Senin, 31 Oktober 2016

RI-Rusia Pererat Kerja Sama Bilateral Melalui Sidang Komisi Bersama ke-11

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menerima kedatangan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia, Denis V.Manturov beserta puluhan pengusaha besar asal Rusia, dalam kegiatan Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-11 RI – Rusia Bidang Kerjasama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik, Senin (31/10), di Jakarta.
 
Rusia merupakan mitra yang penting bagi Indonesia. Sejak dibukanya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia 66 tahun yang lalu, kedua negara telah menjalin kerjasama di berbagai bidang, diantaranya bidang ekonomi, pendidikan, pertukaran budaya, politik, dan lainnya.
 
Dalam SKB ke-11 RI–Rusia tersebut kedua belah pihak telah membahas program strategis di berbagai bidang kerjasama dalam rangka memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Kedua belah pihak juga menyepakati untuk meningkatkan berbagai kerjasama strategis dibidang perdagangan, industri, investasi, energi, transportasi dan infrastruktur, budaya, pariwisata, teknologi tinggi hingga kesehatan.
 
Dari sektor perdagangan, di tengah kondisi global yang memang belum stabil nilai perdagangan bilateral dalam 5 (lima) tahun terakhir memang menghadapi tren yang sama dengan kondisi yang terjadi secara global. Pada periode Januari – Juli 2016, total perdagangan bilateral mencapai USD 1,07 miliar atau turun sekitar 4,15% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang menunjukan angka sebesar USD 1,1 miliar. Sedangkan dari sisi nilai total perdagangan bilateral pada tahun 2015 mencapai USD 1,98 milyar atau turun sebesar 25% dari tahun 2014 yang tercatat sebesar USD 2,64 milyar.
 
“Untuk itu kami telah bersepakat untuk terus bekerja keras dalam mencari terobosan dan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan nilai perdagangan di masa mendatang termasuk dengan cara peningkatan ekspor produk non-migas Indonesia ke Rusia secara langsung. Hal tersebut menjadi penting karena selama ini sebagian kegiatan perdagangan antara kedua negara dilakukan melalui negara ketiga,” ungkap Menko Perekonomian Darmin Nasution.
 
Selanjutnya pada bidang investasi, berdasarkan catatan BKPM, realisasi investasi Rusia di Indonesia secara kumulatif dalam periode 2010 – triwulan 2 tahun 2016 tercatat sebesar USD 8,95 juta dengan 76 proyek. Pada periode triwulan 1 – triwulan 2 tahun 2016, terdapat 14 proyek investasi dengan total realisasi investasi sebesar USD 731,3ribu.
 
Guna semakin memperkuat hubungan investasi antara kedua negara, Pihak Indonesia terus mengundang pihak Rusia untuk lebih giat lagi melakukan investasi di Indonesia dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia termasuk yang tercakup dalam Paket Kebijakan Ekonomi ke-10 yang melonggarkan aturan investasi melalui revisi Daftar Negatif Investasi (DNI).
 
Selain itu, pihak Rusia juga diundang untuk menanamkan modalnya pada proyek infrastruktur dengan skema Public Private Partnership (PPP) dengan status siap untuk ditawarkan/ready to offer. 
 
Adapun dalam pertemuan SKB ke-11 RI - Rusia hari ini, kedua pihak telah membahas beberapa program strategis di berbagai bidang kerjasama dalam rangka memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan juga telah bersepakat untuk meningkatkan berbagai kerjasama strategis pada bidang perdagangan, industri, investasi, energi, transportasi dan infrastruktur, budaya, pariwisata, teknologi tinggi hingga kesehatan.
 
Pada kesempatan ini, kedua pihak juga telah menandatangani Agreed Minutes of the Eleventh Session of Intergovermental Indonesian–Russian Joint Commission on Trade, Economic and Technical Cooperationyang mencakup berbagai program kerjasama strategis antara kedua negara.
 
Di samping itu, kedua pihak juga telah menyaksikan penandatanganan Reinsurance Agreement antara JSC “EXIAR” dan Asuransi ASEI (ASEI RE). Kedua pihak berharap kesepakatan tersebut dapat segera terimplementasi secara konkrit sehingga mampu semakin memberikan kepastian berbisnis bagi para eksportir, importir serta investor di kedua negara.
 
Kedua pihakjuga telah menyaksikan penandatanganan MoU on Establishment of International Aerospace Fund antara Rusnanodan PT. Wijaya Infrastruktur Indonesia. Kedua pihak berharap kesepakatan tersebut dapat segera terimplementasi secara konkrit sehingga dapat turut membantu pengembangan berbagai proyek yang terkait dengan komunikasi satelit, design dan produksi pesawat dan helikopter, sistem navigasi, komponen satelit luar angkasa, serta komunikasi nirkabel.
 
“Melalui penyelenggaraan Forum Bisnis ini diharapkan akan muncul kesepakatan-kesepakatan bisnis baru guna meningkatkan kerja sama ekonomi bagi kedua Negara,” tambah Darmin.

Jumat, 28 Oktober 2016

Menperin Imbau Pengelola Kawasan Industri Tingkatkan Daya Saing

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta kepada para pengembang dan pengelola kawasan industri khususnya yang tergabung dalam Himpunan Kawasan Industri Industri (HKI) untuk meningkatkan daya saing kawasan industri di Tanah Air. Hal ini untuk menambah daya tarik bagi para investor agar terus berekspansi di kawasan industri.

Apalagi berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, ada kewajiban bagi perusahaan industri baru untuk berlokasi di dalam kawasan industri,” tegasnya pada Seminar Nasional dan Musyarawah Nasional VII HKI di Jakarta, Kamis (27/10). Airlangga menilai, prospek pengembangan kawasan industri di Indonesia ke depan sangat menjanjikan karena permintaan lahan kawasan industri yang semakin meningkat.

Untuk itu, kata Menperin, kawasan industri harus saling terkoneksi dan terintegrasi sehingga tidak membebani infrastruktur jalan di sekitarnya. “Pengelola kawasan industri juga harus bersinergi dengan pemerintah daerah setempat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul. Selain itu, kawasan industri perlu memperhatikan IKM kita untuk dapat saling terkait dengan industri menengah dan besar yang ada di dalam kawasan industri,” paparnya.

Airlangga meyakinkan, apabila upaya-upaya tersebut dapat terlaksana dengan baik akan meningkatkan daya saing kawasan industri sekaligus membawa dampak berganda terhadap perekonomian masyarakat dan negara. “Hal ini sesuai keinginan Bapak Presiden dalam Nawa Cita untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan melalui peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan, pihaknya telah menjadi mitra strategis pemerintah terutama Kementerian Perindustrian dalam hal memberikan masukan dalam penyusunan regulasi, melakukan kegiatan promosi ke luar negeri, dan menyelesaikan permasalahan di tingkat daerah. “HKI merupakan wadah tunggal bagi pengembang dan pengelola kawasan industri yang berstatus berikat, lingkungan industri kecil dan yang berstatus kawasan ekonomi khusus,” terangnya.

Kemenperin mencatat, pembangunan kawasan industri baik yang dikelola oleh BUMN atau BUMND maupun swasta telah tersebar di 15 provinsi atau 34 kabupaten/kota. Sebanyak 73 perusahaan kawasan industri terdaftar menjadi anggota HKI dengan total area seluas 54.650,52 hektar. “Kawasan industri telah berhasil merealisasikan beroperasinya industri manufaktur di dalamnya sekitar 9.200 perusahaan yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3,68 juta orang,” ungkap Airlangga.

Sementara itu, beberapa kawasan industri yang saat ini memiliki progres signifikan dalam pembangunannya, antara lain Kawasan Industri Sei Mangke di Sumatera Utara difokuskan pada pengembangan oleo chemical, Kawasan Industri Tanjung Buton di Riau difokuskan pada pengemasan semen, Kawasan Industri Dumai di Riau dan Kawasan Industri Berau di Kalimantan Timur dibangun menjadi Palm Oil Green Economic Zone(POGEZ), Kawasan Industri Tanah Kuning di Kalimantan Utara untuk pengembangan Inalum serta Kawasan Industri Palu di Sulawesi Tengah untuk pengembangan industri minyak atsiri.

