Jumat, 27 November 2015

Kerjasama YCAB Foundation dengan HSBC Indonesia

Jakarta 27 November 2015,.- Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) bekerja sama dengan HSBC Indonesia dalam memberdayakan 5000 anak muda melalui program "Anak Bangsa Siap Berkarya".

Beritanya :
- Luncurkan Pendidikan Enterpreneur Agar RI Siap Hadapi MEA
- Kemenakertrans Dukung Gerakan Anak Bangsa Siap Berkarya

Selasa, 24 November 2015

Indosat Ooredoo & Erajaya Group Bentuk JVC

Jakarta 24 November 2015,.- Kerjasama pembentukan Joint Venture Company (JVC) Indosat Ooredoo dan Erajaya Group untuk memperluas jaringan gerai.

Beritanya :
- Indosat dan Erajaya Bikin Perusahaan Patungan
- Perluas Jaringan Gerai, Indosat Ooredoo Gandeng Erajaya

Rabu, 18 November 2015

CORE ECONOMIC OUTLOOK INDONESIA 2016

Jakarta 18 November 2015,.- Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya RI Rizal Ramli memberikan sambutan pada acara Core Economic Outlook Indonesia 2016.

Beritanya :
- Rizal Ramli : Ekonomi RI Bakal Kalahkan India di 2017
- Inilah Sektor yang Jadi Pendorong Ekonomi RI

Sabtu, 14 November 2015

FESTIVAL MEDIA 2015 : CERDAS MEMILIH MEDIA

Jakarta 14 November 2015.,- Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara memberikan sambutan pada acara Festival Media 2015 dengan tema Cerdas Memilih Media.

Beritanya :
- Agar Tak Gagap Informasi, Ayo ke Festival Media AJI !
- Cerdas Memilih Media, Mencerdaskan Media

Jumat, 06 November 2015

Darmin Nasution: Dengan Infrastruktur yang Kuat, Indonesia akan Menjelma Menjadi Raksasa Ekonomi Terbesar Ketujuh di Dunia Pada Tahun 2030, dengan PDB Mencapai 4,5 Trilyun Dollar Amerika

·         Diperlukan sumber pendanaan alternatif yang efektif pada sektor utama yang dianggap penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7% 
·         Skema kemitraan antara Pemerintah dan swasta telah disiapkan untuk mendorong dan memfasilitasi masuknya investasi asing
·         Indonesia Infrastructure Week (IIW)’ 15 telah sukses dalam mempertemukan seluruh pemangku kepentingan dalam menjawab tantangan yang dihadapi saat ini

Jakarta, 6 November 2015 – Indonesia memiliki potensi yang tak terhingga jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN, dan masa depan ekonomi Indonesia akan tetap sekuat sebelumnya jika rencana pengembangn infrastruktur dapat terlaksana dengan baik. Kesimpulan ini muncul sebagai hasil diskusi seluruh pemangku kepentingan pada penutupan  Indonesia Infrastructure Week, salah satu forum bisnis dan eksibisi paling strategis di Indonesia. “Kami berupaya untuk mewujudkan potensi nasional dan tidak berhenti apapun hambatan yang menghadang. Saya yakin, jika kita semua bekerjasama, kita akan dapat mencapai tujuan akhir kita dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, pada sambutannya saat menutup Indonesia Infrastructure Week di Jakarta Convention Center sore tadi.

“Saat ini, kami masih menghadapi beberapa tantangan antara lain terbatasnya infrastruktur, presentase biaya yang masih tinggi untuk logistik dan pengangkutan barang dan jasa,” tambahnya. Sebagai akibat dari kondisi infrastruktur yang kurang ideal, waktu tempuh rata-rata di koridor utama Indonesia mencapai 2,6 jam / 100 km. Jika kita bandingkan dengan Thailand dan Malaysia, waktu tempuhnya bisa dua kali lipat lebih lama. Tidak hanya itu, rasio distribusi listrik mencapai 84,1%, jauh tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Thailand, Filipina dan Vietnam dengan rasio 100%.

