Rabu, 30 Oktober 2013

Sanitasi dan Air Minum untuk Indonesia Lebih Sehat

" Bangun Sanitasi, Jangkau Air Minum "

Jakarta 30 Oktober 2013, - Sanitasi dan air minum merupakan hal yang saling berkaitan. Penyedian fasilitas sanitasi layak sangat bergantung pada ketersedian air minum yang layak. Begitu pun sebaliknya, untuk mendapatkan air minum yang aman diperlukan upaya pengelolalaan sanitasi yang baik. 
Untuk meningkatkan kondisi layanan dan air minum di Indonesia, Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional Kembali menggelar Konferensi Sanitasi dan Air  Minum Nasional (KSAN) yang diadakan pada 29-31 Oktober 2013 di Balai Kartini, Jakarta.  KSAN 2013 mengambil tema "Sanitasi dan Air Minum untuk Indonesia Lebih Sehat: Bangun Sanitasi, Jangkau Air Minum". 
KSAN bertujuan untuk memperluas komitmen pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya sanitasi dan air minum untuk kesehatan.

KSAN 2013 akan dimeriahkan dengan 2 agenda besar yakni konferensi dan festival. Pada acara konferensi terdapat serangkaiaan kegiatan seperti talkshow para Menteri Kabinet Bersatu (KIB) II dan sesi-sesi paralel yang mengangkat topik terkait air minum dan sanitasi yang diisi oleh para pembicara dari dalam dan luar negeri.
Sejumlah narasumber yang akan menjadi pembicara anatara lain Bapak Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Bapak Wakil Menteri Kesehatan, Bapak Wakil Menteri Pendidikan, Bapak Wakil Menteri Keuangan, Pejabat dari Kementerian lainnya, Mission Director USAID, Acting Head of AusAID indonesia dan Country Representative UNICEF. 
Selain itu, pada acara konferensi KSAN juga akan diselenggarakan Penganugerahan AMPL Award dan Pengumuman Finalis Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Perkotaan.

Acara konferensi akan menghadirkan lebih dari 1000 peserta yang terdiri dari perwakilan Pemerintah Pusat, perwakilan Pemerintah Daerah, mitra dan sponsor, perwakilan pers, penggiat air minum dan sanitasi serta masyrakat umum.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi : www.ampl.or.id/ksan 2013



Peran strategis CIO dalam menerapkan big data analytics

JAKARTA  (30 Oktober 2013)  – Saat ini, para CIO di Indonesia memiliki tantangan untuk menangani big data[1] di organisasi: perusahaan memiliki data yang sangat besar, tetapi data tersebut hanya menarik jika kita dapat memperoleh nilai analytics dari sana. SAS, pemimpin software dan layanan business analytics, menawarkan big data analytics untuk membantu organisasi memperoleh nilai nyata dan wawasan. 

Claus Mortensen, Director of Emerging Technology Research IDC Asia/Pacific mengatakan, “Ekspansi infrastruktur jaringan di Indonesia, baik kabel dan nirkabel, menciptakan kesempatan signifikan bagi pergerakan informasi antara pelanggan dan bisnis. Penggunaan Business Analytics dalam bisnis akan membuka pintu secara lebih mendalam dan lebih personal pada hubungan pelanggan. Semakin tinggi penggunaan media sosial dan perangkat mobile dengan cepat mengubah tatanan bisnis saat ini. Karena organisasi di Indonesia mengalami perubahan bisnis melalui digitalisasi informasi bisnis, maka mereka berada di posisi untuk memanfaatkan Business Analytics untuk memperoleh nilai signifikan dari data digital. Para CIO di Indonesia memiliki kesempatan untuk terlibat secara dini dalam proses memastikan tujuan bisnis bertemu, seraya melindungi aset informasi.

Erwin Sukiato, Country Manager SAS Indonesia mengatakan, “Dengan Big Data Analytics, organisasi dapat membuat keputusan dengan lebih baik dan cepat tidak hanya berdasarkan apa yang terjadi, tetapi juga apa yang akan terjadi. Mereka juga dapat memprediksi hasil yang sebaik mungkin dan tetap cepat meski di tengah perubahan yang sangat cepat. Sebagai contoh, peritel dapat mengoptimalisasikan harga dari ribuan barang, bank dengan jutaan nasabah dan rekening membangun hubungan nasabah dengan sangat kuat, meningkatkan manajemen risiko, atau lembaga pemerintah mengatasi fraud atau penggelapan.” 

Philip Carter, Associate Vice President IDC Asia/Pacific menyebutkan jika Era 'Big Data' telah tiba: gudang data multi-petabyte, interaksi social media, data yang masuk secara real-time, informasi geospasial dan sumber data baru lainnya menunjukkan tantangan dan sekaligus kesempatan signifikan yang dihadapi organisasi. Di masa mendatang, Chief Information Officer (CIO) mulai mengadopsi kelas baru teknologi yang diperlukan untuk memproses, menemukan dan menganalisa rangkaian data masif yang tidak dapat diatasi dengan menggunakan database dan arsitektur tradisional, akan menjadi jelas jika nilai sebenarnya akan diperoleh dari analytics high-end yang dapat dilakukan pada volume yang meningkat, kecepatan dan variasi data yang dihasilkan oleh organisasi.[2]


Big Data Analytics telah tiba
Menurut lebih dari 1000 CIO dan eksekutif Line of Business (LOB) yang diinterview sebagai bagian dari Asia/Pacific C-Suite Barometer pada Februari 2011, business analytics menjadi area teknologi nomor satu yang menjadikan organisasi mereka memperoleh keunggulan kompetitif di tahun-tahun mendatang. 

Mengingat analytics merupakan prioritas, SAS mengajak CIO di Indonesia untuk menyadari tentang perkembangan teknologi dan tren tentang area big data analytics. Sebelum mengimplementasikan analytics, para eksekutif TI harus memiliki strategi dalam arsitektur perusahaan. Dalam mempersiapkan arsitektur perusahaan untuk analytics, CIO memiliki peran strategis melalui pemahaman yang jelas tentang apa yang ingin diraih dalam mengimplementasikan analytics, iklim keberhasilan dalam mengimplementasikan analytics, kompetensi yang diperlukan dalam mengimplementasikan analytics dan saat ini perusahaan berada dimana terkait dengan ukuran data dan kompetensi analytics. 

Philip Carter menjelaskan, organisasi perlu melihat tentang bagaimana menciptakan proses ‘lingkungan high performance analytics’ dan juga penyimpanan in-memory berkaitan dengan volume, kecepatan dan jenis data. Selain itu juga kemampuan memproses beban kerja yang dilakukan bersamaan pada lingkungan infrastruktur yang sama seperti appliance.[3]

Erwin menambahkan, “Dengan mengkombinasikan luasnya teknologi untuk menunjukkan big analytics lintas perusahaan, baik besar maupun sedang, SAS membantu organisasi mengambil wawasan yang berguna dari big data dan memperoleh nilai bisnis nyata. SAS® High-Performance Analytics menawarkan solusi in-memory yang membantu perusahaan mengembangkan model analytics menggunakan data lengkap, tidak hanya perangkat, untuk menghasilkan wawasan dengan lebih akurat dan cepat. Kini perusahaan dapat menjalankan berbagai modeling dan menggunakan analytics yang rumit untuk memperoleh jawaban cepat untuk pertanyaan yang belum pernah terpikir ditanyakan. Produk yang spesifik high-performance SAS meliputi statistik, data mining, text mining, econometrics, forecasting dan optimisasi. SAS® Visual Analytics juga produk high-performance, solusi in-memory untuk mengeksplorasi data yang sangat besar dengan sangat cepat. Solusi ini memungkinkan perusahaan dapat mengetahui pola, mengidentifikasi peluang dari analisis mendalam dan menyedialan hasil pelaporan visual melalui laporan via Web, iPad® atau tablet Android.

Kemampuan SAS dalam menyederhanakan manajemen big data dan membantu bisnis memperoleh wawasan dari data mereka, tidak hanya berupa sampel. Perusahaan seperti Cosmos Bank, bank pemain dominan di pasar kartu pembayaran di Taiwan, menggunakan SAS Visual Analytics untuk menyelami big data untuk memperoleh customer intelligence dan menajemen risiko dalam hitungan menit. Hasilnya, anggota dewan dan manajeer risiko dapat membuat keputusan berdasarkan informasi di waktu yang tepat untuk membantu bank mempertahankan keunggulan dalam persaingan.

Tentang SAS
SAS merupakan pemimpin software dan layanan business analytics, dan vendor independen terbesar dalam pasar Business Intelligence. Melalui solusi inovatif, SAS membantu pelanggan di lebih dari 65.000 tempat untuk meningkatkan performa kinerja perusahaan dan membantu proses pembuatan keputusan menjadi lebih cepat dan tepat. Sejak 1976 SAS telah memberikan kepada pelanggan di seluruh dunia kemampuan THE POWER TO KNOW®.


[1] IDC mendefinisikan Big Data sebagai data sets dengan volume, jenis, kecepatan dan kompleksitasnya menjadi hal yang tidak mungkin ditangani oleh database dan arsitektur penyimpanan dan pengaturan yang saat ini dimiliki.
[2] IDC, Big Data Analytics: Future Architectures, Skills and Roadmaps for the CIO, Philip Carter, February 2011.
[3] IDC, Big Data Analytics: Future Architectures, Skills and Roadmaps for the CIO, Philip Carter, February 2011.

Kamis, 17 Oktober 2013

CBG Sawit Mengurangi Impor BBM

Jakarta 17 Oktober 2013,- Compressed biogas (CBG) Sawit salah satu produk hasil riset dari Indonesian Oil Palm Research Institute (IOPRI) yang dipamerkan pada Konferensi Pengembangan Industri Minyak Sawit 2013 dengan tema " Lompatan Daya Saing Melalui Hilirisasi Kebijakan dan Pemutakhiran Teknologi" di prakarsai oleh Dewan Minyak Sawit Indonesia yang berlangsung 16-17 Oktober di Jakarta.

Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas mikroba anaerobik dari bahan-bahan organik, salah satunya limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS).  Dengan jumlah Pabrik Kelapa Sawit di Indonesia saat ini mencapai sebanyak 430 unit dan kapasitas terpasang 34.280 ton Tandan Buah segar/ jam akan menghasilkan limbah cair sebanyak 445.640 meter kubik/ hari, maka potensi biogas yang dihasilkan dari limbah cair pabrik kelapa sawit cukup besar dengan kandungan utamanya ialah gas metana .

Compressed biogas adalah biogas yang dikompres dengan tekanan 200 bar dalam tabung. Sebelumnya biogas ini dimurnikan terlebih dahulu untuk mendapatkan gas metana lebih dari 90%.  Biogas yang digunakan dalam CBG Sawit ini merupakan hasil dari pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit secara anaerobik dalam reaktor tertutup.

CBG Sawit merupakan salah satu bahan bakar gas alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM),  keuntungan dari pemakaian bahan bakar gas adalah ; rendah emisi CO2, murah, irit bahan bakar dan mesin akan lebih awet.


Rabu, 02 Oktober 2013

Q3 2013, Market Revenue ASUS Terbesar di Indonesia

Dari data terbaru GfK, dengan market share sebesar 27,1 persen, revenue ASUS di industri notebook Indonesia mencapai 26,1 persen.

 
Jakarta, 2 Oktober 2013 - Lembaga riset terkemuka dunia, GfK baru saja merilis laporan mereka yang berakhir pada Agustus 2013 lalu. Dari data tersebut, terungkap bahwa Pangsa pasar notebook ASUS di 16 kota besar di Indonesia hingga Agustus 2013 mencapai 27,1 persen. Catatan ini meningkat dari angka 18,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama, setahun sebelumnya.

