Rabu, 30 Oktober 2019

Berikan Pelatihan Wirausaha,Gojek Balikpapan Siap 'Naik Kelaskan' Mitra Gojek & Keluarga



Balikpapan, 30 Oktober 2019. Sebagai aplikasi teknologi terdepan di Asia Tenggara yang berfokus pada pemberdayaan sektor informal, Gojek berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup mitra beserta keluarganya melalui berbagai upaya. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan pelatihan wirausaha bagi keluarga dan mitra Gojek di Balikpapan.
Kegiatan ini merupakan suatu pelatihan komprehensif yang berkelanjutan bagi keluarga dan mitra Gojek dalam menciptakan sumber penghasilan tambahan bagi keluarga. Pelatihan ini menjangkau berbagai sektor usaha informal yang dapat diaplikasikan secara langsung, diantaranya kuliner, kerajinan tangan, fotografi dan pekerjaan spesialis lain sebagainya.
Acara yang dihadiri oleh puluhan Mitra Gojek dan Keluarga ini juga turut dihadiri Dorjte Marpaung selaku Kepala Dinas UMKM, Koperasi dan Industri Pemerintah Kota Balikpapan. Beliau menyampaikan sambutan positif dengan adanya pelatihan Wirausaha khusus keluarga Mitra Gojek Balikpapan, ini sejalan dengan visi misi dari Dinas UMKM, Koperasi dan Perindustrian Kota Balikpapan untuk menciptakan calon UMKM baru “Balikpapan banyak memiliki potensi khususnya kuliner, harus dimanfaatkan, apalagi Balikpapan akan menjadi kota penyangga Ibu Kota Negara sehingga kita harus siap menjadi tuan rumah di kota sendiri, sekarang sudah banyak platform yang bisa dimanfaatkan untuk memulai bisnis. Kami berharap pelatihan ini bisa berkelanjutan sehingga kita bisa melihat dan mengawal progres hingga terciptanya banyak UMKM baru di Balikpapan”
Peserta diberikan pelatihan memasak camilan yang banyak dipesan di GoFood. Makanan camilan ini memiliki ragam pilihan dan kreatifitas dari pembuatnya. Maksud dari pelatihan ini adalah agar peserta diajak untuk terus berkreasi dalam menghasilkan makanannya agar disukai masyarakat, termasuk juga cara pengemasan dan pemasarannya. Peserta juga diberikan kesempatan untuk menciptakan produk sesuai dengan kemampuan dan peminatannya. Yang mana tahapan selanjutnya, peserta akan dibina untuk menjadi pelaku bisnis mikro melalui layanan GoBiz* dari GoFood.
Badan Pusat Statistik telah menyatakan kehadiran layanan seperti GoFood turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 ke 5,17% dari 5,07% di tahun 2017. Pemerintah berharap tumbuhnya industri layanan pesan-antar makanan bisa memberikan ruang inovasi baru bagi pengusaha UMKM di seluruh Indonesia untuk naik kelas dan meningkatkan kapasitas usahanya.
Mulawarman selaku Head of Regional Corporate Affairs Gojek for East Indonesia mengatakan “Potensi pertumbuhan bisnis kuliner di Balikpapan ini cukup besar. Apalagi jika ditambahkan dengan pemanfaatan teknologi yang sesuai. Di saat yang bersamaan, Gojek akan terus memperkuat ekosistem teknologi agar bisa mengajak lebih banyak mitra UMKM untuk tumbuh bersama GoFood. Sehingga skala bisnis dan volume transaksi mitra UMKM bisa ikut meningkat.”
Di saat yang sama Mulawarman menambahkan “Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Gojek dalam meningkatkan kesejahteraan mitra. Gojek menyadari dengan memberikan pelatihan ini secara tidak langsung membuka kesempatan untuk Mitra Gojek beserta keluarga untuk ‘naik kelas’ dan mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi UMKM. ”
Dari Modal Rp 75.000 menjadi Laba Besih Rp 2,2 M per Tahun
Pada pelatihan ini, Gojek menghadirkan narasumber yang inspiratif yaitu pemilik Roti Gembong Kota Raja Faried Manaf dan pemilik Salakilo Riswahyuni. Keduanya memiliki sejarah panjang hingga akhirnya bisa sukses dengan usahanya saat ini. Riswahyuni menceritakan pengalamannya dalam membangun bisnis makanan olahan salak. “Awalnya saya bingung ingin membuka usaha apa, saya hobinya membuat kue dan melihat potensi banyaknya buah salak di Balikpapan yang terbuang percuma sehabis panen, saya berinovasi membuat kue dari bahan dasar buah salak, ternyata disukai anak-anak dan suami, kemudian saya memberanikan diri untuk menjualnya dengan bermodal awal sebesar Rp 75.000 dan alhamdulillah sekarang sudah menghasilkan laba bersih Rp 2,2 miliar.”
