Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa terdapat 2.039 kios pupuk yang kedapatan melakukan kecurangan dengan menjual pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia menegaskan, meskipun ada temuan tersebut, distribusi dan ketersediaan pupuk tetap aman serta tidak akan mengganggu pertanaman petani.
BreakingNews
Selasa, 14 Oktober 2025
Stok Pupuk Aman, Mentan Amran Pastikan Temuan Kasus Pupuk Tidak Ganggu Pertanaman Petani
Senin, 13 Oktober 2025
Wamenhan Mewakili Menhan Terima Audiensi Gubernur Sulawesi Tenggara Bahas Pembentukan Kodam dan Pembangunan Mako Grup 5 Kopassus
Jakarta – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Donny Ermawan Taufanto mewakili Menteri Pertahanan RI menerima audiensi Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka beserta jajaran, bertempat di ruang tamu Wamenhan RI, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (13/10/2025).
Audiensi tersebut membahas rencana pembentukan Komando Daerah Militer (Kodam) serta pembangunan Markas Komando (Mako) Grup 5 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di wilayah Sulawesi Tenggara.
Dalam kesempatan itu, Wamenhan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan Gubernur Sulawesi Tenggara beserta jajarannya ke Kementerian Pertahanan. “Terima kasih, Pak Gubernur, atas kunjungannya,” kata Wamenhan.
Kementerian Pertahanan juga menyampaikan apresiasi atas langkah proaktif Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam mendukung rencana pembangunan Komando Daerah Militer (Kodam) di wilayah tersebut. Lokasi yang diusulkan dinilai sangat strategis karena berada di kawasan terintegrasi, berdekatan dengan kantor Gubernur dan Markas Polda Sulawesi Tenggara. Pihak Kemhan menilai sinergi ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam memperkuat pertahanan wilayah dan mempercepat realisasi pembangunan Kodam. Rencana ini akan dilaporkan kepada Menteri Pertahanan untuk ditinjau lebih lanjut dari aspek strategis dan tata wilayah. “Nanti kami akan melaporkan kepada Bapak Menhan. Kami sangat mengapresiasi perhatian besar Bapak Gubernur terhadap penguatan pertahanan negara,” ujar Wamenhan.
Melalui pertemuan ini, diharapkan dapat terjalin sinergi antara pemerintah daerah dan Kementerian Pertahanan serta TNI dalam upaya memperkuat struktur pertahanan di wilayah Sulawesi Tenggara, sejalan dengan kepentingan strategis pertahanan negara di kawasan Indonesia bagian tengah.
Dalam pertemuan ini, Wamenhan didampingi oleh sejumlah pejabat Kementerian Pertahanan dan TNI, antara lain Dirjen Strahan Kemhan, Dirjen Renhan Kemhan, Dirjen Kuathan Kemhan, Kapuskon Baloghan Kemhan, Waasrenum Panglima TNI dan Waasrena Kasad
Jumat, 10 Oktober 2025
Kemenperin Pacu SAIC Motor Jadikan RI Basis Produksi dan Ekspor Kendaraan Listrik
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian RI, Eko S.A. Cahyanto, mewakili Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, melakukan pertemuan dengan jajaran pimpinan SAIC Motor Corp., Ltd. yang dipimpin oleh Zang Qing selaku Vice President SAIC Motor Corp., Ltd., di Shanghai, Kamis (9/10) waktu setempat. Pada pertemuan yang juga dihadiri CEO PT SGMW Motor Indonesia, Tang Wensheng tersebut, membahas penguatan kemitraan industri otomotif antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan dan perluasan ekspor di kawasan ASEAN.
“Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi kepada SAIC Group atas kontribusinya dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dengan memperbanyak lini produk kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dengan karakteristik konsumen Indonesia,” ujar Eko dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat (10/10).
SAIC Motor Corp., Ltd. merupakan perusahaan otomotif milik negara Tiongkok (BUMN) yang berkantor pusat di Shanghai, dan termasuk dalam jajaran produsen mobil terbesar di Tiongkok, yang meliputi merek di antaranya Wuling, MG, Baojun, dan Maxus. Perusahaan ini berkiprah di bidang riset, pengembangan, produksi, dan penjualan kendaraan serta komponennya.
SAIC Motor Group memiliki empat basis produksi di dunia, yaitu Pakistan, India, Thailand, dan Indonesia. Produk SAIC Motor di Eropa memiliki penjualan mencapai 3 juta unit per tahun. Sementara itu, dengan berdirinya PT SGMW Motor Indonesia diharapkan Indonesia dapat menjadi basis produksi untuk negara-negara setir kanan lainnya. PT SGMW & MG telah meluncurkan total 19 model produk, dengan 13 model diproduksi secara lokal.