Laporan yang dipublikasikan oleh GfK ini serupa dengan laporan yang dihasilkan oleh lembaga riset lain yakni Gartner dan IDC yang menyebutkan bahwa untuk pertamakalinya, ASUS menguasai pangsa pasar terbesar industri notebook di Indonesia.

Yang menarik, dari sisi revenue, ASUS juga berhasil menjadi market leader dengan 26,1 persen. Revenue ini juga meningkat dibandingkan dengan posisi pada Agustus tahun 2012 lalu di mana ASUS hanya menguasai 16,8 persen revenue di industri notebook di Indonesia.

"Peningkatan revenue seperti yang dilaporkan oleh lembaga riset GfK menunjukkan bahwa ASUS tumbuh sehat dengan meningkatkan total penjualan, sekaligus juga menjaga perusahaan tetap profitable," kata Juliana Cen Manager of Product Management and Marketing, ASUS Indonesia. "Ini juga menunjukkan bahwa meski kondisi pasar sedang kurang menguntungkan, tetapi pengguna masih percaya pada ASUS dan produk-produk yang kami hadirkan ke pasaran Indonesia," ucapnya.

Semakin kuat di Daerah
Menurut data lembaga riset GfK, dari sisi pangsa pasar, terlihat bahwa ASUS juga semakin memperkuat penjualan mereka di luar Jakarta. Di Yogyakarta, menurut data GfK, dalam kurun waktu Januari sampai Agustus 2013, ASUS menguasai pangsa pasar sebesar 25,5 persen. Raihan ini membuat ASUS berhasil mempertahankan posisi sebagai produsen notebook terbesar seperti kurun waktu setahun sebelumnya.

Hal serupa terjadi di Semarang. Total penjualan antara kurun Januari sampai Agustus 2013 mencapai 28,7 persen dibanding kompetitor dan menjadi produsen notebook terbesar. Catatan ini serupa dengan yang diraih oleh ASUS pada kurun waktu Januari sampai Agustus 2012.

Peningkatan penjualan juga berhasil dibukukan oleh ASUS di kawasan Botabek. Di kawasan satelit ini, jika pada kurun Januari sampai Agustus 2012 lalu ASUS hanya menempati posisi sebagai produsen notebook terbesar kedua dengan 19,7 persen, di tahun 2013 ini ASUS menguasai pasar dengan 26,6 persen.

Selain di kawasan Botabek, peningkatan penguasaan pasar juga terjadi di kawasan Jawa Timur. GfK mencatat, di kawasan tersebut, jika pada Januari sampai Agustus 2012 ASUS hanya menguasai 22,1 persen pasar dan berada di posisi kedua, kini market share-nya mencapai 30,2 persen dan berhasil menjadi pemain utama di industri notebook.

"Memperkuat brand image dan posisi ASUS di daerah merupakan salah satu upaya kami untuk bersaing di industri ini di Indonesia," sebut Juliana. "Selain memerkuat tim sales dan marketing, kami juga akan terus memperkuat layanan purna jual kami di seluruh Indonesia," ucapnya.
###
Tentang ASUS
ASUS adalah Top 3 produsen notebook konsumen dunia dan penghasil motherboard terbaik di dunia, dibuktikan dengan jumlah penjualan terbanyak dan jumlah penghargaan terbanyak. ASUS mendesain dan memproduksi segala jenis produk IT untuk memenuhi segala kebutuhan sehari-hari, mulai dari notebook, tablet, PC desktop, server, perangkat jaringan, dan smartphone.

Dimotivasi oleh inovasi dan berkomitmen pada kualitas, ASUS berhasil memenangkan 4,168 penghargaan di 2012, dan dihargai di industri PC dengan produk Eee PC yang revolusioner. Dengan karyawan hingga 12.000 orang ditambah 3.000 insinyur di dalam tim R&D kelas dunia, ASUS adalah perusahaan kelas dunia yang memiliki keuntungan sekitar US$13 miliar di tahun 2012.

Berdasarkan data IDC Q2 2013, ASUS Top 3 Brand Notebook Konsumer Sedunia, juga telah menempati posisi Top 2 Brand Tablet Android Sedunia, dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang sangat pesat. Adapun di pasar notebook konsumer global, ASUS menempati posisi TOP 3 Brand ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat dalam penjualan notebook ASUS di berbagai wilayah seperti:

  1. 1. Sebagai TOP 1 Brand Notebook konsumer Terkemuka di Eropa Timur dan Tengah
  2. 2. Sebagai TOP 2 Brand Notebook konsumer Terkemuka di Asia Tenggara dan China
  3. 3. Sebagai TOP 3 Brand Notebook konsumer Terkemuka di Eropa Barat

ASUS juga dinobatkan sebagai Indonesia Brand Champion 2012 oleh Markplus Insight dan Marketeers untuk kategori Most Widely Used of Netbook Brand dan juga Most Widely Used of Notebook Brand.

Kontak ASUS Indonesia
http://id.asus.com

SAS® Data Management diupgrade untuk pemanfaatan big data

SAS menambahkan kualitas data in-database, meningkatkan event-stream processing, akses ke lebih banyak sumber data

JAKARTA  (2 Oktober 2013)  – Saat ini big data mania menghadapi kenyataan: perusahaan memiliki data yang sangat besar, tetapi bekerja sangat keras untuk memperoleh manfaat dari data tersebut. SAS, pemimpin dalam data quality dan data integration, menawarkan teknologi baru dan upgrade keluarga software SAS® Data Management untuk membantu organisasi menjawab tantangan big data.

"Dengan SAS Data Management, perusahaan, pemerintah dan universitas dapat dengan mudah mengkonsolidasikan dan memindahkan silo big data mentah menjadi informasi berkualitas dan terintegrasi. Melalui cara ini akan dapat mengurangi waktu respon ke nasabah, mencegah penipuan, merampingkan supply chains, meningkatkan kualitas produk, dan mencapai tujuan bisnis," kata Jim Davis, Senior Vice President dan CMO SAS.

Erwin Sukiato, Country Manager SAS Indonesia menegaskan, “Indonesia memiliki potensi pasar untuk menggunakan SAS Data Management, terutama pada industri perbankan. Manfaat solusi ini dalam bank antara lain optimalisasi pendapatan, single customer view untuk memaksimalkan kegiatan marketing, mitigasi risiko dan penataan data. Kami memahami jika banyak bank di Indonesia memiliki tantangan untuk menata big data dengan solusi cepat dan akurat. Untuk itulah, SAS meningkatkan fitur untuk menjawab tantangan tersebut.”  

Rilis baru ini membantu pelanggan menjawab item prioritas tinggi terlebih dahulu, dengan satu platform yang menyediakan modul untuk akses data, data quality, event stream processing, integrasi data dan lain-lain. Pendekatan bermodul ini membantu perusahaan memperluas dan mengadaptasi penggunaan SAS untuk kebutuhan evolusi mereka. 

"Di Macys.com, tantangannya adalah mengumpulkan data dan mengubahnya menjadi wawasan dengan waktu yang cepat, dan merespon berbagai perubahan permintaan pelanggan atau perubahan di marketplace," kata Kerem Tomak, Vice President of Analytics Macys.com. "Kami telah menggunakan SAS Data Management dalam menarik data dari Hadoop untuk menghasilkan ratusan dari ribuan model produk atau tingkat stock keeping unit (SKU). Dengan begitu, kami dapat mengetahui kemungkinan produk terjual pada saat dan lokasi tertentu untuk mengoptimalkan berbagai jenis barang."

Untuk informasi lebih lanjutkan, dapat membaca SAS Data Management for Big Data , white paper gratis tentang bagaimana SAS membantu pelanggannya memperoleh nilai big data, termasuk dengan menggunakan teknologi Apache Hadoop dengan SAS.