Riswahyuni menambahkan “Saya menyadari kalau hanya berpuas diri dengan bisnis yang ada sekarang dan tidak memanfaatkan teknologi, saya akan tergerus dengan pesaing.” Berbagai cara ia lakukan demi tetap bisa bertahan termasuk belajar pemasaran di sosial media dan bergabung menjadi Mitra GoFood. Ia menambahkan “Dulu sebelum ada Gofood saya berkeliling sendiri mengantarkan pesanan ke teman-teman, sekarang Alhamdulillah sangat membantu jadi tidak ada alasan lagi untuk teman-teman yang mau membuka usaha hingga lorong-lorong” Kata pemilik Cake Salakilo ini.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula Faried Manaf, pemillik usaha Roti Gembong Kota Raja.Roti Gembong Kota Raja merupakan Mitra Juara Partner GoFood satu-satunya dari Kalimantan Timur. Ia membagikan motivasi kepada para peserta “Jika ingin membuka usaha diawali dengan niat yang kuat dan pastinya konsistensi biar fokus menjalani usaha, pasti ada Up & Down tapi kembali lagi ke niat awal mau usaha untuk apa.”
Gojek berkontribusi Rp 423 miliar ke perekonomian daerah Balikpapan
Hasil riset Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) pada tahun 2018 Gojek berkontribusi Rp 423 miliar ke perekonomian daerah Balikpapan melalui penghasilan mereka, Rp 340 miliar diantaranya kontribusi dari Go-food. Hasil riset ini juga mengungkapkan bahwa mayoritas UMKM pertama kali go-online dan terima pembayaran non-tunai setelah bergabung menjadi mitra Go-food, selain itu setelah bergabung Gofood mitra UMKM alami 40% kenaikan omzet dengan rata-rata penghasilan senilai 4.855.000 per bulan dan 100% UMKM alami kenaikan volume transaksi.
Tentang Grup Gojek
Grup Gojek merupakan perusahaan berbasis teknologi penyedia layanan mobile on-demand dan pembayaran digital terdepan di Asia Tenggara. Sejak awal didirikan pada 2010, Gojek lahir dengan keyakinan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas hidup pengguna dalam ekosistemnya, dan mengawali perjalanannya dengan layanan kurir pengantaran barang dan transportasi roda dua. Aplikasi Gojek pertama kali diluncurkan pada Januari 2015 di Indonesia, dan kini telah berkembang menjadi Super App terdepan di Asia Tenggara, menawarkan berbagai layanan mulai dari transportasi dan pembayaran digital, pesan-antar makanan, logistik, dan berbagai layananon-demand lainnya. Gojek kini beroperasi di 207 kota di lima negara di Asia Tenggara.
Per kuartal ketiga 2019, aplikasi dan ekosistem Gojek telah diunduh oleh lebih dari 155 juta pengguna, dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi, hampir 400.000 mitra merchants, dan lebih dari 60.000 penyedia layanan di Asia Tenggara.
Sebagai Super App, Gojek berkomitmen untuk terus memecahkan masalah pada kehidupan sehari-hari dan membantu meningkatkan kualitas hidup jutaan masyarakat pengguna aplikasi Gojek di Asia Tenggara, khususnya di sektor informal dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sejalan dengan misinya untuk menciptakan dampak sosial positif dalam skala besar bagi pengguna, mitra pengemudi, mitra penyedia layanan, serta mitra bisnis dan UMKM di dalam ekosistemnya.
Founder & CEO Gojek, Nadiem Makarim, masuk ke daftar ‘2018 Bloomberg 50’ sebagai tokoh inovator yang dinilai berhasil menciptakan dampak berskala global secara terukur. Pada Juni 2019 Nadiem Makarim juga menerima penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk kategori Inovasi Ekonomi dan Bisnis. Nadiem menjadi tokoh teknologi penerima penghargaan termuda se-Asia di sepanjang sejarah Nikkei Asia Prize; sekaligus menjadi anak bangsa pertama yang berhasil meraih penghargaan bergengsi pada kategori ini. Lalu pada Agustus 2019 Gojek menempati urutan ke-11 dari 52 perusahaan berskala internasional dan menjadi satu-satunya perusahaan dari Asia Tenggara yang berhasil masuk untuk kedua kalinya ke dalam daftar Perusahaan yang Mengubah Dunia versi Majalah Fortune tahun 2019 (Fortune’s “Change the World” 2019).
Aplikasi Gojek tersedia untuk diunduh melalui iOS dan Android.