kaltim Pasifik Amoniak adalah salah satu perusahaan produsen amoniak terbesar di dunia. Sebanyak 75 persen saham KPA dimiliki oleh Mitsui & Co., LTd. (Mitsui), sedangkan 25 persen lainnya dimiliki oleh Toyota Tsusho Co. (dahulu bernama Tomen Co.). Pabrik ini dibangun dengan skema Build Operate Transfer (BOT) bersama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT).

Dalam menjalankan bisnisnya, KPA selalu menyadari pentingnya melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud sumbangsih perusahaan terhadap masyarakat, baik masyarakat Bontang dan Kalimantan Timur, maupun Indonesia secara luas. Selain menyusun buku Warisan Teknologi Kampung Masyarakat Dayak Kalimantan Timur, KPA juga menjalan program-program CSR lainnya dengan melibatkan peran serta pemerintah dan masyarakat. Antara lain: Program The World is Mine yang membantu penyediaan fasilitas akses internet  serta pendampingan selama setahun kepada dua sekolah menengah setiap tahunnya; Pembangunan Bontang City Park; Penanaman dan Rehabilitasi Pohon Bakau atau Mangrove, Rehabilitasi Terumbu Karang, Pembuatan Lubang Biopori  dan masih banyak lagi.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai KPA, kunjungi www.kpa.co.id