Eko menjelaskan, PT SGMW Motor Indonesia telah membangun fasilitas manufaktur kendaraan dan kawasan industri untuk pemasok (supplier park) di Cikarang sejak 2015. Tak hanya itu, perusahaan juga mengembangkan fasilitas produksi baterai lokal, MAGIC Battery Wuling, yang menjadi bagian dari ekosistem kendaraan listrik nasional.
“Kami mengapresiasi PT SGMW Motor Indonesia yang telah memproduksi kendaraan komersial listrik dengan tingkat TKDN lebih dari 40%. Ini menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk mempercepat transisi menuju industri otomotif rendah emisi,” lanjut Eko.
Dalam memproduksi kendaraan bermotor di Indonesia, PT SGMW fokus dalam mengembangkan rantai pasok di dalam negeri, dengan lebih dari 77 supplier lokal baik tier 1, tier 2, maupun tier 3. Ke depannya, BEV akan fokus untuk mencapai TKDN 60-80%.
Dalam mencapai TKDN lebih dari 60% tersebut, PT SGMW melakukan produksi baterai BEV, dimana PT SGMW bekerjasama dengan PT Gotion dan CATL melalui PT UABS (PT Unified Advanced Battery System Indonesia).
Ditargetkan pada 2025, kontribusi ekspor PT SGMW akan melebihi 11% dari total produksi, dengan menjangkau 15 negara dengan total ekspor mendekati 10.000 unit. Perusahaan juga fokus pada pengembangan mobil ICE, HEV, dan BEV, serta ke depannya akan mulai memproduksi PHEV. Selanjutnya, PT SGMW berencana untuk meluncurkan beberapa produk baru, di antaranya adalah SUV-C yang memiliki keunggulan penghematan bahan bakar serta kemampuan kecepatan akselerasi awal yang lebih cepat.
Bidik pasar ASEAN
Selain untuk pasar domestik, SAIC juga menargetkan perluasan pasar ekspor ke kawasan ASEAN. Hingga tahun 2025, perusahaan ini telah membangun lebih dari 170 gerai penjualan dan servis di Indonesia, termasuk untuk merek Wuling, MG, dan Maxus, serta tengah mengembangkan showroom merek ganda di Jakarta sebagai bagian dari strategi regionalnya.
Dalam pertemuan tersebut, dukungan yang diharapkan SAIC Motor dari Pemerintah Indonesia, antara lain keberlanjutan insentif PPNDTP untuk kendaraan BEV, yaitu kendaraan BEV penumpang kurang dari 10 orang, serta kendaraan BEV bus.
Berikutnya, penambahan lingkup pemberian insentif PPNDTP untuk kendaraan komersial BEV, karena PT SGMW telah memproduksi produk kendaraan komersial yaitu MitraEV. Selain itu, Dukungan terhadap produk Wuling dan MG lainnya dengan teknologi HEV, PHEV, dan Range-Extended Electric Vehicle (REEV) untuk masuk ke dalam kategori kendaraan LCEV.
Menanggapi usulan tersebut, Eko mengemukakan, Kemenperin mengapresiasi investasi yang telah dilakukan, serta komitmen dan pencapaian PT SGMW dalam produksi kendaraan bermotor di Indonesia khususnya BEV. “Untuk usulan keberlanjutan insentif PPNDTP maupun penambahan lingkup insentif PPNDTP untuk kendaraan komersial saat ini sedang dalam pembahasan internal pemerintah,” ujarnya.
Kemenperin juga mendorong PT SGMW untuk memperbanyak variasi line up produk di Indonesia yang disesuaikan dengan selera konsumen Indonesia, serta penambahan investasi baru PT SGMW dalam rangka meningkatkan nilai TKDN.
Bahkan, Pemerintah Indonesia terus mendorong SAIC untuk menjajaki peningkatan kapasitas ekspor kendaraan listrik (EV) yang diproduksi di Indonesia, guna memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor EV di ASEAN.
“Kami berharap SAIC dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai rencana investasi berikutnya di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan platform elektrifikasi dan teknologi baru,” ujar Eko.
Menurutnya, kolaborasi strategis antara pemerintah dan pelaku industri otomotif global seperti SAIC Motor sangat penting untuk mempercepat transformasi industri otomotif nasional menuju era kendaraan listrik. “Indonesia memiliki komitmen kuat untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasok EV global, dan kami melihat SAIC sebagai mitra penting dalam mewujudkan visi tersebut,” tegasnya.
Eko menambahkan, Kemenperin terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dan insentif bagi pengembangan kendaraan listrik, baik untuk produksi kendaraan maupun komponennya seperti baterai dan sistem penggerak listrik.
“Dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku industri, kami optimistis Indonesia dapat menjadi hub kendaraan listrik di kawasan,” pungkasnya.
Kamis, 09 Oktober 2025
KUR dan Rumah Subsidi Dorong Geliat Ekonomi Rakyat Kecil, Menteri PKP Tambah Akses Bantuan Perumahan di Sumut
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) bersama Menteri Dalam Negri Tito Karnavian dan didampingi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Direktur Utama BRI Hery Gunardi, Anggota DPR RI Komisi V Musa Rajekshah, Wakil Wali Kota Medan Zakiyudin Harahap menghadiri acara Sosialisasi Kredit Program Perumahan (KPP) dan Program Rumah Subsidi yang diselenggarakan BRI di Medan, Kamis (9/10/2025). Acara ini diikuti oleh 3.000 peserta, terdiri dari 600 pengembang rekanan BRI, 300 kontraktor, 100 toko bahan bangunan, serta 2.000 pelaku UMKM, baik secara luring maupun daring.
Menteri Ara menegaskan komitmen pemerintah memperluas akses perumahan rakyat melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dan juga program rumah subsidi. “Program ini adalah dedikasi Presiden Prabowo untuk UMKM dan rakyat kecil di sektor perumahan. Satu rumah dikerjakan oleh lima orang, jadi kalau 350 ribu rumah, berarti 1,75 juta tenaga kerja tercipta,” ujarnya.
Menanggapi permintaan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Menteri Ara mengumumkan penambahan kuota rumah subsidi di Sumut dari 15 ribu menjadi 20 ribu unit di tahun 2025 dan 25 ribu unit untuk tahun depan. Ia juga meminta dukungan pemerintah daerah dalam mempercepat perizinan pengembang. “Tolong BRI terus dukung pembiayaan, dan Pak Gubernur bantu urusan perizinan di daerah. Kita tidak bisa bekerja sendiri, seluruh ekosistem harus komit untuk menurunkan backlog perumahan,” tegasnya.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan, sebagai bank penyalur KUR terbesar dan penyalur utama FLPP, BRI berkomitmen mendukung Program 3 Juta Rumah. “BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.387 triliun kepada 45 juta debitur, dan penyaluran FLPP meningkat dari 17 ribu unit pada 2024 menjadi 25 ribu unit di 2025, bahkan telah melampaui target dengan 25.080 unit tersalurkan,” ungkap Hery di hadapan 3.000 peserta acara yang terdiri dari pengembang, kontraktor, toko bahan bangunan, dan pelaku UMKM.
Rabu, 08 Oktober 2025
Pemerintah Dorong Peningkatan Ekonomi Syariah Indonesia Menjadi Nomor Satu di Dunia
Jakarta, 8 Oktober 2025
Ekonomi dan keuangan syariah merupakan salah satu sektor yang terus digali potensinya oleh Indonesia karena akan berdampak besar bagi perekonomian nasional. Dalam State of the Global Islamic Economy Report, Indonesia kini menempati peringkat ketiga dunia dalam ekonomi syariah global.
Kekuatan utama berada pada modest fashion, pariwisata ramah muslim, serta industri farmasi dan kosmetik halal. Di sisi lain, Indonesia masih memiliki ruang besar untuk memperkuat sektor halal food, keuangan syariah, serta media dan rekreasi.
“Di sektor pakaian misalnya, demand atau kebutuhan akan pakaian muslim konsumsinya sebesar USD20 miliar atau sekitar Rp289 triliun. Kemudian, di industri makanan-minuman ini Indonesia satu-satunya negara yang menjalankan syariah full compliance karena kalau di Indonesia yang halal wajib. Nah, ekonomi industri makanan-minuman termasuk produksi dan seluruh value chain, nilainya adalah USD109 miliar atau Rp1000 triliun. Jadi kalau ini kita terus dorong syariah compliance, maka dalam waktu tidak lama dari nomor tiga, kita bisa menyalip ke nomor satu. Ini menjadi PR kita bersama,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara Pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, di Jakarta, Rabu (8/10).
Di dalam negeri, kinerja ekonomi syariah menunjukkan tren positif dan potensi yang besar. Dapat dilihat dari pangsa usaha syariah dalam PDB yang terus meningkat, produk halal tersertifikasi melonjak pesat, ekspor produk halal semakin kompetitif, dan aset keuangan syariah tumbuh konsisten hingga lebih dari Rp10 ribu triliun pada 2025.
“Pemerintah menempatkan ekonomi syariah sebagai salah satu prioritas nasional dalam RPJPN 2025-2045. Fokusnya adalah memperkuat peran keuangan syariah, mengoptimalkan dana sosial syariah untuk pengentasan kemiskinan, memperkuat industri halal dan UMKM, serta membangun regulasi dan kelembagaan yang lebih kokoh,” jelas Menko Airlangga.
Lebih lanjut, dalam memperkuat kemandirian dan pertumbuhan ekonomi inklusif, diperlukan beberapa strategi komprehensif untuk mengembangkan ekosistem keuangan syariah dan industri halal.
Pertama, memperluas akses pembiayaan syariah melalui skema inovatif seperti KUR Syariah dan Bullion Bank. Penyaluran KUR Syariah selama 10 tahun terakhir (2015-2025) telah mencapai Rp75 triliun untuk 1,3 juta debitur dan realisasi Bank Bullion sejak peluncurannya pada Februari 2025 sudah mencapai total 45 ton emas yang dapat diintegrasikan dengan instrumen sosial seperti wakaf produktif.
“Potensi industri emas yang diproduksi oleh tambang kita itu satu tahun bisa memproduksi hampir 110 ton emas, sehingga tentu ini bisa menjadi underlying untuk ekonomi syariah, dan menjadi penting untuk disimpan oleh pesantren. Kalau pesantren menyimpan atau menabung emas, maka tentu mau ada gonjang-ganjing ekonomi global, yang nilainya selalu tinggi, recession proof, dan turbulent proof adalah emas. Hal ini yang perlu terus kita dorong,” papar Menko Airlangga.
Kedua, meningkatkan edukasi dan literasi keuangan syariah melalui Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DNKI) tentang perluasan dan pendalaman akses keuangan syariah di seluruh Indonesia.
Ketiga, mempercepat digitalisasi melalui integrasi sistem SIHALAL dalam mempercepat pengajuan sertifikat halal yang telah mencapai 5,9 juta sertifikat halal di 2025 dari target 10 juta sertifikat, platform wakaf digital, dan e-commerce halal yang menghubungkan produsen lokal dengan pasar global.
“Dengan sinergi antara penguatan akses pembiayaan, literasi, dan transformasi digital, kita dapat membangun ekosistem keuangan syariah dan industri halal yang kokoh, inklusif, dan berdaya saing tinggi,” ungkap Menko Airlangga.
Selain itu, Pemerintah mendorong inovasi baru dengan sinergi seluruh stakeholder, seperti pengembangan Pusat Informasi Terpadu Zakat, Infak, dan Sedekah serta perluasan fitur Sukuk Bank Indonesia (SUK-BI) bagi investor non bank dan non residen. Pemerintah juga telah memfasilitasi empat Kawasan Industri Halal (KIH) yaitu di Jababeka Cikarang, Serang, Bintan, dan Sidoarjo, serta Indonesia Islamic Financial Center (IIFC). Langkah ini akan memperluas partisipasi publik dalam mendukung ekonomi dan keuangan syariah nasional.
“Ekonomi syariah bukan hanya tentang halal dan haram, melainkan jalan menuju pembangunan yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan semangat optimis namun waspada, mari kita bersinergi menjadikan ekonomi syariah sebagai motor penggerak menuju Visi Indonesia Emas 2045,” pungkas Menko Airlangga.
Turut hadir dalam agenda kali ini yakni di antaranya Anggota Komisi XI DPR RI, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kemenko Perekonomian, Gubernur Bank Indonesia, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Anggota Dewan Komisioner OJK, Wakil Ketua MUI, dan perwakilan negara sahabat.
Selasa, 07 Oktober 2025
Berbasis Kompetensi, Lulusan Vokasi Kemenperin Langsung Kerja di Industri
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat capaian positif dalam tingkat penyerapan kerja dari para lulusan pendidikan vokasi di bawah naungannya, baik di tingkat menengah maupun pendidikan tinggi. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas penerapan pendidikan vokasi berbasis kompetensi yang selama ini dijalankan melalui sinergi erat antara dunia pendidikan dan dunia industri.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa capaian tinggi dalam serapan lulusan menjadi bukti nyata keberhasilan strategi pemerintah dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) industri yang unggul dan kompetitif.
“Tingkat serapan yang tinggi menunjukkan bahwa lulusan vokasi Kemenperin memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan siap berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menperin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (7/10).
Menurut Menperin, keberhasilan ini juga tidak lepas dari komitmen Kemenperin dalam memperkuat ekosistem pendidikan vokasi yang adaptif terhadap dinamika kebutuhan industri. Melalui kolaborasi erat dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), kurikulum pendidikan terus disesuaikan agar relevan dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar kerja.
“Kita ingin memastikan bahwa setiap lulusan vokasi memiliki daya saing global dan menjadi bagian penting dari transformasi industri nasional,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan menyampaikan, tingkat serapan lulusan merupakan indikator kunci dalam mengevaluasi kinerja satuan pendidikan di lingkungan Kemenperin.
“Serapan lulusan menjadi ujung tombak dalam rangkaian penyelenggaraan pendidikan. Data ini menjadi tolak ukur keberhasilan dan dasar bagi kami untuk terus melakukan evaluasi serta pengembangan agar pendidikan vokasi semakin selaras dengan kebutuhan industri,” jelasnya.
Masrokhan menambahkan, ke depan BPSDMI akan terus memperkuat sistem pemetaan kebutuhan tenaga kerja industri melalui peningkatan kerja sama dengan mitra industri, penguatan fasilitas pendidikan, serta pembaruan kurikulum berbasis teknologi terbaru. “Langkah ini diharapkan dapat memastikan lulusan pendidikan vokasi Kemenperin semakin siap menghadapi tantangan masa depan dan mendukung arah industrialisasi nasional yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Kemenperin mencatat, pada tahun 2024, tingkat lulusan program vokasi (SMK, politeknik dan akademi komunitas) sebanyak 3.118 orang, dengan 2.731 orang telah terserap bekerja. Sedangkan sisanya melanjutkan studi, berwirausaha, atau ada yang masih dalam proses penerimaan kerja. Artinya, tingkat serapan lulusan pendidikan vokasi Kemenperin yang langsung diterima kerja di dunia industri mencapai 88 persen.
“Angka ini menunjukkan bahwa hampir seluruh lulusan vokasi di bawah Kemenperin telah menemukan jalurnya. Angka serapan ini juga memperkuat keyakinan bahwa model vokasi berbasis industri, yang selama ini dikembangkan oleh Kemenperin bersama dunia usaha dan industri, berjalan efektif dan relevan,” tutur Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin, Wulan Aprilianti Permatasari.
Menurut Wulan, dengan tingkat serapan yang tinggi tersebut, menegaskan bahwa pendidikan vokasi di bawah pengelolaan Kemenperin tidak hanya teori semata, tetapi mampu menghasilkan SDM industri yang siap kerja. “Keberhasilan ini adalah kehormatan sekaligus pemacu agar kita terus memperkuat sinergi pendidikan dan industri,” pungkasnya.
Senin, 06 Oktober 2025
Kemhan dan Kemnaker Kolaborasi Dukung Terwujudnya Sertifikasi Bagi Lulusan Vokasi Penyandang Disabilitas
Jakarta – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Donny Ermawan Taufanto bertemu Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor untuk memperkuat kolaborasi terkait mendukung terwujudnya sertifikasi bagi lulusan vokasi penyandang disabilitas, di kantor Kemnaker, Jakarta, pada Senin (6/10/2025).
Pertemuan ini menindaklanjuti perintah Presiden Prabowo agar Pusat Rehabilitasi (Pusrehab) Kemhan tidak hanya membuka fasilitas Rehabilitasi Vokasi-nya bagi prajurit TNI, akan tetapi bagi masyarakat sipil penyandang disabilitas.
Wamenhan Donny menekankan bahwa Pusrehab memiliki pengalaman 57 tahun dan 15 jenis pelatihan vokasi. Kolaborasi ini bertujuan agar penyandang disabilitas sipil dapat memperoleh pelatihan, sertifikasi, dan kembali bekerja.
Wamenaker Afriansyah Noor menyatakan kesiapan Kemnaker untuk mendukung penuh inisiatif ini. Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan asistensi dan kolaborasi untuk memperluas program pelatihan vokasi dan program _Return to Work_, termasuk bagi personel TNI purnawirawan/cacat kerja dan keluarga TNI.
Untuk memastikan lulusan vokasi diakui, anggota BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) menjelaskan bahwa Pusrehab dapat mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sendiri atau menggunakan LSP Kemnaker. Wamenhan menargetkan proses pendirian LSP di Kemhan dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
Selanjutnya Wamenhan menargetkan proses pendirian LSP di Kemhan dapat diselesaikan dalam waktu dekat, dan diharapkan sertifikasi bagi lulusan vokasi Pusrehab dapat diresmikan bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember mendatang.
Turut hadir mendampingi Wamenhan dalam pertemuan tersebut yaitu Dirjen Kuathan Kemhan, Kapusrehab Kemhan dan Kepala RSPPN Jenderal Sudirman.