Selanjutnya, Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah menjadi pusat industri ringan (light industry), Kawasan Industri Java Integrated Industrial Ports and Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur menjadi pusat industri berat (heavy industry), dan Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah menjadi pengembangan industri feronikel.

Berperan strategis

Menperin juga menegaskan, kawasan industri memegang peranan strategis karena menjadi salah satu upaya dalam percepatan penyebaran dan pemerataan pembangunan industri. “Kawasan industri memegang peranan yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan industri nasional karena memberikan beberapa keuntungan dan diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” ujarnya.

Di samping itu, lanjut Airlangga, kawasan industri juga dapat meningkatkan efisiensi dan kemudahan penyediaan infrastruktur serta mampu menyediakan lapangan kerja yang luas dan menarik investasi. “Dengan bertambahnya lapangan kerja maka pendapatan masyarakat akan meningkat dan berdampak pula pada peningkatan pendapatan ekonomi wilayah,” ungkapnya.

Kemudian, kawasan industri dapat meningkatkan produktivitas perusahaan yang berlokasi di kawasan industri sehingga mampu menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi. Pembangunan kawasan industri dapat mendorong tumbuhnya industri pendukung industri besar baik sektor swasta maupun sektor publik,” jelasnya. Bahkan, kawasan industri dapat mewujudkan pembangunan industri yang terdesentralisasi ke seluruh wilayah, mendukung peningkatan kualitas lingkungan secara menyeluruh, serta dengan adanya kawasan industri maka masalah-masalah konflik penggunaan lahan akan dapat dihindari.

Menperin menyampaikan, Pemerintah telah mengeluarkan beberapa paket kebijakan ekonomi, dimana pengembangan kawasan industri menjadi salah satu perhatian utama. Tujuannya adalah mendorong pengembangan kawasan industri yang atraktif sebagai pendekatan wilayah dalam mempercepat pemulihan industri.

Deregulasi tersebut menekankan bahwa pengembangan kawasan industri tidak hanya terkonsentrasi di Jawa, tetapi akan menyebar hingga ke luar Jawa. Jadi, konsep pengembangan kawasan industri adalah Indonesia sentris,” paparnya.

Dalam upaya menindaklanjuti paket kebijakan ekonomi tentang kawasan industri, Kemenperin telah berkoordinasi dengan Kementerian Bidang Perekonomian untuk melakukan penyempurnaan Peraturan Pemerintah (PP) No.24 Tahun 2009 menjadi PP No. 142 Tahun 2015 tentang Kawasan Industri yang telah diikuti dengan penyusunan beberapa peraturan turunan sebagai implementasi PP tersebut.

Melalui pengembangan kawasan industri, Menperin berharap, industri nasional menjadi tahan dan kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi global sehingga industri akan bekerja efisien dengan tingkat utilisasi penuh dan produktivitas tinggi. “Sehingga industri kita akan menghasilkan barang-barang yang mampu bersaing dengan produk impor serta mampu melakukan diversifikasi produk dan pasar ekspor. Dengan demikian, pemutusan hubungan kerja juga dapat dicegah,” pungkasnya.

Kamis, 27 Oktober 2016

ASUS ZenFone 3 Max, Telah Hadir di Indonesia

Menawarkan masa aktif baterai seharian dan fungsi sebagai power bank

Jakarta (26Oktober 2016) -Pada event akbar Zenvolution lalu, ASUS memperkenalkan sejumlah lini produk ZenFone 3 series yang sangat banyak menarik perhatian masyarakat Indonesia. Setelah dihadirkan secara bertahap, hari ini ASUS meresmikan ketersediaan produk ZenFone 3 Max di pasaran Indonesia.

ASUS ZenFone 3 Max merupakan generasi penerus dari ASUS ZenFone Max yang sangat fenomenal karena menawarkan baterai berkapasitas besar dan juga performa cukup mumpuni untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagai suksesor, ASUS ZenFone 3 Max hadir dengan tampilan lebih segar, dengan body berbalut aluminium seperti yang menjadi identitas seri ZenFone 3.

“Kami senang dapat menghadirkan ZenFone 3 Max ke pasaran Indonesia. Smartphone ini sudah lama ditunggu oleh banyak fans ASUS dan sekarang sudah bisa di beli di pasaran,” sebut Juliana Cen, Country Product Group Leader, ASUS Indonesia. “Dengan daya tahan baterai yang kuat, kita tidak perlu khawatir kehabisan baterai saat sedang beraktivitas sehari-hari,” ucapnya.


Baterai Berkapasitas Besar
Saat ini, smartphone semakin hebat dalam mendukung multitasking. Pengguna umumnya memakai smartphone untuk bekerja di mana saja dengan beberapa aplikasi sembari menikmati musik ataupun bermain game. Selain itu, semakin banyak pula aplikasi yang menuntut performa grafis tinggi dan menggunakan daya baterai cukup besar.

Kehadiran ASUS ZenFone 3 Max diharapkan dapat membawa jawaban atas permasalahan tersebut. Dengan baterai 4130mAh, ASUS ZenFone 3 Max mampu bertahan hingga 30 hari saat standby di jaringan 3G. Smartphone ini juga dapat menemani pengguna untuk bekerja dan bermain seharian.
ZenFone 3 Max juga diperkuat prosesor hemat energi berbasis ARM Cortex-A53 64-bit quad-core processor 1.25GHz. menyediakan teknologi penambah masa aktif baterai untuk memaksimalkan daya 4130mAh yang tersimpan dalam baterai high density lithium-polymer di dalamnya.

Ada 5 opsi penggunaan energi yang disediakan pada ZenFone 3 Max. Modus pertama adalah Performance. Di sini semua diset pada titik maksimum, sehingga cocok untuk bermain game ataupun menonton video. Di modus Normal, sistem akan mengatur kecepatan CPU dan kecerahan layar secara cermat untuk menghemat baterai.

Berikutnya, ada power saving. Di sini mobile data dan WiFi otomatis dimatikan saat smartphone sedang tidak dipakai dan akan kembali tersambung saat smartphone diaktifkan. Pada modus Super Saving, seluruh fungsi dimatikan kecuali telepon, SMS dan alarm. Dari pengujian, saat baterai tinggal 10%, smartphone masih sanggup standby hingga 36 jam.

Terakhir ada modus Customized. Di modus ini, pengguna bisa mengubah lebih lanjut opsi-opsi yang ada sehingga masa aktif baterai smartphone-nya lebih sesuai dengan kebutuhan. Dengan kata lain, kombinasi baterai bertenaga, prosesor kencang namun hemat energi dan fitur manajemen daya yang lengkap, ZenFone 3 Max merupakan smartphone dengan masa aktif baterai paling unggul di lini ZenFone 3.

Powerbank Mendukung Isi Ulang Cepat
ZenFone 3 Max punya kapasitas baterai yang cukup besar sehingga ia masih bisa berfungsi sebagai powerbank untuk mengisi ulang perangkat lain. Menggunakan kabel USB on-the-go (OTG) yang disediakan, ASUS ZenFone 3 Max bisa mengisi ulang perangkat dalam dua modus yang bisa dipilih.

Modus pertama, default mode, akan mengisi ulang gadget yang terhubung dengan arus output standar 0,5 ampere. Adapun jika melakukan pengisian ulang dengan modus kedua, yakni Rapid Reverse Charge, seluruh fungsi telepon akan dimatikan. Dengan demikian, ZenFone 3 Max akan mampu memasok daya bagi device lain hingga output 1,5 ampere.
Pengguna juga tidak perlu khawatir. Dengan modus ini, ZenFone 3 Max juga masih mampu memonitor level daya baterai dan tidak memperkenankan baterainya sendiri terkuras hingga di bawah 30 persen.

Desain Metalik yang Indah
ZenFone 3 Max mengadopsi konsep inti dari desain industrial, yakni menggabungkan estetika keindahan dengan build quality yang tinggi untuk menghasilkan pengalaman pengguna yang memuaskan.

Untuk itu, smartphone dengan sandblasted all aluminum-alloy body ini hadir dengan sisi melengkung dan diberi layar sentuh dengan kontur 2.5D glass agar terasa lebih alami saat disentuh. Dengan bobot hanya 148 gram dan ketebalan 0,85cm, ZenFone 3 sangat tipis untuk ukuran sebuah smartphone dengan kapasitas baterai ekstra besar.

Tiap aspek dari ZenFone 3 Max didesain dengan pertimbangan khusus. Mulai dari keseimbangan tampilan display, sampai ke akurasi penempatan baut-baut yang terpasang di dalamnya. ZenFone 3 Max menawarkan desain premium di setiap detail. Tiga pilihan warna yang tersedia, yakni Titanium Gray, Glacier Silver dan Sand Gold melengkapi keindahannya.

Untuk menambahkan kenyamanan penggunaan, ZenFone Max 3 dilengkapi sensor sidik jari yang ditempatkan dengan nyaman di belakang panel. Penempatan di posisi tersebut membuat pengguna dapat dengan mudah membuka kunci pengaman smartphone-nya dengan jari telunjuk atau empat jari lain yang berbeda, sesuai keinginan pengguna.

Model
ASUS ZenFone3Max ZC520TL
CPU
ARM Cortex-A53 64-bit quad-core processor (1.25GHz)
GPU
Mali T720 600MHz
RAM
2GB RAM
Storage
32GB / 16GB + 5GB ASUS Webstorage + Google Drive 100GB free (2 years)
Micro SD
Yes (up to 256GB)
Connectivity
802.11b/g/n, Bluetooth V 4.0 +EDR, Wi-Fi direct
Network
2G 850/900/1800/1900, 3G 1/5/8, 4G Band 1/3/5/8, TDD Band 40
DC-HSPA+: UL 42 / DL 5.76 Mbps, LTE Cat4:UL 150 / DL 50 Mbps
SIM Card
Micro SIM slot + Nano / MicroSD slot
Navigation
GPS, AGPS, GLONASS, BDS
Display
5.2” HD(1280 x 720) IPS display, 75% screen-to-body ratio, 400nits
Video
Full HD Video recording 1080p @30 FPS, Take still photo while recording
Battery
Lithium-Polimer 4.130 mAh
Main Camera
13MP Camera, 5P Largan lens, Fix Focus, Auto Focus, LED flash
Front Camera
5MP
Sensor
Accelerator, E-Compass, Proximity, Ambient Light, Fingerprint
OS
Android™ 6.0 with brand-new ASUS ZenUI 3.0
Dimension
149,5 x 73,7 x 8,55mm
Weight
148g
Warna
Sand Gold, Titanium Gray and Glacier Silver
Harga
Rp2,399,000 / Rp2,199,000

Foto-foto resolusi tinggi ZenFone 3 Max ZC520TL dapat di-download dari URL berikut:

###
Tentang ASUS
ASUS adalah Top 2 produsen notebook konsumen dunia dan penghasil motherboard terbaik di dunia. ASUS mendesain dan memproduksi berbagai jenis produk IT untuk memenuhi segala kebutuhan sehari-hari, mulai dari notebook, tablet, PC desktop, server, perangkat jaringan, dan smartphone.

Dimotivasi oleh inovasi dan berkomitmen pada kualitas, ASUS berhasil memenangkan 4.368 penghargaan di tahun 2015. Saat ini ASUS memiliki lebih dari 16.000 orang karyawan di seluruh dunia, dimana 5.200 orang di antaranya adalah insinyur di tim R&D (riset dan pengembangan) berkelas dunia. ASUS sangat fokus untuk menyediakan produk berkualitas dengan desain yang menarik.

Di Indonesia, pada semester pertama 2016, IDC melaporkan bahwa di bisnis Notebook di Indonesia, ASUS terus tumbuh pesat meski telah menempati posisi pertama sejak akhir tahun 2013 lalu, dan kini menguasai 37,32 persen pasar. Selisihnya dengan produsen terbesar kedua di Indonesia telah mencapai 12,66 persen. Di Industri notebook kelas performa berbasis Nvidia GTX, pangsa pasar ASUS tercatat mencapai 72 persen.

