Selasa, 02 April 2013

Holcim bayarkan dividen 45% lebih tinggi seiring pertumbuhan laba dan penambahan kapasitas produksi

Jakarta, 2 April 2013, Hari ini para pemgang saham menyetujui kenaikan pembayaran dividen serta laporan kinerja PT Holcim Indonesia Tbk periode tahun 2012.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Holcim Indonesia menyampaikan laporan tahunan periode 2012 bersamaan dengan peninjauan program-program pembangunan berkelanjutan yang dilakukan perusahaan.  Eamon Ginley, Presiden Direktur PT Holcim Indonesia Tbk mengatakan " Saya senang karena kami mampu meningkatkan nilai bagi pemegang saham di tahun 2012, bukan hanya meraih peningkatan laba sebanyak 27% menjadi Rp 1,3 triliun, tetapi juga mampu membayar dividen final sebesar Rp 80 per lembar saham yang berarti peningkatan sebesar 45% dari tahun lalu."

Pertumbuhan menjadi tema yang muncul berulang kali pada rapat kali ini.  Penjualan meningkat sebanyak 20% menjadi Rp 9 triliun karena pasar kontruksi yang dinamis, adanya peningkatan permintaan di sektor perumahan, serta peningkatan daya beli dan peningkatan pembangunan di sektor infrastruktur dan komersial. Perusahaan menjual 14,7% lebih tinggi menjadi 8,6 juta ton untuk memenuhi permintaan konsumen pasar domestik Indonesia, dan secara bersamaan menambah kapasitas produksi mencapai 9,1 juta ton.  Pabrik baru di Tuban juga akan menambah kapasitas produksi sebesar 1,7 juta ton di tahun 2013.  Selain itu pada bulan  Februari 2013 lalu Holcim telah mengumumkan dimulainya pembangunan tanur kedua ( Tuban 2 ) yang menjadikan kapasitas total pabrik Tuban menjadi 3,4 juta ton pada awal tahun 2015 mendatang.  Pada Tuban 2, perusahaan melakukan investasi lebih dari US$ 300 juta sehingga menjadikan keseluruhan investasi pada pabrik Tuban mencapai lebih dari US$800 juta.  Dalam tempo 4 tahun, Holcim akan meningkatkan kapasitas produksinya sebesar 40% menjadi 12,5juta ton per tahun, yang dihasilkan baik dari peningkatan pabrik-pabrik yang telah ada dan juga pabrik baru yang telah dibangun.

Eamon Ginley mengatakan bahwa fokus Holcim adalah pada pertumbuhan yang berkelanjutan. " Kami tidak hanya melihat industri ini sebagai proses produksi semen semata, namun lebih dari itu, karena kami menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan pelanggan.  Solusi logistik kami mencakup peningkatan penggunaan jaringan rel kereta di jawa, fasilitas pengepakan baru berkecepatan tinggi, lebih banyak gudang penyimpanan dan silo, serta pembangunan fasilitas pelabuhan baru seperti di Bali Utara- semua yang diperlukan untuk memperpendek rantai pasokan.  Kami juga menggunakan produk sendiri, seperti beton yang dapat diaplikasikan dalam waktu singkat-SpeedCrete yang dapat menyelesaikan pekerjaan perbaikan jalan lebih cepat dibandingkan produk serupa pada umumnya. Produk ini merupakan solusi terbaik untuk perbaikan dan perawatan jalan," ujar Eamon.

Perusahaan juga telah memberikan kontribusinya dalam meningkatkan standar pendidikan serta merintis pembangunan kontruksi berkelanjutan melalui sektor  kontruksi dengan mendukung desain perencanaan dan manajemen proyek dari gedung kampus Ecotech. Sebuah fasilitas pendidikan hemat energi dan ramah lingkungan yang terletak di Kawasan Industri Jababeka. Gedung ini diresmikan Desember lalu atas kerjasama dengan Akademi Teknik Mesin Industri. Sedangkan dalam hal pengelolaan limbah, Holcim telah sukses dalam menyediakan solusi pengelolaan limbah sebesar 11% atau lebih dari 233.000 ton limbah, dimana 185.000 ton diantaranya berhasil dikonversikan menjadi energi menggantikan konsumsi batubara yang merupakan energi tidak terbarukan.

Biaya energi masih menjadi hal penting yang diperhatikan perusahaan.  Holcim, dalam presentasinya kepada pemegang saham, menggaris bahwahi sebuah inisiatif untuk menghemat energi dan biaya melalui program kerja sama regional "EARN- Energy Activation across Regional Network yang melibatkan lebih dari 40 pabrik semen Holcim yang berada di Asia pasifik dan Asia Selatan. Inisiatif ini telah menghasilkan banyak ide inovatif, diantaranya dengan melakukan konservasi listrik dan penggunaan bahan bakar fosil. Dengan begitu, perusahaan mampu menghindari penurunan marjin akibat inflasi energi.

Tidak sedikit kegiatan CSR dan Pengembangan Masyarakat yang dilakukan sepanjang tahun 2012 sebagai bagian dari upaya mencapai pertumbuhan berkelanjutan dengan berfokus pada swadaya masyarakat dan kemitraan. Menandai seratus tahun berdirinya Holcim Group di tahun 2012, perusahaan menerapkan program global dengan tema "Bersama untuk Masyarakat", dimana karyawan bekerja berdampingan dengan penduduk lokal dalam membangunan jalan, rumah,fasilitas sanitasi, perbaikan mesjid dan sekolah serta penanaman bakau dan pepohonan. Secara keseluruhan 13.905 jam kerja telah didekasikan secara sukarela dari 1800 karyawan Holcim yang terlibat dalam kegiatan 100 tahun Holcim ini

Tidak ada komentar: