Selasa, 08 November 2016

Prospek Industri Sapi Perah Nasional dan Produksi Susu Lokal

Indonesia perlu menguatkan industri peternakan sapi perah sebagai upaya ketahanan pangan nasional

Jakarta, 8 November 2016 – Kapasitas produksi susu nasional yang sulit berkembang dan peternakan sapi yang lesu menjadi masalah yang mengkhawatirkan di Indonesia. Persoalan adalah 90% industri yang dikuasai oleh peternakan rakyatini masih mengalami berbagai kendala dan masalah.

“Selama dua dekade terakhir kita hanya mampu mengisi produksi sekitar 20 % dari kebutuhan nasional. Bahkan selama satu dekade terakhir usaha peternakan sapi perah rakyat mengalami kemunduran yang ditandai dengan berkurangnya populasi ternak. Populasi sapi nasional tahun lalu 2015 sejumlah 525.171 bahkan turun 16.5 % dari tahun 2012 (611.940),” ujar Agus Warsito Ketua Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI).

Alhasil, produksi susu segar dalam negeri pun menjadi surut. Walau mengalami peningkatan 2 tahun terakhir menjadi 805.000 ton di tahun 2015, produksi masih jauh lebih kecil dibandingkan tahun 2012 dimana produksi nasional bisa mencapai 960.000 ton. “Padahal generasi muda Indonesia membutuhkan protein yang terjangkau, dan ini bisa dipenuhi dari susu sapi lokal,” lanjut Agus.

Menyikapi kondisi ini Dr. Rochadi Tawaf, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia dalam diskusi media, “Prospek Industri Sapi Perah Nasional”menghimbau adanya revitalisasi di bidang industri ini. “Revitalisasi sapi perah nasional seyogyanyameliputi beberapa komponen, yaitu skill dan inovasi dari peternak, teknologi dan investasi untuk mendukung bisnis, pasar yang kondusif serta yang utama kebijakan yang pro-peternak,” lanjut Rochadi.

Dilihat dari tingkat konsumsi susu Indonesia sangat rendah juga masih memprihatinkan walaupun tren konsumsi naik. Konsumsi susu masyarakatsaat ini masih di kisaran 12.87 liter per kapita. Angka ini termasuk yang terendah di Asia Pasifik. Bahkan India bisa mencapai 47.74 dan Malaysia negara tetangga kita mencapai konsumsi 52.35 liter per kapita.

Sementara itu, Pemerintah telah mencanangkan program nasional swasembada susu pada tahun 2020. Walau swasembada susu masih dipatok hanya 50% dari kebutuhan nasional nampaknya target tersebut sulit tercapai.