Di industri Smartphone, menurut data GfK hingga kuartal pertama 2016, ASUS meraih posisi sebagai TOP 2 brand di Indonesia dengan 10,4 persen pasar. Sedangkan di bisnis Desktop PC, ASUS berada di posisi ketiga dengan market share 18,23% berdasarkan data IDC kuartal pertama 2016.

ASUS juga mendapatkan TOP Brand Award untuk kategori bisnis notebook di tahun 2016 dan juga WOW Brand Award di tahun 2015 untuk kategori bisnis Smartphone.

Kontak ASUS Indonesia

BERBAGI INSPIRASI “AIR UNTUK SEMUA”

Pembiayaan Alternatif dan Pelibatan Dunia Bisnis
Untuk Mempercepat Pencapaian Target Universal Access Indonesia 2019 

JAKARTA, 26 Oktober 2016 - Pada hari ini Jejaring Kelompok Kerja (Pokja) Air Minum  dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) menggelar Forum Inspirasi “Air Untuk Semua” di Epicentrum Walk Jakarta. Tema yang diangkat adalah berbagai terobosan dan alterntif cara untuk mengejar sisa capaian target 30% akses air minum (Universal Access) untuk Indonesia pada 2019. Skema pembiayaan kredit mikro dan pelibatan dunia bisnis menjadi salah satu pesan kunci dalam forum ini.

Kegiatan ini menghadirkan inspirator-inspirator yang terlibat langsung dalam pencapaian target Universal Access tersebut, seperti Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pengembangan Regional, Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, Penggiat serta ketua pertama jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Nasional, Dr. Ir. Oswar Mungkasa, Ketua LSM Yayasan Masyarakat Peduli-Nusa Tenggara Barat (NTB), Ellena Rachmawati, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, Direktur Umum PD BPR BKK Purwodadi Kabupaten Grobogan, Koesnanto SH serta Ketua KSM Tirto Makmur, Desa Dorolegi, Kabupaten Grogokan, Kholil. 

Ini bukan forum berbagi pembelajaran, pengetahuan serta pengelaman (sharing session) yang tidak biasa. Beberapa sesi dan para inspirator ditampilkan secara menarik. Diawali dengan sesi pembuka, Dr. Ir. Arifin Rudiyanto mengatakan bahwa cakupan air minum nasional sampai tahun 2015 sebesar 70,97%. Ini memang melebihi target MDGs Indonesia yaitu 68,86%. Namun, “Pemerintah masih perlu meningkatkan pencapaiannya untuk mengejar target di daerah pedesaan”, ujarnya. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Pemerintahan Jokowi mentargetkan pada tahun 2019 sudah mencapai 100%.

Berarti kita harus bekerja keras untuk merealisasi gap akses eksisting dan target, kira-kira sekitar sebesar 30-an %. Hal ini berarti rata-rata per tahun harus ada kenaikan sebesar 6 %,” tambah Arifin. Lebih lanjut, Arifin memaparkan bahwa untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan dana sebesar 274,8 triliun rupiah. Beliau menegaskan,  “APBN nampaknya maksimal hanya menyediakan 30 % dari kebutuhan dana yang dibutuhkan. Sehingga peran serta dan kontribusi semua elemen pembangunan sangat diharapkan. Berbagai upaya, termasuk terobosan akses kredit mikro kepada warga guna mendapatkan akses air minum, tentu dapat dijadikan alternatif pendanaan”.

Skema pembiayaan alternatif dapat menjadi pilihan bagi masyarakat dan penggiat penyediaan akses air minum maupun sanitasi. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh PD BPR BKK Purwodadi Kabupaten Grobogan dengan kredit mikro dalam program BKK Air. Koesnanto SH selaku Direktur Umum PD BPR BKK Purwodadi menuturkan, “BPR BKK Purwodadi menetapkan target sebanyak 12.000 masyarakat mendapatkan fasilitas kredit pembuatan jamban sehat, sanitasi sehat dan air minum melalui skema Kredit BKK Air, dimana target ini diusahakan tercapai dalam jangka waktu 3 tahun”. Sampai dengan September 2016, pencapaian Kredit BKK Air adalah 8.649 jiwa penerima pemanfaat dari 2.355 nasabah dengan Total Realisasi Pinjaman sebesar Rp. 3.238.000.000, katanya bangga.