“Meskipun demikian, kami tetap berkomitmen untuk mendukung investor dalam mengatasi masalah ini melalui enam paket kebijakan ekonomi yang baru dikeluarkan, lengkap dengan skema kemitraan antara pemerintah dan swasta, dan skema pendanaan yang inovatif,” pungkasnya. Darmin menekankan, bahwa untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar tujuh persen, Indonesia perlu memobilisasi sumber pendanaan alternatif  untuk proyek-proyek infrastrukturnya. Hal ini merupakan sesuatu yang dapat dicapai melalui kemitraan antara pemerintah dan swasta, termasuk kekurangan dana, kesiapan pembayaran dan pinjaman langsung, serta skema berbasis pencapaian tahunan.

Pejabat pemrintah dan pelaku bisnis berkolaborasi dalam menerapkan skema tersebut. Dalam sesi bersama investor, BKPM juga menggarisbawahi dukungannya untuk investor dengan menyediakan kemudahan kepemilikan dan keringanan pajak.

Investor asal Tiongkok sebagai peserta utama di IIW’ 15 sangat ingin berkolaborasi dengan pelaku bisnis Indonesia. Hal ini terlihat dari komitmen mereka yang menyewa lokasi seluas 2.000 meter persegi ruangan pameran di IIW. “Kami melihat ketertarikan lebih jauh dari investor yang akan terus bertambah tahun depan. Kami akan melanjutkan kerjasama dengan pemerintah dalam menyediakan platform strategis dimana investor dan pelaku bisnis dapat bertemu dan menentukan proyek mana yang dapat dijalankan bersama,” ucap CEO of Infrastructure Asia Alan Solow selaku penyelenggara IIW’15.

IIW’ 15 telah berhasil menarik lebih dari 12.000 pengunjung dan lebih dari 200 eksibitor pada event yang berlangsung selama tiga hari ini. IIW’15 juga berhasil untuk menyatukan seluruh pemangku kepentingan tidak hanya untuk mengatasi isu tetapi juga menggarisbawahi area yang mampu ditingkatkan. Tahun depan, diproyeksikan IIW akan melayani lebih banyak investor, perwakilan pemerintah dan semua profesional yang berhubungan dengan infrastruktur.

****
About Indonesia Infrastructure Week 2015
Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2015 is an annual event organized by Infrastructure Asia in collaboration with its partners. This year, IIW will be held in Jakarta Convention Centre in 4-6 November and will have four major industry sector exhibition and dialogue events:
  • Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2015, hosted by KADIN
  • Konstruksi Indonesia (KI) 2015, hosted by Ministry of Public Works
  • Airports and Aviation Indonesia (AAI) 2015, hosted by Masyarakat Transportasi Indonesia
  • Connect Expo Comm Indonesia (CECI)  2015, hosted by Masyarakat Telekomunikasi Indonesia

Vistors to each of these events will automatically have access to all four events and can take part in a hosted buyer programme to meet with other business contacts.
For further information on IIW 15 please go to www.indonesiainfrastructureweek.com

Kamis, 05 November 2015

Hari Kedua IIW: Indonesia Membutuhkan 7000 Tenaga Ahli IT, Penerapan Teknologi Tinggi dengan Sentuhan Manusia di Bandara, dan Kemitraan antara Pemerintah dan Swasta Berskala Besar

Jakarta, 5 November 2015 – Di hari kedua pelaksanaannya, Indonesia Infrastructure Week (IIW) menerruskan suksesnya sebagai salah satu pameran dan konferensi yang sangat strategis sebagai ajang diskusi antara para perwakilan pemerintah dan swasta mengenai pertumbuhan infrastruktur nasional.

Indonesia telah menerapkan rencana jaringan pita lebar sejak tahun 2014 silam. Kristiono, Ketua Umum of Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (MASTEL), mengatakan dalam panel diskusi  National Broadband and Cyber Security Symposium, yang merupakan bagian dari Indonesia Infrastructure Week, bahwa  Indonesia memiliki potensi yang tak terbatas. “Setelah penerapan  Indonesia Broadband Plan, Indonesia akan menjelma menjadi salah satu kekuatan digital economy terbesar di dunia,” ucap Kristiono. Namun hal ini bukanlah tanpa tantangan.  Pertama, harus dibangun sebuah infrastruktur yang mampu menarik lebih banyak pengguna jaringan pita lebar, dengan target mencapai 120 juta penduduk Indonesia. Kedua, bagaimana menciptakan sebuah ekosistem digital yang aman.  Menurut Telkomtelstra, merujuk pada studi yang dilakukan oleh Akamai Technology Firm, Indonesia masih menempati peringkat tiga dalam daftar negara yang memiliki sumber serangan cyber terbesar.

Dalam menciptakan keamanan di dunia maya, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia berkualitas sebagai pelengkap dari infrastruktur TIK yang mumpuni. Riki Arif Gunawan, Kepala Sub Direktorat Keamanan Teknologi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa,  “Pemerintah saat ini tengah berupaya untuk membuat sertifikasi profesi dalam menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.  Pemerintah juga bermitra dengan pihak swasta dalam mengisi kekurangan 7000 tenaga ahli IT.” Meski demikian,  Nader Henein, Direktur Keamanan Blackberry mengatakan,  “Sangat tidak adil jika kita membebankan semua tugas ini kepada pemerintah.” Untuk itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta dalam mengantisipasi  cyber-crime dan meningkatkan kesuksesan pelaksanaan rencana jaringan pita lebar.

Dalam panel diskusi terpisah, Alex Rusli, CEO of Indosat and Ketua Asosiasi Penyelenggara Telkomunikasi Seluruh Indonesian (ATSI) menambahkan pentingnya konvergensi antara perkembangan yang sejalan antara  infrastruktur dan  pertumbuhan ekonomi kreatif. Salah satu manifestasi dari ekonomi kreatif adalah pertumbuhan  start-ups di Indonesia, ucap Shinta Dhanuwardoyo, pendiri of Bubu dan salah satu investor bidang teknolgi yang terkemuka. Dia menambahkan, saat ini  Indonesia memiliki lebih banyak konsumen dibandingkan dengan pekerja dalam bidang teknologi, merujuk pada pada studi yang menyimpulkan bahwa pertumbuhan penggunaan pita lebar sebesar 10% mampu meningkatkan pertumbuhan GDP hingga mencapai 1%.  Ia menambahkan, studi ini juga mengelaborasi bahwa dari  1000 pengguna jaringan pita lebar mampu menciptakan lapangan kerja baru untuk 80 orang. Partisipasi aktif dari pemerintah dan swasta tidak hanya kan mewujudkan hal ini, namun justru akan melipatgandakan angka ini. Tidak hanya itu, partisipasi aktif ini juga akan menciptakan eksosistem internet yang aman, dan handal di Indonesia.

Sementara itu, di Regional Governments Conference, yang juga merupakan bagian dari IIW, seluruh pemangku kepentingan mendiskusikan tiga isu utama yang menjadi perhatian dalam perkembangan infrastruktur Indonesia yakni: waktu pengerjaan yang lama, bagaiman menjembatani kepentingan publik dan swasta,dan perubahan kebijakan pemerintah terkait dengan investasi. Shinta Kamdani, salah satu ketua dari APINDO mencatat bahwa “Banyak investor yang mengalami kesulitan karena saat mereka ingin berinvestasi, mereka tidak memiliki kepastian apa yang terjadi di masa datang.” IIW menjadi platform dimana investor dapat bertukar pengetahuan dalam mengatasi isu-isu tersebut. Investor juga dapat mempelajari kemana dan bagaimana cara yang untuk menginvestasikan uangnya. Himawan Hariyoga, Wakil Ketua BKPM mengatakan bahwa salah satu solusi jitu yang ditawarkan adalah penerapan pusat layanan satu atap oleh BKPM, dan National Single Window for Investment (NSWI) untuk memfasilitasi semua tahapan investasi sejak tahap perencanaan hingga tahap eksekusi.

Terkait dengan isu perkembangan infrastruktur, salah satu peserta  panel  diskusi juga mengemukakan bahwa pembangunan jaringan kereta api dan pelabhan dapata membuka potensi investasi baru. Masalah yang saat ini dihadapi oleh sektor pelabuhan adalah tidak imbangnya pertumbuhan pelabuhan baru antara Indonesia bagian timur dengan bagian barat, keterbatasan kapasitas pelabuhan yang ada, keterbatasan pendanaan, kurangnya kerjasama antara swasta dan pemerintah

Dalam menjawab tantangan ini, Kementerian Perhubungan tengah mengembangkan proyek pengembangan jalan tol laut guna melakukan penataan ulang jaringan pengangkutan melalui pelabuhan. Selain itu, sektor perkereta apian saat ini tengah menanti terwujudnya proyek MRT, satu dari  20 proyek infrastruktur di dunia menurut majalah World Finance Magazine. Prasetyo, Direktur Kemanan Transportasi  Kementerian Perhubungan mengatakan bahwa ia mengharapkan lebih banyak partisipasi pihak swasta dalam membangun jalur kereta api publik.

Dalam Indonesia Airport & Aviation Business Forum, daya saing Indonesia dianggap sebagai tantangan yang harus dihadapi. Untuk dapat bersaing dengan negara lain, Indonesia harus memperbaiki layanan penerbangan melalui peningkatan pengalaman pelanggan. Arif Wibowo, President Director Garuda Indonesia menyampaikan strateginya yakni “high technology and high touch” yakni penyediaan layanan koneksi  wi-fi, sistem e-boarding, dan electronic consumer tracking untuk memberi kemudahan kepada konsumen. Bandara Incheon, salah satu bandara dengan layanan terbaik di dunia digunakan sebagai  studi kasus. Lim Chaeeun, Presiden Direktur Mitra Incheon Indonesia memaparkan bagaimana bandara utama Korea Selatan mampu melampaui harapan pelanggan dengan menyediakan sentuhan manusia melalui berbagai kegiatan budaya dan edukasi di lingkungan bandara sambil terus meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam setiap layanannya.
Perkembangan dalam mencapai tujuan ini masih terus dijalankan. Sebagai contoh, PT Angkasa Pura II, tengah meningkatkan layanan dan infrastruktur dari kapasitas 22 juta menjasi 62 juta penumpang dalam beberapa tahun kedepan. Djoko Murjatmodjo, Direktur operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II mengatakan, bahwa ia tengah meningkatkan kemampuan bandara hingga mampu menampung 86 pesawat setiap jamnya melalui penambahan runway 3.

Dalam seminar Construction Tech Indonesia, para pemangku kepentingan berdiskusi mengenai bagaimana pemanfaatan teknologi secara maksimal dapat mengubah proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Lio Sudarto, Director Marketing Total Bangun Persada mengatakan bahwa kualitas sumber daya manusia dalam bidang konstruksi masih sangat terbatas akibat lambatnya pertumbuhan pengembangan sumber daya dalam mengimbangi permintaan yang sangat tinggi. Untuk itu, tidak cukup hanya teknologi, namun juga sisi pendanaan kerjasama operasi juga sangat diperlukan dalam menjalankan agenda pembangunan jalan nasional, Jalan Tol Trans Sumatra.
****
Tentang Indonesia Infrastructure Week 2015
Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2015 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PT.Infrastructure Asia berkolaborasi dengan beberapa mitranya. Tahun ini, IIW akan diselenggarakan di Jakarta Convention Centre pada tanggal 4-6 November dan akan memiliki agenda pameran dan dialog Tentang Indonesia Infrastructure Week 2015
Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2015 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PT.Infrastructure Asia berkolaborasi dengan beberapa mitranya. Tahun ini, IIW akan diselenggarakan di Jakarta Convention Centre pada tanggal 4-6 November dan akan memiliki agenda pameran dan dialog dari empat sektor industri utama:
·Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2015, diselenggarakanoleh KADIN Indonesia
·Konstruksi Indonesia (KI) 2015, diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
·Airports and Aviation Indonesia (AAI) 2015, diselenggarakan oleh Masyarakat Transportasi Indonesia
· Connect Expo Comm Indonesia (CECI) 2015, diselenggarakan oleh Masyarakat Telematika Indonesia
Pengunjung yang hadir di masing-masing acara akan mendapatkan akses di keempat acara tersebut dan dapat berpartisipasi di pertemuan dengan para buyer untuk menambah kontak bisnis.
Untuk informasi lebih lanjut tentang IIW’15, kunjungi: www.indonesiainfrastructureweek.com

Rabu, 04 November 2015

Wakil Presiden Jusuf Kalla Memproyeksikan Sebanyak Rp 50 - 100 triliun Anggaran Tambahan untuk Pembangunan Infrastruktur

·         KADIN menegaskan komitmennya dalam mendukung terciptanya iklim investasi yang ramah bagi para investor
·         Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah berupaya mengatasi kesenjangan konektivitas antara bagian Timur dan Barat Indonesia melalui penerapan jaringan pita lebar dan fiber optic yang akan rampung pada tahun 2018 mendatang
·         Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah membangun 10.000 km jalan dan 65 bendungan baru di seluruh Indonesia

Jakarta, 4 November 2015 - Para pemangku kepentingan dan pelaku usaha kembali bertemu dalam pameran dan konferensi infrastruktur yang paling penting di Indonesia, Indonesia Infrastructure Week 2015. Berbicara mengenai pentingnya infrastruktur, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, “Kebutuhan infrastruktur itu tidak terbatas. Di masa lalu, kita bangga karena kita memiliki jalan raya Anyer-Panarukan, namun sekarang, kita ingin tersedia lebih banyak lagi jalan. Tidak hanya itu, kita juga menginginkan perkembangan teknologi komunikasi seperti 3G dan 4G. Semua ini diperlukan apabila kita ingin berkompetisi dengan negara tetangga kita.”  Wakil Presiden Jusuf Kalla juga secara simbolis menerima buku kompilasi vox-pop pada saat pembukaan Indonesia Infrastruktur Week yang diadakan pada 4-6 November 2015 di Jakarta Convention Center. Buku tersebut diserahkan oleh mahasiswa Universitas Indonesia, dan berisi tentang aspirasi dan harapan dari 4500 masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.
Jusuf Kalla juga menambahkan, “Saya mendorong para pemangku kepentingan untuk bekerja sama bahu membahu untuk menjawab kebutuhan infrastruktur yang sangat besar. Setiap orang Indonesia perlu infrastruktur yang baik, dan saya memproyeksikan bahwa pemerintah akan mengalokasikan Rp 50 - 100 triliun anggaran pembangunan infrastruktur tambahan terhadap investasi Rp 100 triliun yang ada saat ini untuk menjawab kebutuhan yang ada.”

Suryo Bambang Sulisto, Ketua Umum KADIN, mengatakan dalam pidato pembukaannya, “Indonesia memimpin pembangunan infrastruktur dengan mengeluarkan empat kebijakan ekonomi baru yang membuktikan komitmen negara ini untuk membangun ekosistem yang ramah investor. Saya ingin menyampaikan pesan kepada para investor bahwa Indonesia siap dan berkomitmen untuk membangun infrastruktur domestik.”
Pembangunan infrastruktur mencakup sektor penting seperti maritim, pelabuhan laut, transportasi, tenaga listrik, air, dan manajemen sampah, ekspansi produk berbasis manufaktur, dan piranti lunak untuk infrastruktur. Tahun 2015 ini, menurut KADIN, terdapat 43 proyek infrastruktur yang didanai oleh sektor swasta, dengan nilai sebesar US$ 52 miliar; serta yang didanai oleh sektor publik senilai US$ 23 miliar. “KADIN mendukung penuh terciptanya kemitraan sektor publik dan swasta dalam menjamin proses implementasi rencana pembangunan infrastruktur yang lancar,”tambah Suryo.

Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan, “Salah satu poin penting yang perlu ditekankan pada pembangunan infrastruktur adalah teknologi, komunikasi, dan informatika (TIK). Kami sedang melakukan proses refarming jaringan 4G yang akan selesai pada bulan Desember tahun ini. Setelah itu, kami berharap tidak akan ada lagi kesenjangan antara bagian Barat dan Timur Indonesia. Rudiantara mengatakan, “Peringkat TIK Indonesia berada pada posisi keempat setelah Singapura, Malaysia dan Thailand. Perkembangan e-commerce, merupakan salah satu isu yang perlu ditangani. Perkembangan e-commerce di Indonesia diharapkan akan terus meningkat dan mencapai Rp 120 miliar pada tahun 2020. Ia juga menegaskan fokusnya dalam mengatasi isu pajak dalam e-commerce melalui dukungan dari Kementerian Keuangan dan Kantor Wakil Presiden.”
Tidak hanya itu, Menkominfo juga menjelaskan rencananya untuk meningkatkan neraca perdagangan melalui kebijakan yang mengatur kewajiban bagi produk telepon genggam 4G untuk memiliki kandungan lokal sebesar 30 per sen. “Kami fokus pada sektor yang memiliki nilai tambah,”ujarnya.

