Selasa, 04 Oktober 2022

GoToko: Digitalisasi Terbukti Mengangkat Omzet UMKM

JAKARTA. Digitalisasi terbukti berhasil menjadi faktor pendorong pertumbuhan usaha UMKM, termasuk warung.

Tantangan inefisiensi warung yang selama ini terjadi berhasil diatasi via digitalisasi. Dengan efisiensi, bisnis warung kini bisa meningkatkan omzet sekaligus meningkatkan taraf hidupnya beserta keluarganya.

CEO dan President Director GoToko Gurnoor Singh Dhillon menjelaskan selama ini operasi bisnis warung dijalankan dengan tidak efisien, misalnya dalam aspek pemenuhan pasokan barang. Pemilik warung perlu menutup warung saat belanja pasokan ke bukan hanya satu, melainkan ke beberapa agen distributor yang menimbulkan potensi kerugian bagi mereka karena menjalankan bisnis yang tidak efisien.

“Digitalisasi memberikan efisiensi bisnis, pemilik warung dapat mengakses produk dari banyak brand principal hanya dalam satu platform sehingga akan menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Serta dengan dukungan langsung dari brand principal, pemilik warung juga bisa mendapatkan harga yang kompetitif,” ungkap Gurnoor dalam siaran pers, Selasa (4/10).

Baca Juga: Gerakan Kemitraan Inklusif UMKM Perusahaan Mulai Bangun Ekosistem

Sejak berdiri pada 2020, GoToko berupaya menghubungkan warung dengan brand principal dengan harga kompetitif, kepastian pengiriman, serta kepastian barang dalam aplikasi. Dengan nilai tambah yang ditawarkan, GoToko berhasil mencatat pertumbuhan lebih dari 47 kali lipat.

Gurnoor menambahkan bahwa digitalisasi juga bukan hanya bermanfaat bagi warung melainkan ekosistem ritel secara keseluruhan, termasuk bagi brand principal karena dapat memperluas jangkauannya. Termasuk juga dapat meningkatkan pendapatan brand, ini misalnya terjadi dengan sejumlah brand di GoToko seperti Coca-Cola Europacific Partners (CCEP), Indolakto, dan brand lainnya.

“Kami memiliki visi dan misi untuk maju bersama warung, stakeholders, termasuk juga para pegawai kami karena kami percaya digitalisasi memiliki peran penting dalam peningkatan bisnis warung dan UMKM secara umum,” sambungnya.

GoToko berfokus menerapkan strategi untuk menang di banyak wilayah Indonesia dan menjadi sahabat terbaik warung. Gurnoor mengatakan setiap kluster di Indonesia adalah unik dan tidak mungkin untuk sukses tanpa menang di wilayah-wilayah kecil.

Baca Juga: BPS Ramal Dampak Kenaikan Harga BBM Sudah Tak Akan Terasa pada Akhir Tahun

Oleh karenanya, GoToko punya strategi untuk menjangkau dengan dalam di setiap wilayah operasinya dan memberikan dampak ekonomi yang positif sesegera mungkin guna mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Melansir riset Boston Consulting Group (2022) bertajuk Unlocking Inclusive Growth Through Digitalization of Indonesia MSME’s, digitalisasi memang dapat membantu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM secara umum, termasuk warung hingga 1,1 kali lebih banyak. 

Direktur Ekonomi Digital I Nyoman Adhiarna Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan digitalisasi memang memiliki peran penting dalam meningkatkan skala usaha pelaku UMKM, termasuk warung. Sebagai sektor usaha penyumbang terbesar PDB nasional, peningkatan literasi digital bagi pelaku UMKM disebut Nyoman juga bakal mengerek PDB nasional dengan signifikan.

Baca Juga: GOTOKO Lanjutkan Ekspansi Digitalisasi Layanan Warung

“Meningkatkan literasi digital dari 20% menjadi 50% dari pelaku UMKM dapat mendorong pendapatan hingga US$ 38 miliar pada 2024. Digitalisasi juga akan membantu pelaku UMKM untuk 2,1 kali lebih besar menjual barangnya di seluruh Indonesia dan 4,6 kali lebih berpeluang untuk mengekspor barang-barangnya ke luar Indonesia,” jelasnya.

Oleh karenanya, Kominfo juga turut mendukung inisiatif digitalisasi guna mendorong pertumbuhan UMKM. Sebab dengan pertumbuhan ekonomi digital yang sangat pesat, kontribusinya terhadap PDB nasional juga ditaksir akan makin meningkat. Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 senilai US$ 70 miliar diprediksi Google, Temasek, dan Bain bisa meningkat hingga US$ 33 miliar pada 2030.