Penambahan pada SAS Data Management meliputi kemampuan data quality in-database baru, peningkatan event-stream processing, dan mesin akses baru sehingga lebih mudah menggunakan data dari Hadoop dan sumber data lainnya. 

Data quality in-database baru

Update ini memperkenalkan kualitas data quality in-database pada keluarga SAS Data Management. Pembersihan data dalam database memerlukan pergerakan data yang lebih sedikit, sehingga dapat dengan cepat mengurangi waktu yang diperlukan dalam memindahkan data mentah menjadi informasi berguna. Akhirnya dapat membuat keputusan bisnis dengan lebih baik dan cepat. 

SAS Data Quality Accelerator for Teradata terbaru untuk Teradata merupakan satu-satunya teknologi pembersihan data in-database untuk platform Teradata. Dengan mengeksekusi fungsi data quality secara langsung di dalam database Teradata, perusahaan dapat meningkatkan kecepatan proses, mengurangi kerja TI, dan yang terpenting data kualitas tinggi untuk dipergunakan dalam kebutuhan bisnis di hilir. 

"Data berkualitas merupakan hal mendasar dalam membuat keputusan bisnis akurat, dan SAS Data Quality Accelerator for Teradata terbaru memungkinkan pelanggan dapat berurusan dengan integrasi data secara efisien. Solusi ini dengan cepat dan menyeluruh memindahkan data mentah menjadi informasi valid dan dapat diandalkan. Hal inilah yang diperlukan oleh perusahaan," kata Rob Berman, Vice President of Partnerships and Alliances Teradata. SAS dan Teradata sudah bermitra sudah sangat lama. 

Streaming data secara real time

SAS Event Stream Processing membawa streaming data dengan lancardari kegiatan perdagangan, sistem transaksi, smart grids dan peralatan berdasar lokasike dalam proses manajemen data untuk volume tinggi dengan tugas secara real-time.

Dengan interface yang telah ditingkatkan, SAS Event Stream Processing menjadikan perusahaan mengakses dan menganalisa data saat data terjadi dari pada yang sebelumnya dilakukan dalam hitungan jam dan bahkan hari. Perusahaan seperti peralatan listrik, yang terus mengumpulkan data dalam volume besar tentang penggunaan tenaga oleh pelanggan dari meteran, dapat menggunakan data real-time untuk mengantisipasi dan bereaksi ketika terjadi lonjakan permintaan mendadak. Perusahaan jasa finansial dapat menggunakan event-stream processing untuk mengevaluasi perdagangan secara real time dan mengidentifikasi kegiatan beresiko dan penipuan.

Sumber data baru

Data tidak hanya datang dalam banyak ukuran, tetapi dari berbagai sumber, termasuk cloud, kelompok Hadoop, penampilan data transaksi, database on-premise, mainframe, database in-memory dan sebagainya. Terlepas dari format atau sumber data, SAS Data Management mengatur dan membersihkan data untuk menciptakan sumber data konsisten dan valis untuk sistem operasi dan aplikasi business intelligence serta analytic

Dengan upgrade ini, SAS membuatnya bahkan lebih mudah untuk mengelola data dari HP Vertica, Hortonworks, dan PostgreSQL. Dengan konektivitas dan integrasi antara SAS dan sumber data ini, pengguna dapat meng-edit, menggerakkan, membersihkan dan mengintegrasikan data tanpa mempertimbangkan sumber, platform, ukuran atau jenis.

Tentang SAS
SAS merupakan pemimpin software dan layanan business analytics, dan vendor independen terbesar dalam pasar Business Intelligence. Melalui solusi inovatif, SAS membantu pelanggan di lebih dari 65.000 tempat untuk meningkatkan performa kinerja perusahaan dan membantu proses pembuatan keputusan menjadi lebih cepat dan tepat. Sejak 1976 SAS telah memberikan kepada pelanggan di seluruh dunia kemampuan THE POWER TO KNOW®.