Pada saat yang bersamaan, Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga menekankan pentingnya sektor konstruksi untuk berjalan bersama dengan pembangunan infrastruktur. “Kami melaksanakan proyek pembangunan di Papua dan Kalimantan. Kami sedang menyelesaikan pembangunan 4000 km jalan Trans Papua, sambil membangun 7000 km jalan yang menghubungkan Aruk di Kalimantan Barat dan Longidang di Kalimantan Utara. Proyek pembangunan ini diproyeksikan selesai pada 2018. Hal ini menunjukkan bahwa kami berkomitmen membangun infrastruktur Indonesia dan akan terus berupaya merealisasikan visi Presiden Joko Widodo untuk membuka peluang Indonesia menjelang pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN,” ujar Menteri PUPERA.
Basuki juga menambahkan, saat ini pemerintah tengah menambah 2600 km jalan yang termasuk 1000 km jalan tol yang akan diselesaikan pada 2018. Pemerintah juga akan membangun 49 bendungan tambahan, sambil menyelesaikan pembangunan 16 bendungan yang masih dalam proses pembangunan. Secara total, nantinya Indonesia akan memiliki 296 bendungan yang akan beroperasi. ”Saya berharap, seluruh pemangku kepentingan mau bekerja sama dan bersinergi dalam membangun negara kita,” tutupnya.
Di hari pertama, Indonesia Infrastructure Week dibanjiri lebih dari 4000 orang yang menghadiri konferensi dan forum strategis serta mengunjungi 200 eksibitor dari berbagai sektor infrastruktur.
****
Tentang Indonesia Infrastructure Week 2015
Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2015 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PT.Infrastructure Asia berkolaborasi dengan beberapa mitranya. Tahun ini, IIW akan diselenggarakan di Jakarta Convention Centre pada tanggal 4-6 November dan akan memiliki agenda pameran dan dialog Tentang Indonesia Infrastructure Week 2015
Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2015 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PT.Infrastructure Asia berkolaborasi dengan beberapa mitranya. Tahun ini, IIW akan diselenggarakan di Jakarta Convention Centre pada tanggal 4-6 November dan akan memiliki agenda pameran dan dialog dari empat sektor industri utama:
·Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2015, diselenggarakanoleh KADIN Indonesia
·Konstruksi Indonesia (KI) 2015, diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
·Airports and Aviation Indonesia (AAI) 2015, diselenggarakan oleh Masyarakat Transportasi Indonesia
· Connect Expo Comm Indonesia (CECI) 2015, diselenggarakan oleh Masyarakat Telematika Indonesia
Pengunjung yang hadir di masing-masing acara akan mendapatkan akses di keempat acara tersebut dan dapat berpartisipasi di pertemuan dengan para buyer untuk menambah kontak bisnis.
Untuk Informasi lebih lanjut tentang IIW'15, kunjungi : www.indonesiainfrastructureweek.com

Indonesia Infrastructure Week 2015

Jakarta 4 November 2015.,- Indonesia Insfrastructure Week 2015 berlangsung hingga 6 November 2015 di Jakarta Convention Center.

Beritanya :
- Wapres JK : Bisnis Infrastruktur Tidak Akan Berakhir
- Masih di Bawah Singapura TI Indonesia Harus Dikebut

Selasa, 03 November 2015

Tata Kelola Hutan dan Iklim

Jakarta 3 November 2015,.-Norwegian Embassy dan Kemitraan Partnership menyelenggarakan Seminar Nasional bertema "Tata Kelola Hutan dan Iklim ".

Beritanya :
- Norwegia Dukung Indonesia Benahi Tata Kelola Hutan
- Tata Kelola Kehutanan Indonesia Buruk