Selasa, 02 Oktober 2012

Analisis Sosial Media Memberikan Terobosan Baru bagi Kebijakan Publik


 
Global Pulse menggunakan SAS® Social Media Analytics dan SAS Text Miner untuk memahami indikator yang dapat mengarahkan dan memperlambat naiknya harga sembako, BBM dan pengangguran

JAKARTA (2 Okt. 2012) Pada Maret 2012, SAS dan Global Pulseinisiatif inovasi Persatuan Bangsa-Bangsabekerja sama dalam studi riset bersama dan menemukan analisis mood dan sentimen sosial media seperti Twitter, Facebook dan blog dapat digunakan untuk memberikan peringatan kepada pembuat kebijakan sebelum jumlah pengangguran meningkat. Saat ini, SAS dan Global Pulse kembali bekerja sama untuk mengeksplorasi bagaimana analisis obrolan online tentang harga sembilan bahan pokok (sembako), harga bahan bakar minyak (BBM), dan pengangguran dapat mendukung penargetan program perlindungan sosial yang lebih baik dan cepat. Dalam sebuah penelitian baru kolaboratif, selama dua tahun berusaha mengumpulkan dan menganalisa data digital dari sosial media seperti Twitter, Facebook, ratusan blog, forum dan situs berita dengan menggunakan SAS® Social Media Analytics dan SAS Text Miner.

Erwin Sukiato, Country Manager SAS Indonesia mengatakan, “Tugas kami adalah membantu Global Pulse dalam mendukung kinerja pemerintah dalam menggunakan teknologi yang saat ini sedang berkembang seperti text analytics dan social media analytics untuk memberikan perlindungan masyarakat di Indonesia.”

Robert Kirkpatrick, Direktur Global Pulse mengatakan, “Meskipun kontribusi SAS melalui alat analytics, akses pada sumber big data, dan para ahlinya, kolaborasi lanjutan ini telah luar biasa membantu kami mengeksplorasi hal baru, menganalisa sumber data digital dapat membantu kami untuk lebih mampu memahami masyarakat untuk mengatasi permasalahannya.”

Dalam acara peluncuran laboratorium inovasi Global Pulse di Indonesia (“Pulse Lab Jakarta”) yang baru-baru ini dilaksanakan – SAS mendemonstrasikan workflow analytics SAS Social Media Analytics dengan penjelasan sebagai berikut:

1.     Memantau lebih dari 200.000 dokumen online yang dihasilkan setiap hari.
2.     Meng-ekstrak diskusi yang berkaitan dengan beras, minyak goreng, BBM dan pengangguran.
3.     Menangkap sentimen dan mood isi sosial media.
4.     Mendeteksi lokasi, harga, ketersediaan, dan program pemerintah tertentu.
5.     Mengeksplorasi hasil berupa grafik, statistik, tabel dan demografi.

Salah satu contohnya: isu mengenai pengangguran, beberapa tujuan programnya adalah menjawab pertanyaan: “Dapatkah kita memahami pengalaman kualitatif dan perasaan tentang pengangguran untuk melengkapi statistik resmi?”; “Dapatkah obrolan online memberikan indikator awal tentang hilangnya pekerjaan?”; “Dapatkah data membantu pembuat kebijakan meningkatkan pemahaman tentang bagaimana masyarakat mengatasinya?”

Dalam uji coba ini, SAS Text Analytics digunakan untuk mengungkapkan tema utama yang berkaitan dengan penyelesaian tekanan ekonomi, menunjukkan kategorisasi isi dan model scoring text analytic untuk menetapkan dimensi metrik mood negara. Data sosial media lalu dikorelasikan dengan metrik ekonomi makro dan pengangguran. Model analytics longitudinal dan algoritma digunakan untuk mengetahui indikator yang mengarahkan dan memperlambat tren seperti inflasi dan pengangguran.

SAS® Social Media Analytics merupakan solusi yang dapat menangkap data review online baik dari situs tradisional maupun situs sosial media lainnya selama beberapa bulan, lalu dikategorisasikan dan kemudian menampilkan data ke dalam lingkungan yang dapat mendukung pembuatan keputusan. Data tersebut kemudian diintegrasikan dengan atribut offline seperti statistik resmi, dan metrik online lainnya ke dalam kriteria yang menyesuaikan dengan keperluan pembuat kebijakan. Ini memungkinkan para pembuat kebijakan untuk mengubah wawasan mereka menjadi tindakan setelah memperoleh akses informasi melalui portal media intelijen yang mudah dipergunakan.

Erwin menambahkan, “SAS Indonesia merasa senang dapat mendukung Pulse Lab Jakarta dan pemerintah Indonesia dalam mempelajari bagaimana analytics big data dapat memberikan kecepatan akses informasi dan wawasan baru.” 
 
Tentang Global Pulse
Global Pulse merupakan insiatif inovasi Sekretaris Jenderal PBB, yang memiliki fungsi sebagai laboratorium Riset&Pengembangan untuk memanfaatkan big data dan analytics secara real-time bagi pembangunan global. Pulse Lab Jakarta, sebuah hub untuk pengujian, penelitian dan penerapan inovasi terbaru untuk menjawab tantangan perkembangan lokal, diluncurkan pada Oktober 2012 melalui kerja sama antara Persatuan Bangsa-Bangsa dan Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional Indonesia.

Tentang SAS
SAS merupakan pemimpin software dan layanan business analytics, dan vendor independen terbesar dalam pasar Business Intelligence. Melalui solusi inovatif, SAS membantu pelanggan di lebih dari 60.000 tempat untuk meningkatkan performa kinerja perusahaan dan membantu proses pembuatan keputusan menjadi lebih cepat dan tepat. Sejak 1976 SAS telah memberikan kepada pelanggan di seluruh dunia kemampuan THE POWER TO KNOW®.