Selain pembiayaan kredit mikro oleh PD BPR Purwodadi Kabupaten Grobogan, dari pihak swasta, AQUA sebagai pelopor Air Minum Kemasan meluncurkan kembali program AQUA “Satu untuk Sepuluh” yang bekerjasama dengan mitra AMPL untuk mengembangkan alternatif pembiayaan kredit mikro untuk peningkatan akses air bersih dan sanitasi.

Leila Djafaar, Vice President General Secretary Danone Indonesia, mengatakan “Ini merupakan komitmen kami untuk mendukung program pemerintah mewujudkan target Universal Access 2019. Sejak tahun 2007, AQUA telah melakukan berbagai inisiatif untuk peningkatan akses air bersih masyarakat di sekitar wilayah operasional dan di berbagai wilayah yang membutuhkan.  Kami juga melibatkan konsumen untuk ambil peranan dalam tujuan baik ini melalui program AQUA “Satu untuk Sepuluh” pada tahun 2007, 2009, dan di akhir tahun 2016 kami luncurkan kembali.”

Leila melanjutkan bahwa dalam pelaksanaan program “Satu untuk Sepuluh” 2016 akan diterapkan dengan skema pembiayaan kredit mikro. Leila menambahkan, “Kami berharap dengan skema ini, program peningkatan akses air bersih dan sanitasi yang dilakukan akan memiliki dampak yang lebih luas dan berkelanjutan”.

Melalui program “Satu untuk Sepuluh”, konsumen dapat berkontribusi dengan cara yang mudah, dimana setiap 1 liter AQUA berlabel khusus yang dikonsumsi, maka AQUA akan menyediakan 10 liter air bersih untuk masyarakat yang membutuhkan.

Acara yang dihadiri oleh berbagai kalangan dan para pemangku kepentingan, seperti: pemerintah pusat dan daerah, dari akademisi dan pakar, berbagai asosiasi, dan aliansi kepala daerah, pihak swasta, kalangan media massa, serta para tokoh dan aktivis yang memiliki kesamaan cita-cita untuk meningkatkan layanan dasar bagi masyarakat, khususnya akses air minum untuk semua lapisan masyarakat Indonesia. Sesuai dengan semangat Jejaring AMPL, pada akhir acara seluruh pihak mendeklarasikan komitmen untuk berkontribusi pada percepatan pencapaian target Universal Access air minum dan sanitasi di Indonesia.

­-Selesai-


 Tentang Universal Access 2019

Air minum (dan sanitasi) adalah kebutuhan dasar manusia. Pemerintah Indonesia bercita-cita di akhir tahun 2019 dapat mencapai universal access air minum dan sanitasi. Ini dimaknai bahwa 100% masyarakat mendapatkan layanan air minum dan 100% akses sanitasi yang layak. Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) 2005-2025. RPJPN mengamanatkan pada akhir periode RPJM 20015-2019 layanan dasar air minum dan sanitasi dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan cita-cita ini tentunya diperlukan partisipasi seluruh lapisan masyarakat.


Tentang Jejaring AMPL

Jejaring AMPL merupakan suatu wadah sinergi dan koordinasi para palaku utama, pemangku kepentingan dan siapapun yang memiliki kepedulian pada upaya pembangunan di bidang air minum dan penyehatan lingkungan. Jejaring ini bergerak bersama sebagai:
  Pusat informasi, tukar pengalaman dan pengetahuan sesama pelaku utama, baik dari kalangan birokrasi atau pemerintahan, kalangan swasta, akademisi, jurnalis hingga tokoh dan aktivis lainnya.
  Pendorong dan pendukung upaya solusi atas permasalahan AMPL dalam skala nasional dan lokal.
  Wadah berbagai pengalaman, penyebaran informasi, opsi teknologi, metodologi dan praktek-praktek terbaik dalam mewujudkan AMPL yang laya,  baik Nasional maupun Internasional.
  Sekretariat Jejaring AMPL beralamat di Menteng Square, Jl. Matraman Raya No. 30E, Jakarta. Informasi selengkapnya tentang Jejaring AMPL dapat diakses melalui situs: http://www.jejaringampl.org