Selasa, 17 Mei 2016

ROLLS-ROYCE BERIKAN DUKUNGAN PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA

Jakarta 17 Mei 2016 ,.-Rolls-Royce yakin bahwa pengembangan infrastruktur pendidikan tinggi dapat membantu mempercepat pembangunan di Indonesia. Hal ini, terungkap dalam diskusi panel antara Adrian Short, Presiden Direktur PT Rolls-Royce, Indonesia, dan para penelis yang terdiri dari:
                           
·   Professor Bambang Riyanto Trilaksono, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Inovasi dan Kerjasama – Institut Teknologi Bandung;
            ·      Dr. Riani Rachmawati, Direktur Sumber Daya Manusia,Universitas Indonesia
·  Dr. Ir. Patdono Suwignjo, Dirjen Kelembagaan Bidang IPTEK dan Pendidikan Tinggi (Dikti); dan
  •  Femmy Soemantri, Manager Program Senior – Newton Fund, British Council
                                        
Diskusi panel ini diadakan di Hotel Mulia Senayan, Jakarta.

“Indonesia mempunyai potensi untuk beralih dari ekonomi berbasis manufaktur tradisional menjadi manufaktur bernilai tinggi. Indonesia dapat mengambil bagian dalam rantai pasokan global, dengan melakukan investasi bagi para pemimpin pendidikan yang dapat menjalankan perannya dalam mendorong perubahan,” kata Adrian Short, Presiden Direktur PT Rolss-Royce, Indonesia. “Dengan 50 tahun pengalaman di pasar Indonesia, kami berkomitmen untuk melakukan investasi dan mendukung program pendidikan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan dikalangan generasi muda Indonesia,” Andrian menambahkan.

Rolls-Royce, bekerjasama dengan Newton Fund dan British Council Indonesia, telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk mendirikan International Learning Experience Programme sejak September 2015 yang lalu.

Program 10 hari ini akan dilaksanakan untuk tiga tahun pertama mulai 2015 di Ashridge Business School di Inggris.

Program ini, didesain secara khusus untuk para pemimpin bidang pendidikan dari universitas-universitas di Indonesia yang mempunyai fakultas sains dan teknologi terbaik, dan memberikan wawasan tentang bagaimana membangun dengan menggunakan berbagai prestasi dalam bidang sains dan teknologi yang sudah ada, untuk menjadi universitas kelas dunia.

Kelompok pertama yang terdiri dari 10 delegasi memulai program pada tanggal 21 September 2015. Delegasi termasuk dekan dan peneliti dari:
  • Institut Teknologi Bandung (ITB)
  • Universitas Indonesia (UI)
  • Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)
  • Universitas Gajah Mada (UGM)
  • Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)

Delegasi memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan para ahli pendidikan tinggi global Inggris, mengenai tantangan dan mendapatkan wawasan dari universitas terkemuka di Inggris melalui studi kasus, diskusi dan kunjungan. Salah satunya adalah Nottingham University, yang telah bekerjasama dengan Rolls-Royce di bidang riset teknologi manufaktur sejak tahun 1999.

###

Tentang Rolls-Royce Holdings plc

1.     Visi Rolls-Royce adalah untuk menjadi pemimpin pasar dalam sistem tenaga kinerja tinggi di mana keahlian teknik rekayasa kami, jaringan global dan pengetahuan industri yang mendalam menghadirkan hubungan pelanggan dan solusi yang luar biasa. Kami beroperasi di lima bisnis: Kedirgantaraan Sipil, Kedirgantaraan Pertahanan, Kelautan, Nuklir dan Sistem Pembangkit Listrik.
2.     Rolls-Royce memiliki pelanggan di lebih dari 120 negara, yang terdiri dari lebih 400 perusahaan penerbangan dan leasing, 160 angkatan bersenjata, 4.000 pelanggan bidang kelautan termasuk 70 angkatan laut, dan lebih dari 5.000 pelanggan dalam bidang kelistrikan tenaga dan nuklir.
3.     Kami memiliki tiga kesamaan tema dalam setiap bisnis kami:
·         Investasi dan mengembangkan keunggulan rekayasa
·         Mendorong transformasi manufaktur dan rantai pasokan dengan menanamkan keunggulan operasional yang ramping, dan proses dan fasilitas berbiaya rendah
·         Memanfaatkan apa yang kami miliki, pengetahuan produk dan kemampuan rekayasa untuk menyediakan pelayanan yang luar biasa bagi pelanggan yang mana kami dapat memanfaatkan pasar purna jual yang jauh ke masa depan.

4.     Pendapatan tahun 2015 adalah sebesar £ 13,4 miliar, sekitar setengahnya berasal dari penyediaan layanan purna jual. Pemesanan yang telah pasti bernilai £ 76,4 miliar pada akhir 2015.
5.     Pada 2015, Rolls-Royce menginvestasikan £ 1,2 miliar dalam penelitian dan pengembangan. Kami juga mendukung jaringan global dari 31 Universitas Pusat Teknologi, yang menempatkan para insinyur Rolls-Royce di di baris terdepan dalam riset ilmiah.
6.     Rolls-Royce memperjakan lebih dari 50.000 orang di lebih dari 46 negara. Hampir 15.700 di antaranya adalah insinyur.
7.     Grup memiliki komitmen yang besar untuk memberikan kesempatan magang dan rekrutmen sarjana serta untuk lebih mengembangkan keterampilan karyawan. Pada 2015 kami mempekerjakan 228 sarjana dan 277 karyawan magang melalui program pelatihan kami di seluruh dunia.